Share

Bab 676

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-16 20:28:16

“Apa aku bilang aku akan pergi?” Nathan menatap Stetsin dengan dingin. “Energi spiritual yang ada di tubuhmu juga merupakan sumber daya yang langka bagiku!”

“Apa?! Kamu .... juga mempraktikkan—” Stetsin hanya mengucapkan setengah kalimatnya dan menyadari dia hampir saja keceplosan, lalu segera menutup mulutnya dan mengubah kalimatnya. “Kamu juga melakukannya?!”

“Cuih! Siapa yang melakukan cara sampah seperti itu?! Aku adalah pria yang normal, hanya saja, teknik yang aku latih juga membutuhkan itu!” Nathan meludah dengan keras.

Stetsin menatap Nathan, dia tentu saja tidak akan memberikan energi spiritual di tubuhnya pada Nathan, dia sudah mengumpulkan energi itu selama bertahun-tahun. Jika dia memberikan energi spiritual yang dia serap pada Nathan, maka Stetsin akan menjadi orang tak berguna.

“Para murid Minoan, dengarkan perintah, hentikan dia dengan segala cara!” Stetsin tiba-tiba memberi perintah dan dia bangkit berdiri lalu berlari ke arah luar pintu keluar dalam sekejap.

Asalkan d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 677

    Meskipun saat ini dia sudah tidak memiliki energi spiritual dan tulangnya patah, tapi semangat untuk membalas dendam yang ada di dalam hati Stetsin belum padam, dia akan membalaskan dendam ini cepat atau lambat.“Pergi?” Nathan mencibir. “Apakah aku mengatakan aku akan pergi? Kalau tidak membunuhmu, maka mana sepadan untuk ratusan gadis itu, apakah kamu tahu rasa sakit seperti apa yang akan mereka rasakan jika kamu menyerap energi spiritual mereka?”Nathan berkata lalu mengulurkan tangan kanannya, dan sebuah pedang yang bersinar perlahan muncul di tangan Nathan, bilah pedangnya yang bersinar perlahan berubah menjadi berwarna merah dan darah terlihat mengalir di pedang itu.“Sebuah pedang yang baru aku dapatkan hari ini kebetulan bisa menggunakan darahmu sebagai pengorbanan pedang!” Setelah Nathan selesai bicara, dia mengayunkan Pedang di tangannya, dan sebuah cahaya merah menerjang langit. “Hahahaha!”“Tidak!” Stetsin membelalak dan berteriak dengan keras.Segera, terdengar suara gemu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 678

    Hanya saja dia teringat saat dia pergi, Zephir bersama dengan Sarah dan yang lainnya. Secara logika, tidak akan ada masalah, karena dengan kekuatan Zephir, hanya ada beberapa orang di dunia bela diri yang bisa melawannya. Setelah mencari sepanjang hari dan tidak menemukan mereka, Nathan juga tidak bisa menghubungi Zephir, dia berhenti mencari, mungkin saja beberapa orang itu sedang bersama dan tidak akan ada masalah. Tanggal enam akan segera tiba, Nathan harus menenangkan diri untuk berkultivasi, dan kebetulan Jane juga secara pribadi mengantarkan satu mobil batu-batu spiritual.Saat Jane melihat Sienna dan Nathan di villa, dia sedikit heran, karena dia pernah bertemu Sarah dan Beverly, tapi disisi Nathan kembali muncul seorang wanita cantik, dan tatapan mata Jane sedikit berubah. “Wah …. tidak disangka, Tuan Nathan, kamu adalah seorang pria yang penuh gairah, banyak sekali wanita cantik di sisimu, ya?” Jane berkata pada Nathan dengan penuh kecemburuan.“Nona Jane, kamu salah paham, d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 679

    Setelah makan malam sederhana, Nathan mengunci diri di dalam kamar untuk berkultivasi, dia berharap satu truk batu-batu itu, bisa membantu dirinya menembus tahapan selanjutnya. Setelah duduk bersila di tempat tidur, Nathan mengaktifkan teknik kijutsu, dan batu spiritual yang ada di halaman mulai memancarkan energi spiritual dalam jumlah besar dan menyerbu masuk ke dalam tubuh Nathan. Tapi anehnya, energi spiritual itu tidak masuk ke dalam tubuh Nathan, melainkan dengan cepat diserap oleh pedang itu.Setelah sepanjang malam, Nathan menemukan kalau kekuatan spiritual di dalam tubuhnya tidak mengalami perubahan sedikit pun, hanya saja, satu truk batu-batuan yang ada di halaman sudah lama menghilang.“Apa? Pedang ini …. ternyata memerlukan energi spiritual?” Nathan mengernyitkan keningnya dan kepahitan terlihat di wajahnya.Energi spiritual untuk berlatih saja tidak cukup, dia harus mencari sumber daya kemana-mana, sekarang malah bertambah sebuah pedang yang berebut energi spiritual denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 680

    “Tuan Nathan, sejak kamu mengalahkan Donovan, banyak rumor tentang dirimu di dunia bela diri. Sekarang, di Northern dan Agelta, dunia bela diri kedua wilayah ini sudah membentuk aliansi bela diri, dan berharap bisa merekomendasikan Tuan Nathan untuk menjadi pemimpin aliansi, jadi kami berdua datang untuk mengundang Tuan Nathan!” Nicole langsung menjelaskan maksud kedatangannya.Nathan langsung menolak, dia masih memiliki banyak hal yang perlu dikhawatirkan, mana sempat mengurus aliansi bela diri apapun, bahkan menjadi pemimpinnya.Melihat Nathan menolak, Ryzen dan Nicole seketika menjadi serba salah.Melihat situasi ini, Nathan berkata dengan raut wajah dingin. “Apa yang kalian dapatkan dari mereka?”Melihat Nathan berkata seperti itu, Ryzen dan Nicole seketika terkejut. “Tuan Nathan, kami tidak berani, aku hanya merasa Tuan Nathan mau menjadi pemimpin aliansi atau tidak, juga perlu kesana.”“Karena kali ini Keluarga Maven dari Agelta mengatakan kalau mereka menyiapkan hadiah untuk Tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 681

    Ryzen tersenyum dan berlari untuk mengemudikan mobilnya, sedangkan Nicole yang melihat itu segera duduk di kursi penumpang depan, lalu membiarkan Nathan dan Sienna duduk di kursi belakang. Nathan yang awalnya ingin duduk di kursi penumpang depan, hanya bisa duduk di kursi belakang dengan Sienna setelah tempatnya direbut oleh Nicole. Ryzen dan Nicole melihat ke belakang melalui kaca spion dan saling tersenyum.Nathan sedikit tidak berdaya, Sienna dan Nathan duduk bersama dan dia tidak segan-segan merayu Nathan terus menerus, aroma tubuh Sienna ditambah dengan kecantikan Sienna yang alami, membuat Nathan hampir tidak bisa mengendalikan diri. Jika dia membereskan Sienna langsung di mobil, Nathan akan merasa bersalah pada Sarah.“Melihat kamu begitu tidak nyaman, jangan mengendalikan diri lagi, aku juga tidak akan menyalahkanmu,” Sienna berkata dengan kelembutan di matanya.Nathan memejamkan matanya dengan erat, dia tidak berani menatap Sienna, namun meski begitu, aroma di tubuh Sienna ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 682

    Kali ini, Brian dan Draken tidak berani membantah. Dalam pertemuan seni bela diri terakhir kalinya, Nathan masih hanya seorang awal Penguasa Ingras. Tapi meskipun begitu, mereka semua merasa itu sudah berada di luar jangkauan mereka, tapi sekarang Nathan sudah bisa membunuh eksistensi penguasa Ingras, ini jelas-jelas adalah keajaiban.“Wenford?” Setelah mengobrol dengan beberapa orang, Nathan melihat Wenford yang berdiri di belakang dan berinisiatif untuk menyapa.“Tuan Nathan!” Melihat Nathan berinisiatif untuk berbicara dengannya, Wenford melangkah maju dengan penuh semangat.Saat ini, bisa berbicara dengan Nathan adalah sebuah kehormatan yang tidak tertandingi. Dulu, Ryzen hanya seorang pemimpin geng yang kurang terkenal di Kota Vale, saat di hadapan bos besar yang sebenarnya, dia tidak termasuk apa-apa, Tapi hari ini, dia berdiri di belakang Nathan, banyak kepala keluarga keluarga bela diri yang berinisiatif untuk bicara dengan Ryzen.“Tuan Nathan ….”Brian dan Draken juga bergeg

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 683

    “Tuan Steve,” lelaki tua itu bergegas bangkit berdiri untuk menyambut saat melihat Steve.“Kepala Keluarga Maven, ini adalah Tuan Nathan,” Steve menunjuk Nathan yang ada di belakangnya sambil berkata.Jasper bergegas berjalan ke hadapan Nathan. “Aku sudah mendengar reputasi Tuan Nathan di mana-mana, namun sayangnya, belum berkesempatan untuk bertemu. Dan hari ini, akhirnya aku memiliki keberuntungan untuk bertemu dengan Tuan Nathan!” Sikap Jasper sangat sopan, karena reputasi Nathan sudah terdengar olehnya dan dia tidak bisa menahan diri untuk bersikap sopan.“Kepala Keluarga Maven, Anda terlalu sungkan,” Nathan tersenyum tipis, tapi dia bisa melihat kalau Maven pasti ingin memohon sesuatu padanya.Setelah beberapa orang itu masuk ke dalam ruangan, Jasper menuangkan segelas teh secara langsung untuk Nathan.“Kepala Keluarga Maven, kamu memintaku untuk mengundang Tuan Nathan kemari, pasti ada masalah bukan?” Steve langsung berbicara tanpa basa-basi.“Benar, aku memiliki sebuah benda pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 684

    Ini adalah salah satu dari sepuluh artefak kuno yang paling terkenal, porselen alkemis termasuk di dalam daftarnya! Ini adalah alat untuk membuat obat-obatan yang diturunkan oleh keturunan porselen alkemis di masa lalu. Dia pernah mendengar Marcel membicarakan artefak legendaris di masa lalu, tapi dia tidak pernah menyangka akan menemukannya hari ini. Perlu diketahui kalau porselen alkemis adalah eksistensi yang paling dijunjung tinggi oleh semua dokter, tidak disangka kedatangannya ke Agelta kali ini membuat dia menemukan sebuah benda pusaka seperti ini.Mata Nathan berbinar karena bersemangat!Setelah mengambil porselen itu, Nathan kembali melihat tulisan yang terukir di badan porselen dengan seksama, ekspresi kagetnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Melihat dari cara dan gaya pembuatannya bisa dipastikan ini memang benar.‘Benar! Ini memang barangnya!’ Tangan Nathan gemetaran karena bahagia. ‘Ini benar-benar kejutan!’Kalau porselen ini digunakan untuk alkimia, maka Nathan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 964

    “Ugh! Uhuk ….”Seteguk darah menyembur, retakan muncul di tubuhnya, dan cahaya keemasan yang selama ini menyertainya perlahan memudar. Namun, keberanian Nathan dalam menangkis serangan itu menyelamatkan Sarah dan yang lainnya dari luka fatal.“Nathan!”Teriak Sarah dan Beverly, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran.Ging, dengan tatapan penuh ancaman, menantang. “Aku ingin lihat, apakah kau bisa bertahan tanpa mati hari ini!” Sementara itu, aura hitam di tubuh Ging semakin menyala, membuat Milan terperangah.“Aku akan menahan serangannya, kalian cari celah untuk kabur!” perintah Nathan dengan mata menyipit penuh tekad. Dia tahu, hari ini harus bertarung mati-matian, jika tidak, Sarah dan Beverly akan kehilangan nyawa.“Kami tidak akan pergi begitu saja. Jika harus mati, kita mati bersama!” seru Beverly, air mata mengalir tanpa henti.Tidak terima dengan kata-kata itu, Sarah terdiam sejenak. Tatapannya berubah menjadi sedingin es, lalu dengan cepat menghunus belati ke tangannya. Dalam sat

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 963

    Seiring Nathan meningkatkan kecepatannya hingga batas maksimal, bayangannya mulai menutupi Ging, hingga empat bayangan menyerbu bersama ke arah Ging.“Hah, sepertinya kau lupa akan batas kemampuanmu sendiri!” gumam Ging dengan senyum sinis.Tanpa peringatan, tinju Ging melesat, berubah seolah menjadi deretan bayangan pukulan yang tak terhitung jumlahnya. Setiap bayangan menghantam dan dengan cepat menghancurkan bayangan-bayangan Nathan, hingga hanya tersisa sosok aslinya yang masih bertahan.Dengan sisa tenaga terakhir, Nathan melancarkan serangan pedang ke arah Ging. Namun, serangan itu justru memicu ledakan aura hitam, tubuh Ging mendadak dipenuhi semburan cahaya gelap yang memaksa Nathan mundur terhuyung.Tubuh Ging kini terbungkus dalam cahaya hitam pekat, menyerupai baju besi dari tinta malam yang memantulkan sinar suram di bawah terik matahari.“Nathan, hari ini jika aku tidak menghabiskan nyawamu, kelak bocah sepertimu akan menjadi beban yang tak tertahankan bagi Martial Shrine

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 962

    “Nathan, aku juga menguasai teknik tubuh emas yang tak dapat dihancurkan. Jadi, aku tahu di mana titik kelemahannya!” Russel tertawa terbahak-bahak, bangga dengan keunggulannya. “Hahaha!”Dia menekankan satu tangannya pada kepala Nathan, tanda di dahinya berkedip semakin cepat. Kekuatan hisap yang dahsyat memasuki tubuh Nathan, menyerap kekuatan spiritualnya tanpa ampun. Tapi tiba-tiba, Russel merasakan sesuatu yang aneh. Energi di tubuhnya justru mengalir deras ke dalam tubuh Nathan, seperti tersedot oleh jurang yang tak berujung. “A-apa ini?” Russel panik, mencoba melepaskan tangannya. Tapi tak peduli sekuat apa dia berusaha, telapak tangannya seperti terpaku, tak bisa dilepaskan. Tubuh Nathan seperti jurang yang tak terisi, terus menyedot energi Russel. Tubuh Russel menyusut dengan cepat, kulitnya keriput, rambutnya memutih. Dalam sekejap, dia berubah menjadi orang tua yang lemah. Russel membelalak, matanya penuh ketidakpercayaan. Dia mencoba berbicara, tapi tak ada suara yang

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 961

    “Tutup mulutmu!” Ging menoleh, tatapannya membuat Russel terkejut dan segera diam. Kemudian Ging kembali berkata. “Nathan, kamu mempermalukanku di makam kuno. Hari ini, aku datang untuk membalaskan dendam itu!” Pakaian Ging bergerak meski tak ada angin, lalu tiba-tiba, sosoknya menghilang. Detik berikutnya, Ging muncul di atas kepala Nathan, tubuhnya bercahaya seperti meteor yang melesat. Tanah di bawah kaki Nathan retak, tekanan yang dihasilkan Ging semakin besar, memaksa kaki Nathan terbenam ke dalam tanah. “Pukulan Meteor!” teriak Ging, cahaya keemasan di tubuhnya semakin terang. Russel, yang menyaksikan pemandangan itu, tersenyum lebar. Kemenangan sepertinya sudah di depan mata. “Hahaha …. Nathan, kali ini kamu pasti mati! Ini adalah jurus mematikan milik Ketua Ging, Pukulan Meteor! Tak ada orang yang bisa menahan pukulan ini. Aku akan melihatmu hancur berkeping-keping!” Russel tertawa terbahak-bahak, kegirangannya tak terbendung. Nathan mengabaikannya. Dia menyimpan ped

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 960

    “Nathan, aku salah. Aku tahu aku salah. Ke depannya, keluarga Ransom bersedia mendengarkan perintahmu dan mematuhi perkataanmu!” Russel menundukkan kepalanya, kepala yang terhormat itu kini tunduk pada seorang pemuda berusia dua puluh tahunan. Saat ini, kehormatan dan reputasi tak lagi penting. Yang tersisa hanyalah satu kesempatan untuk bertahan hidup. Selama dia masih hidup, masih ada harapan untuk bangkit kembali. “Jika aku membunuhmu sekarang, seluruh kekuatan Ransom akan berada di bawah kendaliku,” ucap Nathan, suaranya dingin seperti es. Tatapan matanya menusuk, tak ada belas kasihan. Saat Nathan selesai berbicara, dia mengangkat pedang Arunanya tinggi-tinggi, bilahnya memancarkan cahaya keemasan yang memancarkan aura kematian. Russel menatap pedang itu, matanya dipenuhi ketakutan. Tapi dia tak bergerak. Kepercayaan dirinya sudah hancur. Dia tahu, bahkan jika dia mencoba menghindar, hasilnya akan tetap sama. “Hentikan!” Tiba-tiba, suara teriakan yang menggema memecah

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 959

    Russel berdiri dengan angkuh, matanya menyala dengan kemenangan. “Aku sudah bilang, di dalam formasi ini, aku adalah sang penguasa.” Tapi tiba-tiba, Nathan perlahan bangkit. Sisik-sisik yang rontok mulai tumbuh kembali, cahaya keemasan di tubuhnya bersinar lebih terang dari sebelumnya. Russel tertegun, matanya membelalak. “Kamu .… Bagaimana kamu masih bisa berdiri?” Nathan menatapnya, senyumnya penuh keyakinan. “Kamu pikir formasi kecilmu bisa menghentikanku? Aku bukan sekadar musuh yang bisa kau remehkan, Russel.” Raut wajah Russel berubah drastis, pukulannya tadi sudah menggunakan energi dari lima orang puncak penguasa Ingras, tapi masih tidak bisa membunuh Nathan.“Aku akan menunjukkan padamu, siapa penguasa sebenarnya!” Nathan mengangkat pedang Arunanya tinggi-tinggi, nyala api menyembur dari bilahnya, mendesis seperti ular naga yang bangkit dari abu. Suaranya menggema ratusan meter, menghanguskan udara di sekelilingnya. Russel menatap Nathan, matanya membelalak. Aura ya

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 958

    Russel menatap Nathan dengan kaget, merasakan aura yang mengerikan. Dalam benaknya, kekuatan Nathan sudah hampir mencapai tahap Villain. Namun, sosok Nathan hanya tampak seperti puncak penguasa Ingras yang baru saja menerobos tahap, dan Russel tidak bisa memahami bagaimana dia bisa meledakkan kekuatan yang begitu luar biasa.Russel bukanlah orang yang asing dengan pembunuh berbakat. Banyak ahli bela diri jenius yang pernah menantang lawan dengan kekuatan satu atau dua tingkat di atas mereka. Namun, sosok seperti Nathan—yang mampu menerobos sebuah tahap besar dengan begitu mudah—benar-benar langka. Russel tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.“Kamu tidak perlu tahu tentang diriku,” Nathan berkata, suaranya dingin seperti es. “Yang perlu kamu tahu adalah, kamu akan segera bertemu lagi dengan putramu!”“Hmm, kamu tidak perlu sesombong itu. Kamu kira aku hanya memiliki kekuatan seperti ini?” Russel mendengus dingin, berusaha menegaskan keberaniannya. “Kalau kamu punya kemampua

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 957

    "Kabur?" Bisiknya menggelitik tengkuk para anggota Keluaraga Yaju yang sedang memanjat tebing. "Kalian pikir neraka punya pintu keluar?"Swooossshhhh!Tubuhnya melesat melebihi kecepatan kilat. Setiap kali kilatan pedangnya berkelebat, sepasang matanya membeku, tubuh tanpa kepala masih berlari-lari sebelum akhirnya roboh. Darah menyembur dengan ngeri membentuk hujan di atas rerumputan. Di lereng bukit keluarga Calderon, mayat-mayat bergelimpangan membentuk spiral mistis—mulut terbuka dalam koor bisu, tangan terkunci dalam posisi memohon."Ka-kakak! Dia …. dia di belakangmu!" Ferdi menjerit sambil menunjuk ke bayangan yang sedang berjalan di dinding tebing. Kakinya basah—tidak tahu apakah itu keringat atau air seni—tapi yang pasti, bau amonia menusuk hidungnya. Setiap kali kelopak matanya berkedip, dia melihat kepala James bergulir pelan, lalu berubah menjadi wajahnya sendiri yang mungkin akan menjadi giliranya."Na-Nathan—" Russel terisak sambil memanjat dengan kuku yang berdarah-dara

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 956

    “Maaf aku datang terlambat,” Nathan menatap Nelson dan Abel yang berlumuran darah, niat membunuh di dalam dirinya semakin membara, seolah-olah darah mereka adalah bahan bakar untuk amarahnya.“Tuan Nathan, bisa melakukan sesuatu untukmu adalah kehormatan dalam hidupku, namun sayangnya—” mata Nelson memerah, air mata menetes di pipinya. “Keluarga Calderon sudah lenyap. Sepertinya ke depannya aku tidak akan bisa melakukan apapun lagi untuk Tuan Nathan!”“Keluar dari kegelapan, keluarga Calderon tidak akan lenyap selamanya. Kita bisa membangunnya kembali,” Nathan menjawab dengan tegas, suaranya penuh keyakinan. “Mulai hari ini, seluruh aset milik Yaju dan organisasi lainnya akan menjadi milik keluarga Calderon. Aku akan menunjukkan kepada komunitas bela diri di Kota Moniyan bahwa keluarga Calderon adalah milikku, dan tidak akan ada yang berani menyentuhnya!”Setelah Nathan selesai berbicara, dia perlahan berbalik. Cahaya bersinar di tangan kanannya, dan pedang Aruna muncul dengan kilauan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status