“Tuan Nathan, sejak kamu mengalahkan Donovan, banyak rumor tentang dirimu di dunia bela diri. Sekarang, di Northern dan Agelta, dunia bela diri kedua wilayah ini sudah membentuk aliansi bela diri, dan berharap bisa merekomendasikan Tuan Nathan untuk menjadi pemimpin aliansi, jadi kami berdua datang untuk mengundang Tuan Nathan!” Nicole langsung menjelaskan maksud kedatangannya.Nathan langsung menolak, dia masih memiliki banyak hal yang perlu dikhawatirkan, mana sempat mengurus aliansi bela diri apapun, bahkan menjadi pemimpinnya.Melihat Nathan menolak, Ryzen dan Nicole seketika menjadi serba salah.Melihat situasi ini, Nathan berkata dengan raut wajah dingin. “Apa yang kalian dapatkan dari mereka?”Melihat Nathan berkata seperti itu, Ryzen dan Nicole seketika terkejut. “Tuan Nathan, kami tidak berani, aku hanya merasa Tuan Nathan mau menjadi pemimpin aliansi atau tidak, juga perlu kesana.”“Karena kali ini Keluarga Maven dari Agelta mengatakan kalau mereka menyiapkan hadiah untuk Tu
Ryzen tersenyum dan berlari untuk mengemudikan mobilnya, sedangkan Nicole yang melihat itu segera duduk di kursi penumpang depan, lalu membiarkan Nathan dan Sienna duduk di kursi belakang. Nathan yang awalnya ingin duduk di kursi penumpang depan, hanya bisa duduk di kursi belakang dengan Sienna setelah tempatnya direbut oleh Nicole. Ryzen dan Nicole melihat ke belakang melalui kaca spion dan saling tersenyum.Nathan sedikit tidak berdaya, Sienna dan Nathan duduk bersama dan dia tidak segan-segan merayu Nathan terus menerus, aroma tubuh Sienna ditambah dengan kecantikan Sienna yang alami, membuat Nathan hampir tidak bisa mengendalikan diri. Jika dia membereskan Sienna langsung di mobil, Nathan akan merasa bersalah pada Sarah.“Melihat kamu begitu tidak nyaman, jangan mengendalikan diri lagi, aku juga tidak akan menyalahkanmu,” Sienna berkata dengan kelembutan di matanya.Nathan memejamkan matanya dengan erat, dia tidak berani menatap Sienna, namun meski begitu, aroma di tubuh Sienna ya
Kali ini, Brian dan Draken tidak berani membantah. Dalam pertemuan seni bela diri terakhir kalinya, Nathan masih hanya seorang awal Penguasa Ingras. Tapi meskipun begitu, mereka semua merasa itu sudah berada di luar jangkauan mereka, tapi sekarang Nathan sudah bisa membunuh eksistensi penguasa Ingras, ini jelas-jelas adalah keajaiban.“Wenford?” Setelah mengobrol dengan beberapa orang, Nathan melihat Wenford yang berdiri di belakang dan berinisiatif untuk menyapa.“Tuan Nathan!” Melihat Nathan berinisiatif untuk berbicara dengannya, Wenford melangkah maju dengan penuh semangat.Saat ini, bisa berbicara dengan Nathan adalah sebuah kehormatan yang tidak tertandingi. Dulu, Ryzen hanya seorang pemimpin geng yang kurang terkenal di Kota Vale, saat di hadapan bos besar yang sebenarnya, dia tidak termasuk apa-apa, Tapi hari ini, dia berdiri di belakang Nathan, banyak kepala keluarga keluarga bela diri yang berinisiatif untuk bicara dengan Ryzen.“Tuan Nathan ….”Brian dan Draken juga bergeg
“Tuan Steve,” lelaki tua itu bergegas bangkit berdiri untuk menyambut saat melihat Steve.“Kepala Keluarga Maven, ini adalah Tuan Nathan,” Steve menunjuk Nathan yang ada di belakangnya sambil berkata.Jasper bergegas berjalan ke hadapan Nathan. “Aku sudah mendengar reputasi Tuan Nathan di mana-mana, namun sayangnya, belum berkesempatan untuk bertemu. Dan hari ini, akhirnya aku memiliki keberuntungan untuk bertemu dengan Tuan Nathan!” Sikap Jasper sangat sopan, karena reputasi Nathan sudah terdengar olehnya dan dia tidak bisa menahan diri untuk bersikap sopan.“Kepala Keluarga Maven, Anda terlalu sungkan,” Nathan tersenyum tipis, tapi dia bisa melihat kalau Maven pasti ingin memohon sesuatu padanya.Setelah beberapa orang itu masuk ke dalam ruangan, Jasper menuangkan segelas teh secara langsung untuk Nathan.“Kepala Keluarga Maven, kamu memintaku untuk mengundang Tuan Nathan kemari, pasti ada masalah bukan?” Steve langsung berbicara tanpa basa-basi.“Benar, aku memiliki sebuah benda pu
Ini adalah salah satu dari sepuluh artefak kuno yang paling terkenal, porselen alkemis termasuk di dalam daftarnya! Ini adalah alat untuk membuat obat-obatan yang diturunkan oleh keturunan porselen alkemis di masa lalu. Dia pernah mendengar Marcel membicarakan artefak legendaris di masa lalu, tapi dia tidak pernah menyangka akan menemukannya hari ini. Perlu diketahui kalau porselen alkemis adalah eksistensi yang paling dijunjung tinggi oleh semua dokter, tidak disangka kedatangannya ke Agelta kali ini membuat dia menemukan sebuah benda pusaka seperti ini.Mata Nathan berbinar karena bersemangat!Setelah mengambil porselen itu, Nathan kembali melihat tulisan yang terukir di badan porselen dengan seksama, ekspresi kagetnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Melihat dari cara dan gaya pembuatannya bisa dipastikan ini memang benar.‘Benar! Ini memang barangnya!’ Tangan Nathan gemetaran karena bahagia. ‘Ini benar-benar kejutan!’Kalau porselen ini digunakan untuk alkimia, maka Nathan
Steve yang mendengarnya seketika tersipu malu. “Sejujurnya, Tuan Nathan, aku sudah memeriksa beberapa kali, namun tidak mampu untuk menyembuhkannya.”“Bahkan, Tuan Steve juga tidak bisa memeriksanya? Mungkin memang penyakit yang rumit, besok aku akan pergi ke kediaman kalian untuk melihatnya,” Nathan mengangguk setuju.Karena saat ini sudah larut malam, dan tidak pantas berkunjung ke rumah orang untuk memeriksa seorang wanita di waktu seperti ini.“Terima kasih banyak Tuan Nathan, aku akan menunggu kalian!” Melihat Nathan menyetujuinya, Jasper mengucapkan terima kasih dengan dalam..“Tuan Maven, Anda akhirnya bisa tenang, selama Tuan Nathan turun tangan, tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan, dan Tuan Nathan juga memiliki keahlian alkimia yang hebat! Selama memakan obat ramuan Tuan Nathan, bisa memperkuat tubuh, bahkan kebal terhadap segala racun!” Steve memuji Nathan, dan Jasper juga menganggukkan kepalanya.Nathan menatap Steve dengan tidak berdaya, sanjungan ini bisa saja
“Tuan Steve, kamu juga cobalah, teh baru seperti ini jarang ditemui!” Jasper juga memanggil Steve.Nathan tersenyum tipis, sebenarnya dia tidak paham cara mencicipi teh, teh apapun rasanya sama saja di mulutnya. Beberapa orang itu mengobrol sambil menyeruput teh.“Tuan Maven, saat kamu membangun villa mu ini, apakah kamu mengundang seseorang untuk melihatnya?” Nathan tidak bisa menahan diri untuk bertanya pada Jasper.“Iya, pemilihan lokasi, konstruksi, termasuk ukuran semuanya diarahkan oleh seorang tetua, aku menghabiskan lima miliar lebih, dan dengar-dengar orang itu berasal dari sebuah klan bernama Qahwa, dia sangat terkenal!” Jasper tidak merahasiakan apapun dari Nathan dan berkata sambil mengangguk.“Qahwa?” Nathan mengernyitkan keningnya, sepertinya Nathan tidak pernah mendengarnya.Namun saat ini Sienna yang berada di samping Nathan seketika berseru setelah mendengarnya. “Orang dari Qahwa yang mengatur posisi rumah ini? Kalau begitu, keluarga kalian bisa dibilang cukup terhorm
“Sudah mengerti?” Jasper tercengang, wajahnya penuh dengan kecurigaan. ‘Dia belum melihat apapun dan bahkan belum memeriksa denyut nadi, tapi dia sudah tahu penyakit apa?!’“Tuan Nathan, kalau begitu bagaimana keadaanku?” Grace melihat Nathan yang hanya meliriknya dan sudah memahami kondisinya, mungkin sedang mau menipu, dia sendiri paling mengerti kondisinya sendiri, jadi dia bertanya pada Nathan untuk melihat apakah yang dikatakan oleh Nathan benar atau tidak.“Nyonya Maven, apakah kamu sering sakit kepala, dan saat sakit, seluruh tubuhmu terasa seperti akan ambruk?” Nathan menatap Grcae dan berkata dengan ringan.“Benar, aku memang sering sakit kepala, dan setiap sakit kepala rasanya ingin bunuh diri, makan obat penghilang rasa sakit seperti apapun tidak ada gunanya,” Grace mengangguk.“Tuan Nathan, penyakit Nyonya Maven ini sangat aneh, setiap kali sakit kepala sama sekali tidak bisa dikendalikan, aku pernah menggunakan obat penenang untuk meredakan sakit kepalanya, tapi tidak ada
"Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan
“Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol
“Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa
Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada
“Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k
Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut
Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya
Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa
Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u