Sekarang Donovan mengeluarkan surat tantangan, walau Hartley merupakan pemimpin dari kepolisian, dia juga tidak bisa mengatakan apapun lagi. Karena, ini adalah aturan di dunia seni bela diri, menyelesaikan masalah di atas arena tidak termasuk dendam pribadi, dan Hartley tidak bisa ikut campur. Tetapi saat ini, Nathan masih tenggelam dalam kultivasinya dan dia tidak tahu tentang surat tantangan itu, dan tidak tahu kalau dunia seni bela diri sedang memperhatikan dirinya. Saat ini, di luar area Villa Ascalon, banyak anggota seni bela diri yang datang, Ryzen dan Nicole juga bergegas kembali dari Kota Boulmer dan membawa tim yang terdiri dari ratusan orang. Nereka tidak peduli betapa mengerikannya kekuatan Keluarga Holcy, tidak peduli sekuat apa Donovan. Karena di mata mereka, Nathan adalah pemimpin mereka, dan mereka hanya akan setia pada Nathan. Bahkan, walau mereka harus mempertaruhkan nyawa mereka, mereka tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Nathan. Di saat bersamaan, Zayn, Kev
Semua orang melihat sekeliling dan menemukan seorang gadis yang sangat cantik berjalan dari luar, gadis itu menguncir rambutnya dan terlihat seperti seorang siswa. “Siapa kamu?” Ryzen menatap gadis itu dan bertanya dengan wajah dingin. Kalau gadis biasa pasti sudah ketakutan saat melihat penampilan Ryzen, tapi gadis ini sama sekali tidak menganggapnya serius dan berkata. “Aku datang dari Kota Moniyan untuk mencari seseorang bernama Nathan.” Perkataan gadis itu membuat semua orang saling bertukar pandang dengan cemas, dan kemudian menatap Sarah. Mereka semua tahu kalau Nathan sudah menetap selama beberapa hari di Kota Moniyan, dan belum lama dia kembali sudah ada seorang gadis dari Kota Moniyan yang mengejarnya hingga ke rumah. “Kamu siapanya Nathan? Untuk apa mencari Nathan?” Sarah menatap gadis itu dengan tatapan permusuhan dan bertanya padanya. Gadis itu menatap Sarah sekilas lalu tersenyum jijik. “Kamu …. Pasti Sarah? Penampilanmu sebenarnya cantik juga, tapi sayangnya ka
Barusan Ryzen mengatakan mereka memiliki ribuan orang, dan dia tidak takut sama sekali. Sekarang, ucapan itu rasanya seperti lelucon, jangankan ribuan orang, walau ada lebih banyak orang lagi, di depan penguasa Ingras, itu semua hanyalah semut. Lambaian tangannya saja sudah bisa menghabisi mereka semua. Sedangkan Nathan menatap Rebecca yang pergi dan sangat ingin mengejarnya untuk bertanya, bertanya siapa Zephir sebenarnya? Kenapa dia terus membantu dirinya? Hanya saja, Nathan tidak bergerak, dia tahu Rebecca tidak akan mengatakannya. Sedangkan Sarah menatap Rebecca yang pergi dengan wajah yang canggung, ternyata dia datang untuk mengantarkan barang pada Nathan, dia sedang membantu Nathan tapi dirinya malah cemburu terhadapnya. Mengingat perkataan Rebecca, Sarah merasa apa yang dikatakan oleh Rebecca sangat benar. Selain penampilannya yang cantik, Sarah tidak memiliki keterampilan lain, dia seperti sebuah vas bunga dan kemungkinan besar dia adalah vas bunga yang akan menjadi beban b
“Itu tidak ada hubungannya denganmu, Aston pantas mati, kamu juga tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri, aku akan baik-baik saja!” Nathan menghibur Beverly dan menyuruhnya untuk tidak menyalahkan dirinya. “Nathan, kamu ajari aku berkultivasi ya!” pada saat ini, Sarah tiba-tiba menatap Nathan dan berkata. “Aku tidak ingin menjadi vas bunga, aku ingin menjadi seorang wanita yang bisa membantumu!” Nathan menatap Sarah dengan heran, dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba Sarah mengatakan hal seperti itu, pasti ada seseorang yang mengatakan sesuatu pada Sarah. “Bukankah aku sudah bilang, berkultivasi itu sangat sulit, lagipula …. kamu cukup belajar dari Beverly beberapa jurus dan membuat tubuhmu tetap bugar saja sudah cukup. Siapa yang mengatakan kamu vas bunga? Di hatiku, kamu adalah wanita paling sempurna!” Nathan berkata dan membelai kepala Sarah dengan penuh kasih akung. “Tidak, aku mau berkultivasi! Aku mau menjadi lebih kuat dibandingkan dirimu! Dengan begitu, kedepannya aku bisa m
“Kenapa? Kamu tidak suka makan masakanku, dan mau makan di luar?” Sarah bertanya pada Nathan. “B-bukan, aku takut kamu lelah,” Nathan bergegas menjelaskan, sebenarnya Nathan memang tidak suka, tapi dia tidak berani mengatakannya. “Hah? Aku tidak lelah! Ada Beverly yang membantuku, kami berdua akan memasak, kamu duduk saja di sofa!” Sarah menarik Beverly memasuki dapur. Nathan yang melihat itu hanya bisa duduk dengan pasrah di sofa, dan berdoa semoga kali ini masakan Sarah akan terasa lebih enak. Kring~~~ Saat Nathan sedang duduk dan menunggu untuk makan, ponselnya tiba-tiba berdering. Saat melihat nomor di teleponnya, ternyata itu adalah panggilan dari Gilfred dan membuat Nathan sangat terkejut. Belakangan ini, Unique Care telah menyita hampir seluruh bahan obat berusia ratusan tahun ke atas, dan hanya sedikit yang masuk ke Kota Takari. Oleh karena itu, Gottfried Care milik Gilfred sama sekali tidak memiliki bahan obat ratusan tahun dan tidak mengirimkannya pada Nathan. H
“Tuan Nathan?!” Melihat Nathan berjalan keluar, Ryzen dan Nicole bergegas maju. “Ryzen, menyetirlah, kita akan pergi ke Kota Takari!” Nathan berkata pada Ryzen. Melihat Nathan yang begitu terburu-buru, Ryzen dan Nicole tidak berani bertanya. Segera, Ryzen mengemudikan mobilnya dan tiga orang itu melaju menuju Kota Takari. Dalam perjalanan atas desakan Nathan, Ryzen mengemudi dengan sangat cepat dan tiba di Kota Takari hanya dalam waktu satu jam. Setelah menemui Gilfred, Nathan bergegas berkata. “Gilfred, ayo kita temui Tuan Shari sekarang!” “Nathan, kenapa terburu-buru? Kalian belum makan siang, kan? Bagaimana kalau makan dulu?” Gilfred tidak menyangka Nathan akan begitu terburu-buru, dan bergegas kemari sebelum makan. “Tidak ada waktu lagi, ayo berangkat sekarang!” Nathan menarik Gilfred dan pergi. Baru saja mereka keluar, mereka bertemu dengan Sherly dan Shilpy, kakak beradik itu terkejut saat mereka melihat NNathan Dalam sekejap mata, karena sudah lama tidak bertemu de
“Tuan Nathan!” Shari melangkah maju dan membukakan pintu untuk Nathan secara pribadi. “Tuan Shari, mengenai ginseng puluhan ribu tahun itu, apakah itu benar?” Begitu turun dari mobil Nathan bergegas bertanya padanya. “Benar, ginseng puluhan ribu tahun ini ditemukan oleh Keluarga Hinson di Alagat. Hanya saja, Keluarga Hinson tidak berurusan dengan bahan obat, jadi mereka menyebarkan berita dan ingin menemukan pembeli yang berani membayar mahal!” Shari menjawab dengan pasti. Melihat Shari menjawab dengan penuh keyakinan, Nathan akhirnya merasa lega, kalau ini memang benar maka akan mudah ditangani. “Kalau begitu kamu ikut aku berangkat ke Alagat sekarang, nanti setelah mendapatkan ginseng puluhan ribu tahun itu, keuntunganmu akan meningkat!” Nathan berkata dengan bersemangat. “Baik, bisa bekerja untuk Tuan Nathan, aku mana berani menginginkan keuntungan!” Shari berkata dan mengeluarkan beberapa lembar tiket pesawat dari sakunya. “Aku sudah memesan tiket pesawat terlebih dulu,
Lukas mengangguk dan bergegas melambaikan tangannya pada putranya, lalu berpesan agar dia menyiapkan makanan, sedangkan Lukas menarik Shari untuk duduk di sofa. “Kak, Keluarga Hinson sama sekali tidak mengerti pasar, jadi saat kamu membuat penawaran harga kamu harus menekan harganya lebih rendah. Lalu, saat kamu membawanya kembali ke kota, kita bisa menjualnya dengan harga tinggi dan mendapatkan banyak uang.” “Apakah Keluarga Hinson menyebutkan berapa harga jual mereka?” Shari bertanya. “Aku mendengar rumor kalau Keluarga Hinson menginginkan 20 milyar, tapi aku rasa kita sudah bisa mendapatkannya di harga 10 milyar, asalkan kita berhasil mendapatkannya kita bisa menghasilkan triliunan!” Lukas berkata dengan semangat. “Sepuluh milyar?” Nathan dan Shari membelalak kebingungan. Ini terlalu murah, Jamur Ganggang Hijau berusia ribuan tahun saja sudah bernilai triliunan. Tapi ini adalah ginseng puluhan ribu tahun, paling tidak juga akan berharga puluhan triliun, tidak disangka hanya sep
"Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan
“Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol
“Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa
Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada
“Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k
Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut
Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya
Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa
Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u