Share

Bab 527

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-18 19:37:14

“Siap, Tuan Halbar, Ronald sudah pulang, dia sudah kembali tadi malam. Namun, saat melihat Anda berada di dalam kamar, dia tidak berani mengganggu,” Penjaga itu bergegas menjawab.

“Minta Ronald untuk menemuiku sekarang!” Halbar berkata dengan kesal.

Penjaga itu bergegas pergi dan segera, seorang pria dengan kumis dan bibir yang runcing masuk ke dalam. “Ronald, Tuan Arsen mengeluarkan perintah pemanggilan darurat, apakah sesuatu terjadi pada Lumina?” Halbar bertanya pada Ronald.

“Kakak, tidak ada masalah, hanya saja, anak angkat dari Tuan Arsen sudah meninggal, sepertinya dibunuh oleh seseorang bernama Nathan,” Ronald berkata dengan acuh tak acuh.

“Dominic?” Halbar terkejut mendengar itu. “Dia telah mati?!”

“Benar, dia, dia meninggal dengan tragis!” Ronald berkata dan mengangguk.

“Mampus! Bajingan itu, dia hanya tahu mencelakai para gadis-gadis, aku sudah lama tidak menyukainya,” Halbar mendengus dingin.

“Kakak, kali ini, saat aku kembali, Tuan Arsen bertanya padaku, sebe
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 528

    “Tentu saja di rumah, kamu sudah koma selama satu tahun lebih, apa kamu tidak mengingat apa yang terjadi barusan?” Hartley bertanya pada Rizetzy.​ Tadi Rizetzy sudah terbangun dan terlihat normal, tapi kenapa dia tidak bisa mengingatnya? “Barusan?” Rizetzy kebingungan. “Aku sudah bilang, itu bukan dia! Pada saat itu, dia sedang dikendalikan, ada seseorang yang menggunakan ulat itu untuk mengendalikan tubuhnya,” Nathan berkata pada Hartley. Melihat wajah Rizetzy yang kebingungan, Hartley akhirnya percaya pada perkataan Nathan. Kemudian, Hartley memapah Rizetzy berdiri dan menunjuk Nathan dan berkata. “Rizetzy, cepat berterima kasih pada Tuan Nathan, dia yang menyelamatkan hidupmu!” Rizetzy menatap Nathan dengan bingung, dia melihat Nathan hanya seumuran dengan dirinya dan seketika tidak bergerak. “Tuan Hartley, itu hanya pekerjaan mudah, tidak perlu berterima kasih padaku,” Nathan berkata dengan ringan. Semakin Nathan bersikap seperti ini, semakin Hartley merasa malu. Barusan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 529

    “Seperti yang sudah aku katakan sejak awal, penyebab Tuan Muda koma bukanlah keracunan, tapi karena gangguan mentalnya. Saat ulat sudah masuk ke tubuh Tuan Muda Rizetzy, Tuan Muda Rizetzy mengalami keterkejutan dan membuat mentalnya kacau dan mengalami koma. Jadi, ulat itu tidak punya cara untuk mengendalikan tubuh Tuan Muda.” “Tuan Muda sudah koma selama lebih dari satu tahun, dan untunglah dia seperti itu! Kalau tidak, entah apa yang akan dilakukan oleh pihak lain setelah mengendalikan tubuh Tuan Muda. Namun, tadi kamu bukN membantu Tuan Muda memaksa racun dari tubuhnya keluar, tapi malah merangsang otak Tuan Muda Rizetzy, dan membuat ulat itu mengambil keuntungan dan langsung mengendalikan tubuh Tuan Muda, dan itulah yang menyebabkan adegan barusan terjadi,” Nathan menjelaskan dengan sabar. Saat mendengar kalau ini terjadi karena ulah dirinya, wajah Wilbert menjadi merah dan itu sangat memalukan baginya, seakan dia ingin mencari lubang dan mengubur dirinya di dalam. “Tuan Nathan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 530

    Setelah Wilbert mengatakan itu, Hartley juga tidak mengatakan apapun lagi, dan hanya mengangguk. Wilbert yang melihat itu bergegas membawa Will berjalan keluar, Milan mendengus dingin sambil menatap punggung kedua orang itu. “Dasar pengecut, para penipu ini selalu punya cara curang! Masih berani mengatakan dirinya adalah ahli sihir nomor satu di Arial?! Cuih!” “Tidak masalah, dari tadi kamu juga mengatakan kalau Wilbert itu adalah pembohong, sebenarnya ada apa?” Hartley juga bertanya dengan heran. Karena tadi dia sangat ingin menyembuhkan putranya, jadi Hartley tidak memperdulikan Milan yang memanggil Wilbert dengan sebutan pembohong besar. Sekarang, Wilbert masih mengatakan hal yang sama dan dia bertanya dengan penasaran. Milan juga tidak merahasiakannya dan menceritakan kembali kejadian yang terjadi di pelelangan secara detail. Dan setelah mendengarnya, Hartley merasa tidak percaya dan dia tidak menyangka Wilbert dan Will berani datang ke Kota Moniyan untuk menipu. Hanya saja,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 531

    “Salah, bukan departemen penegak hukum, orang-orang ini berada di luar lembaga hukum, dan tidak ada orang yang bisa memerintah mereka. Mereka juga tidak berada di bawah kekuasaan apapun, bahkan semua orang yang ada di kepolisian juga tidak berhak untuk memerintah mereka,” Hartley menggelengkan kepalanya. “Mereka? Siapa sebenarnya mereka? Apakah mereka kultivator?” Mendengar perkataan Hartley, tatapan mata Nathan menunjukkan sedikit kegembiraan. Hartley terkejut saat mendengar Nathan mengatakan itu. “Pemimpin Hartley, Tuan Nathan adalah seorang kultivator, tetapi saat ini kekuatannya masih tidak terlalu kuat,” Milan menjelaskan kepada Hartley. Hartley yang mendengar itu menatap Nathan dengan lebih kaget lagi dan baru tersadar setelah sesaat dan berkata dengan terharu. “Pantas saja saat Tuan Nathan turun tangan, Wilbert pun tidak bisa melawannya, ternyata kamu adalah seorang kultivator.” “Tuan Hartley, orang-orang yang kamu bicarakan tadi apakah mereka itu kultivator?” Nathan kemba

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 532

    Setelah mendengar penjelasan Hartley, Nathan merasa semakin tertekan, awalnya dia mengira dirinya adalah seorang kultivator. Walaupun dia tidak berani mengatakan dirinya tidak terkalahkan, tapi dia berhasil mengalahkan semua lawannya hingga saat ini. Namun Nathan baru tahu, kalau orang-orang yang pernah menjadi lawannya, hanyalah sebuah sampah dengan penuh keserakahan. Karena, keluarga yang memiliki kekuatan yang sesungguhnya belum pernah ditemui olehnya. Hanya saja, Nathan tidak takut, karena dia tidak ada hubungannya dengan keluarga yang memiliki kekuatan itu. Selama pihak lain tidak mencari masalah dengan dirinya, Nathan tidak akan berinisiatif untuk mencari masalah dengan mereka. Sekarang dia hanya ingin mengetahui identitas aslinya, dan apakah ibu kandungnya masih hidup di dunia ini atau tidak. “Tuan Nathan, kamu juga tidak perlu khawatir, keluarga yang tersembunyi itu juga tidak akan dengan mudah menargetkan seseorang. Oleh karena itu, yang bisa ditemui di Kota Moniyan hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 533

    Nathan belum sempat bicara, Milan sudah berkata lebih dulu. “Dua pembohong besar itu sudah enyah kembali ke Arial, mereka tampak sangat memalukan saat pergi.” Semua orang yang mendengarnya tahu kalau Wilbert pasti tidak bisa melakukan apa-apa dan setelah dibereskan oleh Nathan, dia hanya bisa pergi dengan putus asa. Justin menjadi lebih bertekad saat ini, kedepannya Keluarga Alvaro hanya akan mengikuti Nathan, dan mengikuti jejak Nathan. “Tuan Nathan, kapan kita kembali ke Kota Vale?” Tanya Zayn. Awalnya, mereka datang ke sini untuk melihat apakah mereka bisa mendapatkan beberapa harta karun. Namun sekarang, keadaannya sudah berubah menjadi seperti ini, jadi Zayn bertanya kepada Nathan kapan mereka akan pulang. Karena, mereka datang bersama, jadi dia harus mendengar perintah dari Nathan. “Zayn, bawa Sarah dan Beverly membali, aku akan tinggal di Kota Moniyan selama beberapa hari untuk menangani sedikit masalah,” Nathan tidak menceritakan masalahnya, karena dia takut Sarah akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 534

    Dan pada saat ini, di aula kediaman Keluarga Holcy, meski meja makan sudah dipenuhi dengan hidangan, tapi tidak ada orang yang berani menggerakkan sumpitnya, wajah Harris tampak muram dan suasana di ruang makan sangat tertekan. “Ayah, bukankah dia hanya seorang bocah?! Kamu sudah tahu dia datang ke Kota Moniyan, kenapa tidak langsung mengutus seseorang untuk memenggalnya sampai mati, dan membalaskan dendam kakakku?” Di sisi Harris, seorang pemuda berusia dua puluh tahunan bertanya dengan getir. Orang ini adalah putranya Harris, Zidan Holcy, dia hanya beberapa bulan lebih muda dibandingkan Aston. Kedua anak ini lahir di tahun yang sama. Hanya saja, mereka berdua malah memiliki nasib yang berbeda, Aston adalah putra dari kepala keluarga, Donovan Holcy. Oleh karena itu, statusnya di Keluarga Holcy menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Zidan. Dan oleh karena itu jugalah Keluarga Holcy membekali Aston dengan berbagai latihan sejak kecil. Sehingga, Aston bisa mencapai tahap mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 535

    Di sisi lain, Nathan sedang berjalan di jalanan Kota Moniyan yang ramai, dan penuh dengan hiruk pikuk lalu lintas, Nathan berjalan di trotoar dan memandangi lampu-lampu di kedua sisinya. Saat Nathan sedang berjalan perlahan, tiba-tiba dia merasakan ada sosok yang hadir di belakangnya dan sedang memata-matai dirinya dengan indera spiritualnya. 'Sial!’ Raut wajah Nathan berubah tanpa sadar dan jantungnya mulai berdetak lebih kencang. Bisa menggunakan indera spiritual untuk memata-matai seseorang selain kultivator, tidak ada orang lain lagi. Walau ahli sihir sekuat apapun tidak akan mempunyai indera spiritual. Nathan juga baru memiliki indera spiritual setelah memasuki tahap Lentera. Hanya saja, indera spiritual Nathan masih lemah, kalau bukan karena Nathan sudah memiliki indera spiritual sepertinya dia tidak akan menyadari kalau ada orang yang sedang memata-matainya. Nathan tidak berani bicara, dan tidak berani melakukan pergerakan yang tidak diperlukan, dia hanya bisa berpura-pura t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 958

    Russel menatap Nathan dengan kaget, merasakan aura yang mengerikan. Dalam benaknya, kekuatan Nathan sudah hampir mencapai tahap Villain. Namun, sosok Nathan hanya tampak seperti puncak penguasa Ingras yang baru saja menerobos tahap, dan Russel tidak bisa memahami bagaimana dia bisa meledakkan kekuatan yang begitu luar biasa.Russel bukanlah orang yang asing dengan pembunuh berbakat. Banyak ahli bela diri jenius yang pernah menantang lawan dengan kekuatan satu atau dua tingkat di atas mereka. Namun, sosok seperti Nathan—yang mampu menerobos sebuah tahap besar dengan begitu mudah—benar-benar langka. Russel tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.“Kamu tidak perlu tahu tentang diriku,” Nathan berkata, suaranya dingin seperti es. “Yang perlu kamu tahu adalah, kamu akan segera bertemu lagi dengan putramu!”“Hmm, kamu tidak perlu sesombong itu. Kamu kira aku hanya memiliki kekuatan seperti ini?” Russel mendengus dingin, berusaha menegaskan keberaniannya. “Kalau kamu punya kemampua

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 957

    "Kabur?" Bisiknya menggelitik tengkuk para anggota Keluaraga Yaju yang sedang memanjat tebing. "Kalian pikir neraka punya pintu keluar?"Swooossshhhh!Tubuhnya melesat melebihi kecepatan kilat. Setiap kali kilatan pedangnya berkelebat, sepasang matanya membeku, tubuh tanpa kepala masih berlari-lari sebelum akhirnya roboh. Darah menyembur dengan ngeri membentuk hujan di atas rerumputan. Di lereng bukit keluarga Calderon, mayat-mayat bergelimpangan membentuk spiral mistis—mulut terbuka dalam koor bisu, tangan terkunci dalam posisi memohon."Ka-kakak! Dia …. dia di belakangmu!" Ferdi menjerit sambil menunjuk ke bayangan yang sedang berjalan di dinding tebing. Kakinya basah—tidak tahu apakah itu keringat atau air seni—tapi yang pasti, bau amonia menusuk hidungnya. Setiap kali kelopak matanya berkedip, dia melihat kepala James bergulir pelan, lalu berubah menjadi wajahnya sendiri yang mungkin akan menjadi giliranya."Na-Nathan—" Russel terisak sambil memanjat dengan kuku yang berdarah-dara

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 956

    “Maaf aku datang terlambat,” Nathan menatap Nelson dan Abel yang berlumuran darah, niat membunuh di dalam dirinya semakin membara, seolah-olah darah mereka adalah bahan bakar untuk amarahnya.“Tuan Nathan, bisa melakukan sesuatu untukmu adalah kehormatan dalam hidupku, namun sayangnya—” mata Nelson memerah, air mata menetes di pipinya. “Keluarga Calderon sudah lenyap. Sepertinya ke depannya aku tidak akan bisa melakukan apapun lagi untuk Tuan Nathan!”“Keluar dari kegelapan, keluarga Calderon tidak akan lenyap selamanya. Kita bisa membangunnya kembali,” Nathan menjawab dengan tegas, suaranya penuh keyakinan. “Mulai hari ini, seluruh aset milik Yaju dan organisasi lainnya akan menjadi milik keluarga Calderon. Aku akan menunjukkan kepada komunitas bela diri di Kota Moniyan bahwa keluarga Calderon adalah milikku, dan tidak akan ada yang berani menyentuhnya!”Setelah Nathan selesai berbicara, dia perlahan berbalik. Cahaya bersinar di tangan kanannya, dan pedang Aruna muncul dengan kilauan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 955

    Kekuatan Nelson seharusnya jauh lebih besar dibandingkan James, namun saat ini, dia terkulai lemah, energinya hampir habis terkuras. Tak ada cara baginya untuk menahan serangan mematikan dari James yang kini mengamuk.“Ayah!” teriak Abel, bergegas maju untuk memapah Nelson, matanya menyala dengan kemarahan yang membara, menatap James seolah ingin membalas setiap tetes darah yang telah tumpah.Tatapan mata Abel dipenuhi kebencian yang membara. Dia membenci dirinya sendiri yang merasa tak berguna, membenci masa lalunya yang hanya tahu minum-minum tanpa berlatih, dan membenci ketidakmampuannya untuk berkontribusi pada keluarga Calderon. Rasa frustrasi itu menggerogoti jiwanya, mengubahnya menjadi bara yang siap membara.“Aku akan mengantar kalian menuju kematian, lalu membunuh Nathan!” ancam James, suaranya penuh kebencian saat dia melayangkan pukulannya lagi.Namun, sebelum tangannya meluncur, Russel segera menghentikannya, menggelengkan kepala dengan tegas. “Kita harus menunggu Nathan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 954

    Keluarga Calderon.Udara dipenuhi bau besi menyengat dari darah yang menggenang, menyelimuti tanah bak kabut merah. Mayat-mayat berserakan seperti daun kering di musim gugur, wajah mereka membeku dalam ekspresi teror terakhir. Denting pedang dan jerit kematian masih bergema, sisa-sisa pertempuran yang mengubah kediaman megah Calderon menjadi neraka berdarah. Dua pasukan—Ransom dan Yaju—mengurung sisa keluarga Calderon dalam lingkaran besi. Nelson dan Abel, dengan luka menganga di tubuh, berdiri membelakangi satu sama lain. Dari ratusan anggota keluarga, hanya belasan yang tersisa. Napas mereka berat, mata berkaca-kaca, tapi tangan masih mencengkeram senjata dengan getaran kemarahan yang tak padam. Russel, pemimpin keluarga Ransom, melangkah maju. Pedangnya berkilat di bawah sinar bulan yang pucat, bayangannya seperti siluet maut. "Nelson!" suaranya menggelegar. "Kita pernah bertarung bahu-membahu di Perang Disaster! Tapi kau memilih jadi anjing peliharaan Nathan—bocah yang membant

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 953

    “Ketua Sancho, kalau ada masalah bisa dibicarakan baik-baik. Kamu datang ke kepolisian dan menyerang Tuan Nathan. Kalau aku melaporkannya kepada Tuan Ryujin, apa kamu bisa menjelaskannya?” Milan melihat Nathan yang sudah tidak tahan dan segera mengancam Sancho.Mendengar Milan berkata seperti itu, Sancho menarik kembali auranya dan menatap Nathan dengan dingin. “Nathan, karena aku masih menghargai Tuan Ryujin, aku bisa mengampunimu kali ini. Tapi kamu harus menyerahkan lukisan yang kamu temukan di makam kuno itu kepadaku!”“Aku yang menemukannya. Atas dasar apa aku harus menyerahkannya kepadamu? Jika kamu punya kemampuan, bunuh saja aku hari ini. Aku tidak akan mungkin menyerahkan lukisan itu padamu,” Nathan menjawab tegas, menyadari betapa berharganya lukisan itu. Mana mungkin dia menyerahkannya kepada Sancho.“Hmm, orang sepertimu merasa layak memiliki lukisan itu? Barang itu di tanganmu sama saja dengan menyia-nyiakan benda pusaka!” Sancho berteriak marah. “Serahkan lukisan itu sek

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 952

    “Apa yang satu lawan dua?” Nathan tampak bingung, tidak mengerti maksudnya.“Tuan Nathan, jangan berpura-pura! Kamu tidak tahu betapa banyak orang di kepolisian yang merasa iri padamu. Bahkan Kapten Milan juga merasa iri padamu!” Anggota kepolisian itu menatap Nathan dengan makna yang dalam sebelum pergi, meninggalkan Nathan dalam kebingungan.Melihat tatapan anggota kepolisian itu, Nathan tiba-tiba tersentak, seolah mengerti apa yang sedang dibicarakan. Dia menatap Sarah dan Beverly yang tampak puas, lalu berteriak kepada anggota kepolisian itu. “Woi, bukan seperti itu! Bukan seperti yang kamu pikirkan!”Namun, sosok anggota kepolisian itu sudah menghilang sejak tadi.“Kenapa kalian berdua bicara sembarangan!” Nathan merasa pusing.Sekarang dia baru menyadari bahwa perkataan Sarah dan Beverly barusan bisa dengan mudah disalahpahami. Pantas saja anggota kepolisian itu mengatakan hal seperti itu padanya.“Kami bicara sembarangan apa?” Sarah dan Beverly menatap Nathan dengan bingung.“A

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 951

    Ging menerima dokumen itu dan membacanya. Raut wajahnya seketika berubah menjadi sangat jelek, seolah-olah dia baru saja menerima kabar buruk yang tak terduga.“Kamu sudah lihat, Tuan Ryujin kembali memperingatkan secara khusus mengenai masalah ini. Jika Nathan dibunuh oleh orang lain, apakah menurutmu Tuan Ryujin tidak akan mencurigaimu?” tanya Sancho, nada suaranya tegas.“Hmm, Nathan terlalu licik. Dia terlebih dahulu mencari Tuan Ryujin. Aku tidak percaya Tuan Ryujin bisa melindunginya seumur hidup!” Ging menggertakkan giginya dengan keras, amarahnya membara.“Sudahlah, akan ada kesempatan untuk menghadapi Nathan di kemudian hari. Kamu istirahat saja dulu!” Sancho berkata, berusaha menenangkan Ging sebelum meninggalkannya.Ging berjalan kembali, sementara Sancho melangkah menuju halaman belakang Martial Shrine. Halaman belakang itu sangat luas, di tengahnya terdapat sebuah bukit palsu setinggi belasan meter, dengan air mancur yang mengalir di atasnya. Sancho mendekati air terjun d

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 950

    “Ini bukan mimpi. Kita berada di dalam lukisan ini, yang dipenuhi dengan energi spiritual. Ke depannya, kita bisa berkultivasi di dalam lukisan ini,” suara Nathan terdengar dari belakang mereka, menambah rasa penasaran.“Nathan, sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Sarah segera bertanya, wajahnya penuh harap akan penjelasan.“Aku juga tidak tahu. Aku menemukan lukisan ini di dalam makam kuno. Saat itu, aku tersedot ke dalam lukisan dan baru menyadari ada dunia lain di dalamnya,” Nathan menjelaskan, ketidakpastian juga terlihat di wajahnya.“Bagus sekali! Kalau begitu, ayo kita mulai berlatih! Aku belum pernah menemukan energi spiritual yang begitu kaya sebelumnya!” Beverly sudah tidak sabar dan langsung duduk bersila, siap untuk menyerap energi.Udara dingin di didalam lukisan sama sekali tidak mengganggu mereka; semangat mereka membara.***Martial Shrine Kota Moniyan.BRAK!PRANG!Di tempat lain, Ging mengamuk, menghancurkan barang-barang di sekitarnya dengan marah. Sebagai Ketua Al

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status