“Sial! Dasar bocah, jangan berbicara sembarangan! Lantas, menurutmu …. tadi itu hanya sebuah ilusi, dan semua orang yang ada disini buta dan hanya kamu yang bisa melihatnya?” Wilbert berteriak dengan marah. Perkataan Wilbert bagaikan malapetaka yang membuat semua orang merasa tidak senang dengan Nathan. Dan benar saja, begitu Wilbert selesai bicara, semua orang mulai memaki Nathan. “Dasar bajingan sialan, berani mengatakan kami buta? Siapa yang tidak melihat teknik sihir yang baru digunakan tadi?” “Justin, dari mana kamu mengundang anak ini, apa maksudmu?!” “Tuan Wilbert sudah mempelajari sihir selama beberapa dekade, lantas pada akhirnya masih diragukan?” “Aku belum pernah bertemu dengan orang yang begitu berlagak, sepertinya dia belum pernah merasakan rasanya dipukul oleh orang-orang!” Perlu diingat semua orang yang duduk di dalam sini adalah keluarga-keluarga besar di Kota Moniyan, banyak di antara mereka yang tidak kalah dibandingkan Keluarga Alvaro. Oleh karena itu, Just
Wilbert tidak tahu trik apa yang dimainkan oleh Nathan, hanya saja, itu memang sebuah koin biasa, bukan senjata ajaib. “Ini hanya koin biasa, mana mungkin koin bisa menjadi senjata ajaib!?” Kata Wilbert. “Hahaha …. Sepertinya kalian semua tidak buta!” Nathan mencibir. “Bocah bajingan, apa yang kamu bicarakan?” “Berani mempermainkan kami, hari ini jangan harap bisa keluar dari Kota Moniyan!” “Bocah sepertimu berani mempermainkan kami?! Kalau sampai tersebar keluar, bagaimana kami masih bisa bertahan di Kota Moniyan?” Sekelompok orang itu menatap Nathan dengan marah. Bahkan, ada yang ingin turun tangan, tapi untunglah Justin menghentikannya. “Walaupun ini adalah koin biasa, tapi aku mengatakan dia adalah senjata ajaib, jadi dia adalah senjata ajaib!” Nathan kemudian berkata dengan dingin. Nathan memegang koin itu lalu jarinya menunjuk pada koin itu dan menembakkan mantra api kecil ke dalamnya, dan kemudian koin itu langsung terbakar. Koin itu dikelilingi oleh api yang terus
Tapi siapa sangka, Wilbert mengambil papan air mata venus itu dan berkata. “Hari ini sampai di sini saja, aku tidak ingin berdebat apakah papan air mata venus ini merupakan kayu busuk atau bukan. Semuanya tahu, kalau senjata ajaib memiliki umur, dan setiap mengaktifkan mantranya akan menghabiskan energi yang ada di dalam senjata ajaib. Aku tidak ingin menghabiskan energi di dalam papan air mata venus ini hanya untuk argumen tidak penting!” “Dan jika digunakan oleh orang yang tidak mengerti, lalu rusak atau terbakar, maka itu akan menjadi kerugian bagi semua orang. Lagipula, senjata ajaib seperti ini sangat langka!” Wilbert berkata dengan sedikit panik. “Oleh karena itu, aku juga tidak ingin memperpanjang taruhan atau apapun, barangnya ada di sini, percaya atau tidak, itu kembali pada keputusan kalian sendiri!” timpalnya sambil menyimpan kembali papan air mata venus itu dan tidak membiarkan mereka melihatnya lagi. Kali ini, semua orang kaget, tadi Wilbert masih agresif dan memaksa, k
Saat ini, harganya masih terus naik dengan liar, dan wajah orang-orang itu mulai memerah. Mereka bersikeras menaikkan harganya dan bahkan menelpon keluarganya untuk mengumpulkan uang, sepertinya mereka akan bertarung semaksimal mungkin. Segera, harga sudah mencapai 1 triliun, ini sudah 5 kali lipat lebih banyak dari harga awalnya. Dan ini membuat Will dan Wilbert tidak bisa menahan diri untuk saling memandang. Mereka merasa sangat gembira dalam hati, tampaknya di Kota Moniyan benar-benar banyak orang kaya. “Aku menawar 2 triliun! Hari ini Keluarga Holcy harus mendapatkannya!” Harris seketika menaikkan harganya sebanyak 1 triliun, dia tahu kenaikan harga yang sedikit-sedikit hanya akan membuat orang menggila. Dan ternyata memang benar, setelah Harris selesai bicara, suasananya menjadi hening. Meskipun semua orang ini tidak kekurangan uang, tapi harganya tiba-tiba meningkat 1 triliun, keberanian semacam ini mengagetkan orang-orang. Melihat semuanya akhirnya menjadi hening, Will men
Dia tidak boleh menatap Keluarga Holcy membeli senjata ajaib ini begitu saja, kalau begitu jarak diantara Keluarga Alvaro dan Keluarga Holcy akan menjadi semakin besar, Meskipun Keluarga Alvaro memiliki seorang kultivator seperti Nathan di belakang, tapi Nathan terlalu muda, siapa yang tahu berapa waktu yang dia butuhkan untuk bisa menguasai latihannya.“Tuan Justin, ada apa?” Will melihat Justin bangkit berdiri dan tatapan matanya seketika bersinar.“Aku menginginkan papan air mata venus ini, aku akan menawar 2,1 triliun!” Justin langsung berkata pada Will.Pada saat ini Justin juga tidak peduli Nathan setuju atau tidak, dia harus mendapatkan papan air mata venus ini.Will tersenyum dan menatap Harris. “Tuan Harris, Tuan Justin sudah menawar, apa kamu masih akan menambah?”Raut wajah Harris menjadi jelek, dan menatap Justin dengan erat. “2,2 triliun!” Harris menggertakkan giginya dan berteriak!“2,3!” Justin kembali menaikkan harga.Melihat Justin bersikeras melawan Harris, Will ters
Melihat ekspresi Justin yang serba salah, Harris tersenyum. “Aku kira Keluarga Alvaro masih punya kekuatan, sepertinya hanya berpura-pura, kalau hebat kamu tambah lagi!”Justin menatap Harris dan meskipun matanya dipenuhi dengan amarah tapi dia tidak mengatakan apapun, karena memang dia tidak mampu. Pada akhirnya Justin terduduk kembali dengan tidak berdaya dan hanya bisa melihat Harris yang menunjukkan sikap angkuhnya.“Tuan Harris, papan air mata venus ini akan menjadi milikmu dengan harga 4 triliun, hanya saja, aku akan mengatakannya lebih dulu, kamu harus mentransfer uangnya ke rekening ku dulu!” Will sudah sangat senang saat ini, dia berhasil menjualkayu busuk dengan harga 4 triliun, ini benar-benar sangat mudah.“Tuan Will, tenang …. aku—”“Aku akan menawar 5 triliun!” Dan saat Harris belum selesai bicara, Nathan yang sejak tadi sedang memejamkan matanya tiba-tiba membuka matanya dan berkata.Perkataan Nathan membuat perhatian semua orang tertuju padanya, dan Justin yang berada
Provokasi Nathan ini membuat Harris sangat marah, dia sudah hampir muntah darah. “Badjingan! Bocah, kamu memang punya nyali, aku akan menunjukkan kemampuan Keluarga Holcy padamu!”Brak!Harris membanting meja dengan keras dan berteriak. “Aku menawar 6 triliun!”“7 triliun!” Nathan berkata tanpa ragu.“8 triliun!” Sepasang mata Harris memerah, dan dia berteriak seperti orang gila. “Aku akan membelinya dengan harga 8 triliun!”Dan saat Harris berteriak 8 triliun, semua orang menatap Nathan dan menunggu Nathan menawar. Tapi siapa sangka, Nathan tidak menawar lagi dan hanya menunjukkan senyuman penuh kemenangannya.“Tuan, kamu?”“Aku tidak mau lagi, kamu boleh menjual kepadanya dengan harga 8 triliun!” Nathan tersenyum ringan dan melambaikan tangannya kepada Will sebagai isyarat agar dia mengembalikan kartu atmnya.Will melemparkan kartu atm itu kepada Nathan dengan ekspresi bingung, tapi Nathan melompat keluar dan menaikkan harganya sebanyak 4 triliun, ini juga merupakan keuntungan bagin
“Hahaha, hari ini sangat menyenangkan, orang-orang itu memang sekelompok orang kaya yang bodoh, hanya sebuah kayu busuk, bisa terjual 8 triliun!” Will berkata sambil tertawa keras. “Kali ini benar-benar tidak terduga, para manusia bodoh itu bahkan berani menyebut dirinya seorang master?! Kalian hanya orang-orang buta, sebaliknya, bocah itu malah menyadari kalau papan air mata venus itu bukan senjata ajaib, untung aku cerdas dan tidak mengizinkan dia mengidentifikasinya!” Kata Wilbert. “Kali ini aku telah merepotkan Tuan Wilbert, nanti setelah kembali, aku akan mengantarkan uang ini langsung ke rumah Tyan Wilbert. Namun, untuk menyuntikkan mantra feng shui itu, aku masih harus mengandalkan usaha dari Tuan Wilbert!” Will berkata. “Mantra feng shui apanya, mantra itu bukan sesuatu yang bisa diselesaikan langsung, nanti aku akan menggunakan sedikit sihir untuk menipu sekelompok orang itu. Mereka juga tidak akan menyadarinya, nanti setelah mereka menyadarinya kita juga sudah pergi!”
"Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan
“Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol
“Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa
Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada
“Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k
Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut
Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya
Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa
Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u