Share

Bab 259

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-19 19:43:47

“Halangi dia!” raung Howard dan bergrgas ingin menghalangi Nathan.

“Pengkhianat, hari ini aku akan menghabisi kalian semua!” Erickson melambaikan tangannya, seketika sebuah tongkat munvul di tangannya, dia mengarahkan Tongkat itu ke arah Howard. "Thorn table!"

Tiba-tiba, sebuah lingkaran mengelilingi Howard dan murid-muridnya. Howard dan Erickson bertarung dengan hebat, Tongkat yang digunakan oleh Erickson memiliki sisi-sisi yang berduri dan ujung yang runcing, dia menyebutnya Tongkat Thorn.

Brak!

Nathan bergegas menerjang ke aula utama dan menendang pintu kayu ruangan yang ada di belakang aula utama. Pintu kayu itu hancur, dan Nathan melihat seorang pria tua yang berjanggut sedang menekan tubuh Prisly di atas dan tubuh Prisly hanya terbalut oleh pakaian dalam.

Jansen yang mendengar ada suara segera membalikkan tubuhnya dan saat dia melihat ada seorang pemuda asing, dia sedikit bingung.

“Kak Nathan, tolong, tolong aku ….” Saat ini Prisly juga melihat Nathan dan berusaha berteria
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 260

    “Paman!” Melihat Erickson, Prisly seketika berteriak dan air mata tidak berhenti mengalir dari matanya. Ayah kandungnya sudah meninggal, sekarang hanya Erickson lah satu-satunya keluarganya. Mendengar teriakan Prisly, Erickson menoleh dan melihat bahwa Prisly baik-baik saja, dia merasa senang. ​ Sedangkan Howard yang melihat Nathan serta Prisly berdiri bersama merasakan perasaan tidak enak dalam hatinya. Jleb! Dan saat dia melihat Erickson sedang tidak fokus, Howard menikam Erickson dengan pedangnya dan bersiap kabur. Erickson sudah mengayunkan Tongkat Thornnya ke arah Howard, tapi dia selangkah terlambat. Pedang itu menembus perutnya, darah mengalir dengan deras membasahi baju dan pedang itu. “Tidak!” Prisly berteriak kaget saat melihat Howard menikam Erickson dengan pedangnya. Mata Nathan menyipit, dengan jentikan jarinya, kilatan cahaya putih melesat dengan keras dan mengenai lengan Howard. Sebuah lubang darah muncul, dan pedang di tangan Howard jatuh ke tanah. Bugh! "Uhuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 261

    Hotel Ikari, Kota Takari. Sarah menatap Ryzen dengan aneh dan bertanya. “Ryzen, katakan dengan jujur, kemana Nathan, dan apa yang dia lakukan?” “Nona Sarah, aku benar-benar tidak tahu, Tuan Nathan mengatakan ada urusan mendesak dan langsung pergi!” Ryzen berkata dengan tidak berdaya. “Dia sudah pergi semalam, dan belum kembali sampai sekarang, di telepon juga tidak diangkat, apakah terjadi sesuatu?” raut wajah Sarah terlihat cemas. “Aku rasa, dia tidak mungkin pergi mencari gadis lain, kan? Pria kaya dan tampan sepertinya tidak mungkin hanya memiliki seorang wanita!” Shilpy yang berada di samping tersenyum jahil. “Shilpy, jangan bicara sembarangan, aku rasa Nathan bukan pria seperti itu!” Saat itu, Sherly menepuk Shilpy pelan agar dia tidak berbicara sembarangan. Saat ini sikap Sherly terhadap Nathan sudah berubah 180 derajat, seorang pria yang memiliki kekuatan sehebat itu, tapi terus menyembunyikannya, tidak mungkin akan jatuh pada godaan wanita lain dengan mudah. “Aku juga m

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 262

    “A-aku tidak tahu, k-kudengar, dia sudah pergi dari Kota Takari!” Gilbert gemetar hebat dan berkata dengan terbata-bata. “Sudah pergi?” Henry mengernyitkan keningnya lalu melihat ke arah Sarah dan dua wanita lainnya lalu bertanya dengan dingin. “Di antara kalian bertiga, siapa yang namanya Sarah?” Tiga wanita itu seketika ketakutan dan tidak ada yang berani berbicara. Mereka tahu jelas apa alasan Henry mencari Sarah. “Tidak mau bicara, ya? Kalau tidak mau bicara, aku akan menelanjangi kalian bertiga,” Mata Henry melebar, tubuhnya dipenuhi hawa nafsu. Ketiga wanita itu berpelukan erat, ingin mengandalkan satu sama lain untuk memberi rasa aman kepada diri mereka sendiri. Tapi saat ini mereka bertiga tidak lagi bisa memberi rasa aman kepada satu sama lain. “Dasar sampah! Beraninya menggertak wanita?” Ryzen yang tersungkur di lantai melihat Sarah dan yang lainnya ketakutan, dua berteriak marah. "Lawanmu adalah aku!" Henry tidak memperdulikan Ryzen, dia memberi isyarat kepada beberap

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 263

    Pada saat itu, Sarah dan yang lainnya menatap Ryzen yang sekarat dan bersimbah darah tak berdaya. “Ambulas! Panggil ambulans!” Shilpy melihat Ryzen yang terluka parah berkata dengan kaget. “B-baik!" Gilbert mengangguk dan bergegas mengeluarkan ponselnya.. “Tidak perlu,” Ryzen mengangkat tangannya dengan lemah untuk menghentikan Gilbert, dia berkata dengan susah payah. “Tuan Nathan akan segera kemari, biar dia saja yang menyembuhkanku!” Meskipun Ryzen terluka parah tapi pikirannya masih jernih. Dia tahu kalau dirinya dibawa ke rumah sakit, dia pasti akan dioperasi, lalu tulang-tulangnya akan disambung dan darahnya akan diambil, itu akan melukai vitalitasnya. Seseorang yang berlatih bela diri paling tabu kalau tubuh mereka disentuh oleh pisau, kalau Nathan datang dia pasti akan memikirkan cara untuk menyembuhkannya dan tidak perlu dioperasi “Dia? Apa Kak Nathan memiliki keterampilan medis?” Shilpy berkata dengan kaget. “Dia bisa, saat kesehatan ayahku dalam bahaya, Nathan-lah yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 264

    “Tenang saja, orang yang bisa membunuhku masih belum lahir!” Nathan tersenyum pada Sarah lalu berkata pada Ryzen. “Kumpulkan semua orang dari Nocturnal, dan jangan buat kesalahan!”“Baik, mengerti!” Ryzen mengangguk dan pergi ke belakang untuk menelpon!”Setelah Nathan menghibur Sarah, dia pergi meninggalkan hotel dan bersiap pergi ke Kota Boulmer untuk menyelamatkan Sherly.Setelah berjalan keluar dari hotel, senyuman di wajah Nathan menghilang, dan digantikan dengan raut wajah dingin dan penuh aura membunuh. Orang-orang yang berjalan di tepi jalan semua dapat merasakan suhu udara seolah turun.***Kota Boulmer, kediaman Juventus.Santos melihat Henry membawa pulang seorang wanita dan seketika tidak tahu harus sedih atau senang.“Paman, kamu menangkap orang yang salah, aku tidak kenal wanita ini, dia bukan Sarah!” Santos berkata dengan pasrah.“Salah menangkap orang?” Henry tercengang dan agak bingung. “Dia mengatakan dia adalah Sarah, bagaimana bisa salah?”Henry berkata sambil meli

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 265

    Saat itu, Santos sedang berada di dalam kamar, Sherly sedang berbaring di atas ranjang tanpa mengucapkan sepatah katapun, air matanya sudah membasahi selimut di atas ranjang namun dia tidak berani berkata-kata. Santos menatap Sherly dengan bersemangat, dan kedua tangannya perlahan-lahan membuka kancing baju Sherly.Mata Santos memerah saat kulit putih Sherly terekspos. “Sesuai ekspektasiku!” Santos menjilat bibirnya dan air liurnya yang hampir mengalir keluar.Santos yang sudah tidak sabar langsung melemparkan dirinya ke tubuh Sherly. Sherly mengigit bibirnya dan memalingkan kepalanya ke samping, air matanya bagaikan sungai yang tidak berhenti mengalir.Brak!Pada saat itu pintu kamar Santos dibuka dengan keras oleh seseorang.Santos terkejut dan raut wajahnya menjadi dingin. “Sialan, siapa yang tidak tahu cara mengetuk pintu, cari mati ya?!”Santos baru saja selesai mengumpat dan saat berbalik dia melihat ibunya sendiri sedang berjalan masuk, dia seketika kaget dan segera bangkit dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 266

    “Hari ini, kalian semua harus mati!” Nathan melangkahkan kakinya dengan kuat menuju Marco dan istrinya.Melihat Nathan yang berjalan ke mereka, tubuh kedua orang itu bergetar hebat, seakan-akan sosok malaikat pencabut nyawa sedang berjalan menuju ke arah mereka dan siap mengambil nyawa mereka kapan saja.“Bocah, tidak perlu sombong!”Tiba-tiba terdengar suara yang lantang berteriak, sosok pria paruh baya berjalan ke arah mereka. Pria itu kemudian menerjang ke arah Nathan dan melayangkan tinjunya pada saat yang bersamaan, diikuti oleh sosok pria dari sisinya.Dan di belakangnya terdapat dua orang lagi yang berdiri disamping Nina untuk melindunginya, mereka adalah orang-orang ahli dari Keluarga Zatulini.Nathan yang melihat itu melemparkan tongkat besi yang ada di tangannya dan melayangkan dua tinjunya pada waktu yang bersamaan untuk menyambut mereka.BAM!Empat tinju itu bertemu dan menyebabkan suara keras bagaikan guntur. Wajah Nathan menjadi dingin, kedua tangannya sedikit mati rasa.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 267

    Saat itu, Santos yang berada di dalam kamar sedang mengenakan sebuah headset dan menonton video, nafsunya sudah membara. Namun, Nina malah menggagalkan rencananya jadi saat ini Santos menonton video untuk melampiaskan nafsunya. Pria itu memainkan jemarinya di …. Nathan berjalan memasuki kamar, namun Santos tidak menyadarinya dan tetap fokus menonton video di ponselnya. Brak! Nathan maju dan menghampirinya lalu merebut ponsel Santos dan membantingnya dengan keras ke lantai. Hal itu membuat Santos kaget dan tersentak. Dan saat dia melihat Nathan muncul di kamarnya sendiri, dia kembali kaget dan melompat turun dari kasur menggunakan tangannya. Namun, saat sebelah kakinya baru mencapai lantai, dia langsung terjatuh, dia lupa kalau satu kakinya sudah lumpuh. “K-kamu …. bagaimana bisa kamu masuk kesini?” Santos berkata dengan ketakutan. Sedangkan Nathan tidak memperdulikannya, matanya tertarik pada sebuah gelang emas dengan batu giok berukiran naga di atasnya yang ada di atas ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 919

    “Kepala keluarga Zellon, kamu tidak memiliki undangan, jadi tidak bisa masuk ke dalam.”Dua penjaga di depan pintu tiba-tiba berteriak keras, menghentikan langkah Jazer yang berusaha menerobos masuk dengan tergesa-gesa.“Kepala keluarga Zellon!” Ging yang melihat itu segera melangkah maju dan melambaikan tangannya agar dua penjaga tersebut mundur.“Ayah, kenapa kamu kemari?” tanya Ryuki dengan bingung.Jazer mengabaikan mereka, menatap Nathan dengan tajam. Semua orang melihat Jazer dan Nathan dengan raut wajah bingung.“Tuan Nathan, kenapa Jazer menatapmu seperti itu?” bisik Milan kepada Nathan.“Entahlah, mungkin dia merasa aku tampan!” jawab Nathan dengan senyum ringan.Milan tidak percaya, tapi memilih untuk tidak mendesak lebih lanjut.Setelah menatap Nathan dengan intens, Jazer akhirnya beralih dan memanggil Ryuki. “Ryuki, kemari sebentar.”Di sisi lain, Jazer berbicara dengan wajah muram. “Pelatihan kali ini, kamu harus mencari kesempatan untuk melumpuhkan Nathan.”Mendengar itu

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 918

    Nathan melihat ke arah Bachira dengan penasaran. “Siapa orang itu?” tanyanya.Milan menjawab dengan penuh hormat. “Tuan Nathan, dia adalah Tuan Muda keluarga Arteta. Dia sudah mencapai tahap puncak penguasa Ingras sejak usia belasan tahun. Hanya saja, pelatihannya melambat dalam beberapa tahun terakhir, entah apa sebabnya.”Nathan mengerutkan kening, kebingungan. “Keluarga Arteta? Kenapa aku tidak melihat mereka saat di perjamuan?”Milan menjelaskan. “Tuan Nathan, di Northern ada terlalu banyak organisasi dan keluarga bela diri. Walaupun hanya di Kota Moniyan, tidak semua dari mereka bergabung dengan Martial Shrine dan terikat dengan Martial Shrine. Keluarga Arteta adalah salah satu keluarga yang berada di luar Martial Shrine, jadi mereka tidak termasuk dalam pelatihan kali ini.”Nathan mengangguk, akhirnya dia mengerti. Pelatihan ini hanya untuk organisasi dan keluarga bela diri yang tergabung dalam Martial Shrine. Dunia bela diri ini memang sangat luas dan dalam. Hanya dari Martial

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 917

    “Hahaha …. Tuan Muda Ryuki, kau terlalu merendah!” Ging tertawa lalu berjalan bersama dengan Ryuki, entah apa yang sedang mereka bicarakan."Nathan, kamu tunggu saja. Setelah masuk ke makam kuno, hidup atau mati tidak lagi menjadi pilihanmu!" Remy menatap Nathan dengan kejam, lalu pergi bersama Jordan.Dua orang yang awalnya saling tidak menyukai kini malah berjalan bersama. Demi keuntungan, mereka bisa melepaskan kebencian sebesar apapun."Cuih, apa-apaan ini. Cepat atau lambat, aku akan menunjukkan pada mereka!" Abel meludah dengan keras.“Nathan, kedepannya kamu harus berlatih lebih keras lagi. Jangan terus menjadi playboy dan berkeliaran. Hanya dengan memiliki kekuatan sendiri, kamu tidak perlu takut kepada siapapun lagi!” Nathan menasihati Abel.Mendengar nasihat Nathan, Abel merasa malu. Dia selalu mengira keluarganya sangat hebat, walaupun tidak menguasai apapun, dia masih bisa hidup tanpa beban. Namun, setelah serangan besar yang menimpa keluarga Calderon, hati Abel mulai beru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 916

    “Hahaha! Abel .... Abel, apa kamu pantas berbicara seperti itu? Hanya dengan karaktermu itu, berlatih seumur hidup pun jangan harap bisa membalas dendam,” Remy berkata dengan penuh penghinaan. “Ayahmu masih hidup, tapi dengan kekuatan keluarga Calderon kalian saat ini, jangan harap bisa dibandingkan dengan dua keluarga kami.”Kata-kata Remy yang terus menghinanya membuat Abel semakin geram, dia menggertakkan giginya dengan keras, sementara dua puncak penguasa Ingras di belakang Abel mengepalkan tinju mereka erat-erat. Namun, siapa sangka, pada saat itu kilatan cahaya menyilaukan muncul di depan mata Remy, disusul dengan tamparan keras yang membuat separuh wajahnya langsung memerah dan bengkak.PLAK!“S-siapa yang menamparku?” Remy berteriak dan mundur dua langkah sambil memegangi wajahnya.“Aku akan membalaskan dendam keluarga Calderon. Kalau kamu berani berbicara lagi, aku akan mencabut nyawamu sekarang juga!” Nathan berkata dengan raut wajah muram, matanya membeku saat menatap Remy,

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 915

    Saat Nathan baru saja menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba terjadi keributan di tengah kerumunan.Seorang pemuda dengan baju bela diri berwarna putih berjalan masuk, sepatu kulit hitam berkilau mengikuti langkahnya. Di sisi pemuda itu, Kieran terlihat, diikuti oleh dua ahli puncak penguasa Ingras.“Tidak disangka Tuan Muda Keluarga Zellon juga datang. Aku kira dia tidak akan berpartisipasi dalam pelatihan kali ini,” gumam seseorang di kerumunan.“Bagaimana mungkin tidak berpartisipasi? Makam kuno kali ini sepertinya merupakan lokasi dengan harta karun paling banyak dari seluruh lokasi pelatihan,” kata yang lain.“Ryuki ini sudah mencapai kekuatan puncak penguasa Ingras dan dia akan menembus tahap Villain. Dia masih begitu muda, benar-benar luar biasa!”Semua orang mulai berdiskusi, tetapi tetap menyapa Ryuki.“Kak Nathan, orang itu adalah Tuan Muda dari Keluarga Zellon, Ryuki Zellon. Selama ini dia pergi untuk berguru dan berlatih. Dan dia akan pulang setahun sekali saat pelatihan. T

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 914

    Martial Shrine.Sancho, Ging, dan para petinggi Martial Shrine sedang berkumpul. Besok adalah hari dimulainya pelatihan resmi. Sebagai penyelenggara, Martial Shrine harus memikirkan segala sesuatu dengan matang. Jika terjadi kesalahan, mereka akan sulit untuk mempertanggungjawabkannya.“Ketua Sancho, pelatihan kali ini diselenggarakan di makam kuno berusia ribuan tahun. Tidak ada yang tahu berapa banyak harta karun di dalamnya. Apakah Martial Shrine harus diam-diam mengutus orang untuk mengambil harta karun dari dalam?” tanya Ging dengan hati-hati.Sancho menggelengkan kepalanya. “Kali ini Tuan Ryujin yang mengurus langsung. Jika kita diam-diam mengutus orang, kemungkinan besar kita akan ketahuan.”“Kalau begitu, kita harus melihat harta karun di dalam makam kuno itu diambil begitu saja oleh organisasi dan keluarga bela diri lainnya?” Ging merasa tidak rela.“Jangan khawatir. Aku sudah membicarakannya dengan Jazer. Kamu akan memimpin tim dalam pelatihan kali ini. Namun, kamu harus leb

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 913

    "Sialan, para pecundang itu! Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menangkap seorang Nathan? Pasti mereka sedang minum-minum dan mencari wanita di luar, menunda-nunda pekerjaan. Saat mereka pulang, aku pasti akan menghajar mereka!" Jazer mengernyitkan keningnya dan mengumpat kasar.Dia yakin golden guard yang sudah mencapai puncak penguasa Ingras dapat dengan mudah menangkap Nathan. Demi keamanan, Jazer sudah mengerahkan kekuatan besar untuk hal kecil ini.***Kepolisian Kota MoniyanNathan dan Milan sedang duduk di halaman."Tuan Nathan, apakah kekuatanmu meningkat lagi?" Milan menatap Nathan dengan bingung."Ada apa? Kamu dapat merasakannya? Aku sudah menyembunyikan aura spiritualku," Nathan berkata dengan sedikit kaget.Nathan sudah menyembunyikan auranya, namun Milan masih dapat merasakannya. Kemampuan menyembunyikan auranya benar-benar buruk."Bukan seperti itu, aku tidak dapat merasakan aura spiritual Tuan Nathan. Hanya saja, aku bisa merasakannya dari aura yang Tuan Nathan pa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 912

    “Saibu Care!” Nathan menjawab dengan yakin. Bagi Nathan, tempat yang paling aman saat ini hanyalah Saibu Care.Setelah Nathan berpesan kepada Ryzen dan Nicole untuk mengurus masalah di Kota Vale, dia membawa Zephir, Sarah, dan yang lainnya pergi ke Saibu Care. Sarah, Beverly, dan Sienna semuanya terluka dan harus memulihkan diri di sana.Segera setelah mereka tiba di Saibu Care, Herold langsung mengatur orang untuk segera mengobati cedera mereka. Zephir kemudian mengeluarkan undangan pelatihan dan menyerahkannya kepada Nathan.“Nathan, pelatihan kali ini pasti akan sangat berbahaya, jadi berhati-hatilah!” Zephir menatap Nathan dengan penuh kekhawatiran.“Paman Zephir, tenang saja. Dengan kekuatanku saat ini, para generasi muda itu tidak bisa menandingiku, apalagi dengan statusku sebagai pejabat sekarang, mereka tidak akan berani menyerangku terang-terangan!” Nathan menerima undangan itu dengan penuh percaya diri.“Aduh, kamu memang masih terlalu muda. Dunia bela diri jauh lebih rumit

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 911

    Sosok Nathan melintas dengan cepat, dalam sekejap sudah berada di hadapan Carlot, menghalangi jalan mereka.“Nathan, kami bukan datang untuk membunuhmu. Kepala Keluarga hanya meminta kami untuk membawamu ke Keluarga Zellon, bukan untuk membunuhmu. Jangan—” Carlot menjelaskan dengan gemetar, melihat Nathan yang berlumuran darah di hadapannya.“Aku tahu kalian bukan datang untuk membunuhku,” Nathan berkata dengan dingin, “Tapi aku ingin membunuh kalian. Sudahkah kamu melihat tumpukan mayat itu? Mereka semua adalah saudaraku!”“Nathan, kamu—” Carlot masih ingin berbicara, tetapi cahaya dari pedang Aruna yang ada di tangan Nathan melintas.Kepala Canaan yang berada di samping Carlot terbang ke udara, darah segar menyembur keluar, membasahi tubuh Carlot. Puncak penguasa Ingras, mati dalam satu tebasan!Carlot tidak percaya dengan kekuatan Nathan. Nathan bukan hanya menembus tahap puncak penguasa Ingras, melainkan Villain! Tingkatan yang sudah bisa memindahkan gunung dan lautan, membalik ke

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status