Malam sudah tiba dan semua orang sedang istirahat dan tertidur. Tapi Nayla masih duduk terdiam dan menatap dengan tatapan tajam. Ia terlihat lebih dingin dari biasanya, seolah ingin menghancurkan sesuatu.
Dua puluh dua tahun menjadi arwah, Nayla telah melihat banyak hal. Semua hal menjijikkan di sekitarnya telah ia saksikan secara langsung. Hal itu mungkin akan kembali terjadi jika ia tak membersihkannya hingga ke akar.
Nayla memegang handphone nya dengan ekspresi serius. Ia memutar nomor telepon tanpa nama dan menunggu seseorang mengangkatnya. Beberapa saat kemudian suara laki-laki dengan intonasi berat terdengar setelahnya.
"Halo?"
"Ini saya, Nayla. Saya ingin kamu melakukan sesuatu..."
Saat mendengar nama Nayla, laki-laki di seberang telepon langsung duduk dengan tegak. Ia sudah terbiasa bertransaksi dengan anak-anak konglomerat untuk membersihkan sesuatu. Akan tetapi kelas Nay
Seorang dokter tersenyum pada Nayla, laki-laki paruh baya itu senang saat melihat pasiennya mengalami peningkatan kesehatan yang begitu signifikan."Apa Nona memiliki beberapa keluhan?"Suara itu begitu lembut, mereka tak mau menyinggung keluarga besar Sinarta dan Barat. Walaupun Nayla sudah menikah dan memiliki anak, ia tetap dipanggil Nona karena bagaimanapun Nayla masih anak SMA dan berumur 17 tahun.Nayla menggeleng dan menjawab dengan wajah datar. "Tidak ada."Dokter itu langsung mengangguk, "baguslah kalau begitu, jika keadaan terus seperti ini kemungkinan besar bulan depan anda sudah boleh pulang ke rumah."Mendengar kata rumah perasaan Nayla seketika melembut. Di kehidupan sebelumnya Nayla dan Hyu tinggal di apartemen mewah di dekat sekolah mereka. Sekarang mereka justru tinggal di sebuah Villa yang sunyi dan asri. Sepertinya sejak awal kelahiran kembali Hyu, semua akhir dari kisah hidup mereka telah berubah secara signifikan.
"kapan kamar ku dan Nayla akan di pindahkan?" Ucap Hyu tak sabar.Nyonya Sinarta hanya mampu tersenyum, anaknya semakin hari menjadi semakin ceria. Itu sama seperti saat Hyu belum mengenal Nayla sebelumnya. Hal itu membuat Nyonya Sinarta merasa lega dan berharap Hyu akan seperti ini selamanya. Jujur saja ia sangat merindukan sikap manja putranya. Setelah insiden Hyu dan Nayla meledak, ia tak pernah lagi melihat anaknya seceria ini.Hyu terus menggenggam buku tebal di tangannya dengan perasaan senang. Ia menikmati setiap dorongan yang dilakukan ibunya untuknya. Ia sebenarnya tak sabar ingin bertemu Nayla lagi dan mengatakan sesuatu pada gadis itu.Saat mereka sampai di ruangan Nayla. Ia melihat kakaknya dan Nayla terlihat sangat serius, hal itu membuat Hyu sedikit heran. Ia ingat Rama adalah orang yang paling sering menasehati Hyu di masa lalu untuk memperlakukan Nayla dengan sangat baik. Tapi melihat dua orang yang minim ekspresi di depannya, Hyu mulai ragu deng
Malam terasa begitu berat. Hyu dan Nayla memikirkan banyak skenario buruk dalam otak mereka. Di masa depan mungkin mereka akan memusuhi keluarga masing-masing. Itu semua dilakukan untuk menjamin keamanan anak-anak mereka.Hyu menatap Nayla untuk waktu yang lama. Ia tau Nayla mampu melewati hal ini, tapi tetap saja itu akan sulit. Hyu perlahan turun dari ranjangnya dan mendekat ke arah Nayla dan memeluk gadis itu dengan erat. Tak lama Nayla mulai menangis dalam diam.Mereka berfikir masalah akan usai ketika mereka terlahir kembali. Tapi siapa yang menyangka gerbang masalah yang sebenarnya langsung terbuka. Batin mereka lelah dan terkadang merasa tak sanggup. Selama 22 tahun tak ada kebahagiaan yang mereka rasakan dan itu sangat menyakitkan.Hyu mengelus punggung istrinya, ia terkadang mencium kepala istrinya sesekali. Sebenarnya ia juga ingin menangis saat ini, akan tetapi ia mencoba bertahan dan mencoba menghibur istrinya
Heri terdiam di dalam mobil untuk waktu yang cukup lama. Ia menghembuskan nafas pelan sambil menenangkan perasaannya. Sudah satu Minggu sejak kejadian kebocoran sistem perusahaan. Sekarang ia memberanikan diri untuk datang ke rumah sakit dan menemui putri sulungnya. Ia tau bahwa mungkin akan ada perkelahian yang akan mereka lakukan nanti. Tapi apa boleh buat, berdiam diri tak akan bisa menyelesaikan masalah. Sebagai seorang ayah, ia memiliki kewajiban untuk memperbaiki semua hal yang salah di keluarganya.Heri membuka pintu mobil dan melihat rumah sakit dengan perasaan kalut. Ia ingat saat anak gadisnya menutup mata untuk waktu yang cukup lama di tempat ini. Hal itu membuat jantung nya terasa seperti berhenti berdetak untuk waktu yang lama.Setelah berita Hyu bangun dari koma, ia sedikit kesal karena ia berharap Nayla yang akan bangun lebih dulu. Tapi siapa yang menyangka rasa kesalnya akan hilang dalam beberapa hari, karena Nayla bangun tak lama setelah Hyu bang
Nayla menatap cermin dengan tatapan kesal. Ia benci menangis dengan cara seperti ini. Ia pun segera membasuh muka dan berjalan menuju taman belakang tempat Hyu dan anak-anak mereka berjemur.Saat Nayla keluar, hal pertama yang ia lihat adalah Hyu yang menikmati sinar matahari sambil mendongak ke atas."Kamu menikmati matahari saat istrimu sedang asyik berkelahi dengan Ayahnya."Hyu hanya tersenyum dan memandang sayang pada istrinya. "Kemari lah, ikut berjemur dengan ku."Nayla dan Hyu duduk bersama menghadap matahari pagi dengan bahagia. Sesekali mereka melihat Belrissa dan Emilio yang tetap tertidur pulas. Bayi-bayi itu tidak bergeming bahkan saat cahaya matahari yang terlihat sedikit terik.Nayla tersenyum ringan dan itu membuat Hyu merasa gemas. Hyu mencium pipi Nayla dengan perasaan bahagia."Aku merasa seperti kita memiliki keluarga paling harmonis di dunia."
Suasana pantai begitu indah dan bersahaja, apalagi ditambah dengan senja yang akan tenggelam. Dena masih terdiam dan mencoba untuk melupakan semua kalimat yang keluar dari mulut Bima sebelumnya. Ia tak menyangka bahwa Bima ternyata orang yang tidak tertarik pada perempuan. Itu membuatnya lebih patah hati dibandingkan dengan kemungkinan Bima menyukai Nayla.Di balik jendela bening miliknya, Dena menikmati senja sambil meminum beberapa alkohol. Ia ingin mabuk dan melupakan semuanya. Tapi ia tak boleh minum terlalu banyak, karena besok ia akan pergi ke Afrika dan meninggalkan negara ini.Saat Dena asyik dengan rasa sedihnya, suara ketukan keras terdengar dari pintu. Hal itu membuat Dena kaget dan menjadi semakin takut. Rumor tentang Nayla yang ingin balas dendam telah menyebar dan ia sangat tau seperti Nayla ketika marah.Dena memegang tangannya dengan sedikit gemetar, perasaan takut dan sakit masih terasa. Ia ingat bagaimana Nayla menusuk tangannya dengan garpu. H
"ba, ba, ba."Suara celotehan Belrissa begitu lucu dan wajah Emilio yang dingin berhasil membuat perbedaan antara keduanya menjadi begitu kentara. Belrissa sepertinya mewarisi sifat kekanakan Hyu dan Emilio seperti cetakan Nayla versi mini. Hal itu membuat Hyu terkadang tak bisa melepas pandangan dari keduanya.Tapi tingkah lucu anak-anak mereka sepertinya tak membuat Nayla terusik. Hyu memandang Nayla yang sedang menelpon seseorang dengan wajah serius dan dingin. Ia yakin Nayla pasti akan membuat rencana untuk menghalau beberapa rintangan dalam keluarga mereka.Nayla mengabaikan semua yang ada di sekitarnya. Hal itu dikarenakan ada hal yang lebih penting, lagipula Hyu begitu telaten dalam mengurus anak-anak jadi Nayla tak akan merasa khawatir."Bagaimana hasil dari penyelidikan?""Klinik itu terlalu rumit, banyak orang yang bermain di belakangnya. Aku telah berusaha
Keluarga Sinarta sangat tenang seperti biasanya, hanya Tuan Sinarta dan Rama yang tau betapa buruknya hubungan mereka saat ini. Perusahaan begitu sibuk dan rumor soal Keluarga Barat masih terdengar hingga sekarang. Banyak orang menebak-nebak siapa yang akan dijatuhkan oleh Nayla pertama kali.Rama tentu saja tidak takut tapi jelas itu bukan hal yang baik untuk keluarganya. Hyu adalah adik kesayangannya dan ia sebenarnya memaklumi semua hal yang dilakukan Nayla. Sebenarnya ia ingin mendukung, hanya saja ia tidak tau bahwa ada beberapa hal yang dilakukan oleh keluarga Sinarta yang berhasil membuat Nayla marah.Sekarang hal yang bisa dilakukan oleh Rama adalah mengamankan apa yang bisa diamankan. Ia tidak tau seperti apa dampak dari gerakan Nayla kali ini, jadi ia harus berjaga-jaga.Rama berjalan menuju Rumah Sakit Sinarta. Itu merupakan rumah sakit pusat yang dikembangkan langsung oleh tangannya. Walaupun bisnis kesehatan b