Suasana pantai begitu indah dan bersahaja, apalagi ditambah dengan senja yang akan tenggelam. Dena masih terdiam dan mencoba untuk melupakan semua kalimat yang keluar dari mulut Bima sebelumnya. Ia tak menyangka bahwa Bima ternyata orang yang tidak tertarik pada perempuan. Itu membuatnya lebih patah hati dibandingkan dengan kemungkinan Bima menyukai Nayla.
Di balik jendela bening miliknya, Dena menikmati senja sambil meminum beberapa alkohol. Ia ingin mabuk dan melupakan semuanya. Tapi ia tak boleh minum terlalu banyak, karena besok ia akan pergi ke Afrika dan meninggalkan negara ini.
Saat Dena asyik dengan rasa sedihnya, suara ketukan keras terdengar dari pintu. Hal itu membuat Dena kaget dan menjadi semakin takut. Rumor tentang Nayla yang ingin balas dendam telah menyebar dan ia sangat tau seperti Nayla ketika marah.
Dena memegang tangannya dengan sedikit gemetar, perasaan takut dan sakit masih terasa. Ia ingat bagaimana Nayla menusuk tangannya dengan garpu. H
"ba, ba, ba."Suara celotehan Belrissa begitu lucu dan wajah Emilio yang dingin berhasil membuat perbedaan antara keduanya menjadi begitu kentara. Belrissa sepertinya mewarisi sifat kekanakan Hyu dan Emilio seperti cetakan Nayla versi mini. Hal itu membuat Hyu terkadang tak bisa melepas pandangan dari keduanya.Tapi tingkah lucu anak-anak mereka sepertinya tak membuat Nayla terusik. Hyu memandang Nayla yang sedang menelpon seseorang dengan wajah serius dan dingin. Ia yakin Nayla pasti akan membuat rencana untuk menghalau beberapa rintangan dalam keluarga mereka.Nayla mengabaikan semua yang ada di sekitarnya. Hal itu dikarenakan ada hal yang lebih penting, lagipula Hyu begitu telaten dalam mengurus anak-anak jadi Nayla tak akan merasa khawatir."Bagaimana hasil dari penyelidikan?""Klinik itu terlalu rumit, banyak orang yang bermain di belakangnya. Aku telah berusaha
Keluarga Sinarta sangat tenang seperti biasanya, hanya Tuan Sinarta dan Rama yang tau betapa buruknya hubungan mereka saat ini. Perusahaan begitu sibuk dan rumor soal Keluarga Barat masih terdengar hingga sekarang. Banyak orang menebak-nebak siapa yang akan dijatuhkan oleh Nayla pertama kali.Rama tentu saja tidak takut tapi jelas itu bukan hal yang baik untuk keluarganya. Hyu adalah adik kesayangannya dan ia sebenarnya memaklumi semua hal yang dilakukan Nayla. Sebenarnya ia ingin mendukung, hanya saja ia tidak tau bahwa ada beberapa hal yang dilakukan oleh keluarga Sinarta yang berhasil membuat Nayla marah.Sekarang hal yang bisa dilakukan oleh Rama adalah mengamankan apa yang bisa diamankan. Ia tidak tau seperti apa dampak dari gerakan Nayla kali ini, jadi ia harus berjaga-jaga.Rama berjalan menuju Rumah Sakit Sinarta. Itu merupakan rumah sakit pusat yang dikembangkan langsung oleh tangannya. Walaupun bisnis kesehatan b
Sean menatap ke jendela mobil sambil memeras tangannya dengan gugup. Ia tak menyangka hari ini akan tiba dan sebentar lagi ia akan bertemu dengan dua orang yang menghantui mimpinya selama ini. Dua orang yang ia cintai dan sayangi, dua orang yang berakhir buruk karena ulah dan tangannya sendiri. Wajah Sean terlihat sedikit pucat, ia telah memotong rambut dan segala jenis tindikan di wajahnya telah tersingkir. Penampilan semacam ini adalah penampilan yang tidak pernah Sean tunjukkan pada orang lain sebelumnya dan itu berhasil membuat orang-orang disekelilingnya merasa khawatir. Akan tetapi suasana hatinya begitu suram hingga tak memiliki tenaga ekstra untuk menghibur atau menenangkan orang lain. Mobil masih melaju dengan kecepatan sedang, Rama memang sengaja melakukannya untuk membuat suasana semakin tenang dan harmonis. Ia adalah kakak dari Hyu dan Sean adalah orang yang sudah ia anggap adik kandungnya sendiri. Melihat Sean murung dan berbeda dari biasanya membuat Ram
Kamar mereka cukup luas untuk tidur berempat. Belrissa yang begitu aktif terus mengoceh dengan suara tak jelas hingga tengah malam dan itu berhasil membuat Hyu harus begadang lagi. Sedangkan Nayla dan Emilio masih tidur dengan nyenyak seolah semua hal yang terjadi di luar tidak pernah ada.Hyu menggendong Belrissa dan membawanya keluar kamar, agar suara gadis kecilnya tak mengganggu istirahat Nayla. Nayla sudah sangat lelah menyelediki tentang berbagai hal, jadi dia butuh istirahat yang cukup. Sedangkan Emilio pada dasarnya anak yang tenang dan mudah di urus jadi Hyu tak perlu khawatir.Di ruang tamu Hyu menyalakan televisi dan memilih channel anak-anak. Perhatian Belrissa pun berhasil dialihkan. Suara nyanyian anak-anak memenuhi seluruh ruangan dan perlahan Hyu mulai mengantuk dan tertidur sambil menggendong bayinya.Nayla bangun dan menyadari bahwa dua orang telah meninggalkan kamar, ia keluar dan melihat pemandangan manis itu lalu tersenyum. Belrissa dan Hyu
Hyu dan Nayla naik ke dalam mobil, mereka terlihat rapi dengan setelan formal yang terkesan elegan. Nayla menggunakan gaun berwarna peach yang terlihat cerah dan Hyu pun menggunakan aksesoris dengan warna yang sama. Mereka pun menyalakan mobil menuju rumah keluarga Sinarta untuk menitipkan anak-anak mereka di sana.Momen kelulusan ini akan menjadi momen kelulusan bersejarah, karena untuk pertama kalinya momen kelulusan sekolah tidak didampingi oleh orang tua. Tapi ditemani langsung oleh istri tercinta. Sebenarnya Hyu ingin membawa Belrissa dan Emilio juga, hanya saja itu akan sangat merepotkan. Apalagi nanti Hyu akan maju ke atas panggung sebagai perwakilan murid. Akan sangat merepotkan jika Nayla membawa dua bayi sekaligus. Apalagi Belrissa adalah anak yang aktif dan rewel.Setelah sampai di rumah mertuanya. Nayla segera menggendong Emilio dan masuk, di sana keluarga Sinarta sedang sarapan dan berkumpul untuk minum teh bersama
Nayla berjalan entah kemana, ia hanya ingin menjauh dari dua idiot itu. Tanpa ia sadari ia telah sampai ke tempat yang paling ia ingin hindari. Ya, tempat itu adalah perpustakaan sekolah. Tempat paling sepi dan menyimpan kenangan pahit dan rasa sakit yang ia rasakan di masa lalu.Ia ingat tempat ini adalah tempat dimana Hyu menekannya dengan keras. Melukai harga dirinya dan membuatnya sakit untuk waktu yang lama. Kenangan itu begitu buruk, hingga membuat Nayla merasa sesak dan ingin segera pergi dari tempat ini secepatnya.Hubungannya dengan Hyu saat ini begitu baik, jadi Nayla tak ingin kenangan buruk menghantui dirinya. Ia segera berbalik dan ingin pergi. Tapi satu orang telah berhasil membuatnya berhenti untuk melangkah."Kenapa lari, takut padaku?" Ucap Jingga.Mendengar hal itu Nayla memutar matanya dengan bosan. Ia tidak pernah takut pada siapapun, bahkan ayahnya pun tidak. Bagaimana bisa orang seperti Jingga berhasil membuatnya takut. Hanya saja te
Nayla berjalan menuju ruang pertemuan, disana Hyu berbicara dengan teman-teman satu angkatan. Terlihat beberapa gadis mendekati Hyu untuk mengungkapkan perasaan mereka.Ini adalah hari kelulusan dan mungkin ini akan menjadi momen terakhir untuk mereka bertemu. Jadi mereka memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan mereka. Walaupun mereka tau bahwa mereka mungkin akan langsung di tolak. Tapi tak ada salahnya untuk mencoba. Lagipula ini bisa dikatakan sebagai kesempatan terakhir dan momen sekali seumur hidup.Nayla hanya terdiam dan memberi kesempatan untuk para gadis untuk melakukan aksi mereka. Lagipula Nayla sama sekali tidak merasa terancam. Baginya Hyu akan selalu menatap ke satu arah, yaitu dirinya. Nayla Ayunda Barat.Setelah itu ia melihat Hyu menunduk sambil meminta maaf, ia menolak semua pengakuan itu. Tapi terlihat bahwa para gadis itu merasa puas dan tidak ada yang tersinggung.Hyu pun berbalik dan mendekat ke arah istrinya. Ia lalu me
Jingga masih kembali dengan keadaan linglung dan Ayahnya mulai jengah dengan tingkah putranya itu. Jingga adalah pewarisnya, orang yang akan menjadi raja selanjutnya dari semua kerajaan bisnis yang ia punya, dan sekarang anak itu menjadi linglung hanya karena satu orang gadis.Setelah sampai di rumah, Satya segera mengambil tongkat kayu dan memukul Jingga hingga anak laki-laki itu sadar dari kebodohannya."Bangun!!"Suara ayahnya begitu keras hingga membuat Dena yang bersembunyi tak bisa menahan diri untuk keluar. Hal itu membuat Tuan Satya kaget, ia sudah berbulan-bulan tidak pulang ke rumah dan hari ini ia melihat anaknya membawa pulang seorang gadis."Siapa kamu?" Ucap Tuan Satya marah.Dena yang gemetar hanya mampu terdiam. Ada banyak jejak memar di tubuhnya, Jingga telah menyiksanya untuk waktu yang lama di rumah ini. Ia ingin kabur tapi ia takut pada Jingga. Sekarang setelah melihat penampilan Jingga yang dipukuli oleh Ayahnya sendiri membuat
Angin berhembus dengan tenang dan hikmat. Semua undangan telah berkumpul dan duduk di kursi putih sambil menghadap ke arah laut lepas. Hanya keluarga besar yang datang, karena Hyu dan Nayla ingin pernikahan mereka menjadi pernikahan yang sakral dan sarat akan makna.Hyu terus menghembuskan nafas dengan gugup. Ia menatap terus ke pintu sambil berjalan bolak-balik. Ia benar-benar gugup sekarang. Bahkan ayahnya tidak henti-hentinya menggelengkan kepala dan tersenyum maklum."Berhentilah bolak-balik. Ayah mulai pusing melihatnya.""Yah, apakah menikah selalu seperti ini? Aku merasa jantungku berdetak dengan kencang dan aku tidak bisa berhenti berkeringat."Mendengar pernyataan putranya, Tuan Sinarta langsung tertawa. Anaknya ternyata masih bisa berfikiran polos dan terbuka. Hal itu membuatnya merasa nyaman dan bahagia."Menikah memang seperti ini. Apalagi jika kamu menikahi orang yang kamu suka. Rasa gugup dan antusiasnya akan meningkat berkali-kali li
Udara pagi begitu sejuk dan bau laut masih terasa begitu menusuk. Nayla melihat gelombang laut sambil berdiri di sebuah Villa besar di atas bukit yang menghadap langsung ke pemandangan laut yang begitu indah.Villa ini adalah Villa yang berdiri selama ratusan tahun dan sempat terbakar sebelumnya. Ini adalah Villa milik keluarga Barat yang dibeli beberapa tahun lalu. Ayahnya bersikeras untuk melakukan pernikahan disini. Kata Ayahnya tempat ini adalah tempat seorang bangsawan Belanda membawa istrinya untuk berbulan madu. Mereka adalah pasangan yang menyatukan dua kebudayaan berbeda dan menyatu sebagai sebuah kesatuan.Mereka berdua adalah lambang cinta sejati antara seorang penjajah dan pribumi. Heri Barat ingin Nayla dan Hyu belajar dari pasangan itu dan menikah sekali seumur hidup. Walaupun mereka memiliki perbedaan latar belakang dan kepribadian, mereka dapat menyatu dan hanya akan berpisah melalui kematian.Saat Nayla puas melihat pemandangan laut, ia pun meli
Sebelum matahari terbenam Nayla dan Hyu melakukan panggilan video. Nayla menatap Hyu yang masih bergelut dengan selimut hangatnya."Apa tidurmu nyenyak?""Tidak, aku tidur jam 1 semalam. Aku benar-benar tak bisa tidur karena tak menyangka lamaran ku akan diterima dengan mudah."Mendengar hal itu Nayla langsung tertawa. Mereka sudah tau jawabannya akan tetap iya, tapi entah kenapa mereka merasa begitu gugup dan takut."Bianca menelpon ku semalam, dia mengatakan bahwa Papa menangis. Dia senang karena anaknya akan menikah. Padahal dia sudah punya cucu. Hahaha."Hyu pun ikut tertawa. Orang tua mereka menjadi orang yang sangat bahagia. Mereka terharu dan menangis saat proses lamaran. Keduanya belah pihak begitu bahagia karena anak-anak mereka menjadi begitu dewasa."Ya, Kak Rama juga mengatakan bahwa Ayah menangis. Di sana Ayahku dan Papamu berpelukan
Nayla menatap handphonenya dengan perasaan puas. Hal itu membuat Hyu mendekat dan penasaran."Ada hal baik apa?""Keputusan pengadilan telah keluar. Nyonya Barat dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dengan tuduhan perencanaan pembunuhan, penyuapan, penggelapan dana serta eksploitasi anak."Mendengar hal itu Hyu pun tak kalah bahagia. Ia akhirnya mendapatkan hukuman yang sama seperti saat dirinya di kehidupan sebelumnya. Walaupun mungkin tak akan ada trik-trik kotor yang terlibat. Tapi itu cukup untuk menghukum seseorang yang terbiasa hidup dengan kemewahan. Wanita sombong seperti itu pasti akan sangat menderita di dalam sana."Nay, kenapa kalian selalu memanggilnya dengan sebutan Nyonya Barat. Apa dia tidak memiliki nama?"Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Nayla terdiam sejenak. Ia baru menyadari bahwa Ibu tirinya begitu aneh."Aku tidak tau siapa nama aslinya. Tapi kata Papa, ibu yang baru harus disebut Nyonya Barat. Papa bilang itu untuk me
Hari ini adalah hari ulang tahun Hyu, mereka yang awalnya merencanakan pernikahan terpaksa harus dibatalkan. Sekarang Nayla telah menjadi seorang pekerja kantoran dan ia menjadi sangat sibuk. Apalagi ditambah dengan berbagai masalah sebelumnya yang perlu mereka selesaikan.Nayla harus pergi ke pengadilan untuk melihat perkembangan kasus Nyonya Barat. Ia juga harus mengelola klinik dan harus bekerja di kantor Barat. Ditambah dengan sekolah private di rumah dan juga harus menjaga anak-anak. Intinya adalah Nayla tak punya waktu. Ia terlalu sibuk dan itu sangat melelahkan.Saat ia keluar dari kantor, hari sudah larut dan Nayla meregangkan otot di tubuhnya dengan keras. Ia menatap ke atas dan melihat iklan yang ada di sana. Iklan itu berisi pemandangan indah Raja Ampat yang terlihat mempesona. Untuk sesaat Nayla merasa tergoda. Walaupun Nayla kaya raya, sebenarnya Nayla tak pernah pergi untuk sekedar berlibur. Baginya bersantai adala
Heri terus menatap putrinya dengan perasaan bangga. Sekarang Nayla terlihat begitu berwibawa dan dewasa. Ia memakai setelan formal dengan nuansa hitam putih. Hari ini akan menjadi hari bersejarah dalam hidupannya.Nayla akan mengambil alih Perusahaan Barat, walaupun itu tidak sepenuhnya. Tapi itu sudah cukup untuk Nayla menjadi penguasa yang paling dihormati di Perusahaan.Nayla masuk ke dalam perusahaan dan disambut oleh para petinggi. Heri berjalan di belakangnya seperti seorang bodyguard. Mereka adalah pasangan ayah dan anak yang begitu kuat dan tajam.Beberapa orang diam-diam membuat komentar untuk pasangan Ayah dan anak itu."Ini pertama kalinya aku melihat Nayla, dia sangat cantik.""Ya, aku juga berfikir begitu.""Kenapa kalian heran, lihat saja Ayahnya. Tuan Heri sangat tampan, jadi wajar saja kalau dia memiliki anak yang cantik."Mereka segera mengangguk setuju. Nayla bukan hanya seorang gadis yang cantik, tapi juga seo
Pagi-pagi sekali rumah Barat begitu sibuk. Beberapa pelayan tengah menyiapkan berbagai hidangan yang akan dibawa ke Villa Nayla. Hidangan-hidangan tersebut merupakan makanan kesukaan Nayla sejak ia kecil.Bianca pun ikut membantu dan terlihat lebih antusias dari ayahnya. Sudah lama sejak ia bertemu dengan Nayla terakhir kali. Sebagai seorang saudara tentu saja ia memiliki kasih sayang yang tulus untuk kakaknya.Saat semuanya sudah siap, Bianca dan Ayahnya pun langsung berangkat menuju Villa. Beruntung kali ini Nayla dan Hyu sedang ada di rumah. Hanya saja saat ini pasangan muda itu belum bangun dari tidur panjangnya.Sudah beberapa hari Nayla dan Hyu tinggal di keluarga Sinarta. Setelah cukup beristirahat, mereka pun kembali pulang ke Villa lagi dan mengurus anak-anak mereka seperti sebelumnya. Sekarang Nayla dan Hyu menjadi lebih santai dan dapat menghadapi semua masalah dengan kepala dingin.Tak lama seseorang datang dan mengetuk kamar mereka deng
Berita penangkapan Nyonya Barat telah berhasil menghebohkan banyak orang. Keluarga dari kalangan atas diam-diam menjadi lebih waspada. Mereka tidak menyangka pewaris Keluarga Barat lebih tajam dari Ayahnya.Semua orang mulai menjaga jarak dan tidak ingin terlibat lebih dalam. Namun mereka merasa lega dan bahagia, setidaknya anak-anak mereka tidak pernah menyinggung Nayla selama di sekolah. Nayla terlalu berbahaya untuk mereka hadapi di masa depan.Bianca yang masih ada di Amerika sedang asik menonton konser dan berbelanja dengan teman-temannya. Mereka adalah anak-anak manja yang terbiasa menghabiskan uang, karena Bianca adalah anak terkaya jadi dapat dikatakan bahwa Bianca adalah ketua dari perkumpulan itu.Saat Bianca asyik menikmati makan malam di restoran berbintang. Salah satu temannya memberi Bianca sebuah artikel di handphone. Artikel itu berisi berita penahanan Nyonya Barat."Bianca... Aku mendapatkan berita tentang keluarga Barat."Bi
Heri Barat merasa panik, ia menelpon Nayla berkali-kali tapi anak itu mengabaikannya. Tak lama ada pemberitahuan melalui email dari perusahaan bahwa perusahaan akan mengadakan rapat pemegang saham. Hal itu membuat Heri Barat semakin frustasi.Masalah datang bertubi-tubi dan ia belum menyelesaikan nya satu persatu. Nayla sepertinya sangat marah dan tidak lagi memandangnya sebagai seorang ayah.Saat Heri Barat sampai di bandara, ia langsung masuk ke dalam mobil dan mengarahkan supir untuk menuju ke Villa Nayla."Langsung ke Villa Nayla."Supir segera menganggukkan kepala dan mereka pun berangkat ke Villa Nayla dengan perasaan cemas. Tapi sepertinya hari ini Heri Barat mengalami kesialan, Nayla dan Hyu sedang tidak ada di Villa. Mereka pergi entah kemana dan tidak mengizinkan siapapun untuk datang selama mereka tidak ada di Villa.Heri pun harus pulang dengan tangan kosong. Di rumah besarnya, suasana berubah menjadi lebih sepi. Tak ada sambutan