Kamar mereka cukup luas untuk tidur berempat. Belrissa yang begitu aktif terus mengoceh dengan suara tak jelas hingga tengah malam dan itu berhasil membuat Hyu harus begadang lagi. Sedangkan Nayla dan Emilio masih tidur dengan nyenyak seolah semua hal yang terjadi di luar tidak pernah ada.
Hyu menggendong Belrissa dan membawanya keluar kamar, agar suara gadis kecilnya tak mengganggu istirahat Nayla. Nayla sudah sangat lelah menyelediki tentang berbagai hal, jadi dia butuh istirahat yang cukup. Sedangkan Emilio pada dasarnya anak yang tenang dan mudah di urus jadi Hyu tak perlu khawatir.
Di ruang tamu Hyu menyalakan televisi dan memilih channel anak-anak. Perhatian Belrissa pun berhasil dialihkan. Suara nyanyian anak-anak memenuhi seluruh ruangan dan perlahan Hyu mulai mengantuk dan tertidur sambil menggendong bayinya.
Nayla bangun dan menyadari bahwa dua orang telah meninggalkan kamar, ia keluar dan melihat pemandangan manis itu lalu tersenyum. Belrissa dan Hyu
Hyu dan Nayla naik ke dalam mobil, mereka terlihat rapi dengan setelan formal yang terkesan elegan. Nayla menggunakan gaun berwarna peach yang terlihat cerah dan Hyu pun menggunakan aksesoris dengan warna yang sama. Mereka pun menyalakan mobil menuju rumah keluarga Sinarta untuk menitipkan anak-anak mereka di sana.Momen kelulusan ini akan menjadi momen kelulusan bersejarah, karena untuk pertama kalinya momen kelulusan sekolah tidak didampingi oleh orang tua. Tapi ditemani langsung oleh istri tercinta. Sebenarnya Hyu ingin membawa Belrissa dan Emilio juga, hanya saja itu akan sangat merepotkan. Apalagi nanti Hyu akan maju ke atas panggung sebagai perwakilan murid. Akan sangat merepotkan jika Nayla membawa dua bayi sekaligus. Apalagi Belrissa adalah anak yang aktif dan rewel.Setelah sampai di rumah mertuanya. Nayla segera menggendong Emilio dan masuk, di sana keluarga Sinarta sedang sarapan dan berkumpul untuk minum teh bersama
Nayla berjalan entah kemana, ia hanya ingin menjauh dari dua idiot itu. Tanpa ia sadari ia telah sampai ke tempat yang paling ia ingin hindari. Ya, tempat itu adalah perpustakaan sekolah. Tempat paling sepi dan menyimpan kenangan pahit dan rasa sakit yang ia rasakan di masa lalu.Ia ingat tempat ini adalah tempat dimana Hyu menekannya dengan keras. Melukai harga dirinya dan membuatnya sakit untuk waktu yang lama. Kenangan itu begitu buruk, hingga membuat Nayla merasa sesak dan ingin segera pergi dari tempat ini secepatnya.Hubungannya dengan Hyu saat ini begitu baik, jadi Nayla tak ingin kenangan buruk menghantui dirinya. Ia segera berbalik dan ingin pergi. Tapi satu orang telah berhasil membuatnya berhenti untuk melangkah."Kenapa lari, takut padaku?" Ucap Jingga.Mendengar hal itu Nayla memutar matanya dengan bosan. Ia tidak pernah takut pada siapapun, bahkan ayahnya pun tidak. Bagaimana bisa orang seperti Jingga berhasil membuatnya takut. Hanya saja te
Nayla berjalan menuju ruang pertemuan, disana Hyu berbicara dengan teman-teman satu angkatan. Terlihat beberapa gadis mendekati Hyu untuk mengungkapkan perasaan mereka.Ini adalah hari kelulusan dan mungkin ini akan menjadi momen terakhir untuk mereka bertemu. Jadi mereka memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan mereka. Walaupun mereka tau bahwa mereka mungkin akan langsung di tolak. Tapi tak ada salahnya untuk mencoba. Lagipula ini bisa dikatakan sebagai kesempatan terakhir dan momen sekali seumur hidup.Nayla hanya terdiam dan memberi kesempatan untuk para gadis untuk melakukan aksi mereka. Lagipula Nayla sama sekali tidak merasa terancam. Baginya Hyu akan selalu menatap ke satu arah, yaitu dirinya. Nayla Ayunda Barat.Setelah itu ia melihat Hyu menunduk sambil meminta maaf, ia menolak semua pengakuan itu. Tapi terlihat bahwa para gadis itu merasa puas dan tidak ada yang tersinggung.Hyu pun berbalik dan mendekat ke arah istrinya. Ia lalu me
Jingga masih kembali dengan keadaan linglung dan Ayahnya mulai jengah dengan tingkah putranya itu. Jingga adalah pewarisnya, orang yang akan menjadi raja selanjutnya dari semua kerajaan bisnis yang ia punya, dan sekarang anak itu menjadi linglung hanya karena satu orang gadis.Setelah sampai di rumah, Satya segera mengambil tongkat kayu dan memukul Jingga hingga anak laki-laki itu sadar dari kebodohannya."Bangun!!"Suara ayahnya begitu keras hingga membuat Dena yang bersembunyi tak bisa menahan diri untuk keluar. Hal itu membuat Tuan Satya kaget, ia sudah berbulan-bulan tidak pulang ke rumah dan hari ini ia melihat anaknya membawa pulang seorang gadis."Siapa kamu?" Ucap Tuan Satya marah.Dena yang gemetar hanya mampu terdiam. Ada banyak jejak memar di tubuhnya, Jingga telah menyiksanya untuk waktu yang lama di rumah ini. Ia ingin kabur tapi ia takut pada Jingga. Sekarang setelah melihat penampilan Jingga yang dipukuli oleh Ayahnya sendiri membuat
Jingga belum berdamai dengan semua yang ada. Ia masih merindukan Nayla, ia tidak tau hal apa yang membuatnya sulit untuk melupakan gadis itu. Tapi satu hal yang ia tau, ia harus memilikinya.Jingga mulai bangun dari tempat tidurnya dengan susah payah. Rasa sakit yang ada di sekujur tubuhnya segera ia abaikan. Sekarang Dena sudah tidak ada di sampingnya, jadi ia tidak memiliki ide brilian di otaknya saat ini. Satu-satunya hal yang ia miliki sekarang hanya satu, kegilaan.Kali ini Jingga hanya akan menjadi nekat dan bertindak tanpa rencana. Ia pergi secara diam-diam dari rumah dan berusaha menyelinap tanpa ketahuan oleh penjaga. Jingga pun segera pergi ke tempat dimana Hyu dan Nayla tinggal.Ia meletakkan mobil di luar komunitas dan meninggalkannya disana. Ia tak bisa masuk karena area ini begitu ketat. Dengan beberapa trik licik, Jingga berhasil masuk dan mencoba mencari Villa tempat tinggal Hyu dan Nayla. Te
Suasana begitu tenang akhir-akhir ini dan Nayla menikmati itu. Untuk menghancurkan sesuatu semuanya tidak boleh begitu instan. Nayla pun menatap dokumen yang ada di tangannya. Ia tau bahwa beberapa hal tidak di tulis di sini dan ia perlu ke tempat itu untuk memastikan sesuatu.Nayla pun bangun dan membersihkan diri, ia menatap Hyu yang sedang bermain dengan kedua anaknya. Hal itu membuat Nayla lega dan merasa tak masalah untuk meninggalkan mereka untuk sementara waktu.Setelah sarapan, Nayla pun mencium pipi suaminya sambil tersenyum ringan."Aku akan berangkat." Ucap Nayla berpamitan.Hyu pun hanya mampu tersenyum maklum. Ia menggendong Emilio sambil menaikkan tangan Emilio seperti melambaikan tangan."Da-da Mama cantik. Jangan pulang terlalu larut ya~ nanti Emilio kangen."Hyu bertingkah seperti anak kecil dan itu membuat beban Nayla berkurang setengahnya. Hyu dan kedua anak mereka adalah penyemangat Nayla yang baru, jadi ia sangat menikma
Disepanjang jalan kembali, Nayla terus memikirkan kemungkinan terburuk. Ia mungkin akan benar-benar berurusan dengan Ayahnya jika wanita itu benar-benar orang yang ada di balik kematiannya.Nayla mulai menekan beberapa nomor dan menghubungi bawahannya."Kumpulkan semua informasi mengenai Nyonya Barat. Aku mau informasi sedetail mungkin."Nayla lalu menghembuskan nafas lelah. Ia tidak menyangka perjalanan singkat kali ini membawanya menuju bencana. Rasa kesal dan marah telah memenuhi perasaan Nayla saat ini, ia ingin mengeksekusi secara langsung tapi ia masih belum memiliki bukti yang nyata. Lagipula ia belum mengetahui alasan pasti kenapa ibu tirinya itu sangat rutin pergi ke klinik.Butuh waktu berjam-jam untuk Nayla sampai di rumahnya. Saat Nayla merasa lelah dan mengantuk, hal pertama yang ia lihat ketika membuka pintu adalah senyum Hyu dan kedua bayinya. Melihat pemandangan itu, enta
Nayla mengalami sakit selama beberapa hari dan selama itu juga Hyu tak mengizinkannya untuk menyentuh pekerjaan apapun. Hyu menjadi lebih protektif dan sering mengomel. Semakin hari Hyu semakin terlihat seperti ibu-ibu yang cerewet dan bawel. Terkadang Nayla menikmati perawatan semacam itu, namun lama-kelamaan ia menjadi jengah.Sekarang Nayla menjadi sehat, dan ia bisa melanjutkan penyelidikannya. Sekarang ia hanya perlu tau apa yang disembunyikan oleh ibu tirinya dan apa motivasi dari wanita itu untuk membunuhnya.Nayla membuka komputer miliknya, di sana terdapat banyak dokumen rahasia milik klinik. Saat mengeceknya lebih dalam ternyata Ibu tirinya telah rutin ke klinik selama 3 tahun terakhir. Dulu wanita itu berkunjung hampir setiap hari dan terkadang menginap. Tapi sekarang wanita itu hanya menyempatkan diri selama sekali dalam tiga bulan.Nyonya Barat datang ke klinik hanya untuk mengunjungi satu ruangan di bagian paling belakang klinik. Ruangan itu begitu
Angin berhembus dengan tenang dan hikmat. Semua undangan telah berkumpul dan duduk di kursi putih sambil menghadap ke arah laut lepas. Hanya keluarga besar yang datang, karena Hyu dan Nayla ingin pernikahan mereka menjadi pernikahan yang sakral dan sarat akan makna.Hyu terus menghembuskan nafas dengan gugup. Ia menatap terus ke pintu sambil berjalan bolak-balik. Ia benar-benar gugup sekarang. Bahkan ayahnya tidak henti-hentinya menggelengkan kepala dan tersenyum maklum."Berhentilah bolak-balik. Ayah mulai pusing melihatnya.""Yah, apakah menikah selalu seperti ini? Aku merasa jantungku berdetak dengan kencang dan aku tidak bisa berhenti berkeringat."Mendengar pernyataan putranya, Tuan Sinarta langsung tertawa. Anaknya ternyata masih bisa berfikiran polos dan terbuka. Hal itu membuatnya merasa nyaman dan bahagia."Menikah memang seperti ini. Apalagi jika kamu menikahi orang yang kamu suka. Rasa gugup dan antusiasnya akan meningkat berkali-kali li
Udara pagi begitu sejuk dan bau laut masih terasa begitu menusuk. Nayla melihat gelombang laut sambil berdiri di sebuah Villa besar di atas bukit yang menghadap langsung ke pemandangan laut yang begitu indah.Villa ini adalah Villa yang berdiri selama ratusan tahun dan sempat terbakar sebelumnya. Ini adalah Villa milik keluarga Barat yang dibeli beberapa tahun lalu. Ayahnya bersikeras untuk melakukan pernikahan disini. Kata Ayahnya tempat ini adalah tempat seorang bangsawan Belanda membawa istrinya untuk berbulan madu. Mereka adalah pasangan yang menyatukan dua kebudayaan berbeda dan menyatu sebagai sebuah kesatuan.Mereka berdua adalah lambang cinta sejati antara seorang penjajah dan pribumi. Heri Barat ingin Nayla dan Hyu belajar dari pasangan itu dan menikah sekali seumur hidup. Walaupun mereka memiliki perbedaan latar belakang dan kepribadian, mereka dapat menyatu dan hanya akan berpisah melalui kematian.Saat Nayla puas melihat pemandangan laut, ia pun meli
Sebelum matahari terbenam Nayla dan Hyu melakukan panggilan video. Nayla menatap Hyu yang masih bergelut dengan selimut hangatnya."Apa tidurmu nyenyak?""Tidak, aku tidur jam 1 semalam. Aku benar-benar tak bisa tidur karena tak menyangka lamaran ku akan diterima dengan mudah."Mendengar hal itu Nayla langsung tertawa. Mereka sudah tau jawabannya akan tetap iya, tapi entah kenapa mereka merasa begitu gugup dan takut."Bianca menelpon ku semalam, dia mengatakan bahwa Papa menangis. Dia senang karena anaknya akan menikah. Padahal dia sudah punya cucu. Hahaha."Hyu pun ikut tertawa. Orang tua mereka menjadi orang yang sangat bahagia. Mereka terharu dan menangis saat proses lamaran. Keduanya belah pihak begitu bahagia karena anak-anak mereka menjadi begitu dewasa."Ya, Kak Rama juga mengatakan bahwa Ayah menangis. Di sana Ayahku dan Papamu berpelukan
Nayla menatap handphonenya dengan perasaan puas. Hal itu membuat Hyu mendekat dan penasaran."Ada hal baik apa?""Keputusan pengadilan telah keluar. Nyonya Barat dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dengan tuduhan perencanaan pembunuhan, penyuapan, penggelapan dana serta eksploitasi anak."Mendengar hal itu Hyu pun tak kalah bahagia. Ia akhirnya mendapatkan hukuman yang sama seperti saat dirinya di kehidupan sebelumnya. Walaupun mungkin tak akan ada trik-trik kotor yang terlibat. Tapi itu cukup untuk menghukum seseorang yang terbiasa hidup dengan kemewahan. Wanita sombong seperti itu pasti akan sangat menderita di dalam sana."Nay, kenapa kalian selalu memanggilnya dengan sebutan Nyonya Barat. Apa dia tidak memiliki nama?"Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Nayla terdiam sejenak. Ia baru menyadari bahwa Ibu tirinya begitu aneh."Aku tidak tau siapa nama aslinya. Tapi kata Papa, ibu yang baru harus disebut Nyonya Barat. Papa bilang itu untuk me
Hari ini adalah hari ulang tahun Hyu, mereka yang awalnya merencanakan pernikahan terpaksa harus dibatalkan. Sekarang Nayla telah menjadi seorang pekerja kantoran dan ia menjadi sangat sibuk. Apalagi ditambah dengan berbagai masalah sebelumnya yang perlu mereka selesaikan.Nayla harus pergi ke pengadilan untuk melihat perkembangan kasus Nyonya Barat. Ia juga harus mengelola klinik dan harus bekerja di kantor Barat. Ditambah dengan sekolah private di rumah dan juga harus menjaga anak-anak. Intinya adalah Nayla tak punya waktu. Ia terlalu sibuk dan itu sangat melelahkan.Saat ia keluar dari kantor, hari sudah larut dan Nayla meregangkan otot di tubuhnya dengan keras. Ia menatap ke atas dan melihat iklan yang ada di sana. Iklan itu berisi pemandangan indah Raja Ampat yang terlihat mempesona. Untuk sesaat Nayla merasa tergoda. Walaupun Nayla kaya raya, sebenarnya Nayla tak pernah pergi untuk sekedar berlibur. Baginya bersantai adala
Heri terus menatap putrinya dengan perasaan bangga. Sekarang Nayla terlihat begitu berwibawa dan dewasa. Ia memakai setelan formal dengan nuansa hitam putih. Hari ini akan menjadi hari bersejarah dalam hidupannya.Nayla akan mengambil alih Perusahaan Barat, walaupun itu tidak sepenuhnya. Tapi itu sudah cukup untuk Nayla menjadi penguasa yang paling dihormati di Perusahaan.Nayla masuk ke dalam perusahaan dan disambut oleh para petinggi. Heri berjalan di belakangnya seperti seorang bodyguard. Mereka adalah pasangan ayah dan anak yang begitu kuat dan tajam.Beberapa orang diam-diam membuat komentar untuk pasangan Ayah dan anak itu."Ini pertama kalinya aku melihat Nayla, dia sangat cantik.""Ya, aku juga berfikir begitu.""Kenapa kalian heran, lihat saja Ayahnya. Tuan Heri sangat tampan, jadi wajar saja kalau dia memiliki anak yang cantik."Mereka segera mengangguk setuju. Nayla bukan hanya seorang gadis yang cantik, tapi juga seo
Pagi-pagi sekali rumah Barat begitu sibuk. Beberapa pelayan tengah menyiapkan berbagai hidangan yang akan dibawa ke Villa Nayla. Hidangan-hidangan tersebut merupakan makanan kesukaan Nayla sejak ia kecil.Bianca pun ikut membantu dan terlihat lebih antusias dari ayahnya. Sudah lama sejak ia bertemu dengan Nayla terakhir kali. Sebagai seorang saudara tentu saja ia memiliki kasih sayang yang tulus untuk kakaknya.Saat semuanya sudah siap, Bianca dan Ayahnya pun langsung berangkat menuju Villa. Beruntung kali ini Nayla dan Hyu sedang ada di rumah. Hanya saja saat ini pasangan muda itu belum bangun dari tidur panjangnya.Sudah beberapa hari Nayla dan Hyu tinggal di keluarga Sinarta. Setelah cukup beristirahat, mereka pun kembali pulang ke Villa lagi dan mengurus anak-anak mereka seperti sebelumnya. Sekarang Nayla dan Hyu menjadi lebih santai dan dapat menghadapi semua masalah dengan kepala dingin.Tak lama seseorang datang dan mengetuk kamar mereka deng
Berita penangkapan Nyonya Barat telah berhasil menghebohkan banyak orang. Keluarga dari kalangan atas diam-diam menjadi lebih waspada. Mereka tidak menyangka pewaris Keluarga Barat lebih tajam dari Ayahnya.Semua orang mulai menjaga jarak dan tidak ingin terlibat lebih dalam. Namun mereka merasa lega dan bahagia, setidaknya anak-anak mereka tidak pernah menyinggung Nayla selama di sekolah. Nayla terlalu berbahaya untuk mereka hadapi di masa depan.Bianca yang masih ada di Amerika sedang asik menonton konser dan berbelanja dengan teman-temannya. Mereka adalah anak-anak manja yang terbiasa menghabiskan uang, karena Bianca adalah anak terkaya jadi dapat dikatakan bahwa Bianca adalah ketua dari perkumpulan itu.Saat Bianca asyik menikmati makan malam di restoran berbintang. Salah satu temannya memberi Bianca sebuah artikel di handphone. Artikel itu berisi berita penahanan Nyonya Barat."Bianca... Aku mendapatkan berita tentang keluarga Barat."Bi
Heri Barat merasa panik, ia menelpon Nayla berkali-kali tapi anak itu mengabaikannya. Tak lama ada pemberitahuan melalui email dari perusahaan bahwa perusahaan akan mengadakan rapat pemegang saham. Hal itu membuat Heri Barat semakin frustasi.Masalah datang bertubi-tubi dan ia belum menyelesaikan nya satu persatu. Nayla sepertinya sangat marah dan tidak lagi memandangnya sebagai seorang ayah.Saat Heri Barat sampai di bandara, ia langsung masuk ke dalam mobil dan mengarahkan supir untuk menuju ke Villa Nayla."Langsung ke Villa Nayla."Supir segera menganggukkan kepala dan mereka pun berangkat ke Villa Nayla dengan perasaan cemas. Tapi sepertinya hari ini Heri Barat mengalami kesialan, Nayla dan Hyu sedang tidak ada di Villa. Mereka pergi entah kemana dan tidak mengizinkan siapapun untuk datang selama mereka tidak ada di Villa.Heri pun harus pulang dengan tangan kosong. Di rumah besarnya, suasana berubah menjadi lebih sepi. Tak ada sambutan