Malam terasa begitu berat. Hyu dan Nayla memikirkan banyak skenario buruk dalam otak mereka. Di masa depan mungkin mereka akan memusuhi keluarga masing-masing. Itu semua dilakukan untuk menjamin keamanan anak-anak mereka.
Hyu menatap Nayla untuk waktu yang lama. Ia tau Nayla mampu melewati hal ini, tapi tetap saja itu akan sulit. Hyu perlahan turun dari ranjangnya dan mendekat ke arah Nayla dan memeluk gadis itu dengan erat. Tak lama Nayla mulai menangis dalam diam.
Mereka berfikir masalah akan usai ketika mereka terlahir kembali. Tapi siapa yang menyangka gerbang masalah yang sebenarnya langsung terbuka. Batin mereka lelah dan terkadang merasa tak sanggup. Selama 22 tahun tak ada kebahagiaan yang mereka rasakan dan itu sangat menyakitkan.
Hyu mengelus punggung istrinya, ia terkadang mencium kepala istrinya sesekali. Sebenarnya ia juga ingin menangis saat ini, akan tetapi ia mencoba bertahan dan mencoba menghibur istrinya
Heri terdiam di dalam mobil untuk waktu yang cukup lama. Ia menghembuskan nafas pelan sambil menenangkan perasaannya. Sudah satu Minggu sejak kejadian kebocoran sistem perusahaan. Sekarang ia memberanikan diri untuk datang ke rumah sakit dan menemui putri sulungnya. Ia tau bahwa mungkin akan ada perkelahian yang akan mereka lakukan nanti. Tapi apa boleh buat, berdiam diri tak akan bisa menyelesaikan masalah. Sebagai seorang ayah, ia memiliki kewajiban untuk memperbaiki semua hal yang salah di keluarganya.Heri membuka pintu mobil dan melihat rumah sakit dengan perasaan kalut. Ia ingat saat anak gadisnya menutup mata untuk waktu yang cukup lama di tempat ini. Hal itu membuat jantung nya terasa seperti berhenti berdetak untuk waktu yang lama.Setelah berita Hyu bangun dari koma, ia sedikit kesal karena ia berharap Nayla yang akan bangun lebih dulu. Tapi siapa yang menyangka rasa kesalnya akan hilang dalam beberapa hari, karena Nayla bangun tak lama setelah Hyu bang
Nayla menatap cermin dengan tatapan kesal. Ia benci menangis dengan cara seperti ini. Ia pun segera membasuh muka dan berjalan menuju taman belakang tempat Hyu dan anak-anak mereka berjemur.Saat Nayla keluar, hal pertama yang ia lihat adalah Hyu yang menikmati sinar matahari sambil mendongak ke atas."Kamu menikmati matahari saat istrimu sedang asyik berkelahi dengan Ayahnya."Hyu hanya tersenyum dan memandang sayang pada istrinya. "Kemari lah, ikut berjemur dengan ku."Nayla dan Hyu duduk bersama menghadap matahari pagi dengan bahagia. Sesekali mereka melihat Belrissa dan Emilio yang tetap tertidur pulas. Bayi-bayi itu tidak bergeming bahkan saat cahaya matahari yang terlihat sedikit terik.Nayla tersenyum ringan dan itu membuat Hyu merasa gemas. Hyu mencium pipi Nayla dengan perasaan bahagia."Aku merasa seperti kita memiliki keluarga paling harmonis di dunia."
Suasana pantai begitu indah dan bersahaja, apalagi ditambah dengan senja yang akan tenggelam. Dena masih terdiam dan mencoba untuk melupakan semua kalimat yang keluar dari mulut Bima sebelumnya. Ia tak menyangka bahwa Bima ternyata orang yang tidak tertarik pada perempuan. Itu membuatnya lebih patah hati dibandingkan dengan kemungkinan Bima menyukai Nayla.Di balik jendela bening miliknya, Dena menikmati senja sambil meminum beberapa alkohol. Ia ingin mabuk dan melupakan semuanya. Tapi ia tak boleh minum terlalu banyak, karena besok ia akan pergi ke Afrika dan meninggalkan negara ini.Saat Dena asyik dengan rasa sedihnya, suara ketukan keras terdengar dari pintu. Hal itu membuat Dena kaget dan menjadi semakin takut. Rumor tentang Nayla yang ingin balas dendam telah menyebar dan ia sangat tau seperti Nayla ketika marah.Dena memegang tangannya dengan sedikit gemetar, perasaan takut dan sakit masih terasa. Ia ingat bagaimana Nayla menusuk tangannya dengan garpu. H
"ba, ba, ba."Suara celotehan Belrissa begitu lucu dan wajah Emilio yang dingin berhasil membuat perbedaan antara keduanya menjadi begitu kentara. Belrissa sepertinya mewarisi sifat kekanakan Hyu dan Emilio seperti cetakan Nayla versi mini. Hal itu membuat Hyu terkadang tak bisa melepas pandangan dari keduanya.Tapi tingkah lucu anak-anak mereka sepertinya tak membuat Nayla terusik. Hyu memandang Nayla yang sedang menelpon seseorang dengan wajah serius dan dingin. Ia yakin Nayla pasti akan membuat rencana untuk menghalau beberapa rintangan dalam keluarga mereka.Nayla mengabaikan semua yang ada di sekitarnya. Hal itu dikarenakan ada hal yang lebih penting, lagipula Hyu begitu telaten dalam mengurus anak-anak jadi Nayla tak akan merasa khawatir."Bagaimana hasil dari penyelidikan?""Klinik itu terlalu rumit, banyak orang yang bermain di belakangnya. Aku telah berusaha
Keluarga Sinarta sangat tenang seperti biasanya, hanya Tuan Sinarta dan Rama yang tau betapa buruknya hubungan mereka saat ini. Perusahaan begitu sibuk dan rumor soal Keluarga Barat masih terdengar hingga sekarang. Banyak orang menebak-nebak siapa yang akan dijatuhkan oleh Nayla pertama kali.Rama tentu saja tidak takut tapi jelas itu bukan hal yang baik untuk keluarganya. Hyu adalah adik kesayangannya dan ia sebenarnya memaklumi semua hal yang dilakukan Nayla. Sebenarnya ia ingin mendukung, hanya saja ia tidak tau bahwa ada beberapa hal yang dilakukan oleh keluarga Sinarta yang berhasil membuat Nayla marah.Sekarang hal yang bisa dilakukan oleh Rama adalah mengamankan apa yang bisa diamankan. Ia tidak tau seperti apa dampak dari gerakan Nayla kali ini, jadi ia harus berjaga-jaga.Rama berjalan menuju Rumah Sakit Sinarta. Itu merupakan rumah sakit pusat yang dikembangkan langsung oleh tangannya. Walaupun bisnis kesehatan b
Sean menatap ke jendela mobil sambil memeras tangannya dengan gugup. Ia tak menyangka hari ini akan tiba dan sebentar lagi ia akan bertemu dengan dua orang yang menghantui mimpinya selama ini. Dua orang yang ia cintai dan sayangi, dua orang yang berakhir buruk karena ulah dan tangannya sendiri. Wajah Sean terlihat sedikit pucat, ia telah memotong rambut dan segala jenis tindikan di wajahnya telah tersingkir. Penampilan semacam ini adalah penampilan yang tidak pernah Sean tunjukkan pada orang lain sebelumnya dan itu berhasil membuat orang-orang disekelilingnya merasa khawatir. Akan tetapi suasana hatinya begitu suram hingga tak memiliki tenaga ekstra untuk menghibur atau menenangkan orang lain. Mobil masih melaju dengan kecepatan sedang, Rama memang sengaja melakukannya untuk membuat suasana semakin tenang dan harmonis. Ia adalah kakak dari Hyu dan Sean adalah orang yang sudah ia anggap adik kandungnya sendiri. Melihat Sean murung dan berbeda dari biasanya membuat Ram
Kamar mereka cukup luas untuk tidur berempat. Belrissa yang begitu aktif terus mengoceh dengan suara tak jelas hingga tengah malam dan itu berhasil membuat Hyu harus begadang lagi. Sedangkan Nayla dan Emilio masih tidur dengan nyenyak seolah semua hal yang terjadi di luar tidak pernah ada.Hyu menggendong Belrissa dan membawanya keluar kamar, agar suara gadis kecilnya tak mengganggu istirahat Nayla. Nayla sudah sangat lelah menyelediki tentang berbagai hal, jadi dia butuh istirahat yang cukup. Sedangkan Emilio pada dasarnya anak yang tenang dan mudah di urus jadi Hyu tak perlu khawatir.Di ruang tamu Hyu menyalakan televisi dan memilih channel anak-anak. Perhatian Belrissa pun berhasil dialihkan. Suara nyanyian anak-anak memenuhi seluruh ruangan dan perlahan Hyu mulai mengantuk dan tertidur sambil menggendong bayinya.Nayla bangun dan menyadari bahwa dua orang telah meninggalkan kamar, ia keluar dan melihat pemandangan manis itu lalu tersenyum. Belrissa dan Hyu
Hyu dan Nayla naik ke dalam mobil, mereka terlihat rapi dengan setelan formal yang terkesan elegan. Nayla menggunakan gaun berwarna peach yang terlihat cerah dan Hyu pun menggunakan aksesoris dengan warna yang sama. Mereka pun menyalakan mobil menuju rumah keluarga Sinarta untuk menitipkan anak-anak mereka di sana.Momen kelulusan ini akan menjadi momen kelulusan bersejarah, karena untuk pertama kalinya momen kelulusan sekolah tidak didampingi oleh orang tua. Tapi ditemani langsung oleh istri tercinta. Sebenarnya Hyu ingin membawa Belrissa dan Emilio juga, hanya saja itu akan sangat merepotkan. Apalagi nanti Hyu akan maju ke atas panggung sebagai perwakilan murid. Akan sangat merepotkan jika Nayla membawa dua bayi sekaligus. Apalagi Belrissa adalah anak yang aktif dan rewel.Setelah sampai di rumah mertuanya. Nayla segera menggendong Emilio dan masuk, di sana keluarga Sinarta sedang sarapan dan berkumpul untuk minum teh bersama