Share

40—Pria Masa Lalu

“Sepertinya Santino sudah selesai. Aku akan menemui Abraham, Shan. Dia sedang makan di restoran.” Herv pamit.

Shanon sedikit menyesal karena tidak bisa menemani Herv menemui Abraham, karena sudah pasti Julian akan bergabung dengan ‘sang penolong’.

Padahal ia ingin tahu bagaimana Herv akan ‘mengurus’ Abraham yang jelas-jelas punya rencana menolong Julian saat harinya tiba.

“Salam untuk Paman Abraham, Kakek.”

Herv mengangguk sementara pintu lift mulai tertutup.

Bersamaan dengan itu, lift di sebelah kanan terbuka. Santino muncul dengan cengiran jahilnya. Jasnya sudah tak lagi terkancing dan dasinya sudah longgar.

“Whew! Kau ada rencana makan siang di kantor, Princess?” tanya Santino berharap Shanon akan membeli beberapa loyang pizza untuknya.

Shanon tersenyum santai sambil mengikuti Santino masuk ke ruang makan khusus direksi. “Tentu. Aku ingin tahu bagaimana pandanganmu mengenai rencana selanjutnya.”

Belum juga pintu ruangan tertutup sempurna, seorang pria muda memanggil nama Shanon.

W
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status