Beranda / Fantasi / Kembalinya Sang Raja Naga / Bab 63- Abyssal Zephyrion

Share

Bab 63- Abyssal Zephyrion

Penulis: Murlox
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-02 21:03:11

Darrel berjalan perlahan ke sudut ruangan. Kotak kayu panjang yang tampak lusuh itu memancarkan aura misterius, seolah memanggilnya untuk mendekat.

Ukiran-ukiran aneh di permukaannya menarik perhatian, simbol-simbol itu terasa asing namun menggugah rasa ingin tahunya.

Ia menoleh ke arah Olmund, yang sedang sibuk memanaskan besi di tungku.

"Tuan Olmund," panggil Darrel sambil menunjuk kotak itu. "Apa ini?"

Olmund menghentikan pekerjaannya, menoleh dengan cepat. Tatapan matanya berubah tajam, penuh kewaspadaan. Dengan langkah tergesa-gesa, ia mendekati Darrel.

"Jangan sentuh itu!" serunya tajam.

Namun terlambat. Darrel sudah meletakkan tangannya di atas kotak itu. Seketika, sensasi aneh menyelimuti dirinya.

Tekstur kayu kasar itu terasa hangat, mengalirkan energi yang tidak kasat mata ke tubuhnya.

Suara Drakonis bergema di dalam benaknya. “Darrel. Kotak itu menyimpan sesuatu yang mengandung kekuatan iblis. Artefak ini sepertinya terbuat dari roh monster dan material langka dari luar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 64- Kedatangan Tukang Rusuh

    Tiba-tiba pintu bengkel tua itu berderit sekali lagi, namun jauh lebih kasar. Kali ini suaranya memekakkan telinga hingga membuat Darrel dan Lean reflek menoleh. Sekelompok pria bertubuh kekar dan berwajah kasar masuk ke dalam ruangan. Aura mereka penuh ancaman, serasi dengan bekas luka dan tato yang menghiasi tubuh mereka. Sekelompok orang yang tak asing di sekitaran pinggiran kota ini, sangat di kenali oleh Olmund, bahkan oleh Cilera, Darrel dan Lean sekalipun mengenali beberapa di antara mereka. Cilera segera menarik tudungnya, menyembunyikan wajahnya di balik jubah hitamnya, sementara Darrel tetap berdiri diam, matanya memandang dingin ke arah kelompok itu. Lean, di sisi lain, mengepalkan tinjunya erat, tatapannya dipenuhi kemarahan yang sulit disembunyikan.Pemimpin mereka, seorang pria tinggi dengan tubuh berotot penuh tato dan bekas luka di pipi kanan, ia melangkah ke depan. Matanya menyapu seluruh ruangan hingga akhirnya berhenti pada Olmund yang berdiri tegak di dekat mej

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 65- Janji Membantu?

    Cilera, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. “Kau sungguh berani menantang mereka,” ucapnya dengan nada rendah. “Tapi kau tahu, Redwolf tidak akan tinggal diam. Mereka pasti akan kembali dengan lebih banyak orang.”Olmund menghela napas panjang, wajahnya dipenuhi kekhawatiran. Ia berjalan ke meja kerjanya, mengambil kain lap untuk membersihkan darah yang tercecer di lantai. “Seharusnya kalian tidak ikut campur,” katanya pelan, namun suaranya terdengar tegas. “Ini adalah masalahku, bukan urusan kalian.”Darrel menoleh ke arah Olmund, matanya penuh ketegasan. “Tapi mereka mengancam Anda dan cucu Anda, Pak Tua. Tidak ada seorang pun yang pantas diperlakukan seperti itu.”Lean menambahkan, “Dan mereka juga membantai desaku. Aku tidak akan membiarkan mereka terus melakukan kejahatan mereka!”Olmund terdiam, menatap mereka satu per satu. Dalam hatinya, ia merasa bersyukur atas keberanian mereka, namun rasa khawatir tetap menghantui. “Kalian tidak mengerti. Redwolf adalah organisas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 1-Kisah Masa Lalu Raja Naga

    Dalam kegelapan malam, langit membentang luas di atas pegunungan Tethra, diterangi hanya oleh cahaya bintang-bintang. Di bawah langit yang tenang itu, kerajaan Drakonik berjaga dalam keheningan. Di tengah pusat kerajaan, berdiri sebuah kastil megah yang dipahat dari batu hitam, tempat Raja Naga, Drakonis, memerintah dengan bijaksana. Sebagai penguasa naga terakhir, ia memiliki kekuatan besar yang tak tertandingi di dunia manusia. Drakonis telah menjaga keseimbangan antara manusia dan makhluk magis selama berabad-abad. Namun, di malam itu, ketenangan hanya menjadi ilusi tipis. Sesuatu yang gelap, berbahaya, dan tidak terlihat sedang bersembunyi di balik tembok kastil. Jenderal Arkanis, salah satu panglima perang terpercaya Raja Naga, berjalan cepat melewati koridor batu yang dingin, matanya penuh tekad dan niat busuk. Dalam diam, ia menggenggam erat sebuah permata hitam, artefak kuno yang selama ini tersembunyi dari pandangan Drakonis. Raja Naga duduk di singgasananya, tubuhnya yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 2-Darrel Van Bertrand

    Kerajaan Morph terletak di lembah hijau yang dikelilingi oleh pegunungan megah, tempat angin dingin selalu menyapu desa-desa kecil yang tersebar di sekitarnya. Di atas bukit tertinggi berdiri Kastil Bertrand, rumah bagi salah satu keluarga bangsawan terkuat di seluruh kerajaan. Keluarga Van Bertrand telah memerintah tanah ini selama beberapa generasi dengan kekuasaan dan kehormatan. Duke Davin Van Bertrand, penguasa saat ini, dikenal sebagai seorang pemimpin tegas dan adil, dengan dua putra yang cerdas dan seorang anak ketiga yang berbeda dari mereka semua. Darrel Van Bertrand, putra ketiga Duke, sedang berdiri di tepi balkon kamarnya, menatap ke cakrawala di kejauhan. Usianya baru menginjak lima belas tahun, namun beban kehidupan bangsawan sudah mulai terasa. Angin yang menerpa wajahnya membawa bau pinus dari hutan yang membentang jauh di luar kastil. Matanya yang biru cerah memandangi lembah di bawahnya dengan perasaan campur aduk—di sanalah kebebasan terletak, di balik hutan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 3-Manifestasi Kehendak Raja Naga

    Langit di atas Kastil Bertrand mulai gelap ketika Darrel Van Bertrand terbenam dalam buku kuno yang baru saja ditemukannya. Di balik halaman demi halaman yang dipenuhi dengan tulisan kuno dan simbol-simbol yang memusingkan, Darrel merasa seolah-olah dirinya ditarik ke dalam kisah yang berbeda—lebih tua dan lebih besar dari sekadar catatan sejarah manusia. Kisah tentang Drakonis, Sang Raja Naga, yang telah lama dilupakan oleh dunia manusia, kini tampak lebih nyata daripada apa pun yang pernah ia pelajari. Saat Darrel terus membaca, rasa dingin yang aneh menjalar melalui tubuhnya. Tulisan-tulisan dalam buku mulai terasa bukan hanya sebagai cerita belaka, tetapi sebuah panggilan, bisikan dari masa lalu yang mencoba mencapai pikirannya. “Drakonis,” Darrel berbisik, namanya terasa asing di lidah, namun penuh makna. Di saat yang sama, seseorang bergerak di balik bayang-bayang perpustakaan. Elara, sang pelayan yang telah melayani keluarga Van Bertrand selama bertahun-tahun, perlahan mende

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 4-Dirinya dan Ingatan Drakonis

    Perpustakaan kastil yang gelap dan penuh debu terasa semakin sunyi setelah kekuatan yang dipanggil oleh Elara mulai surut. Getaran-getaran magis yang sebelumnya menyelimuti ruangan perlahan memudar, meninggalkan Darrel sendirian di lantai batu dingin. Tubuhnya gemetar hebat, jiwanya seakan terkoyak oleh kekuatan luar biasa yang baru saja terbangun di dalam dirinya.Di sudut ruangan, Elara berdiri diam, tatapannya penuh dengan kepuasan yang tenang. Wajahnya yang biasanya lembut dan ramah kini tampak jauh lebih dingin, seolah-olah ada jarak yang tak terlihat antara dirinya dan dunia di sekelilingnya. Dia tahu tugasnya hampir selesai. Kekuatan yang telah disimpan di dalam tubuh Darrel selama bertahun-tahun telah dibangkitkan, dan sekarang, waktunya telah tiba baginya untuk kembali.“Elara…” Darrel berbisik, suaranya penuh kebingungan dan kelelahan. Ia berusaha bangkit, namun tubuhnya terasa begitu berat. “Apa yang kau lakukan padaku? Siapa kau… sebenarnya?”Elara memandangnya dengan seny

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 5-Kunjungan Frey Han Rollock

    Suasana kastil Van Bertrand yang tenang terganggu oleh derap kuda yang mendekat. Darrel, yang masih tertegun dalam pikirannya sendiri, segera tersadar ketika ia mendengar suara pelayan mengumumkan kedatangan tamu yang Darrel tak duga-duga."Yang Mulia Frey Han Rollock telah tiba!" seru pelayan itu dengan nada hormat, meski Darrel tahu betul bagaimana Frey tidak pernah menghormati siapa pun kecuali dirinya sendiri.Jantung Darrel berdegup kencang mendengar nama itu. Frey Han Rollock. Nama yang selalu membawa kenangan buruk bagi Darrel, sejak masa kecil mereka. Sebagai putra ketiga dari Duke Han Rollock, Frey telah menjadi momok bagi Darrel, memanfaatkan setiap kesempatan untuk merendahkan, mengejek, dan bahkan memukulinya ketika tidak ada yang melihat.Darrel menghela napas dalam, mencoba menenangkan diri. Dalam sekejap, pikiran tentang kekuatan Drakonis yang baru bangkit di dalam dirinya mulai mengusik. Seharusnya, dengan kekuatan itu, ia tidak lagi takut pada Frey, bukan? Namun, ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 6-Pertarungan Darrel vs Frey

    Matahari bersinar terang di atas menara kastil, menyisakan langit dengan awan putih dan langit biru. Di halaman luar Kastil Van Bertrand, Darrel berdiri tegap dengan tangan menggenggam gagang pedangnya. Di hadapannya, Frey Han Rollock sudah bersiap, wajahnya dipenuhi amarah dan kesombongan. Angin sore yang dingin menyapu tanah, mengangkat sedikit debu, seolah memulai sebuah pertarungan yang tak terhindarkan.“Ini akhir dari kesabaranmu, ya?” ejek Frey dengan tawa kecil. “Kau pikir bisa menantangku? Aku akan membuatmu menyesal sudah berani melawan.”Darrel tidak menjawab. Dia hanya menatap Frey, mencoba merasakan denyut kekuatan yang mengalir dalam tubuhnya. Warisan Drakonis terasa hidup di bawah permukaan kulitnya, seperti api yang menunggu untuk dilepaskan. Namun, Darrel tahu, meskipun dia memiliki kekuatan naga dalam dirinya, dia tidak boleh bergantung sepenuhnya pada hal itu. Kekuatan sejati datang dari keseimbangan—dan untuk saat ini, dia harus fokus pada teknik dan strategi.Frey

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01

Bab terbaru

  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 65- Janji Membantu?

    Cilera, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. “Kau sungguh berani menantang mereka,” ucapnya dengan nada rendah. “Tapi kau tahu, Redwolf tidak akan tinggal diam. Mereka pasti akan kembali dengan lebih banyak orang.”Olmund menghela napas panjang, wajahnya dipenuhi kekhawatiran. Ia berjalan ke meja kerjanya, mengambil kain lap untuk membersihkan darah yang tercecer di lantai. “Seharusnya kalian tidak ikut campur,” katanya pelan, namun suaranya terdengar tegas. “Ini adalah masalahku, bukan urusan kalian.”Darrel menoleh ke arah Olmund, matanya penuh ketegasan. “Tapi mereka mengancam Anda dan cucu Anda, Pak Tua. Tidak ada seorang pun yang pantas diperlakukan seperti itu.”Lean menambahkan, “Dan mereka juga membantai desaku. Aku tidak akan membiarkan mereka terus melakukan kejahatan mereka!”Olmund terdiam, menatap mereka satu per satu. Dalam hatinya, ia merasa bersyukur atas keberanian mereka, namun rasa khawatir tetap menghantui. “Kalian tidak mengerti. Redwolf adalah organisas

  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 64- Kedatangan Tukang Rusuh

    Tiba-tiba pintu bengkel tua itu berderit sekali lagi, namun jauh lebih kasar. Kali ini suaranya memekakkan telinga hingga membuat Darrel dan Lean reflek menoleh. Sekelompok pria bertubuh kekar dan berwajah kasar masuk ke dalam ruangan. Aura mereka penuh ancaman, serasi dengan bekas luka dan tato yang menghiasi tubuh mereka. Sekelompok orang yang tak asing di sekitaran pinggiran kota ini, sangat di kenali oleh Olmund, bahkan oleh Cilera, Darrel dan Lean sekalipun mengenali beberapa di antara mereka. Cilera segera menarik tudungnya, menyembunyikan wajahnya di balik jubah hitamnya, sementara Darrel tetap berdiri diam, matanya memandang dingin ke arah kelompok itu. Lean, di sisi lain, mengepalkan tinjunya erat, tatapannya dipenuhi kemarahan yang sulit disembunyikan.Pemimpin mereka, seorang pria tinggi dengan tubuh berotot penuh tato dan bekas luka di pipi kanan, ia melangkah ke depan. Matanya menyapu seluruh ruangan hingga akhirnya berhenti pada Olmund yang berdiri tegak di dekat mej

  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 63- Abyssal Zephyrion

    Darrel berjalan perlahan ke sudut ruangan. Kotak kayu panjang yang tampak lusuh itu memancarkan aura misterius, seolah memanggilnya untuk mendekat. Ukiran-ukiran aneh di permukaannya menarik perhatian, simbol-simbol itu terasa asing namun menggugah rasa ingin tahunya. Ia menoleh ke arah Olmund, yang sedang sibuk memanaskan besi di tungku."Tuan Olmund," panggil Darrel sambil menunjuk kotak itu. "Apa ini?"Olmund menghentikan pekerjaannya, menoleh dengan cepat. Tatapan matanya berubah tajam, penuh kewaspadaan. Dengan langkah tergesa-gesa, ia mendekati Darrel."Jangan sentuh itu!" serunya tajam.Namun terlambat. Darrel sudah meletakkan tangannya di atas kotak itu. Seketika, sensasi aneh menyelimuti dirinya. Tekstur kayu kasar itu terasa hangat, mengalirkan energi yang tidak kasat mata ke tubuhnya.Suara Drakonis bergema di dalam benaknya. “Darrel. Kotak itu menyimpan sesuatu yang mengandung kekuatan iblis. Artefak ini sepertinya terbuat dari roh monster dan material langka dari luar

  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 62- Bengkel Tua Olmund

    Setelah menghabiskan teh mereka, Cilera berdiri dan menuju ke pemilik kedai untuk membayar tagihan mereka. Kemudian, ia mengajak Darrel dan Lean keluar dari kedai, memimpin jalan ke sudut kota yang lebih sepi.Mereka berjalan melewati gang-gang sempit yang berbau lembab, udara malam di ibu kota terasa dingin. Lingkungan di sekitar mereka mulai berubah. Bangunan-bangunan megah yang biasa ditemukan di pusat kota berganti menjadi rumah-rumah tua yang terlihat kusam dan rusak."Jadi," Lean membuka percakapan, "bagaimana kau bisa tahu tentang tempat ini? Rasanya aneh seorang Elf seperti kau tahu detail kota manusia seperti ini."Cilera menoleh sekilas, senyum tipis terlukis di wajahnya. "Aku pernah tinggal di sini untuk sementara waktu. Kau akan terkejut betapa banyak hal yang bisa kau pelajari ketika kau harus bertahan hidup."Darrel, yang berjalan di belakang mereka, memperhatikan dengan seksama. "Tinggal di sini? Itu cukup menarik. Apa ini ada hubungannya dengan temanmu yang kau cari?

  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 61- Amarah di Balik Kenangan

    Lean memutar kepalanya, mencoba mengingat sesuatu. Nama Redwolf terasa asing, namun ada sesuatu yang mengusik ingatannya. Beberapa saat kemudian, matanya melebar, wajahnya berubah suram, dan kedua tangannya mengepal erat.“Serikat Redwolf…” gumamnya, nadanya berubah penuh kebencian.Darrel menoleh, merasa ada sesuatu yang serius. "Kau tahu mereka, Lean? Kenapa reaksimu seperti itu?"Lean mengangguk perlahan, rahangnya mengeras. "Aku pernah mendengar cerita tentang mereka... sebuah cerita yang tak pernah bisa kulupakan."Darrel tidak menyela, membiarkan Lean melanjutkan.“Di desaku dulu, beberapa tahun lalu saat aku masih kecil,” Lean memulai dengan suara rendah, penuh tekanan emosi. "Seekor Dark Bear—monster sihir—mengamuk dan menghancurkan desa kami. Tidak ada yang bisa menghentikannya. Setengah dari desa, termasuk ternak kami, musnah dalam hitungan detik."Darrel tetap diam, matanya terfokus pada temannya yang tampak bergelut dengan emosi.“Lalu, sekelompok pemburu datang. Mereka m

  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 60- Pertemuan Dengan Sosok Berjubah

    Di salah satu sudut ibu kota Kekaisaran Rafencroft, sebuah bangunan besar dengan plakat bertuliskan "Guild Pemburu" berdiri kokoh. Tempat yang dikhususkan bagi prajurit bayaran atau pemburu untuk berkumpul dan menghasilkan uang. Guild Pemburu akan menyediakan berbagai misi untuk mereka, pekerjaan berbayar yang datang dari keluhan, keperluan ataupun masalah penduduk setempat. Suara riuh rendah memenuhi ruangan, bercampur dengan aroma alkohol dan asap rokok yang mengepul tipis. Di sudut ruangan, dua sosok berjubah hitam duduk diam di meja bundar, jauh dari perhatian. Sosok laki-laki bersandar ke kursi sambil menyesap minumannya. "Apakah benda itu bereaksi lagi?" tanyanya pelan, suaranya hampir tenggelam dalam keramaian. Sosok perempuan di depannya menggeleng. Tudung hitamnya menutupi wajahnya, hanya sedikit helai rambut perak yang menyembul keluar. "Tidak. Tapi aku yakin petunjuk itu membawa kita ke sini, ke negeri manusia ini." "Dan itu berarti apa yang kita cari ada di

  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 59- Liburan Tengah Semester

    Satu minggu setelah ujian, suasana Akademi Kekaisaran Rafencroft kembali ramai dengan siswa-siswa yang berkerumun di depan papan pengumuman. Papan itu memuat hasil ujian yang telah dinantikan banyak orang.“Darrel! Namamu ada di peringkat kedua!” seru Lean dengan semangat, menunjuk papan peringkat itu.Darrel, yang berdiri di dekat Lean, hanya melirik sekilas sebelum mengangkat bahu. “Hanya peringkat. Aku tidak terlalu peduli.”“Tidak peduli? Kau hampir mengalahkan Yurie, kau tahu. Ini prestasi luar biasa!” Lean terus berusaha memujinya.Darrel tersenyum kecil. “Yurie. Dia di peringkat ketiga, kan? Harusnya dia di atasku.”Nama di peringkat pertama menarik perhatian Lean. “Siapa ini... Evan Stark? Aku tidak pernah mendengar namanya sebelumnya. Tapi dia di atasmu. Kau tidak penasaran?”Darrel menggeleng. “Tidak perlu. Lagipula, ujian ini sudah selesai. Aku lebih tertarik pada liburan tiga minggu ke depan.”Lean tertawa kecil. “Ya, benar juga. Jadi, apa rencanamu selama libur?”Hari itu

  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 58- Ujian Praktek

    Keesokan harinya, mentari pagi akhirnya berhasil menerobos sisa-sisa awan kelabu, membawa cahaya cerah yang menyelimuti seluruh akademi. Para siswa telah berkumpul di lapangan latihan, wajah mereka mencerminkan campuran antusiasme dan ketegangan.Profesor Aldrin berdiri di depan mereka, dengan postur tegas seperti biasanya. Di sebelahnya, sebuah papan besar menampilkan nama-nama siswa yang akan bertarung satu lawan satu, dipasangkan secara acak."Selamat pagi, siswa-siswa hebat Akademi Kekaisaran Rafencroft!" seru Profesor Aldrin dengan suara lantang, menarik perhatian semua orang. "Hari ini, kalian akan menghadapi ujian praktek bertarung. Tunjukkan kemampuan terbaik kalian, karena ujian ini tak dinilai hanya dari menang atau kalah. Ingat, saya akan menilai berdasarkan teknik, strategi, dan keberanian kalian!"Siswa-siswa mulai saling melirik, beberapa tampak gugup sementara yang lain tak sabar untuk memulai."Aku harap aku tidak harus bertarung serius denganmu, Lean," gumam Rem pela

  • Kembalinya Sang Raja Naga   Bab 57- Pertemuan Tanpa Sengaja

    Tiba-tiba seorang gadis angkat bicara, dengan tatapan serius ia langsung meraik perhatian dan membuat suasana kembali sunyi.Semua orang menoleh ke arah gadis itu. Darrel memandangnya dengan rasa familiar. Setelah beberapa saat, ia mengingat siapa gadis itu—sosok yang pernah menabrak Lean di koridor beberapa waktu lalu. Rambut hitam panjang gadis itu tergerai rapi, dan matanya yang tajam menatap langsung ke arah Marcel.“Apa yang ingin kau katakan, Yurie?” tanya Profesor Aldrin dengan nada penasaran.Yurie melangkah maju, suaranya terdengar jelas di seluruh ruangan. “Profesor, saya melihat sesuatu saat ujian berlangsung. Saya tidak ingin masalah ini berlanjut, dan saya rasa ini saat yang tepat untuk berbicara.”Marcel tampak gelisah, wajahnya yang sebelumnya penuh percaya diri kini menunjukkan tanda-tanda ketegangan. “Apa maksudmu, Yurie?”Yurie menatap Marcel dengan tajam. “Aku melihat Lia mengambil sesuatu dari bawah kursi Lean saat ujian berlangsung. Dan aku melihat Marcel memeri

DMCA.com Protection Status