Sudah sampai 50 bab perjalanan Lei Xiayu, semoga masih menjadi teman setia para pembaca untuk menemani masa istirahat kalian ya. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar dengan komentar positif dan membangun. Salam hangat dari kami, SweetOwl
Tribun penonton sudah hampir terisi penuh saat matahari baru saja memancarkan sinarnya menandakan kalau semua orang tidak sabar lagi ingin menyaksikan pertandingan pada hari kedua turnamen Klan Lei, para tamu VIP juga sudah mulai terlihat hanya tetua Jiang Wei saja yang belum datang karena jarak kediaman Klan Lei dan Sekte Awan Putih memang agak jauh.Sementara para peserta sudah menunggu di pinggir arena menyisakan Li Qigang yang sedikit terlambat, namun batang hidungnya sudah terlihat di kejauhan."Adik Zexian, mengapa wajahmu cemberut begitu? Apakah kau sudah tidak sabar ingin bertarung denganku?" Lei Qigang mengulas senyum penuh makna."Kakak pertama, aku sedang tidak ingin bicara denganmu." Lei Zexian mendengus pelan sebelum memalingkan wajah.'Mengapa dia bisa datang kemari? Apakah ramuan itu tidak bekerja padanya?' Lei Zexian mengingat masa tadi malam saat dia dan Lei Qigang bersama-sama menghabiskan malam dengan berpesta arak.Lei
Kilatan petir mulai menyambar ke arah tempat Lei Zexian berdiri, seolah memiliki kesadarannya sendiri petir-petir ini selalu mengikuti pergerakan pemuda itu yang membuatnya cukup kesulitan untuk menghindarinya. Setiap ledakan yang dihasilkan petir ini menyebabkan lantai arena hancur, namun dalam waktu sekejap mata kembali seperti semula seakan tidak pernah terjadi kerusakan. Hal tersebut karena para petinggi klan Lei sudah melindunginya dengan sihir gaib."Kakak pertama, kau benar-benar tidak menahan kekuatanmu sedikitpun." Lei Zexian menggigit bibir bawahnya, untung saja dia masih bisa menghindari serangan tersebut kalau tidak mungkin dia akan terluka parah dan paling buruk mati dengan keadaan mengenaskan."Adik Zexian, kalau aku tidak bertarung dengan serius maka pertarungan ini tidak akan menarik." Lei Qigang tertawa kecil, tidak peduli kutukan keras yang dilemparkan adik keduanya itu padanya."Adik Zexian, bersiaplah karena aku akan memb
Lei Xiayu memasuki arena pertandingan tanpa keraguan atau menunjukan ekspresi terkejut sedikitpun, seolah sudah menduga hal ini akan terjadi. Lei Xiayu memang telah memperhitungkannya sejak awal mengingat Lei Longguan ini merupakan salah satu keturunan tetua yang berpihak pada Lei Leng, jadi sudah pasti dirinya yang akan menjadi incaran. Ekspresi Lei Xiayu sangat datar, bahkan saat Lei Longguan memberinya salam pemuda itu tidak menanggapinya.Lei Longguan tampak kesal, "Sombong sekali si sampah satu ini." celetuknya yang bisa didengar oleh Lei Xiayu."Tidak perlu banyak omong, kita akan melihat mana sampah yang sebenarnya." Lei Xiayu mengeluarkan senjatanya dari gelang semesta, pedang yang baru saja ditempa oleh Bai Ling beberapa waktu lalu.Saat baru saja dikeluarkan, pedang itu memancarkan aura yang begitu kuat selama beberapa detik membuat Lei Longguan merasakan tekanannya."Pedang ini… mungkinkah senjata kelas surgawi?" Lei Longguan tidak begi
Lei Xiayu tidak ingin terus-menerus dalam posisi bertahan sehingga mengubah alur permainan pedangnya menjadi lebih menyerang. Setiap tebasan yang dilepaskannya sangat cepat dan agresif membuat Lei Longguan kesulitan untuk menghindarinya.Slash!Gerakan Lei Xiayu benar-benar lincah, setiap serangannya sulit untuk ditebak membuat Lei Longguan terkena sabetan kecil pada pipi kirinya yang segera mengalirkan darah segar. Lei Longguan menyentuh pipi yang terluka itu sebelum mengelap darahnya dan menjilatinya dengan bibir.Wajahnya berubah menjadi geram, ingin sekali rasanya Lei Longguan mencabik-cabik tubuh musuh di hadapannya itu, maka dia pun membentuk sebuah mantra tangan."Amarah Petir Membara!" Seketika saja seluruh tubuh Lei Longguan diselimuti energi petir yang meluap-luap dan memancarkan tekanan yang tidak biasa sampai-sampai memaksa Lei Xiayu untuk berlutut. Namun bukan Lei Xiayu namanya kalau menyerah begitu saja, dia mengalirkan separuh qi-ny
Pertandingan ketiga akan mempertemukan seorang pemuda berusia dua puluh satu tahun, salah satu keturunan tetua klan bernama Lei Langdu yang saat ini berada di ranah Penyucian Tubuh tingkat 3 melawan Lei Delan. Seperti kakeknya yang berpihak pada Lei Qintian, Lei Langdu juga diminta untuk menyingkirkan Lei Delan agar jalan Lei Xiayu menjadi patriark muda akan lebih lancar.Lei Langdu ini orangnya tidak banyak omong, saat Wu Ming mengumumkan pertandingan dimulai, dia segera membentuk mantra tangan yang seketika menciptakan bola petir di telapak tangannya yang seiring dengan pergerakannya bola petir tersebut semakin membesar hingga sepuluh kali lipat daripada bentuk semula.Kemudian saat jaraknya dengan Lei Delan sudah semakin dekat, Lei Langdu melepaskan bola petir tersebut ke arah dada Sang Lawan, namun sayangnya masih bisa dihindari membuat energi itu melesat cepat menabrak pinggir arena yang segera menciptakan ledakan besar.Lei Delan menoleh sebentar ke
Perasaan Lei Muying menjadi buruk saat melihat sikap arogan yang ditunjukkan Lei Delan dalam pertarungan sebelumnya membuatnya bertarung serius sejak awal pada pertandingan keempat babak delapan besar saat menghadapi peserta terakhir, adalah seorang gadis bernama Lei Zilin. Lei Zilin ini merupakan gadis yang cantik dan seksi, usianya lebih muda dua tahun dibandingkan Lei Muying."Zilin, sebaiknya kau menyerah. Aku tidak ingin melukaimu mengingat hubungan kita di masa lalu cukup baik." bisik Lei Muying meminta lawannya itu mengundurkan diri saat mereka sedang beradu serangan karena dia tidak ingin menyakitinya sebab sebelum Lei Muying menikah dan pergi ke klan Ouyang, Lei Zilin ini menjadi salah satu temannya di dalam klan Lei."Jiejie, kau tahu sendiri kalau aku tidak bisa melakukannya. Bagaimana kalau jiejie membantuku untuk keluar dari masalah ini?" Lei Zilin melirik ke arah para tetua klan di kursinya kemudian berkata, "Jiejie, aku tidak bisa menentang perintah
Lei Zexian cukup panik saat mendengar suara seorang perempuan terdengar berada di luar kediaman Lei Leng, sehingga dengan cepat mencari tempat untuk bersembunyi sebelum sosok tersebut masuk. Dia mencari-cari tempat yang cocok dan memutuskan untuk bersembunyi di dekat ranjang tidur.Namun secara tidak sengaja dia menyentuh sebuah tombol yang tiba-tiba membuat ranjang di dekatnya terbuka dan memperlihatkan sebuah pintu menuju ruangan lain. Tanpa pikir panjang Lei Zexian memasuki tempat itu sebelum pintunya tertutup dengan sendiri. Secara bersamaan pula Hua Mei tiba di dalam kamar Lei Leng."Mengapa aku seperti mendengar sesuatu di sini barusan?" Hua Mei menelisik ruangan dengan perasaan curiga. Namun setelah dicari dia tidak menemukan alasan kecurigaannya itu, sehingga menganggapnya telah berhalusinasi.Tidak ingin memikirkannya lagi, Hua Mei kemudian fokus pada tujuan utamanya mendatangi kamar Lei Leng ini, yang ternyata sama dengan Lei Zexian ingin mencari
Lei Muying mengambil inisiatif untuk menyerang terlebih dahulu saat Wu Ming mengumumkan pertandingan dimulai, sementara Lei Delan masih sama dengan wajah tanpa ekspresi seperti sebelum-sebelumnya. Meski dirinya seorang wanita, harus diakui permainan pedang Lei Muying sangat terampil.Teknik pedang yang digunakan Lei Muying terlihat sangat cocok dengan bentuk tubuhnya, mengalir begitu lembut bahkan para penonton seperti tidak melihat Lei Muying sedang bermain pedang melainkan tengah menari karena permainan pedang yang dibawakannya sangat lentur tapi gesit. Lei Delan yang ranahnya berada beberapa tingkat di atasnya sekalipun cukup kesulitan untuk menahan serangan tersebut.Namun, tetap saja belum ada satupun tebasan yang berhasil mendarat di tubuh pemuda itu. Sebaiknya Lei Delan baru saja berhasil memukul mundur Lei Muying membuatnya menjaga jarak."Cih, aku tidak akan kalah darimu." Lei Muying berdecak, sorot matanya mengandung kebencian yang mendalam. Tern