Duan Xuanying kembali duduk di dekat Lao San setelah pertarungannya gagal karena dihentikan oleh Mu Lanxi yang tiba-tiba muncul. Namun dia sepertinya enggan melepaskan Lei Xiayu begitu saja sehingga melontarkan ancaman padanya.
"Lihat saja nanti, aku akan membuatmu menderita!" dengusnya kesal.Lei Xiayu tidak terlalu memperdulikan ancaman Duan Xuanying karena perhatiannya berfokus pada Mu Lanxi yang sedang mengeluarkan sebuah benda berbentuk gelang. Dia bisa mengenalinya dalam sekali lihat, benda itu dikenal sebagai gelang semesta, bisa menyimpan sumber daya ataupun barang-barang berharga di dalamnya termasuk batu permata."Silahkan para senior membayar tagihan dan memasukkannya ke dalam gelang semesta ini," Mu Lanxi meminta para pemenang lelang memindai gelang semesta milik mereka untuk memindahkan sejumlah batu permata ke dalam gelang semesta miliknya sesuai jumlah yang berlaku untuk memenangkan barang lelang.Gelang semesta juga dibedakan menurLao San terus meningkatkan tempo serangannya, setiap pukulan yang dia lepaskan menciptakan ledakan di udara kosong, namun tetap saja lawan berhasil mengimbangi setiap gerakannya tanpa kesulitan bahkan terlihat lebih mendominasi, pukulannya yang mampu menumbangkan pohon dalam sekali serangan tidak mampu menembus pertahanan lawan menunjukkan perbedaan kekuatan di antara keduanya memang terpaut cukup jauh.Lao San kembali menjaga jaraknya saat mereka sudah bertukar beberapa serangan untuk menganalisa kemampuan lawannya lebih jauh lagi. Tapi pria misterius itu tidak membiarkan Lao San untuk mengambil napas, sekarang dia yang berinisiatif untuk menyerang.Setiap serangan yang dia lepaskan selalu mengarah ke bagian vital Lao San membuatnya mau tidak mau harus dalam posisi bertahan. Namun kemampuan lawannya ini benar-benar tidak bisa diprediksi, gerakannya begitu cepat bahkan sulit diimbangi oleh Lao San sekalipun hingga pada satu kesempatan dia berhasil melepaskan satu p
"Tidak, Lao San jangan lakukan itu?" Duan Xuanying seketika menjadi panik, namun dia tidak bisa berbuat banyak karena saat ini Lao San sudah menyegelnya menggunakan energinya. Duan Xuanying panik karena dia tahu yang akan dilakukan oleh bawahannya itu adalah pengorbanan. Lao San bermaksud meledakkan dirinya sendiri untuk membuka jalan agar Duan Xuanying bisa melarikan diri.Namun Lao San tidak mendengarkan ucapan Duan Xuanying. Dengan menutup kedua matanya, dia berkata, "Selamat tinggal tuan muda, semoga anda bisa hidup dengan baik!" Sepintas sebuah senyuman merekah di pinggir bibirnya.Kemudian memori masa lalu bergulir cepat di kepalanya, saat-saat dimana dia menjadi pengasuh Duan Xuanying ketika masih bayi. Lao San yang merawatnya sampai sudah remaja seperti sekarang ini. Dia juga yang mengajarinya beberapa teknik beladiri, membuatnya merasakan nyeri di dada. Tapi demi keselamatan tuan mudanya itu, Lao San akan melakukan apapun, walaupun harus mengorbankan nyawanya sendiri.Bersamaa
Ribuan ular yang diciptakan menggunakan qi mulai keluar dari tungku milik Luo Ming dan bergerak cepat ke arah lawannya membuat Gui ZhenKang harus bersusah payah menghadapinya. Awalnya dia menganggap ular-ular tersebut hanyalah sebuah ilusi semata, namun perhitungannya keliru saat Gui ZhenKang berhasil melenyapkan salah satu bayangan ular tersebut berubah menjadi sebuah jarum yang bergerak dengan kecepatan tinggi.Untungnya Gui ZhenKang masih sempat menghindar, bibirnya seketika mengerucut saat melihat tempat menancapnya jarum itu berubah warna menjadi merah kehitaman dalam hitungan detik."Bagaimana seorang alkemis sepertimu bisa menguasai teknik racun?" gerutu Gui ZhenKang sembari menahan bayangan ular-ular itu dengan formasi pelindungnya. Dia tidak lagi mencoba memusnahkan bayangan ular tersebut setelah menyadari kalau mereka hanyalah media perantara untuk menyembunyikan jarum beracun di dalamnya.Luo Ming tidak menjawab, mendapati Gui ZhenKang bisa meng
Lei Xiayu berniat mengunjungi kediaman Luo Ming setelah meninggalkan Paviliun Anggrek Putih, namun saat dia sudah hampir sampai di sana Lei Xiayu merasakan ada gelombang energi kuat yang berasal dari dalam rumah itu membuatnya mengurungkan niat dan hanya mengamati situasi dari kejauhan.Dia tidak bisa melihat pertarungan yang terjadi di dalam, namun setelah merasakan guncangan hebat akibat pertempuran itu membuatnya sadar kalau lawan yang Luo Ming hadapi bukanlah sosok sembarangan. Dengan kekuatannya sekarang, Lei Xiayu tidak akan mampu membantu Luo Ming jadi dia memilih menunggu waktu yang tepat hingga tiba saat dimana dia merasakan pertarungan telah usai.Lei Xiayu buru-buru ingin memeriksa keadaan Luo Ming dan berakhir dengan menemukannya sedang dalam keadaan berlutut seorang diri, tak ada orang lain di sana."Senior, apa yang sebenarnya terjadi?""Kau?"Lei Xiayu tidak menanggapi melainkan membantu Luo Ming untuk berdiri. "Senior, seb
Waktu tiga hari sebelum jadwal pertemuannya dengan Luo Ming, Lei Xiayu habiskan untuk berlatih kultivasi di lautan kesadarannya. Dia mencoba lebih memahami kondisi tubuhnya saat ini dengan petunjuk dari Bai Juan.Gulungan mantra surgawi itu tidak hanya membantunya membuka segel pada dantian dan meridiannya, namun juga memberikan sebuah manual praktik tingkat tinggi yang disebut Catatan Dewa Surgawi Kuno, yangmana akan membuat dasar kultivasi Lei Xiayu lebih baik dibandingkan praktisi lain.Dengan melatih metode tersebut Lei Xiayu akan jauh lebih kuat dibandingkan kultivator yang berada di ranah sama dengannya, serta mampu mengimbangi praktisi dengan ranah yang lebih tinggi, namun latihan ini membutuhkan qi jauh lebih banyak daripada kultivator lain untuk menembus ranah yang sama.Lei Xiayu baru membuka matanya saat Guan Ping mendatangi kamarnya. "Tuan muda, sekarang waktunya anda menemui tabib Luo." Guan Ping mengingatkan Lei Xiayu bahwa dirinya sudah berl
"Kuharap saudara Qintian bisa segera pulih dan kembali seperti sediakala," ujar Luo Ming selesai menjelaskan nama dan khasiat dari pil-pil yang dia berikan."Terima kasih senior, keluarga Lei-ku tidak akan melupakan kebaikan anda." Lei Xiayu memberi penghormatan.Lei Xiayu tidak berniat tinggal lebih lama setelah Luo Ming memberikan Jamur Tujuh Warna beserta beberapa botol pil padanya, dia ingin cepat-cepat kembali agar bisa memberikan sumber daya tersebut pada ayahnya.Luo Ming mengangguk kecil seraya mengelus janggutnya, kemudian memperhatikan punggung Lei Xiayu yang mulai keluar dari pintu ruangannya.Lalu tak berselang lama saat Luo Ming masih menikmati araknya tiba-tiba saja pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Dari suara yang terdengar diluar, sosok ini adalah seorang wanita."Guru, ini aku…"Luo Ming membuat satu gerakan tangan yang seketika pintu ruangannya langsung terbuka lebar, kemudian memperlihatkan seorang gadis m
Lei Xiayu mengumpat dalam hati saat dirinya sudah berhasil keluar dari kediaman keluarga Lei tepat waktu sebelum para prajurit menemukan keberadaannya. Dia tidak takut kalau hanya menghadapi para prajurit itu, yang Lei Xiayu khawatirkan adalah Bao Leng, karena perbedaan ranah keduanya terpaut sangat jauh, dengan kemampuan Lei Xiayu sekarang dia harus mengeluarkan segenap kekuatannya untuk bertarung dan itu juga tidak menjamin bahwa dirinya akan selamat.Apalagi jika pertarungan benar-benar terjadi di sana, maka besar kemungkinan akan disadari oleh anggota inti keluarga Lei yang tentu saja akan membahayakan posisi Lei Xiayu itu sendiri sebagai buronan. Terlebih lagi dia mengkhawatirkan keselamatan ayahnya, jika para petinggi keluarga Lei tahu dia sedang dalam proses pemulihan maka besar kemungkinan nyawa Lei Qintian akan dalam bahaya.Sehingga mau tidak mau Lei Xiayu harus memutuskan meninggalkan kediamannya demi menyelamatkan orang-orang yang berharga baginya. Lei
Bao Leng merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan saat Lei Xiayu berhasil memberikan serangan telak padanya yang membuatnya terhempas hingga menabrak dinding bangunan yang ada di belakang. Bao Leng sudah tinggal di keluarga Lei lebih dari sepuluh tahun, namun seingatnya teknik terkuat yang mereka miliki hanyalah 'Tinju Petir', yaitu sebuah teknik yang memanfaatkan elemen petir untuk membentuk sebuah tinju besar.Namun teknik yang digunakan Lei Xiayu sedikit berbeda, yangmana 'Momentum Tebasan Kilat' itu membentuk sebuah pedang petir yang memancarkan kekuatan luar biasa sampai-sampai Bao Leng sendiri tidak bisa menahannya dan berakhir mendapat luka cukup serius."Tidak perlu melotot, aku masih ada kejutan lain untukmu." Lei Xiayu tersenyum tipis sebelum membuat gerakan lagi. Kali ini dia memutar tubuhnya dan seketika saja ada aliran energi petir mengelilingi tubuhnya. Akibat momentum yang dia ciptakan, langit di atas mereka secara mendadak mengeluarka
Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di
Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya
Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada
Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d
Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e
Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa
Naga petir itu mengikuti setiap langkah yang dilakukan Gong Xijian, tidak membiarkannya melepaskan diri seolah di matanya hanya ada Gong Xijian saja sehingga menciptakan ledakan demi ledakan yang cukup keras setiap kali benturan di antara keduanya terjadi.Walaupun naga itu belum dapat melukai Gong Xijian karena pertahanannya yang sulit ditembus, namun tetap saja membuat gerakan jendral iblis itu menjadi terbatas karena harus diakui naga petir tersebut juga mengeluarkan kekuatan yang cukup besar. Disisi lain, setiap pertahanan yang dibentuk Gong Xijian juga membutuhkan energi yang tidak kalah besarnya sehingga qi-nya dengan cepat banyak terkuras. Gong Xijian merapatkan giginya geram, jika hal tersebut dibiarkan terus berlanjut maka qi-nya lama-kelamaan akan semakin menipis sehingga mau tidak mau Gong Xijian harus memikirkan cara agar bisa keluar dari cengkeraman naga itu.“Kenapa kau terus memaksaku?” Gong Xijian berdecak kesal. “Hancurlah!”Gong Xijian membentuk mantra tangan yang s
Semakin lama pertarungan di antara keduanya, Lei Delan semakin menyadari jika kemampuan bertarung Lei Xiayu memang jauh di atasnya, apalagi pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat beragam dan sulit ditebak sehingga menyulitkan Lei Delan untuk mengimbanginya bahkan dia sampai terkena sabetan pedang berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.Dengan napas memburu Lei Delan berhasil menjaga jaraknya setelah terkena serangan untuk yang kesekian kalinya.“Darimana sebenarnya bocah ini mendapatkan teknik-teknik sekuat ini?” Lei Delan benar-benar harus mengakui keunggulan lawannya itu sehingga muncul rencananya untuk melarikan diri karena jika memaksakan bertarung lebih lama dia khawatir Lei Xiayu akan semakin membuatnya terluka bahkan dapat membunuhnya.Lei Delan yang tadinya selalu bertarung dalam posisi bertahan kini tampil lebih menyerang dan berharap bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri. Lei Xiayu tentu saja menyadari niat lawannya itu membuatnya tersenyum penuh arti.“Ingi
Lei Qintian tak menghiraukan tatapan semua orang yang mengarah padanya, ketika Pedang Penakluk Naga sudah berada di dalam genggaman tangannya, pria itu segera memberikan serangan pertamanya, namun Gong Xijian masih bisa menghindarinya dengan tanpa kesulitan.Lei Qintian tetap tenang dengan mengubah arus serangannya yang kali ini menargetkan titik vital lawan, Gong Xijian dengan cepat menutupi bagian lehernya itu sehingga menunjukkan celah pada perutnya, hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Lei Qintian karena dari awal dia memang mengincar bagian tersebut dan leher hanyalah sebagai pengalihan sehingga sebuah pukulan mendarat tepat di tubuh Gong Xijian.Pukulan itu dipenuhi banyak tenaga membuat Gong Xijian meringis kesakitan walau kulitnya sebenarnya sangat tebal karena efek transformasi Iblis, namun ternyata pukulan Lei Qintian itu tetap dapat membuatnya terpukul hingga puluhan meter sebab Lei Qintian sendiri menggunakan teknik ‘Tinju Petir' untuk menjatuhkan law