"Anak muda, kami memiliki begitu banyak pelanggan. Dan tentu saja kami tidak akan mengingat semua pelanggan-pelanggan itu dengan baik." ucap Li Yun Rui dengan bijak dan terlihat cukup tenang.
Fu Yishui tertawa kecil mendengar ucapan Li Yun Rui yang menurutnya cukup konyol."Jangan mengira aku bodoh! Perusahaan sebesar ini dan diakui seluruh negeri pasti menyimpan semua data penting. Lagipula ... kalung ini adalah seri khusus yang kalian ciptakan. Tepat di bawah simbol inisial EJ dan berlian safir ini ada sebuah nomor seri khusus yang sangat berbeda dengan produk-produk lainnya. Menandakan kalung ini bukanlah kalung biasa. Bahkan ... kalung ini sebenarnya sangat mematikan dan bisa melukai siapapun yang kita inginkan ..." Fu Yishui berkata dengan senyuman kelam sembari menekan sebuah tombol kecil rahasia di balik liontin itu.Dan seketika sebuah jarum perak sangat kecil dan tipis seperti benang melesat tepat disisi samping wajah Li Yun Rui dan menancap di sa'Elang Api ... sebuah perusahaan keamanan yang menyewakan jasa keamanan terbesar di Shanghai? Dan semua itu sudah diklarifikasi oleh Li Yun Rui. Aku bahkan sudah melihat data-data itu. Ini bukanlah sebuah kesalahpahaman. Semua itu adalah kebenaran. Tidak salah lagi! Itu artinya preman-preman itu sebenarnya bukanlah preman jalanan, melainkan orang terlatih yang dimiliki oleh Elang Api!' batin Fu Yishui masih berselancar menggunakan mini computernya sembari menunggu informasi dari Gao Han. Sementara taxi yang dia naiki mulai menepi dan melakukan parkir di tempat yang sudah diperintahkan oleh Fu Yishui.Beberapa saat Fu Yishui masih berada di dalam taxi yang kini sudah terparkir di seberang perusahaan Elang Api. Padahal baru saja menunggu selama 10 menit, namun sangat terlihat jika dia sudah merasa sangat bosan."Gao Han sudah bosan bekerja padaku rupanya? Mengapa membuatku menunggu lama seperti ini?!" geram Fu Yishui berniat untuk menghubungi Gao Han, namun
Kantor kepolisian Beijing.Dua orang aparat kepolisian melakukan proses introgasi terhadap kelima pasukan elit Elang Api. Sementara Fu Yishui, Feng Ruo dan beberapa aparat lainnya mengamati dari ruangan sebelah.Dan sesuatu yang mengejutkan terungkap. Jika sebenarnya kelima pria itu rupanya bekerja untuk seorang pengusaha besar di Shanghai tanpa sepengetahuan pimpinan utama Elang Api. Pengusaha besar itu adalah Hong Jin, dan dia adalah sahabat lama Shen Yuan yang sekarang menjadi rival terberatnya. Karena mereka berdua memiliki bisnis yang serupa. Dan beberapa waktu terakhir hubungan keduanya semakin memanas karena memperebutkan sebuah relasi bersama perusahaan bergengsi dari luar negeri. Dan rupanya perusahaan besar itu lebih memilih perusahaan milik Shen Yuan untuk bekerja sama. Rasa murka dan iri yang selama ini sudah ada kini kian bertambah, hingga akhirnya beberapa kali Hong Jin memerintahkan putra utusannya untuk menemui Shen Yuan agar memutuskan kerjasama bersama perusahaan i
Beberapa hari berlalu, saat akhir pekan terlihat Fu Yishui mengantarkan ibunya ke rumah sakit, karena sang ibu ingin mengunjungi temannya yang sedang dirawat. Pada awalnya wanita paruh baya itu bersikeras untuk pergi sendiri. Namun karena Fu Yishui memaksa untuk mengantar dan menemaninya, akhirnya mereka pergi bersama.Tepat disaat mereka akan memasuki sebuah ruangan rawat, tiba-tiba saja ponsel Fu Yishui berdering."Ibu, kamu masuklah dulu. Aku akan mengangkat panggilan ini sebentar.""Baiklah ..." An Jiu mengukir senyum hangat dan memasuki ruangan rawat itu.Sementara Fu Yishui segera mengangkat panggilan itu dan berjalan sedikit menjauh."Halo, Tuan besar Shen Yuan. Ada apa? Apakah terjadi masalah lagi?" tanya Fu Yishui cukup penasaran, katena pria itu tiba-tiba saja kembali menghubunginya."Tuan muda Fu, bisakah aku meminta tolong padamu lagi?" tanya Shen Yuan terdengar ragu-ragu."Apa mereka membuat masalah lagi?" tanya Fu Yishui menerka-nerka."Bukan. Aparat kepolisian sudah meng
"Hentikan! Aku tidak akan kamu membiarkan keadaan kakek semakin memburuk!!" Hua Ge berniat untuk mendekati Fu Yishui, namun Hua Shu langsung menghadangnya."Hua Ge, kakek sudah sangat kritis. Mengapa kamu malah mengajak berdebat seperti ini? Kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa untuk kakek. Sedangkan tuan ini memiliki sebuah cara. Aku mohon sekali padamu. Tolong biarkan dia mengobati kakek ..." "Tapi, Shu'er ...""Selama ini hanya kakek yang kita miliki. Aku tidak mau kakek juga pergi meninggalkan kita ... aku tidak mau ..." lirih Hua Shu dengan air mata yang kembali membasahi pipi pucatnya.Hua Ge mengeraskan rahangnya dan menatap nanar sang adik. Akhirnya dia memutuskan sesuatu, meskipun dengan berat hati."Baiklah! Tapi jika dia malah semakin memperburuk keadaan kakek, maka aku tak akan pernah melepaskannya!!" tandasnya sembari menatap tajam Fu Yishui.Fu Yishui hanya menghela nafas malas menatap pemuda itu."Tuan, kamu bisa memulainya ..." ucap Hua Shu menatap Fu Yishui penuh ha
"Yishui'er, mengapa begitu lama mengangkat panggilan? Apakah ada masalah?"Tepat sebelum Fu Yishui memasuki ruangan dimana sang ibu berada, An Jiu malah keluar meninggalkan ruangan tersebut."Yishui'er? Apa yang terjadi? Mengapa kamu terlihat pucat dan kelelahan? Apa kamu sakit?" Belum sempat Fu Yishui menjawabnya, An Jiu kembali berkata khawatir sembari menyentuh kening sang putra. Namun tubuh Fu Yishui tidak sedang demam."Aku baik-baik saja, Ibu. Apakah ibu sudah selesai mengunjungi teman ibu?""Hhm. Ibu sudah selesai. Ayo kita kembali pulang. Ayahmu sudah meminta kita untuk segera kembali." sahut An Jiu mengajak sang putra untuk meninggalkan rumah sakit."Ibu, kamu pulanglah bersama sopir keluarga. Aku akan pergi untuk melakukan sesuatu.""Melakukan sesuatu? Apa itu?""Uhm ... aku ...""An Jiu? Kaukah itu?"Belum sempat Fu Yishui menjawab sang ibu, kini seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan pakaian yang cukup rapi menghampiri mereka berdua. Pandangannya begitu penuh haru da
Distrik Pidu, prefektur Chengdu, Sichuan.Setelah beberapa jam melakukan perjalanan panjang membuntuti mobil sang pria asing, akhirnya mobil pria itu mulai memasuki sebuah gang kecil yang berada Distrik Pidu.Meskipun cukup penat, namun Fu Yishui masih saja terlihat segar bugar dan terus saja mengamati mobil tersebut karena tak ingin kehilangan jejak. Dan sangat beruntung, kini kesabarannya membuahkan hasil. Karena pria asing itu tak menyadari jika dia sedang diikuti, dan kini dia berhasil menemukan markas rahasia mereka.Terlihat struktur kota tua ini dengan lingkungan sekitarnya yang masih begitu segar dengan pemandangan klasik. Beberapa bangunan tradisional China di kawasan ini terlihat sangat indah. Ada juga beberapa becak sepeda khas China yang terlihat di sepanjang jalan yang dilalui.Beberapa bangunan toko kuno terlihat berderet rapi dan teratur yang menjual cinderamata dan souvenir menarik seperti boneka suku dan marga China, buku-buku kuno, batu giok, emas, barang-barang temb
BUAGHH ...BUGHH ...Belum sempat kedua pria penjaga itu bangkit kembali dan membalas perbuatan Fu Yishui, dua bogem mentah kembali dilayangkan oleh Fu Yishui hingga membuat kedua pria penjaga itu tak sadarkan diri.Usai mengakhiri kedua pria penjaga itu, Fu Yishui membenarkan posisi mereka berdua dengan keadaan terduduk, seolah-olah seperti orang yang sedang tertidur. Lalu Fu Yishui memasuki markas tersebut. Sebuah pintu tembaga dia buka dengan sangat hati-hati. Dan pemandangan pertama yang dia lihat adalah sebuah koridor sempit dan gelap dengan sebuah tangga yang menghubungkan dengan lantai bawah. Dia menuruni sebuah anak tangga tersebut.Di ujung koridor dia menemukan dua jalan. Sesuai instingnya, dia memilih jalan sebelah kanan dan kembali menyususri sebuah koridor gelap. Hingga akhirnya samar-samar Fu Yishui mendengar sesuatu dari ruangan ujung....BRAKK!!"Nenek tua! Jangan menguji kesabaranku! Aku baru saja kembali setelah melakukan perjalanan panjang! Dan aku sudah sangat
Kedatangan Fu Han cukup mengejutkan Meng Yillin. Tentu saja dia merasa sangat khawatir jika suaminya telah mendengarkan cukup banyak perbincangannya dengan anak buahnya beberapa saat yang lalu. Namun dia segera menggunakan jurus pamungkasnya untuk menghadapi situasi saat ini."Hanya ada sedikit masalah di kantor kok. Ugh ... perutku mendadak terasa sangat sakit. Penyakit lamaku sepertinya kambuh ... karena aku terlambat untuk makan malam." Meng Yillin meringis kesakitan dan memegangi perut ratanya."Sudah tau memiliki pencernaan yang kurang bagus, mengapa selalu makan sembarangan dan tidak tepat waktu?" dengan hangat Fu Han berkata sembari mendekati sang istri dan membantunya untuk beristirahat di atas pembaringan.Fu Han juga segera mengambil sebuah botol obat yang berada di laci nakas, dimana biasanya sang istri menyimpan obatnya."Minumlah dulu ..." ucap pria itu memberikan obat serta segelas air putih untuk sang istri.Dengan patuh Me
Hanya dalam waktu satu hari An Yishui sudah mendapatkan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh Fu Hongjun. Dia memerintahkan Gao Han untuk memanggil Wang Yuzi beserta seluruh anak buahnya, termasuk termasuk Huang Yunxi. Sebenarnya Huang Yunxi sempat keheranan, mengapa An Yishui ada di perusahaan tempatnya bekerja dengan penampilan formal dan super rapi. Bahkan An Yishui juga duduk di kursi bos. "Penggelapan dana yang terjadi di perusahaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hukum akan tetap ditegakkan! Apakah salah satu dari kalian tidak ada yang ingin mengakuinya? Aku akan memberikan keringanan hukuman jika kalian mengakuinya!" An Yishui berkata dan menatap mereka semua penuh intimidasi. "Sebelumnya properti Imperial Mansion tidak pernah mengalami masalah seperti ini. Namun semenjak anak baru bernama Huang Yunxi bergabung, entah mengapa masalah seperti ini tiba-tiba saja terjadi." sahut seorang pria seolah-olah mencurigai Huang Yunxi. "Y-Yishui, aku tidak akan mungkin bera
An Yishui menghela nafas berat dan berjalan mendekati jendela kamarnya. Gorden yang masih terbuka itu membuatnya bisa melihat panorama indah yang ada di kota Dunhuang. "Aku adalah An Yishui. Manusia biasa biasa sepertimu. Tapi ... apakah kamu ingat ... disaat kita berada di Pagoda Enam Harmoni saat itu, kita telah mendapatkan sebuah energi murni yang sangat langka? Dan semenjak saat itu aku bisa menggunakan beberapa teknik luar biasa. Salah satunya adalah teknik teleportasi yang baru saja aku gunakan." ucap An Yishui tidak sepenuhnya berbohong. Guo Jia Yu terdiam mencerna ucapan An Yishui, dia juga berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. "Benar, semenjak mendapatkan energi murni itu, aku juga mulai melihat sesuatu melalui mimpi. Bahkan ketiga cincin perak kuno itu ... aku juga melihatnya melalui mimpi-mimpiku." ucap Guo Jia Yu menatap kedua jemarinya rumit. "An Yishui, aku percaya padamu ..." imbuhnya menengadahkan wajah menatap An Yishui. "Aku akan kembali untuk beristirahat
Guo Jia Yu mengamati dinding itu dan berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. Jemari lentiknya juga mengusap ukiran-ukiran dinding itu."Yishui ... aku pernah melihat ini ... aku mengingat ukiran naga yang mengitari pagoda kembar ini." lirih Guo Jia Yu. "Ya! Aku pernah melihatnya di dalam mimpi-mimpiku sebelumnya." imbuhnya yakin dan menengadahkan wajahnya menatap An Yishui.Mereka saling menatap dan mengangguk samar, seakan saling memahami apa yang akan dilakukan selanjutnya."Baik, menjauhlah sedikit ..." ucap An Yishui.Guo Jia Yu segera mundur, sementara An Yishui kembali mengeluarkan kekuatan spiritualnya. Sebuah aura berwarna jingga tercipta dan menghantam dinding tersebut hingga roboh.BUUMMM ...DUARR ...An Yishui melihat ada sesuatu yang berkilauan ketika terkena pencahayaan ponselnya. Benda tersebut masih terselip diantara dinding yang belum roboh. Dia segera memeriksa lebih dekat hingga melihat sebuah simbol n
Siang harinya An Yishui dan Guo Jia Yu melakukan penerbangan untuk pergi ke kota Dunhuan. Pada awalnya An Yishui menyarankan untuk pergi lusa, namun rupanya Guo Jia Yu sudah sangat tidak sabar dan ingin segera mendatangi kota Dunhuan.An Yishui kembali menolak untuk menggunakan jasa pemandu wisata. Dia memutuskan untuk pergi menyisiri Goa Magao bersama Guo Jia Yu saja agar lebih leluasa.Mereka memasuki Goa Magao yang membentuk kuil-kuil dan menyusuri lorong goa yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran itu dan Patung Budha yang cukup termasyur di Negeri Tirai Bambu ini. Dimana terdapat sekitar 735 pahatan, 450 ribu gambar relief dan lebih dari 2000 patung Budha yang terbuat dari tanah liat.Tubuh Guo Jia Yu kembali terhuyung, dan seorang pengunjung tidak sengaja menyenggolnya. An Yishui yang berada disampingnya dengan sigap menahannya sebelum terjatuh."Maaf ..." ucap pengunjung itu sebelum dia berlalu."Kita beristirahat dulu ..." ajak An Yish
"Guo Jia Yu, apa yang terjadi?"An Yishui cukup keheranan karena tiba-tiba saja gadis itu mendatangi kamarnya di tengah malam dan terlihat sedang terburu-buru. Bahkan Guo Jia Yu terlihat panik dengan keringat yang membasahi pelipisnya. Padahal cuaca saat ini cukup dingin."Yishui ... Zhu'er dan Xing'er masih hidup ... mereka ... mereka sedang membutuhkanku ... aku harus menyelamatkan mereka ... aku harus menemui mereka ..." ucap Guo Jia Yu sangat panik dengan bulir-bulir bening yang sudah membasahi wajah putih tanpa riasan itu."Yishui ... kita harus segera menemukan kedua cincin lainnya. Ayoo kita bergegas ... aku tidak boleh menunda-nunda dan bersantai di dunia ini. Tidak boleh ..." imbuh Guo Jia Yu berniat untuk bergegas pergi kembali.Namun An Yishui segera meraih tangannya dan menahannya."Yishui, aku tidak boleh bersantai. Aku harus bergegas dan menyelamatkan mereka ..." ucap Guo Jia Yu kembali."Kamu tenanglah dulu, Jia Yu! Ayo masuk ..." An Yishui betkata dan menggiring gadia
An Yishui mendekati patung prajurit itu dan mulai mengalirkan qi di tangannya. Sebuah aura berwarna jingga yang hanya terlihat olehnya tercipta. Namun kedua gadis itu bisa merasakan kehadiran kekuatan yang kuat dan tangguh milik An Yishui.BLARRR ...KRAAKK ...Setelah mengarahkan kekuatannya pada patung prajurit itu, telapak tangan patung itu hancur berkeping-keping dan terjatuh di atas lantai.Guo Jia Yu segera duduk bersimpuh untuk mencari sesuatu diantara kepingan-kepingan itu. Sementara Hai Lanzhu masih saja tercekat menyaksikan semua itu."Nona Hai Lanzhu, aku akan membayar ganti rugi untuk kerusakan patung ini. Jangan khawatir ..." ucap An Yishui mengartikan keterkejutan Hai Lanzhu sebagai bentuk dari perasaan takut dan khawatir."Hah? Tidak perlu. Patung ini hanya rusak sedikit saja. Aku akan meminta pengrajin handal untuk segera memperbaikinya." sahut Hai Lanzhu cepat."Maaf sudah merepotkan.""Hanya masalah kecil saja kok. Tuan An tidak perlu merasa sungkan." Hai Lanzhu meny
"Maaf ..."Keduanya mengucapkan kata maaf bersamaan hingga membuat mereka berdua saling melempar senyum gemas. Guo Jia Yu yang sudah berdiri kini mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri."Terima kasih ... dan maaf karena berjalan terburu-buru, aku malah menabrakmu." ucap gadis berwajah manis dengan sepasang mata kebiruan yang berbinar indah."Tidak masalah. Aku juga salah karena tidak melihat sekitar dan malah berjalan cepat begitu saja." sahut Guo Jia Yu ramah. "Biasanya semua orang akan minggir dan memberikan jalan untukku. Aku melupakan hal itu ...." imbuhnya lirih hingga gadis di hadapannya tak bisa mendengarnya dengan baik."Jadi ... kamu adalah benar seorang wanita??"Suara jernih seorang pria sukses mengalihkan pandangan 2 gadis cantik itu. Dan rupanya An Yishui sudah berdiri tak jauh dari mereka."Yishui, apa maksudmu?" tanya Guo Jia Yu dengan sepasang alis berkerut.An Yishui masih mengamati gadis asing itu untuk memastikan sesuatu."Saat itu aku bertemu dengan
"Nona Guo? Cincin kuno perak seperti apa itu? Aku belum pernah mendengar benda seperti itu sebelumnya di tempat ini." Gao Han kembali bertanya sembari melihat di sekitarnya."Uhm ... it-itu ..." ucap Guo Jia Yu terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan Gao Han.An Yishui berdehem dan berkata, "Di tempat ini ada begitu banyak peninggalan dan warisan kuno yang sangat berharga. Bukan hanya patung prajurit dan senjata ... kami ingin melihat-lihat benda kuno lainnya. Kamu bisa beristirahat sejenak dan menunggu kami di luar jika kamu mau, Gao Han. Jika tidak ... kamu bisa mengunjungi kedua orang tuamu dulu? Bukankah mereka juga tinggal di kota Xi'an ini? Ambillah cuti dan tinggallah beberapa hari bersama mereka ...""Benarkah aku boleh mengambil cuti dan mengunjungi mereka?" ucap Gao Han seakan tidak mempercayai ucapan An Yishui."Tentu saja. Selama ini kamu selalu saja menemaniku dan jarang mengambil cuti. Pergilah, Gao Han ..." Mendenga
PRANG ..."Ma-maaf ..." An Jiu berkata lirih dan terlihat bersikap kikuk ketika beberapa saat yang lalu menyadari kehadiran salah satu tamu yang tak lain adalah Fu Han, mantan suaminya.Terlihat Fu Han sedang berada diantara para tamu undangan dengan tatapan penuh luka menatap dirinya. Hal itu membuat An Jiu seketika dipenuhi dengan perasaan bersalah dan merasa aneh.Yan Shouyue juga menyadari semua ini, namun dia segera berkata lembut dan berniat untuk melanjutkan upacara pernikahan."Kamu tidak terluka kan, Jiu'er?" Yan Shouyue meraih jemari An Jiu untuk memastikan jika wanita itu tidak terluka."Aku baik-baik saja ..." lirih An Jiu menatap Yan Shouyue penuh rasa bersalah karena menjatuhkan sevmcangkir teh hitam itu. "Maaf ...""Tidak masalah. Aku akan mengambilkan teh hitam lagi untukmu agar ritual pernikahan bisa segera diselesaikan." ucapnya dengan seulas senyum hangat.An Jiu hanya mengangguk samar. Sementara itu An Yishui yang menyadari apa yang telah terjadi, dia melenggang me