Kedatangan Fu Han cukup mengejutkan Meng Yillin. Tentu saja dia merasa sangat khawatir jika suaminya telah mendengarkan cukup banyak perbincangannya dengan anak buahnya beberapa saat yang lalu. Namun dia segera menggunakan jurus pamungkasnya untuk menghadapi situasi saat ini.
"Hanya ada sedikit masalah di kantor kok. Ugh ... perutku mendadak terasa sangat sakit. Penyakit lamaku sepertinya kambuh ... karena aku terlambat untuk makan malam." Meng Yillin meringis kesakitan dan memegangi perut ratanya."Sudah tau memiliki pencernaan yang kurang bagus, mengapa selalu makan sembarangan dan tidak tepat waktu?" dengan hangat Fu Han berkata sembari mendekati sang istri dan membantunya untuk beristirahat di atas pembaringan.Fu Han juga segera mengambil sebuah botol obat yang berada di laci nakas, dimana biasanya sang istri menyimpan obatnya."Minumlah dulu ..." ucap pria itu memberikan obat serta segelas air putih untuk sang istri.Dengan patuh MeTepat disaat An Jiu meninggalkan ruang keluarga Fu, Gao Han sang pengawal pribadi putranya datang menghadapnya."Gao Han, bagaimana? Apa kamu sudah mendapatkan kabar dari putraku Yishui'er? Apa kamu bisa melacak keberadaannya?" tanya An Jiu masih panik dan khawatir. Dan selama ini yang mengetahui Yishui menghilang selama 3 hari hanya dirinya dan Gao Han saja."Nyonya, aku sudah mendapatkan kabar dari tuan muda Fu Yishui. Saat ini dia sedang sibuk untuk mengerjakan tugas kuliahnya dan melakukan beberapa kegiatan di luar kota bersama temannya Huang Yunxi. Tuan muda juga belum bisa menghubungi nyonya karena ponselnya hilang. Tapi dia akan segera nyonya. Nyonya tidak perlu khawatir." sahut Gao Han sukses membuat An Jiu kembali bernafas lega."Hhm. Baiklah. Jika sudah tidak sibuk dan sudah memiliki ponsel baru, tolong katakan padanya untuk segera pulang atau menghubungiku.""Baik, Nyonya ..."**Keesokan harinya ...Baru saja mendatangi kampusnya setelah beberapa hari tidak masuk, Fu Yishu
An Jiu hanya terdiam dan melamun di sepanjang perjalanan. Sungguh, pikirannya sedang sangat kacau dan penuh kekhawatiran memikirkan ibunya yang entah berada dimana dan bagaimana keadaannya saat ini."Ibu, kita sudah sampai. Ayo turun ..."Ucapan Fu Yishui membuyarkan angan An Jiu dari lamunannya. Wanita itu turun dari mobil tanpa berkata-kata dan mengikuti kemana sang putra membawanya. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti dan pandangannya menatap rumit bangunan megah dan luas di hadapannya."Kita mau pergi kemana? Rumah siapa ini?" tanya An Jiu menatap rumit sang putra."Ke rumah baru kita, Ibu.""Apa? Rumah besar dan megah ini milik kita Kamu punya rumah, Yishui'er? Apakah diam-diam ayahmu memberikannya untukmu?" tanya An Jiu dengan senyum hangat penuh harap, karena mengira jika suaminya masih mempedulikan putranya.Namun harapannya pupus dan senyumnya memudar ketika An Jiu melihat Fu Yishui menggeleng samar."Pria tua i
Cukup lama An Jiu mematung memandangi wanita tua yang duduk di atas kursi roda itu.Fu Yishui mengambil alih kursi roda dan mendorongnya mendekati An Jiu."Ini tidak mimpi, Ibu. Ini adalah nyata." ucap Fi Yishui membuyarkan angan An Jiu.Tubuh An Jiu yang sempat mematung, kini gemetaran. Sepasang matanya terlihat berkaca-kaca."Ibu ... benarkah ini kamu, Ibu ..." An Jiu yang sudah menangis haru kini duduk bersimpuh di depan wanita tua itu dan menatapnya penuh haru.Wanita tua itu tersenyum hangat dan membingkai wajah An Jiu, "Putriku, Jiu'er ... kamu masih selalu sama. Terlihat cantik dan sangat mirip dengan ayahmu ...""Ibu ..."Tak sanggup untuk berkata-kata lagi, akhirnya An Jiu memeluk wanita tua penuh haru. Belasan tahun terpisah dan tidak pernah bertemu, kini pasangan ibu dan anak itu bertemu kembali. Jiwa Xiao Yuhao yang melihat semua itu juga merasakan perasaan haru. Entah karena raga Fu Yishui yang sudah bersatu dengan jiwanya, ataukah karena dia yang kembali mengingat mendi
Kediaman Taohuayuan.Di pinggiran taman, terlihat Gao Han sedang menghadap Fu Yishui."Wanita sihir itu sudah menculik dan mengurung nenek selama belasan tahun dan membuat ibu menderita! Aku tidak akan melepaskannya begitu saja! Dia harus membayar semua atas semua yang sudah dia lakukan! Gao Han, periksa semua tentang Meng Yillin! Hal sekecil apapun! Periksa juga semua tentang keluarga Fu dan Ye Group!" "Apa tuan muda ingin membalas semua perbuatan mereka? Biar bagaimanapun mereka adalah kedua orang tua tuan muda. Apakah ...""Gao Han! Kamu tahu betul bagaimana mereka memperlakukan aku dan ibu! Di masa lalu mungkin aku masih bisa diam dan menerima semua perlakuan mereka! Namun kali ini jangan harap aku akan diam saja! Aku tidak akan membiarkan mereka melakukan hal semena-mena lagi! Kali ini saatnya membalaskan luka yang pernah mereka torehkan selama belasan tahun!" tegas Fu Yishui."Ba-baik, Tuan muda. Aku akan memeriksa semuanya dengan cepat.""Baiklah, sekarang pergi dan lakukan tug
Sebuah mobil yang dikendarai oleh Fu Hongjun masih saja melaju mendatangi sebuah kawasan yang lebih sepi. Hingga akhirnya Fu Hongjun menghentikan laju mobilnya tepat di pinggiran sebuah tebing yang dibawahnya adalah lautan luas.Teman-teman Fu Hongjun membawa Huang Yunxi turun dari mobil dan menggiringnya ke tepian jurang curam itu.Sangat terlihat jika Huang Yunxi ketakutan ketika melihat jurang curam di hadapannya. Sementara Fu Hongjun dan teman-temannya malah tertawa karena merasa lucu menyaksikan hal tersebut."Ho-Hongjun ... apa yang kamu inginkan dariku? Mengapa kamu membawaku ke tempat ini?" ucap Huang Yunxi tampak ketakutan dan sesekali masih melirih ke bawah tebing curam itu.GREPP ...Fu Hongjun kembali tertawa dan mengalungkan salah satu tangannya pada bahu Huang Yunxi."Huang Yunxi ... aku hanya ingin mengajakmu berjalan-jalan dan melihat alam indah ini. Dan aku ingin kamu menjadi salah satu dari kami. Bagaimana menurutmu? Apa kamu senang?" sahut Fu Hongjun masih dengan sen
Gedung cabang Shen Group Beijing.Fu Yishui mendatangi gedung yang cukup megah dan kokoh itu bersama Gao Han. Terlihat acara malam ini didatangi beberapa tamu undangan yang sangat berpengaruh seperti daftar tamu yang pernah diperlihatkan oleh Gao Han. Ada Hua Mo dan keluarganya, Fu Han dan keluarganya, Gu Zhan dan keluarganya, dan masih cukup banyak tamu undangan lainnya."Gao Han, apakah tugas yang aku berikan padamu sudah kamu lakukan dengan baik?" tanya Fu Yishui ketika mereka melenggang bersama melewati halaman luas menuju gedung acara."Sudah, Tuan muda. Dalam waktu 5 menit hingga 10 menit lagi berita itu akan tersebar luas di seluruh media." Gao Han menyauti dengan nada rendah."Bagus!" jawab Fu Yishui cukup puas.Kedatangan Fu Yishui disadari oleh Fu Hongjun yang saat itu sedang menikmati minuman dan cemilan bersama teman-temannya. Mereka dengan sangat arogan mencegat Fu Yishui yang akan memasuki gedung acara."Ahhh, siapa ini? Apa aku tidak salah lihat? Apakah ini adalah benar
"Ibu ..." Fu Hongjun berusaha untuk mengejar Meng Yillin, namun Fu Han segera memerintahkan pengawalnya untuk menahannya."Tuan muda, tolong bersikaplah tenang."Bukannya menjadi semakin tenang, namun pemuda itu malah menghempaskan pengawalnya dengan sangat kasar. Dengan amarah yang semakin menggebu-gebu, Fu Hongjun malah kembali mendatangi Fu Yishui dan melayangkan bogem mentahnya. Karena saat itu Meng Yillin sudah pergi bersama aparat kepolisian."Yishui!! Ini semua pasti karena ulahmu, bukan?! Kamu membuat semua rekayasa ini dan berusaha untuk menyerang kami!! Kamu bahkan dengan sangat kurang ajar menjatuhkan ibuku! Aku tidak akan memaafkanmu!!" "Hongjun! Tahan dirimu! Kita sedang berada diantara para tamu terhormat tuan Shen!"Fu Hongjun menghentikan serangannya dan kembali menatap sekitarnya. Tatapan dingin dan tajam dari semua orang kini hanya tertuju padanya. Belum lagi cibiran-cibiran pedas juga samar-samar mulai dia dengarkan kembali.Karena merasa kesal dan malu, akhirnya Fu
Beberapa saat berlalu, Gao Han menghentikan mobil sport mewah itu tepat di depan Paradise club yang dipenuhi dengan kemilau lampu warna-warni."Kembalilah, Gao Han! Aku akan menemui dan berbincang dengan temanku. Aku akan menghubungimu kembali ketika aku sudah akan pulang." perintah Fu Yishui melepas sabuk pengamannya dan membuka pintu mobil."Baik, Tuan muda. Jika membutuhkan sesuatu segera hubungi aku saja. Aku akan menunggu di sekitar."Fu Yishui menuruni mobil dan segera memasuki Paradise Club.Sungguh tempat ini adalah tempat yang cukup aneh bagi jiwa Xiao Yuhao yang pernah dia datangi di dunia ini. Permainan musik yang baginya sangat aneh berdentum cukup keras hingga memekakkan gendang telinganya. Pencahayaan yang remang-remang dengan kemilau lampu penuh warna berputar-putar menyinari seluruh sudut ruangan. Bahkan seluruh tempat ini dipenuhi dengan asap rokok yang cukup membuatnya tidak nyaman.'Tempat seperti ini mengapa bisa begitu disukai oleh makhluk di dunia ini? Menyendiri
Hanya dalam waktu satu hari An Yishui sudah mendapatkan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh Fu Hongjun. Dia memerintahkan Gao Han untuk memanggil Wang Yuzi beserta seluruh anak buahnya, termasuk termasuk Huang Yunxi. Sebenarnya Huang Yunxi sempat keheranan, mengapa An Yishui ada di perusahaan tempatnya bekerja dengan penampilan formal dan super rapi. Bahkan An Yishui juga duduk di kursi bos. "Penggelapan dana yang terjadi di perusahaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hukum akan tetap ditegakkan! Apakah salah satu dari kalian tidak ada yang ingin mengakuinya? Aku akan memberikan keringanan hukuman jika kalian mengakuinya!" An Yishui berkata dan menatap mereka semua penuh intimidasi. "Sebelumnya properti Imperial Mansion tidak pernah mengalami masalah seperti ini. Namun semenjak anak baru bernama Huang Yunxi bergabung, entah mengapa masalah seperti ini tiba-tiba saja terjadi." sahut seorang pria seolah-olah mencurigai Huang Yunxi. "Y-Yishui, aku tidak akan mungkin bera
An Yishui menghela nafas berat dan berjalan mendekati jendela kamarnya. Gorden yang masih terbuka itu membuatnya bisa melihat panorama indah yang ada di kota Dunhuang. "Aku adalah An Yishui. Manusia biasa biasa sepertimu. Tapi ... apakah kamu ingat ... disaat kita berada di Pagoda Enam Harmoni saat itu, kita telah mendapatkan sebuah energi murni yang sangat langka? Dan semenjak saat itu aku bisa menggunakan beberapa teknik luar biasa. Salah satunya adalah teknik teleportasi yang baru saja aku gunakan." ucap An Yishui tidak sepenuhnya berbohong. Guo Jia Yu terdiam mencerna ucapan An Yishui, dia juga berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. "Benar, semenjak mendapatkan energi murni itu, aku juga mulai melihat sesuatu melalui mimpi. Bahkan ketiga cincin perak kuno itu ... aku juga melihatnya melalui mimpi-mimpiku." ucap Guo Jia Yu menatap kedua jemarinya rumit. "An Yishui, aku percaya padamu ..." imbuhnya menengadahkan wajah menatap An Yishui. "Aku akan kembali untuk beristirahat
Guo Jia Yu mengamati dinding itu dan berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. Jemari lentiknya juga mengusap ukiran-ukiran dinding itu."Yishui ... aku pernah melihat ini ... aku mengingat ukiran naga yang mengitari pagoda kembar ini." lirih Guo Jia Yu. "Ya! Aku pernah melihatnya di dalam mimpi-mimpiku sebelumnya." imbuhnya yakin dan menengadahkan wajahnya menatap An Yishui.Mereka saling menatap dan mengangguk samar, seakan saling memahami apa yang akan dilakukan selanjutnya."Baik, menjauhlah sedikit ..." ucap An Yishui.Guo Jia Yu segera mundur, sementara An Yishui kembali mengeluarkan kekuatan spiritualnya. Sebuah aura berwarna jingga tercipta dan menghantam dinding tersebut hingga roboh.BUUMMM ...DUARR ...An Yishui melihat ada sesuatu yang berkilauan ketika terkena pencahayaan ponselnya. Benda tersebut masih terselip diantara dinding yang belum roboh. Dia segera memeriksa lebih dekat hingga melihat sebuah simbol n
Siang harinya An Yishui dan Guo Jia Yu melakukan penerbangan untuk pergi ke kota Dunhuan. Pada awalnya An Yishui menyarankan untuk pergi lusa, namun rupanya Guo Jia Yu sudah sangat tidak sabar dan ingin segera mendatangi kota Dunhuan.An Yishui kembali menolak untuk menggunakan jasa pemandu wisata. Dia memutuskan untuk pergi menyisiri Goa Magao bersama Guo Jia Yu saja agar lebih leluasa.Mereka memasuki Goa Magao yang membentuk kuil-kuil dan menyusuri lorong goa yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran itu dan Patung Budha yang cukup termasyur di Negeri Tirai Bambu ini. Dimana terdapat sekitar 735 pahatan, 450 ribu gambar relief dan lebih dari 2000 patung Budha yang terbuat dari tanah liat.Tubuh Guo Jia Yu kembali terhuyung, dan seorang pengunjung tidak sengaja menyenggolnya. An Yishui yang berada disampingnya dengan sigap menahannya sebelum terjatuh."Maaf ..." ucap pengunjung itu sebelum dia berlalu."Kita beristirahat dulu ..." ajak An Yish
"Guo Jia Yu, apa yang terjadi?"An Yishui cukup keheranan karena tiba-tiba saja gadis itu mendatangi kamarnya di tengah malam dan terlihat sedang terburu-buru. Bahkan Guo Jia Yu terlihat panik dengan keringat yang membasahi pelipisnya. Padahal cuaca saat ini cukup dingin."Yishui ... Zhu'er dan Xing'er masih hidup ... mereka ... mereka sedang membutuhkanku ... aku harus menyelamatkan mereka ... aku harus menemui mereka ..." ucap Guo Jia Yu sangat panik dengan bulir-bulir bening yang sudah membasahi wajah putih tanpa riasan itu."Yishui ... kita harus segera menemukan kedua cincin lainnya. Ayoo kita bergegas ... aku tidak boleh menunda-nunda dan bersantai di dunia ini. Tidak boleh ..." imbuh Guo Jia Yu berniat untuk bergegas pergi kembali.Namun An Yishui segera meraih tangannya dan menahannya."Yishui, aku tidak boleh bersantai. Aku harus bergegas dan menyelamatkan mereka ..." ucap Guo Jia Yu kembali."Kamu tenanglah dulu, Jia Yu! Ayo masuk ..." An Yishui betkata dan menggiring gadia
An Yishui mendekati patung prajurit itu dan mulai mengalirkan qi di tangannya. Sebuah aura berwarna jingga yang hanya terlihat olehnya tercipta. Namun kedua gadis itu bisa merasakan kehadiran kekuatan yang kuat dan tangguh milik An Yishui.BLARRR ...KRAAKK ...Setelah mengarahkan kekuatannya pada patung prajurit itu, telapak tangan patung itu hancur berkeping-keping dan terjatuh di atas lantai.Guo Jia Yu segera duduk bersimpuh untuk mencari sesuatu diantara kepingan-kepingan itu. Sementara Hai Lanzhu masih saja tercekat menyaksikan semua itu."Nona Hai Lanzhu, aku akan membayar ganti rugi untuk kerusakan patung ini. Jangan khawatir ..." ucap An Yishui mengartikan keterkejutan Hai Lanzhu sebagai bentuk dari perasaan takut dan khawatir."Hah? Tidak perlu. Patung ini hanya rusak sedikit saja. Aku akan meminta pengrajin handal untuk segera memperbaikinya." sahut Hai Lanzhu cepat."Maaf sudah merepotkan.""Hanya masalah kecil saja kok. Tuan An tidak perlu merasa sungkan." Hai Lanzhu meny
"Maaf ..."Keduanya mengucapkan kata maaf bersamaan hingga membuat mereka berdua saling melempar senyum gemas. Guo Jia Yu yang sudah berdiri kini mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri."Terima kasih ... dan maaf karena berjalan terburu-buru, aku malah menabrakmu." ucap gadis berwajah manis dengan sepasang mata kebiruan yang berbinar indah."Tidak masalah. Aku juga salah karena tidak melihat sekitar dan malah berjalan cepat begitu saja." sahut Guo Jia Yu ramah. "Biasanya semua orang akan minggir dan memberikan jalan untukku. Aku melupakan hal itu ...." imbuhnya lirih hingga gadis di hadapannya tak bisa mendengarnya dengan baik."Jadi ... kamu adalah benar seorang wanita??"Suara jernih seorang pria sukses mengalihkan pandangan 2 gadis cantik itu. Dan rupanya An Yishui sudah berdiri tak jauh dari mereka."Yishui, apa maksudmu?" tanya Guo Jia Yu dengan sepasang alis berkerut.An Yishui masih mengamati gadis asing itu untuk memastikan sesuatu."Saat itu aku bertemu dengan
"Nona Guo? Cincin kuno perak seperti apa itu? Aku belum pernah mendengar benda seperti itu sebelumnya di tempat ini." Gao Han kembali bertanya sembari melihat di sekitarnya."Uhm ... it-itu ..." ucap Guo Jia Yu terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan Gao Han.An Yishui berdehem dan berkata, "Di tempat ini ada begitu banyak peninggalan dan warisan kuno yang sangat berharga. Bukan hanya patung prajurit dan senjata ... kami ingin melihat-lihat benda kuno lainnya. Kamu bisa beristirahat sejenak dan menunggu kami di luar jika kamu mau, Gao Han. Jika tidak ... kamu bisa mengunjungi kedua orang tuamu dulu? Bukankah mereka juga tinggal di kota Xi'an ini? Ambillah cuti dan tinggallah beberapa hari bersama mereka ...""Benarkah aku boleh mengambil cuti dan mengunjungi mereka?" ucap Gao Han seakan tidak mempercayai ucapan An Yishui."Tentu saja. Selama ini kamu selalu saja menemaniku dan jarang mengambil cuti. Pergilah, Gao Han ..." Mendenga
PRANG ..."Ma-maaf ..." An Jiu berkata lirih dan terlihat bersikap kikuk ketika beberapa saat yang lalu menyadari kehadiran salah satu tamu yang tak lain adalah Fu Han, mantan suaminya.Terlihat Fu Han sedang berada diantara para tamu undangan dengan tatapan penuh luka menatap dirinya. Hal itu membuat An Jiu seketika dipenuhi dengan perasaan bersalah dan merasa aneh.Yan Shouyue juga menyadari semua ini, namun dia segera berkata lembut dan berniat untuk melanjutkan upacara pernikahan."Kamu tidak terluka kan, Jiu'er?" Yan Shouyue meraih jemari An Jiu untuk memastikan jika wanita itu tidak terluka."Aku baik-baik saja ..." lirih An Jiu menatap Yan Shouyue penuh rasa bersalah karena menjatuhkan sevmcangkir teh hitam itu. "Maaf ...""Tidak masalah. Aku akan mengambilkan teh hitam lagi untukmu agar ritual pernikahan bisa segera diselesaikan." ucapnya dengan seulas senyum hangat.An Jiu hanya mengangguk samar. Sementara itu An Yishui yang menyadari apa yang telah terjadi, dia melenggang me