Home / Fantasi / Kembalinya Sang Kaisar Terkuat / Ch. 6 Sang Grand Magus

Share

Ch. 6 Sang Grand Magus

last update Last Updated: 2023-05-13 23:00:42

"Saya tidak akan bisa menjelaskan apapun sekarang, tuan Reinhard" tegas Xander dengan suara yang tenang namun penuh ketegasan. "Situasi dan kondisi saat ini membutuhkan kita untuk mengambil tindakan yang akan menentukan hasilnya."

Reinhard mengerutkan kening, mencoba memahami kata-kata Xander yang misterius. "Membalik keadaan? Apa maksudmu?"

Xander menatap Reinhard dengan pandangan yang penuh keyakinan. Dia mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, memilih kata-kata dengan hati-hati. "Tuan Reinhard, saat ini ada rencana yang sedang berjalan. Saya menerima kabar dari salah satu anak buah saya bahwa rencana pertama kita telah berhasil. Dan sekarang, saya harus menyusul Jeremy untuk menyelesaikan rencana kedua ini."

Reinhard merasa semakin kebingungan dengan setiap kata yang diucapkan Xander. Namun, kepercayaan yang dimiliki Xander membuatnya tetap tenang. Dia mengerti bahwa ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi di balik layar.

"Tapi mengapa kamu tidak menjelaskan lebih lanjut? Aku ingin tahu apa yang sedang terjadi," ujar Reinhard dengan nada penasaran.

Xander tersenyum lembut, menunjukkan rasa hormat dan penghargaannya kepada Reinhard. "Tuan Reinhard saat ini kita tengah berada di tengah pertempuran yang sengit. Waktu kita terbatas, dan keputusan yang diambil saat ini akan sangat penting. Setelah pertempuran ini berakhir, aku akan memberikan penjelasan lengkap. Kamu akan tahu semua yang perlu kamu ketahui."

Reinhard menelan ludah, mencoba menerima bahwa penjelasan yang ia cari tidak akan segera datang. Dia merasakan kepercayaan yang tumbuh di dalam dirinya, percaya pada Xander dan rencana yang ia jalankan.

"Baiklah, tuan Xander," ucap Reinhard dengan suara yang penuh tekad. "Aku mempercayaimu. Kita akan menyelesaikan pertempuran ini dan setelahnya, kita akan bicara tentang rencana kita."

Xander mengangguk, menghormati keputusan Reinhard. "Terima kasih tuan” dengan memberi hormat

Secara tiba-tiba, setelah ucapan terima kasih oleh Xander, tubuhnya dikelilingi oleh aura ungu yang gemerlap. Suara gumaman "Transverse" terdengar dari bibirnya, dan dengan kilatan cahaya yang memukau, Xander lenyap dari pandangan.

Di tengah kekacauan pertempuran, Jeremy terus memporak-porandakan musuh, menghancurkan mereka dengan setiap gerakan yang gesit. Namun, tiba-tiba, cahaya ungu yang memukau muncul di depannya, diikuti oleh munculnya Xander dengan tiba-tiba.

"Heee hoooo, Jeremy!" seru Xander dengan nada riang.

"Cih, darimana saja kau, Mizuha pun tidak tahu apa yang sedang kau rancang ini. Kau memulai peperangan dengan dua kerajaan secara langsung..." Jeremy mengeluarkan suara yang penuh kekesalan.

Xander tersenyum santai, merasa yakin dengan dirinya sendiri. "Hey, hey, tenanglah. Aku sudah di sini sekarang. Serahkan saja semuanya padaku," ujarnya dengan percaya diri.

Xander, berdiri di depan barisan prajurit, mengangkat tangannya ke udara dengan penuh kekuatan. "Area Transverse!" serunya dengan suara yang bergema di medan pertempuran. Dalam sekejap, kubah besar dengan jari-jari sepanjang 500 meter terbentuk di sekitar mereka. Xander berada di poros kubah yang memancarkan aura ungu yang mempesona. Di dalam radius kubah itu, semua prajurit, termasuk Xander dan Jeremy, menghilang dengan cepat dari medan pertempuran yang sengit.

Dalam kegelapan kubah, mereka berdua terpindahkan ke dimensi yang berbeda. Semuanya menjadi hening, hanya ada suara berdesing lembut yang terdengar. Mereka berada dalam aliran waktu yang terdistorsi, di tempat yang aman dari ancaman musuh.

"Apakah kita sedang berada di dimensi lain?" tanya Jeremy dengan keheranan.

Xander tersenyum misterius. "Ya, ini adalah salah satu kekuatan tersembunyi yang aku miliki. Aku bisa menciptakan area transisi yang melindungi kita dari pengawasan musuh dan memberikan kita waktu dan ruang untuk merencanakan langkah selanjutnya."

Jeremy terkagum-kagum dengan kekuatan yang dimiliki oleh Xander. Dia menyadari bahwa Xander adalah seseorang yang jauh melampaui kemampuan prajurit biasa. Ada kekuatan misterius yang menyelubungi pria yang dulunya ia lawan saat dia masih berusia tua itu, dan itu membuatnya semakin yakin bahwa dia telah salah dengan menantangnya saat itu.

"Sangat mengagumkan," kata Jeremy dengan suara tercengang. "Aku tidak pernah menduga bahwa kamu memiliki kemampuan seperti ini."

Xander mengangguk. "Ada banyak hal yang kamu belum ketahui tentangku, Jeremy. Dan rencana kita belum selesai. Sekarang, saatnya kita merencanakan langkah selanjutnya. Dalam waktu yang terbatas ini, kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin."

Mereka berdua duduk di tengah kubah, menyusun strategi mereka dengan hati-hati. Xander menjelaskan rencana mereka yang rumit, menjelaskan setiap langkah yang perlu mereka ambil. Jeremy mendengarkan dengan seksama, meresapi setiap kata yang diucapkan oleh Xander.

Di istana, tepatnya di ruang tahta, tiba-tiba muncul sebuah kubah berwarna ungu yang besar. Cahaya yang mempesona memancar dari dalamnya, menarik perhatian semua orang di sekitarnya. Semua prajurit, termasuk Jeremy dan Xander yang sebelumnya berada dalam kubah tersebut, tiba-tiba muncul secara tiba-tiba di ruang tahta yang megah.

Raja Chronovia, yang sedang duduk di takhta dengan penuh kehormatan dan kekuasaan, terkejut melihat kedatangan tak terduga ini. Ekspresi kaget dan waspada melintas di wajahnya, saat ia menyadari bahwa situasi yang tidak terduga telah terjadi.

"SEMUAANNNYA, SERANG PENYUSUP ITU!" teriak Raja Chronovia, refleks segera mengambil tindakan.

Prajurit kerajaan yang berjaga di sekitar ruangan tahta segera melompat ke depan, menarik pedang mereka dengan gesit. Mereka membentuk barisan yang rapat, siap melawan apa pun yang mungkin menjadi ancaman bagi sang Raja.

Saat Raja Chronovia berteriak perintahnya, kelima orang dengan armor putih yang berkilau muncul di hadapannya. Jeremy langsung mengenali mereka, senyum kecil terukir di bibirnya.

"Kalian pasti teman dari orang dengan sayatan di matanya," ujar Jeremy dengan nada mengejek.

"JADI KAU YANG MENYEBABKAN INI!!!" Raja Chronovia memekik dengan kemarahan yang meluap. "Cepat, serang mereka semua!" perintah raja kepada kelima orang dengan armor putih yang berdiri tegak di hadapannya.

"Kau lawan dua orang, dan aku akan menghadapi tiga orang," kata Jeremy kepada Xander, berkomunikasi dengan pandangan mata.

Xander tersenyum percaya diri. "Hahahahahaha.... Aku akan menunjukkan mengapa dahulu aku disebut sebagai Grand Magus," ucapnya dengan suara yang bangga, sambil mengayunkan pedangnya dengan anggun.

Tiba-tiba, sebuah aura ungu yang pekat mulai menyelimuti seluruh permukaan planet Chronus, terutama di area kerajaan Chronovia. Cahaya ungu yang mempesona memancar dari tubuh Xander, memenuhi langit dan permukaan dengan kekuatan magis yang luar biasa.

"Doom Domination!" teriak Xander dengan penuh semangat.

Sekejap, seluruh pasukan, termasuk raja dan kelima orang dengan armor putih, serta prajurit Kerajaan Chronovia, tertunduk secara paksa. Mereka berlutut di tanah, terikat oleh kekuatan magis yang tak terkalahkan. Aura ungu yang kuat terpancar di permukaan planet Chronus, menandakan dominasi kekuatan yang sangat besar.

"Warna aura ini... Kekuatan ini.... Grand Magus.... Aku ingat... di dalam.... sebuah buku.... menyebutkan.... bahwa ada.... seseorang.... yang bisa menghancurkan.... musuh di ratusan.... planet sendirian...." ujar salah satu ksatria beramor putih yang tampaknya menjadi ketua mereka dengan suara yang terputus-putus akibat tekanan yang harus ia tahan.

"Cecunguk seperti kalian tidaklah layak untuk menyebut namaku," ujar Xander dengan bangga.

Dengan dominasi dan kekuatan yang begitu kuat, pertempuran pun seketika berhenti karena pasukan Chronovia terhenti oleh kekuatan magis Doom Domination yang dimiliki oleh Xander. Di luar planet, pesawat-pesawat luar angkasa yang mendekati Planet Chronus melihat aura ungu pekat yang menyelimuti kerajaan dan dengan cepat mengurangi kecepatan serta berhenti sebelum mencapai tujuan mereka.

"Kekuatan yang sangat mengerikan ini... Perintahkan seluruh pesawat luar angkasa kita untuk berhenti dan bersiap untuk berputar arah kembali!" ujar seorang kapten di salah satu pesawat luar angkasa yang namanya tidak diketahui.

Pesawat luar angkasa yang awalnya menuju ke Planet Chronus sekarang dengan cemas berbalik arah. Mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat melawan kekuatan magis yang maha dahsyat yang telah menundukkan pasukan di permukaan planet. Kegelapan dan ketakutan merebak di antara para prajurit di dalam pesawat saat mereka menyaksikan kehebatan yang tak terbayangkan dari kekuatan yang ada di bawah mereka.

Related chapters

  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 7 Terbukanya Pintu Chronos

    Di tengah reruntuhan dan kehancuran, Xander, Jeremy, dan Henrick merasakan getaran yang kuat dan tak terduga. Mata mereka tertuju pada Pintu Chronos yang mulai terbuka perlahan, mengeluarkan gelombang aura yang memenuhi area sekitarnya. Keajaiban ini membuat hati mereka berdebar-debar, merasa bahwa ada sesuatu yang luar biasa sedang terjadi. "Dapatkah kalian merasakannya?" tanya Mizuha dengan kekaguman yang terpancar dari matanya. Jeremy mengangguk, matanya terpaku pada Pintu Chronos yang semakin terbuka. "Ini tidak mungkin... Pintu ini selama ini terkunci rapat. Mengapa dia tiba-tiba terbuka?" Xander, yang selama ini menjadi penasihat setia raja, menyibakkan jubahnya yang kusam. "Aku pernah mendengar legenda bahwa Pintu Chronos akan terbuka hanya ketika terjadi perubahan besar dalam aliran waktu. Mungkin kemenangan kita atas Kaisar Rostedich adalah kunci dari peristiwa ini. Dalam keheranan d

    Last Updated : 2023-05-15
  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 8 Teknologi Tiada Tanding

    Matahari terbit dengan gemilang di langit biru saat Xander, Jeremy, dan Mizuha melangkah maju di hadapan jembatan yang menghubungkan daratan dengan pulau besar yang terletak di tengah laut yang luas. Keindahan alam dunia baru ini begitu memukau, tetapi yang membuat mereka terkesima adalah kehadiran kastil megah yang menjulang di kejauhan. Xander melihat sekelilingnya dengan wajah penuh nostalgia. "Sungguh, sudah sangat lama sejak terakhir kali aku berada di sini. Kastil ini menyimpan banyak kenangan bagi kuasa dan kekuasaan yang pernah ada." Para prajurit dari berbagai dunia yang mengikuti mereka dalam perjalanan ini takjub akan pemandangan yang mempesona. Mereka tidak bisa menahan kagum saat melihat kebesaran kastil megah yang terhampar di depan mereka. "Dunia ini sungguh luar biasa," ujar Mizuha dengan suara yang hampir tak terdengar. "Kastil ini, sungguh menakjubkan. Tidak ada teknologi yang mampu menandinginya

    Last Updated : 2023-05-16
  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 9 Pelatihan Yang Menantang

    "Aliran sirkuit itu merupakan salah satu teknologi yang sudah lama hilang sejak bahkan Ribuan tahun yang lalu," Xander menjelaskan dengan penuh pengetahuan.Henrick, seorang murid muda yang penuh rasa ingin tahu, tidak bisa menahan rasa ingin tahu. "Berapa umur tuan sekarang jika saya boleh tahu?" tanya Henrick dengan sopan, menyadari perbedaan usia yang sangat besar di antara mereka.Xander tersenyum, wajahnya tercerahkan oleh ingatan akan masa lalunya yang luar biasa. "Hmmmm... 247 tahun," jawab Xander dengan bangga setelah berpikir sejenak.Henrick terkejut. Xander telah hidup selama berabad-abad, mengalami perubahan zaman dan peristiwa yang tidak dapat dibayangkan olehnya. "Apakah ini adalah salah satu teknologi Dragonian?" tanya Henrick dengan rasa kagum.Xander menggeleng, memperjelas kebingungan Henrick. "Tidak, itu adalah hal yang berbeda. Aku memiliki kekuatan ini berkat kedermawanan Kaisar Rostredich, yang dulunya merupakan pemimpin agung dari Kekaisaran Dragonheart," Xander

    Last Updated : 2023-05-19
  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 10 Keajaiban di Kastil Dragonheart

    Di tempat yang jauh dari keramaian, Reinhard terbangun dengan perlahan dari kesadarannya yang terdalam. Matanya perlahan terbuka, menyisir ruangan dengan pandangan samar. Di sisinya, Jeremy duduk dengan penuh kegelisahan, menunggu dengan sabar Reinhard bangun. Ketika Reinhard akhirnya sadar sepenuhnya, Jeremy merasa lega. "Akhirnya, kau bangun. Aku sangat khawatir tentangmu," ucap Jeremy dengan suara lega. Reinhard mencoba mengumpulkan pikirannya yang masih kabur. "Apa yang terjadi padaku? Dan di mana kita berada?" tanya Reinhard dengan rasa penasaran. Jeremy mengambil napas dalam-dalam, tahu bahwa dia harus menjelaskan situasi yang rumit ini dengan hati-hati. "Jiwa Kaisar Rostredich, leluhurmu, telah mengambil alih tubuhmu. Itulah sebabnya kau kehilangan kesadaran. Saat itu, tubuhmu tidak lagi dikuasai olehmu sendiri," jelas Jeremy dengan jujur. Reinhard terkejut mendengar penjelasan itu. Ia mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi sebelumnya, tetapi ingatannya masih kabur.

    Last Updated : 2023-05-19
  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 11 Kedatangan Kerajaan Aragorn

    Mizuha merasa lelah setelah berhari-hari menghadapi tantangan dan bahaya di Kastil Dragonheart. Dalam keheningan kamar mandi yang tenang, ia membiarkan dirinya melepaskan semua pakaiannya dan melihat cermin di depannya. Tubuhnya yang elegan tercermin di kaca, namun bekas luka di kulitnya juga terlihat jelas. Setiap luka itu adalah sebuah kenangan yang tak bisa ia lupakan. Saat air hangat mengalir di bak mandi, Mizuha merenung tentang masa lalu yang membawa luka-luka itu. Ia teringat akan momen saat ia berjuang melawan kekuatan jahat, saat kemenangan dan kekalahan saling berhadapan. Bekas luka di tubuhnya adalah saksi bisu dari perjuangan yang ia lalui, namun juga menjadi pengingat akan ketabahan dan tekadnya. Mizuha menghela nafas dalam-dalam, berusaha meredakan pikiran yang terus memenuhi kepalanya. Ia memilih untuk memusatkan perhatiannya pada saat ini dan menikmati momen kedamaian dalam bak mandi yang hangat. Namun, tiba-tiba, suara sirine menghentikan ketenangan tersebut. Suara

    Last Updated : 2023-05-20
  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 12 Pertempuran di Luar Angkasa

    Peperangan antara pasukan kapal luar angkasa Dragonheart dan Aragorn mencapai puncaknya. Aragorn menderita kerugian besar dengan kehilangan seluruh pasukan induk mereka, sebanyak 10.381 kapal. Di sisi lain, Dragonheart tidak kehilangan kapal induk, hanya beberapa pesawat personel luar angkasa yang hilang. "Pastikan seluruh awak kapal diamankan tanpa terkecuali, dan bawa komandan mereka ke hadapanku," perintah Robot Nomor 7 tegas. "Diperintahkan dan dikonfirmasi," suara robot komandan di setiap kapal induk Dragonheart merespons. Di medan perang invasi planet Chronus, banyak pasukan Aragorn yang tewas, sementara yang masih hidup dikurung dalam penjara kekaisaran Dragonheart. Di tengah situasi tersebut, Robot Nomor 7 memimpin Von Jay dan sisa pasukan Aragorn menuju ibukota Dragonheart melalui pintu Chronus, sebuah gerbang yang menghubungkan ibukota Grand Archadia dengan planet Chronus. Dengan pesawat transportasi luar angkasa, Robot Nomor 7 membawa Von Jay dan pasukan Aragorn lainnya

    Last Updated : 2023-05-21
  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 13 Mimpi Yang Nyata

    "Diamlah, bocah, dan kuyakinkanlah tidurmu. Engkau akan kutuangkan sebuah khayalan," ucap Rovendum dengan lembut. Reinhard, semula merebahkan diri di atas kasurnya, menghadap langit-langit ruangannya. Di situ, tergantung sebuah cermin yang memantulkan gemerlapnya langit dan kerlipan bintang di alam semesta. Hembusan angin sejuk menerobos masuk, melintasi ruangan Reinhard, dan berhembus lembut di kulitnya. Perlahan, matanya terpejam. "Bagiku, ini adalah pertama kalinya tidur tanpa kegelisahan dan dengan damai sejak saat-saat ketika aku dan pak tua pergi berpetualang..." Saat matanya terpejam, dunia peperangan yang megah tergambar dengan jelas di hadapannya. Begitu banyak pesawat luar angkasa yang berputar mengelilingi sebuah planet yang memancarkan cahaya ungu dari kejauhan. Di antara pesawat-pesawat itu, bendera-bendera berkelebat tanpa henti, masing-masing memiliki lambang yang berbeda. Reinhard merasa seolah-olah dirinya terbang di alam semesta, melihat pesawat-pesawat yang berla

    Last Updated : 2023-05-29
  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 14 Sebelum Pertemuan

    Sementara Reinhard berada di dalam kamar mandi, Xander mendengar suara cipratan air dan aliran air yang mengalir. Dia memerintahkan dua robot penjaganya untuk tetap berjaga di tempat dan memberi jalan kepadanya. Saat Xander mengamati sekeliling ruangan, dia merasakan kehadiran energi leluhur Dragonheart di sekitarnya, sesuai dengan nalurinya sebagai Grand Magus. "Hawa ini... tidak ada keraguan lagi," ujar Xander dengan wajah penuh kenangan. Xander kemudian menggerakkan tangannya secara perlahan dalam gerakan melingkar dari kanan ke kiri. Kilauan energi berwarna ungu mulai muncul, dan titik-titik berwarna ungu itu membentuk sinar ungu yang indah di sekelilingnya. Di dalam kamar mandi, Reinhard merasakan energi yang membuat kepalanya seolah-olah dipaksa untuk mengingat sesuatu yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Gambar-gambar mulai muncul di benak Reinhard, sementara tangannya yang memegang kepalanya terasa pusing. Jeremy merasa bosan di dalam ruangannya dan memutuskan untuk kel

    Last Updated : 2023-06-14

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 14 Sebelum Pertemuan

    Sementara Reinhard berada di dalam kamar mandi, Xander mendengar suara cipratan air dan aliran air yang mengalir. Dia memerintahkan dua robot penjaganya untuk tetap berjaga di tempat dan memberi jalan kepadanya. Saat Xander mengamati sekeliling ruangan, dia merasakan kehadiran energi leluhur Dragonheart di sekitarnya, sesuai dengan nalurinya sebagai Grand Magus. "Hawa ini... tidak ada keraguan lagi," ujar Xander dengan wajah penuh kenangan. Xander kemudian menggerakkan tangannya secara perlahan dalam gerakan melingkar dari kanan ke kiri. Kilauan energi berwarna ungu mulai muncul, dan titik-titik berwarna ungu itu membentuk sinar ungu yang indah di sekelilingnya. Di dalam kamar mandi, Reinhard merasakan energi yang membuat kepalanya seolah-olah dipaksa untuk mengingat sesuatu yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Gambar-gambar mulai muncul di benak Reinhard, sementara tangannya yang memegang kepalanya terasa pusing. Jeremy merasa bosan di dalam ruangannya dan memutuskan untuk kel

  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 13 Mimpi Yang Nyata

    "Diamlah, bocah, dan kuyakinkanlah tidurmu. Engkau akan kutuangkan sebuah khayalan," ucap Rovendum dengan lembut. Reinhard, semula merebahkan diri di atas kasurnya, menghadap langit-langit ruangannya. Di situ, tergantung sebuah cermin yang memantulkan gemerlapnya langit dan kerlipan bintang di alam semesta. Hembusan angin sejuk menerobos masuk, melintasi ruangan Reinhard, dan berhembus lembut di kulitnya. Perlahan, matanya terpejam. "Bagiku, ini adalah pertama kalinya tidur tanpa kegelisahan dan dengan damai sejak saat-saat ketika aku dan pak tua pergi berpetualang..." Saat matanya terpejam, dunia peperangan yang megah tergambar dengan jelas di hadapannya. Begitu banyak pesawat luar angkasa yang berputar mengelilingi sebuah planet yang memancarkan cahaya ungu dari kejauhan. Di antara pesawat-pesawat itu, bendera-bendera berkelebat tanpa henti, masing-masing memiliki lambang yang berbeda. Reinhard merasa seolah-olah dirinya terbang di alam semesta, melihat pesawat-pesawat yang berla

  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 12 Pertempuran di Luar Angkasa

    Peperangan antara pasukan kapal luar angkasa Dragonheart dan Aragorn mencapai puncaknya. Aragorn menderita kerugian besar dengan kehilangan seluruh pasukan induk mereka, sebanyak 10.381 kapal. Di sisi lain, Dragonheart tidak kehilangan kapal induk, hanya beberapa pesawat personel luar angkasa yang hilang. "Pastikan seluruh awak kapal diamankan tanpa terkecuali, dan bawa komandan mereka ke hadapanku," perintah Robot Nomor 7 tegas. "Diperintahkan dan dikonfirmasi," suara robot komandan di setiap kapal induk Dragonheart merespons. Di medan perang invasi planet Chronus, banyak pasukan Aragorn yang tewas, sementara yang masih hidup dikurung dalam penjara kekaisaran Dragonheart. Di tengah situasi tersebut, Robot Nomor 7 memimpin Von Jay dan sisa pasukan Aragorn menuju ibukota Dragonheart melalui pintu Chronus, sebuah gerbang yang menghubungkan ibukota Grand Archadia dengan planet Chronus. Dengan pesawat transportasi luar angkasa, Robot Nomor 7 membawa Von Jay dan pasukan Aragorn lainnya

  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 11 Kedatangan Kerajaan Aragorn

    Mizuha merasa lelah setelah berhari-hari menghadapi tantangan dan bahaya di Kastil Dragonheart. Dalam keheningan kamar mandi yang tenang, ia membiarkan dirinya melepaskan semua pakaiannya dan melihat cermin di depannya. Tubuhnya yang elegan tercermin di kaca, namun bekas luka di kulitnya juga terlihat jelas. Setiap luka itu adalah sebuah kenangan yang tak bisa ia lupakan. Saat air hangat mengalir di bak mandi, Mizuha merenung tentang masa lalu yang membawa luka-luka itu. Ia teringat akan momen saat ia berjuang melawan kekuatan jahat, saat kemenangan dan kekalahan saling berhadapan. Bekas luka di tubuhnya adalah saksi bisu dari perjuangan yang ia lalui, namun juga menjadi pengingat akan ketabahan dan tekadnya. Mizuha menghela nafas dalam-dalam, berusaha meredakan pikiran yang terus memenuhi kepalanya. Ia memilih untuk memusatkan perhatiannya pada saat ini dan menikmati momen kedamaian dalam bak mandi yang hangat. Namun, tiba-tiba, suara sirine menghentikan ketenangan tersebut. Suara

  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 10 Keajaiban di Kastil Dragonheart

    Di tempat yang jauh dari keramaian, Reinhard terbangun dengan perlahan dari kesadarannya yang terdalam. Matanya perlahan terbuka, menyisir ruangan dengan pandangan samar. Di sisinya, Jeremy duduk dengan penuh kegelisahan, menunggu dengan sabar Reinhard bangun. Ketika Reinhard akhirnya sadar sepenuhnya, Jeremy merasa lega. "Akhirnya, kau bangun. Aku sangat khawatir tentangmu," ucap Jeremy dengan suara lega. Reinhard mencoba mengumpulkan pikirannya yang masih kabur. "Apa yang terjadi padaku? Dan di mana kita berada?" tanya Reinhard dengan rasa penasaran. Jeremy mengambil napas dalam-dalam, tahu bahwa dia harus menjelaskan situasi yang rumit ini dengan hati-hati. "Jiwa Kaisar Rostredich, leluhurmu, telah mengambil alih tubuhmu. Itulah sebabnya kau kehilangan kesadaran. Saat itu, tubuhmu tidak lagi dikuasai olehmu sendiri," jelas Jeremy dengan jujur. Reinhard terkejut mendengar penjelasan itu. Ia mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi sebelumnya, tetapi ingatannya masih kabur.

  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 9 Pelatihan Yang Menantang

    "Aliran sirkuit itu merupakan salah satu teknologi yang sudah lama hilang sejak bahkan Ribuan tahun yang lalu," Xander menjelaskan dengan penuh pengetahuan.Henrick, seorang murid muda yang penuh rasa ingin tahu, tidak bisa menahan rasa ingin tahu. "Berapa umur tuan sekarang jika saya boleh tahu?" tanya Henrick dengan sopan, menyadari perbedaan usia yang sangat besar di antara mereka.Xander tersenyum, wajahnya tercerahkan oleh ingatan akan masa lalunya yang luar biasa. "Hmmmm... 247 tahun," jawab Xander dengan bangga setelah berpikir sejenak.Henrick terkejut. Xander telah hidup selama berabad-abad, mengalami perubahan zaman dan peristiwa yang tidak dapat dibayangkan olehnya. "Apakah ini adalah salah satu teknologi Dragonian?" tanya Henrick dengan rasa kagum.Xander menggeleng, memperjelas kebingungan Henrick. "Tidak, itu adalah hal yang berbeda. Aku memiliki kekuatan ini berkat kedermawanan Kaisar Rostredich, yang dulunya merupakan pemimpin agung dari Kekaisaran Dragonheart," Xander

  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 8 Teknologi Tiada Tanding

    Matahari terbit dengan gemilang di langit biru saat Xander, Jeremy, dan Mizuha melangkah maju di hadapan jembatan yang menghubungkan daratan dengan pulau besar yang terletak di tengah laut yang luas. Keindahan alam dunia baru ini begitu memukau, tetapi yang membuat mereka terkesima adalah kehadiran kastil megah yang menjulang di kejauhan. Xander melihat sekelilingnya dengan wajah penuh nostalgia. "Sungguh, sudah sangat lama sejak terakhir kali aku berada di sini. Kastil ini menyimpan banyak kenangan bagi kuasa dan kekuasaan yang pernah ada." Para prajurit dari berbagai dunia yang mengikuti mereka dalam perjalanan ini takjub akan pemandangan yang mempesona. Mereka tidak bisa menahan kagum saat melihat kebesaran kastil megah yang terhampar di depan mereka. "Dunia ini sungguh luar biasa," ujar Mizuha dengan suara yang hampir tak terdengar. "Kastil ini, sungguh menakjubkan. Tidak ada teknologi yang mampu menandinginya

  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 7 Terbukanya Pintu Chronos

    Di tengah reruntuhan dan kehancuran, Xander, Jeremy, dan Henrick merasakan getaran yang kuat dan tak terduga. Mata mereka tertuju pada Pintu Chronos yang mulai terbuka perlahan, mengeluarkan gelombang aura yang memenuhi area sekitarnya. Keajaiban ini membuat hati mereka berdebar-debar, merasa bahwa ada sesuatu yang luar biasa sedang terjadi. "Dapatkah kalian merasakannya?" tanya Mizuha dengan kekaguman yang terpancar dari matanya. Jeremy mengangguk, matanya terpaku pada Pintu Chronos yang semakin terbuka. "Ini tidak mungkin... Pintu ini selama ini terkunci rapat. Mengapa dia tiba-tiba terbuka?" Xander, yang selama ini menjadi penasihat setia raja, menyibakkan jubahnya yang kusam. "Aku pernah mendengar legenda bahwa Pintu Chronos akan terbuka hanya ketika terjadi perubahan besar dalam aliran waktu. Mungkin kemenangan kita atas Kaisar Rostedich adalah kunci dari peristiwa ini. Dalam keheranan d

  • Kembalinya Sang Kaisar Terkuat   Ch. 6 Sang Grand Magus

    "Saya tidak akan bisa menjelaskan apapun sekarang, tuan Reinhard" tegas Xander dengan suara yang tenang namun penuh ketegasan. "Situasi dan kondisi saat ini membutuhkan kita untuk mengambil tindakan yang akan menentukan hasilnya." Reinhard mengerutkan kening, mencoba memahami kata-kata Xander yang misterius. "Membalik keadaan? Apa maksudmu?" Xander menatap Reinhard dengan pandangan yang penuh keyakinan. Dia mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, memilih kata-kata dengan hati-hati. "Tuan Reinhard, saat ini ada rencana yang sedang berjalan. Saya menerima kabar dari salah satu anak buah saya bahwa rencana pertama kita telah berhasil. Dan sekarang, saya harus menyusul Jeremy untuk menyelesaikan rencana kedua ini." Reinhard merasa semakin kebingungan dengan setiap kata yang diucapkan Xander. Namun, kepercayaan yang dimiliki Xander membuatnya tetap tenang. Dia mengerti bahwa ada sesuatu yang lebih besar sedang

DMCA.com Protection Status