Share

Pemalas

Kota Jinshan

Tungku perapian di sudut ruangan menyala terang, api menghangatkan suasana yang semula dingin. Hawa hangatnya menyebar perlahan, meresap ke dalam setiap celah rumah beroda itu, menciptakan kontras yang tajam dengan keadaan di luar.

Hujan salju deras terus mengguyur tanpa henti, melapisi padang rumput yang mengelilingi mereka dengan selimut putih tebal, membuat pemandangan berubah menjadi hamparan padang salju yang sunyi. Gundukan-gundukan memutih terbentuk dalam sekejap, mengubur segalanya di bawah keheningan musim dingin.

Di dalam ruangan yang nyaman, Ye Hun duduk di kursi rendah, tangannya terampil memegang jarum dan selembar kain, menjahit sebuah gaun untuknya sendiri. Di hadapannya, Junjie duduk malas di meja, dagunya bertopang di tangan, matanya setengah terpejam.

Wajahnya tampak tenang, hampir tanpa ekspresi, seperti seseorang yang betah tenggelam dalam kemalasan, menikmati ketenangan tanpa peduli pada dunia luar. Di bawah ca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status