"Apa benar Luo Xiang menantang sepuluh peringat teratasnya?!""Yaa! Lihatlah papan peringkat sudah bersinar..."Swuuush! Swuuuus! Leng Zi, Ao Tian, dan Xing Tian muncul diatas panggung, wajah mereka terlihat penasaran siapa yang menantang mereka secara bersamaan. "Kau murid baru?" tanya Leng Zi merupakan peringkat enam puluh sembilan. "Ya..." ucap santai Luo Xiang masih menunggu tujuh peringkat lainnya. Sedangkan Ao Tian, dan Xing Tian yang melihat ranah Kultivasi Luo Xiang menaikan salah satu alisnya. Tatapan remeh mulai terlihat karena menurut mereka Luo Xiang ini hanya cari muka saja. Swuuuush! Swuuuush! Akhirnya tujuh peringkat datang secara bersamaan. Hal pertama yang mereka perlihatkan adalah wajah remeh seperti yang ditunjukkan oleh Ao Tian dan Xing Tian. "Dia menantang kita?" tanya Hong Ji yang berasal dari keluarga Kekaisaran Hong. Semua penonton kini terdiam, mereka sedang menunggu hal yang akan membuat pertarungan ini menjadi lebih ramai. Swuuuush! Benar saja, hal
"Di-dia..." Leng Zi tidak bisa berkata apapun, karena jika itu dia. Sudah bisa dipastikan akan terluka cukup parah. Swuuuush! Melesat kearah Ao Tian dan Xing Tian, Luo Xiang kemudian meninju wajah keduanya secara bergantian. Baaag! Buuug! Baaag! Buuuug! "To-tolong aku...""Mamaaa..."Pukulan beruntun menghujani wajah Ao Tian dan Xing Tian yang kini tidak bisa membalas serangan balik. Lagi dan lagi, para penonton menggigit bibir bawah mereka secara bersamaan. Tentu mereka tahu bagaimana rasanya disiksa oleh tinju beruntun itu. Baaaaams! Baaaaams! Diakhiri dengan tinju keras, Luo Xiang segera menendang kedua pemuda itu hingga keluar dari arena. Beberapa saat kemudian, Leng Zi tersadar dari lamunannya. "A-apa yang mau kau lakukan!" ucap Leng Zi sedikit panik melihat Luo Xiang mulai berjalan kearahnya. Bruuuuk! Rasa takut yang begitu besar membuat Leng Zi jatuh berlutut dihadapan Luo Xiang. Tanpa memperdulikan Leng Zi, Luo Xiang kemudian berjongkok di hadapannya. "Menyerah... Ma
Tidak tersadar Luo Xiang telah berada dibelakang mereka. Sensasi rasa sakit kepala mulai bereaksi setelah sebuah tangan membenturkan kepala Ling Fu dan Ling Han. Jdaaar! "Akkkh! Ba-bagaimana bisa kau sudah ada dibelakang kami?!" tanya Ling Fu terkejut. Senyum tipis terukir disudut bibir milik Luo Xiang. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Luo Xiang kembali bergerak dan menendang tubuh Ling Han, lalu tangan kanannya bergerak meninju wajah Ling Fu. Baaaams! Baaaams! Dua kakak beradik dari klan Han itu harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merahnya. "A-aku tidak dapat melihat kecepatannya!" ucap Yu Ho memberikan pengamatannya. "Iya benar... Karena kecepatannya sama denganku..."Swuuuush!Qing Bei melesat menyerang Luo Xiang secara tiba tiba. Melihat Qing Bei telah bergerak, para penonton segera bersorak melihat idola mereka telah bergerak. "Lumayan!" ucap Luo Xiang dapat melihat kecepatan Qing Bei segera membalikan tubuhnya. Baaaams! Dua tinju bertemu yang menyebabkan gel
Sepuluh menit kemudian, Luo Xiang mulai membuka matanya. Sorakan dan komentar meramaikan suasana setelah kemenangan Luo Xiang, sekaligus membuat para penonton memiliki idola baru. Kabar kemenangan, sekaligus peringkat Luo Xiang yang melangit dalam waktu kurang dari sehari ini juga telah menyebar di seluruh sudut halaman dalam sekte Naga Langit. Bahkan, banyak dari mereka yang tidak percaya. Namun sebagian ada yang percaya, termasuk beberapa peringkat diatas Luo Xiang. "Ini hadiahmu... Dan ambilah di pagoda penerimaan hadiah..." ucap Wu Gu memberikan token emas. "Si-sialan itu token emas!""Dia memang layak mendapatkannya kok..."Token emas ini adalah hak istimewa yang dianggap sebagai murid jenius. Jadi, mereka yang melihat token itu kembali terlihat membuat banyak pandangan para murid menjadi iri. Luo Xiang menerima hadiah token emas itu. Setelah ini, ia segera menghampiri Qing Bei. "Apa kau sudah memutuskan untuk bergabung dalam fraksiku?"Qing Bei yang telah sedikit memulihka
Setelah menyimpannya, Luo Xiang segera kembali ke markas Gerbang Naga yang sedang dibangun. Selama perjalanan, entah mengapa perasaan Luo Xiang ini begitu campur aduk. Hingga telah tiba, Luo Xiang disambut oleh Qing Bei, dan Yu Ho yang telah menunggunya. "Saudara..." sapa Qing Bei kemudian Wu Liang muncul dengan sifat tengilnya. "Bocah kau benar benar hebat! Baru saja membentuk fraksi tapi kamu malah mendapatkan empat anggota berperingkat di arena Naga!"Luo Xiang hanya tersenyum tipis mendengar pujian dari tetua Wu Liang. Namun melihat wajah Yu Ho yang pucat, Luo Xiang segera menanyakan kondisi Yu Ho. "Apa kau baik baik saja?""Tidak... Sebelum bertarung denganmu, aku sudah terluka oleh orang lain..." ucap Yu Ho yang ditanggapi serius oleh Luo Xiang. "Siapa dia?" tanya Luo Xiang heran. "Hoooo... Ternyata sampah ini berlindung di fraksi kecil..." sebuah suara mengejutkan Yu Ho. Rasa takut kini muncul dihati Yu Ho, melihat ini Luo Xiang menatap wajah pemuda tampan dengan mengena
"Ka-kau menghancurkan bangunan yang telah aku bangun dengan susah payah..." ucap Wu Liang wajahnya telah hitam akibat ledakan. Begitu juga dengan Luo Xiang, wajahnya juga menghitam akibat ledakan itu. Namun di tengah tengah kecanggungan itu Gong Yi, Yu Ho, dan Qing Bei tiba. "A-apa yang terjadi...""Ke-kenapa bangunannya meledak!"Baaaaams! Tendangan keras mendarat tepat dibokong Luo Xiang hingga keluar dari puing puing bangunan yang telah hancur. "Kau benar-benar membuatku kesal!" ucap Wu Liang. "Sialan tidak juga menendang bokongku!""Hahaha! Itu pelajaran buatmu karena tidak mau mendengarkan peringatan ku dahulu!""Mulai besok... Kamu harus berlatih diluar ruangan!" ucap lagi Wu Liang puas menendang bokong Luo Xiang.Mendengar pertikaian ini, Qing Bei dan Gong Yi hanya bisa tersenyum kecut. Beberapa saat Wu Liang, Qing Bei, Yu Ho, dan Gong Yi pergi meninggalkan aula yang runtuh, kini Luo Xiang kembali tersenyum tipis melihat kegagalannya. "Satu kali gagal... Bukan bearti yan
Ledakan energi api Pelahap Langit yang meluas juga menyebabkan puluhan segel formasi hancur menjadi hembusan angin. Melihat ini, Hai Bodong hanya bisa bergumam, "jenius baru terlahir lagi di sekte Naga Langit..."Wuuuung! Ditengah keberhasilannya, tiba tiba ribuan lebah berukuran satu meter terbang mengepung Luo Xiang. Mata Luo Xiang menyipit melihat kawanan lebah yang ia kenali jenisnya. "Lebah lebah ini kenapa dapat hidup disini?" tanya Luo Xiang heran, namun sikap waspada terlihat. Swuuuush! Tanpa komando, ribuan lebah itu melesat. Namun Hai Bodong tidak tinggal diam, dengan lantang, hanya dengan suara mengandung energi Qi, ribuan lebah itu segera berhenti tepat dihadapan Luo Xiang."Tunggu!"Swuuuush! Kemunculan Hai Bodong ini membuat ribuan lebah segera pergi. "Dia..." Luo Xiang menaikan salah satu alisnya, karena ia merasa Hai Bodong ini bukan Kultivator biasa. "Siapa namamu bocah?""Luo Xiang..."Hai bodong menganggukan kepalanya, "Luo berasal dari marga... Sedangkan Xi
"Hahahaha! Benar juga pak tua... Tapi apa kamu masih ingat umurmu sendiri?" tanya Luo Xiang meledek. "Sialan kau bocah! Hahahaha!"Keduanya tertawa gembira di kediaman terpencil itu. Karena tahu Hai Bodong juga seorang alkemist, Luo Xiang segera mencari tahu bagaimana cara mengobati racun tapak iblis surgawi. "Racun ini..." Hai Bodong cukup terkejut. "Apa senior tahu bagaimana cara mengobatinya?" tanya Luo Xiang membuat Hai Bodong berpikir sejenak. "Meskipun ada... Namun untuk bahan obatnya sangat sulit untuk ditemukan... Jika boleh tahu siapa yang terkena telapak iblis pembunuh ini?" Karena menurut Hai Bodong, racun tapak iblis surgawi adalah racun terkuat yang ada di Benua Langit. "Ibuku...""Jangan jangan bocah ini memiliki latar belakang yang sangat mengerikan..." gumam Hai Bodong kemudian mengingat marga Luo. "Ka-kau berasal dari klan Luo?!" Luo Xiang mengangguk. Hai Bodong memijat keningnya sendiri, dia tidak tahu apa yang membuat Luo Xiang harus berlindung dibawah kekua
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru