'Saudaraku kenapa energi jiwa bingang terus meningkat sejalannya waktu? Apa kamu memiliki ide?' Dewa Naga berkata melalui telepati.'Aku tidak tahu pastinya... Jika didalam dunia jiwa, mungkin aku dapat mencari tahu penyebabnya...''Jadi apa kita mulai saja? Mumpung semua kultivator di tempat ini telah terluka?'Luo Xiang memejamkan matanya, kemudian dia menghubungi Yuan Yin. 'Gege, di dunia Bintang hanya ada tiga kota saja yang berdiri... Dua kota lainnya adalah tempat penampungan pasukan Langit... Jika kita menyerang bisa saja. Tapi harus menyingkat waktu, pasukan Langit meski tidak sekuat pasukanmu, tapi mereka memiliki formasi besar... Kita tidak bisa meremehkannya!' Yuan Yin membalas melalui telepati. 'Aku tahu itu, Yiner bisakah kamu membuat formasi ilusi pada kota ini?''Rencana yang bagus gege kenapa aku tidak terpikirkan akan hal ini?' Yuan Yin kembali membalas, dia membentuk formasi ilusi dengan kekuatannya. Melihat formasi ilusi tengah di bentuk oleh Yuan Yin. Luo Xiang
"Aku tidak perduli, yang aku perdulikan adalah kondisi gege! Hyaaaaaaat!"Yuan Yin seakan merobek ruang, dia mengerahkan semua energinya hingga pintu dunia jiwa terbuka sedikit. Dan sosoknya lenyap memasuki dunia jiwa. Setelah tiba, dia yang melihat gelombang mengerikan akan menerjang tubuh Luo Xiang segera muncul, dan menepis gelombang itu dengan perisai energinya. Boooooooooooooom! "Ka-kamu kenapa kesini?" "Gege dalam bahaya, apa aku akan tetap diam dan menonton!""Lalu bagaimana kondisi pertempuran di dunia bintang?""Aku tidak perduli!"Luo Xiang hanya bisa mengeraskan rahangnya, meski ungkapannya begitu kejam. Tapi dari raut wajahnya, Yuan Yin terlihat begitu bimbang. Bahkan dia sedikit tak fokus, yang menyebabkan serangan gelombang beruntun harus melukai tubuhnya. "Sudahlah... Lebih baik aku selesaikan, jiwa bintang ini dulu..."Kembali memfokuskan pikiran, Luo Xiang akhirnya berhasil menyatukan dua elemen penghancurnya. Meski sudah dikatakan bisa meratakan satu kota. Tapi m
"Dewa Air, Dewa Angin, setelah pertemuan, datang ke dunia Bintang atas titahku! Cari Dewa Guntur! Bisa bisanya dia bermalas malasan!""Baik Yang Mulia!"*Didalam dunia jiwa. Waktu di sekitar tubuh Luo Xiang berjalan dengan sangat cepat, bahkan waktu satu menit di dunia nyata menjadi tiga jam di dalam perisai milik Yuan Yin. Meski Yuan Yin terlihat seperti biasa saja. Nyatanya untuk mengerahkan aturan waktu, dia harus menguras banyak energi Qi, bahkan kesadaran jiwa dewanya. Saat ini, kondisinya benar benar lemah. Hingga akhirnya tak sadarkan diri di samping Luo Xiang. Beberapa saat kemudian, jiwa kesadaran Luo Xiang kembali bangkit. Energinya masih meluap luap berhenti di tahap Dewa Langit Bintang empat. Yang diartikan, Luo Xiang ini adalah menjadi orang terkuat di seluruh alam semesta. "Aku telah menjadi tahap Dewa Langit Bintang empat? Jadi menghadapi Dewa Nyata Bintang lima bukankah sangat mudah?" dia tersenyum misterius, lalu menyadari bahwa Yuan Yin tak sadarkan diri akibat
Satu juta pedang klone dari pedang emas bergerak membunuh ribuan pasukan Langit yang masih tersisa. Hanya satu perintah, ribuan pasukan Langit telah tewas dengan luka tubuh yang terpotong menjadi beberapa bagian. Melihat hal ini, tentu Protector Jian dan Kultivator Darah Langit tercengang. Pasalnya ratusan orang dari pasukan Langit adalah praktisi tahap Dewa Nyata terlatih, dan mereka mati hanya satu serangan? "Ba-bagaimana bisa dia menjadi sekuat ini dalam satu waktu? Aku benar benar meremehkanmu Dewa Pedang! Sepertinya aku tidak sia sia ikut campur urusan duniawi lagi!" ucapnya menyeringai senang. Ditengah serangan jurusnya, Luo Xiang hanya memiringkan sedikit kepalanya. Dia seperti tidak menganggap keberadaan Kultivator Darah Langit. "Hanya dengan kamu? Dan kamu?" menunjuk Protector Jian dan Kultivator Darah Langit secara bergantian. "Ka-kamu meremehkan aku? Sial mati!" Kultivator Darah Langit murka, dia melesat dan hendak memberikan serangan tangan kosong. Hal ini dibarengi
Setelah menyeimbangkan tubuhnya akibat serangan telak menghantam punggunggnya, Kultivator Darah Langit yang masih tidak mempercayai kekalahannya itu berkata, "ba-bagaimana bisa? Kultivasi kita berada ditahap yang sama? Kenapa aku bisa kalah dari segi apapun?"Tersenyum tipis, Luo Xiang hanya membalas, "itu karena kamu bodoh! Pada dasarnya, teknik yang digunakan olehmu tidak akan berlaku bagiku...""A-apa maksudmu?"Swoooooooosh! Tiga bola elemen yang dimiliki oleh Luo Xiang keluar dari tubuh melayang layang diatas kepala. Dia berkata, "pada dasarnya, Kultivasi memang diatas segalanya. Akan tetapi pikiran, dan bantuan elemen adalah hal penting dalam pertarungan... Jadi apa kamu tahu, kenapa kamu tidak bisa membaca setiap pergerakan ku?""Aku tidak maksud apapun!""Itu karena kamu bodoh! Sudahi saja permainan ini!"Swuuuuuuuuush! Bola tiga elemen kembali masuk kedalam tubuh, sesaat setelah itu. Kultivator Darah Langit segera membentuk segel tangan yang begitu rumit. "Segel Darah Pema
Luo Xiang tersenyum tipis, sesaat setelah senyumnya menghilang. Dewa Guntur muncul disisinya, dia menyambut Dewa Air dan Dewa Angin dengan sambutan yang cukup ramah. "Hidup dan mati ditangan orang lain, bahkan kultivasi jutaan tahun menjadi milik orang lain. Bagaimana reaksimu ketika menyadari akan hal ini?""Te-tentu akan membunuhnya siapapun itu!" "Aku juga sama! Tidak memperdulikan akan hal ini!" Timpal Dewa Angin. "Jika dua pernyataan itu memang ada di kehidupan kalian saat ini... Dan semua itu rencana penguasa seluruh alam, bagaimana apa kalian akan tetap melakukan hal yang kalian katakan?"Keduanya saling pandang lalu menatap Luo Xiang yang dengan santai memainkan pedang emas ditangannya. "Katakan dengan jelas!""Yang Mulia! Mohon beri mereka petunjuk!"Luo Xiang menaikan alisnya, "kalian bertiga seharusnya lebih tahu dari pada aku... Karena kalian selalu ada di pihak Kaisar Tertinggi, Dewa Guntur aku tidak akan memperlakukan kedua rekanmu seperti apa yang aku lakukan padamu
Kelima sepasang mata tetua itu terbelalak. Bagaikan menghantam benda yang begitu keras, tulang tangan mereka malah terasa seakan hancur. Namun sesaat setelah itu, Luo Xiang hanya mengibaskan tangannya. Gelombang energi menyebar, membuat kelima tetua itu terpental lalu memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. "Sa-sangat kuat sekali!" Tian Shi memuji, namun raut wajahnya berubah menjadi panik. Bagaimana bisa orang orang dari tetua Hao Di malah terkapar lemas? "Sa-saudara kamu?!""Mereka ingin membunuhku, kenapa aku tidak memperbolehkan melukai mereka?"Swuuuuuuuung! Udara bergejolak hebat setelah ucapan Luo Xiang berhenti. Aura kultivasi di tahap Dewa Langit menyebar, yang menyebabkan situasi menjadi begitu mencekam. Bahkan Tian Shi hampir membasahi dirinya akibat merasakan aura yang tengah muncul ini. "Datang juga ikan besarnya..." berkata santai, Luo Xiang menatap kedatangan tetua tertinggi. "Hahahahaha! Akulah aturan di sekte... Kamu murid baru sombong sekali! Baru memena
Di aula sekte racun, seluruh tetua penting telah menunggu kedatangan Hao Di, Luo Xiang, serta Dewa Racun akhirnya terdiam melihat satu persatu telah memasuki aula. Mereka melihat senyum sumringah terpampang di sudut bibir Dewa Racun. "Dewa Racun, selamat datang kembali. Dan selamat atas kemenangan murid anda menjadi alkemist terbaik di seluruh alam Dewa!""Hahahah! Terimakasih semuanya!" dia merasa senang atas sanjungan ini segera duduk dikursi utamanya. Hingga tak berselang lama, Luo Xiang memasuki aula. Semua tetua memandangi pemuda bertopeng dan berambut putih itu dengan tatapan kagum. Namun ada beberapa tetua tinggi yang tidak suka, bagaimanapun identitas Luo Xiang sebagai Otoritas terkuat kedua di sekte telah membuat rasa iri muncul dihati mereka."Memang pemuda yang misterius... Dewa Racun tak salah mengangkatnya menjadi murid terbaik, sekaligus Otoritas terkuat kedua!""Yaa, rumornya dia mampu mengalahkan lima bawahan Hao Di. Jadi bisa dipastikan, kultivasinya memang sepadan
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru