"Hahahaha! Kami pasti setuju!" ucap Qing Tian senang, dia mengetahui Yuan Yin begitu tulus pada anaknya. Bahkan selama Luo Xiang menyibukan diri di dunia nyata, Yuan Yin juga sering menemui mereka berdua. Tidak ada yang meragukan pilihan Luo Xiang. Qin Yan, dan ke-enam saudaranya juga langsung keluar untuk menyiapkan pesta. Sedangkan Empat penguasa arah cahaya juga segera keluar dari ruangan untuk menyiapkan hadiah besar pernikahan Luo Xiang. Setelah kepergian mereka, Yuan Yin segera memeluk tubuh Luo Xiang. "Terimakasih, entah kamu Baimo atau Dewa Pedang... Aku akan mencintaimu, bahkan menjadi istri yang baik untukmu.""Yiner, sebelum pernikahan kita, aku juga ingin meminta maaf pernah membuatmu dalam bahaya. Di masa depan nanti, hal seperti ini tidak akan pernah terulang..."Yuan Yin mengangguk, kemudian keduanya berbincang bersama Luo Lan, dan Qing Tian didalam aula pertemuan istana utama. Beberapa saat, waktu telah berubah menjadi malam. Persiapan pernikahan akan dimulai, dan
Yuan Yin mengangguk, "itu benar gege. Janin yang tumbuh ini seakan memiliki energi besar. Aku tidak tahu pasti, tapi aku dapat merasakan bahwa aku dapat mengendalikan waktu selama yang aku inginkan...""Ta-tapi bagaimana dengan kondisi anak kita nanti? Bisa bisa terdapat resiko yang membahayakan nyawanya?""Tidak gege, serahkan padaku saja! Kamu tenang saja, aku tahu batasan diri!" dia tersenyum lebar, lalu Luo Xiang hanya bisa menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. Menggunakan mata ajaibnya, dia merasakan bahwa apa yang dikatakan Yuan Yin benar adanya. Janin yang dia lihat dari penglihatannya merupakan energi mengerikan, bahkan jiwa Bintang ini tidak seberapa. "Yiner, jaga kondisimu... Aku merasakan bahwa Dewa Racun sedang berada dekat di tempatku berada."Yuan Yin mengangguk, dia membiarkan Luo Xiang meninggalkan dunia jiwa dengan tenang. Sesaat setelah itu, dia mulai mengerjakan tugasnya sendiri. Di dunia nyata, tepat di dunia kecil Luo Xiang berada. "Nak, turnamen inte
Fao Ling melesat, dia ikut bergabung dalam pertarungan bersama Kang Yan menghadapi Luo Xiang, sesaat semua orang yang melihat Fao Ling hanya bisa mengeraskan rahangnya. "Si-sial tiga lawan satu! Sepertinya Luo Xiang akan kalah!""Itu benar, bagaimanapun Fao Ling adalah murid peringkat pertama di halaman elit. Sepertinya Luo Xiang hanya bisa kalah!""Si-sial kenapa muridku tidak mengalah?" Hao Di kebingungan, karena muridnya tidak mau mengikuti rencananya. "Kang Yan, We Han, gunakan racun terkuat milik kalian. Alihkan perhatiannya! " Fao Ling memberikan perintah, hingga keduanya segera mengeluarkan racun paling mematikan yang dimiliki oleh keduanya. Namun Luo Xiang hanya tersenyum tipis, mungkin dia bisa mengalahkan tiga lawannya dengan sekali tindakan. Tapi dia tidak akan melakukannya saat ini, bagaimanapun dia memilih untuk tetap bermain main dalam menghadapi tiga lawannya saat ini. Fao Ling mengeluarkan pedangnya, dan We Han, serta Kang Yan menutup medan pertempuran dengan mengg
"Membunuhku? Ungkapan ini sedikit konyol, lebih dari ribuan orang mengatakan hal yang sama. Tapi kenapa aku masih hidup?"Traaaack! Traaaaack! Petir yang menari nari di seluruh tubuh Luo Xiang bergerak kearah tangan. Seketika petir petir itu membentuk pedang, namun Hao Di telah melesat, dan memberikan serangan tangan kosongnya. Boooooooooom! Dua energi petir bertemu, hal ini menyebabkan fluktuasi energi yang menyebar begitu mengerikan. kedua mata Dewa Racun menyipit melihat hasil yang telah terlihat. Senyuman tipis juga terukir, hingga dia berkata, "sepertinya aku tidak pantas memilihnya menjadi murid, sekaligus mengikuti turnamen tiga tahun nanti... Luo Xiang, muridku terbaik, selain ahli dalam Alkemist, kamu juga seorang petarung yang hebat!"Di sisi lain, setelah pertukaran satu serangan. Hao Di terkejut, dia harus terpental, bahkan seluruh tubuhnya terasa mati rasa. "Ba-bagaimana bisa? Elemen yang sama, tapi bisa membuat seluruh tubuhku mati rasa?" dia berkata tidak percaya. M
Fluktuasi energi menyebar seperti gelombang tsunami. Sesaat menyadari bahwa Dewa Racun yang menangkis serangannya. Hao Di tersenyum tipis, "kamu memiliki luka dalam yang parah, tidak mungkin dapat mengalahkanku! Dewa Racun, kamu benaran tidak adil bagi aku yang mengikutimu cukup lama!""Itu alasanmu? Mati!"Swooooooooosh! Racun yang sangat kuat keluar dari dalam tubuh Dewa Racun. Hanya sesaat, Hao Di membelalakan matanya. Dia tidak menyangka, bahwa sosok yang ia takuti ternyata telah pulih dari luka dalamnya. "Ka-kamu hanya berpura pura belum pulih? De-deewa...!" dia tidak bisa berkata lagi, racun milik Dewa Racun telah memasuki tubuhnya. Perlahan tapi pasti, seluruh organ dalam, hingga tulang tulangnya terasa hancur. "Mati oleh racun ganas milikku, kamu cukup beruntung... Matilah dengan membawa angan angan mu yang keterlaluan itu!" Dewa Racun menatap muridnya, lalu membiarkan tubuh Hao Di lenyap menjadi debu akibat racun ganas miliknya. "Luo Xiang pemenang turnamen hari ini! Dan
Merasa bersalah, Yuan Yin hanya bisa menundukan kepalanya. "Gege...""Yiner, aku tidak mempermasalahkannya, hanya saja aku cukup terkejut... Jadi kamu tidak perlu merasa bersalah!"Yuan Yin berlari lalu memeluk tubuh Luo Xiang dengan erat. "Setelah semua dendam ini selesai, aku pastikan anak kita akan hidup bahagia... Kelak, aku tidak perduli akan status kita di masa depan, hidup bahagia adalah tujuanku untuk balas dendam...""Baik aku mengerti gege! Gege kembali ke dalam dunia jiwa lagi pasti ada masalah ya?""Bukan masalah, besok aku akan pergi ke Pagoda Ilmu Langit... Disana, aku memiliki beberapa rencana untuk membuat masalah...""Xianger apa hal ini tidak membahayakan nyawamu?" Qing Tian sedikit tidak setuju, dia sendiri mengetahui bahayanya alam dewa, apalagi mengingat identitas seorang Dewa Pedang adalah buronan. "Ayah tenang saja, aku memiliki dua identitas yang berbeda...""Gege, berhati hatilah!"Luo Xiang mengangguk, kemudian pergi meninggalkan mereka lalu menemui Long H
"Ja-jangan cuma berbicara!"Booooooooom! Menahan pukulan tinju dari Long Hua Chen, sosok Xian Su terpental bahkan, dia berhasil merusak kapal perang milik sekte. Dia yang tidak menduga bahwa sosok pria disamping Luo Xiang setara dengan kekuatan para Dewa Utama mulai menahan diri. "Kenapa kalian hanya diam saja? Apa sudah pasrah, dan menerima ajal kematian kalian?""Tccccchhhh! Sungguh konyol! Lihat bagaimana caraku memanggil Dewa Racun kemari!" menggunakan telepati, seketika Xian Si merasa senang. Namun Luo Xiang menyeringai, dan menunjuk ke arah perisai emas yang mengurung mereka. "Sungguh bodoh, apa kalian sadar perisai yang mengurung juga memiliki kekuatan ruang? Sekuat apapun kamu, mengirim sinyal bantuan didalam kekuatan ruang itu hanya sia sia... Apa pengetahuan ini saja tidak kalian ketahui?"Wajah Xian Si dan Xian Su berubah menjadi pucat. Mereka tersadar akan kesalahan mereka. Namun ribuan pasukan hewan suci, yang dipimpin oleh Qilin Langit muncul dihadapan Luo Xiang. "Me
Namun sebelum ketiganya pergi, dia menyadari bahwa sosok disamping Luo Xiang adalah penguasa hutan Yao Yan. "Kenapa kamu membawanya kemari?" dia berkata heran. "Tciiiih! Apa hubungannya denganmu? Aku sekutu dari pihak Dewa Racun untuk mengamankan kondisi tuan muda... Apa kamu kira identitasnya hanya bualan belaka?"Lima pria itu saling pandang, mereka yang menyadari akan kesalahan dari perkataannya telah menundukan kepala. "Identitas tuan muda sangat tinggi, tentu tidak masalah!"Swuuuuuush! Ketiganya turun dari atas langit, lalu setelah itu mereka berjalan santai meski setiap tatapan kultivator tertuju pada mereka. 'Yang Mulia, membawa penguasa hutan Yao Yan apa pilihan yang baik?' Long Hua Chen merasa risih mulai memberikan telepatinya. 'Kamu tenang saja, aku sudah menyajikan plot twist yang begitu mengejutkan, setelah rencana berjalan. Pasti kekacauan akan terjadi!'Mengikuti apa yang dikatakan oleh Luo Xiang, ketiganya mulai tiba ditengah altar kuno yang di setiap pinggir ma
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru