Fluktuasi energi menyebar seperti gelombang tsunami. Sesaat menyadari bahwa Dewa Racun yang menangkis serangannya. Hao Di tersenyum tipis, "kamu memiliki luka dalam yang parah, tidak mungkin dapat mengalahkanku! Dewa Racun, kamu benaran tidak adil bagi aku yang mengikutimu cukup lama!""Itu alasanmu? Mati!"Swooooooooosh! Racun yang sangat kuat keluar dari dalam tubuh Dewa Racun. Hanya sesaat, Hao Di membelalakan matanya. Dia tidak menyangka, bahwa sosok yang ia takuti ternyata telah pulih dari luka dalamnya. "Ka-kamu hanya berpura pura belum pulih? De-deewa...!" dia tidak bisa berkata lagi, racun milik Dewa Racun telah memasuki tubuhnya. Perlahan tapi pasti, seluruh organ dalam, hingga tulang tulangnya terasa hancur. "Mati oleh racun ganas milikku, kamu cukup beruntung... Matilah dengan membawa angan angan mu yang keterlaluan itu!" Dewa Racun menatap muridnya, lalu membiarkan tubuh Hao Di lenyap menjadi debu akibat racun ganas miliknya. "Luo Xiang pemenang turnamen hari ini! Dan
Merasa bersalah, Yuan Yin hanya bisa menundukan kepalanya. "Gege...""Yiner, aku tidak mempermasalahkannya, hanya saja aku cukup terkejut... Jadi kamu tidak perlu merasa bersalah!"Yuan Yin berlari lalu memeluk tubuh Luo Xiang dengan erat. "Setelah semua dendam ini selesai, aku pastikan anak kita akan hidup bahagia... Kelak, aku tidak perduli akan status kita di masa depan, hidup bahagia adalah tujuanku untuk balas dendam...""Baik aku mengerti gege! Gege kembali ke dalam dunia jiwa lagi pasti ada masalah ya?""Bukan masalah, besok aku akan pergi ke Pagoda Ilmu Langit... Disana, aku memiliki beberapa rencana untuk membuat masalah...""Xianger apa hal ini tidak membahayakan nyawamu?" Qing Tian sedikit tidak setuju, dia sendiri mengetahui bahayanya alam dewa, apalagi mengingat identitas seorang Dewa Pedang adalah buronan. "Ayah tenang saja, aku memiliki dua identitas yang berbeda...""Gege, berhati hatilah!"Luo Xiang mengangguk, kemudian pergi meninggalkan mereka lalu menemui Long H
"Ja-jangan cuma berbicara!"Booooooooom! Menahan pukulan tinju dari Long Hua Chen, sosok Xian Su terpental bahkan, dia berhasil merusak kapal perang milik sekte. Dia yang tidak menduga bahwa sosok pria disamping Luo Xiang setara dengan kekuatan para Dewa Utama mulai menahan diri. "Kenapa kalian hanya diam saja? Apa sudah pasrah, dan menerima ajal kematian kalian?""Tccccchhhh! Sungguh konyol! Lihat bagaimana caraku memanggil Dewa Racun kemari!" menggunakan telepati, seketika Xian Si merasa senang. Namun Luo Xiang menyeringai, dan menunjuk ke arah perisai emas yang mengurung mereka. "Sungguh bodoh, apa kalian sadar perisai yang mengurung juga memiliki kekuatan ruang? Sekuat apapun kamu, mengirim sinyal bantuan didalam kekuatan ruang itu hanya sia sia... Apa pengetahuan ini saja tidak kalian ketahui?"Wajah Xian Si dan Xian Su berubah menjadi pucat. Mereka tersadar akan kesalahan mereka. Namun ribuan pasukan hewan suci, yang dipimpin oleh Qilin Langit muncul dihadapan Luo Xiang. "Me
Namun sebelum ketiganya pergi, dia menyadari bahwa sosok disamping Luo Xiang adalah penguasa hutan Yao Yan. "Kenapa kamu membawanya kemari?" dia berkata heran. "Tciiiih! Apa hubungannya denganmu? Aku sekutu dari pihak Dewa Racun untuk mengamankan kondisi tuan muda... Apa kamu kira identitasnya hanya bualan belaka?"Lima pria itu saling pandang, mereka yang menyadari akan kesalahan dari perkataannya telah menundukan kepala. "Identitas tuan muda sangat tinggi, tentu tidak masalah!"Swuuuuuush! Ketiganya turun dari atas langit, lalu setelah itu mereka berjalan santai meski setiap tatapan kultivator tertuju pada mereka. 'Yang Mulia, membawa penguasa hutan Yao Yan apa pilihan yang baik?' Long Hua Chen merasa risih mulai memberikan telepatinya. 'Kamu tenang saja, aku sudah menyajikan plot twist yang begitu mengejutkan, setelah rencana berjalan. Pasti kekacauan akan terjadi!'Mengikuti apa yang dikatakan oleh Luo Xiang, ketiganya mulai tiba ditengah altar kuno yang di setiap pinggir ma
"Ka-kau benar... Aku juga merasakan akan hal yang sama! Tapi sepertinya niat baiknya pasti memiliki rencana buruk kepada kita!""Hahahaha! Saudaraku, kamu diam saja! Setelah kita menerobos! Kita akan menghajarnya!"Di sisi lain Luo Xiang hanya diam saja mendengar pembicaraan yang tidak akan pernah terjadi padanya. Bagaimana mungkin praktisi tahap Dewa Nyata bintang tiga bisa melukainya?"Bersenang senanglah didalam jeruji tahanan ini... Nanti, aku akan membutuhkan kalian lagi!"Swuuuuuuuush! Rohnya lenyap, hingga membuat Xian Su dan Xian Si memilih untuk memfokuskan diri mereka sendiri. Di sisi lain, Luo Xiang telah kembali mengendalikan tubuhnya, kini dia mulai menatap kearah pagoda lima lantai di hadapannya. "Sudah saatnya kita memulainya!"Ketiganya mulai memasuki pagoda, sedangkan clone tubuhnya lenyap menghilang entah kemana. Setelah itu, mereka muncul ditengah tengah pagoda yang hanya berisi ribuan kitab teknik. Semua kitab melayang, namun terihat terdapat lingkaran formasi s
Luo Xiang kembali menunjukan bakatnya, hingga semua kitab kembali bereaksi yang membuat Luo Xiang kembali mengerahkan esensi api Pelahap Langit untuk menghancurkan segel formasi. *Di luar pagoda, lima belas kekuatan yang terdiri dari Dewa Utama serta Hakim Langit menghentikan langkahnya saat akan keluar dari dalam dunia kecil. Langkah mereka terhenti setelah melihat sosok Dewa Pedang yang tengah menggengam pedang emasnya berada di pintu teleportasi. "Kalian ingin kemana?""Mereka saling pandang, De-Dewa kami tidak memiliki masalah kepadamu! Jadi tolong biarkan kami keluar dari dalam dunia ini!""Boleeeh!"Semua orang menghela napas yang cukup panjang, mereka berlutut dan segera berterimakasih. Namun sayangnya, sosok klone itu kembali berkata, dan melemparkan pedang emasnya kehadapan mereka! "Potong lengan kiri kalian sebagai biaya keluar dari dunia ini...," suaranya berubah menjadi dingin. "A-apa!"Meski dapat menumbuhkan tangan kembali, mereka merasa enggan. Seolah olah harga d
Serangan beruntun, namun dengan mudah Xian Si dan Xian Su mengahalau serangan pria tua itu hanya dengan satu tangannya. Booooom! Booooooom! Ledakan beruntun terjadi, namun melihat keberadaan murid Dewa Racun tergeletak tanpa daya, salah satu pria tua itu mengamankan Luo Xiang, dan segera keluar dari dunia kecil itu. Setelah kembali di altar formasi pintu keluar masuk pagoda Ilmu Langit. Luo Xiang berkata, "tetua aku hanyalah alat yang digunakan oleh keduanya... Mohon tetua tidak melibatkan ku!" Tetua itu mengangguk, " aku tahu, mereka semua telah bercerita! Dan apa kamu tahu siapa saja yang bersekutu dengannya?""Xian Si, Xian Su, Qilin Langit, dan terakhir Dewa Pedang!""Di-dia ada disana?""Tetua bukankah kami tadi berkata bahwa Dewa Pedang telah melukai kita?!" Ling Chao mengingatkan kembali. "Ah iya, kenapa aku lupa! Oh tidak saudaraku! Kalian semua tetap ada disini!"Swuuuuuuuuush! Sosok tetua itu lenyap, namun Ling Chao menghampiri Luo Xiang dan berkata, "tuan muda, apa an
"Te-tetua Langit kamu!"Swuuuuuung! Aura yang begitu dingin merembes mencoba merambat lalu membekukan area sekitarnya. Namun tetua Langit yang telah gusar segera melepaskan energi Kultivasinya. Bukan tak bearti, jika dikatakan diruangan itu hanya tetua Langit yang telah mencapai tahap Dewa Nyata bintang empat. "Jika masih berniat membunuh orang di depanku, maka langkahi nyawaku terlebih dahulu... Dewa Es, katakan padaku, kenapa kamu bereaksi terlalu berlebihan?" suara tetua Langit kembali berubah menjadi dingin. "Semua teknik rahasia para Dewa ada di lantai lima... Bukankah lantai lima juga kosong? Bukan bearti, teknik andalan kami juga dicuri kan?""Itu memang benar, tapi bukankah Luo Xiang hanya diperalat?"Dewa Es kebingungan dalam menjawab, namun beberapa saat tetua Langit mulai memenangkan suasana hati para Dewa. Tujuh tetua langit kembali mengingatkan bahwa dalang dibaliknya pencurian ini adalah Dewa Pedang, atau Dewa Racun. Meski para Dewa meminta untuk pembuktian bahwa Dew
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru