Serangan beruntun, namun dengan mudah Xian Si dan Xian Su mengahalau serangan pria tua itu hanya dengan satu tangannya. Booooom! Booooooom! Ledakan beruntun terjadi, namun melihat keberadaan murid Dewa Racun tergeletak tanpa daya, salah satu pria tua itu mengamankan Luo Xiang, dan segera keluar dari dunia kecil itu. Setelah kembali di altar formasi pintu keluar masuk pagoda Ilmu Langit. Luo Xiang berkata, "tetua aku hanyalah alat yang digunakan oleh keduanya... Mohon tetua tidak melibatkan ku!" Tetua itu mengangguk, " aku tahu, mereka semua telah bercerita! Dan apa kamu tahu siapa saja yang bersekutu dengannya?""Xian Si, Xian Su, Qilin Langit, dan terakhir Dewa Pedang!""Di-dia ada disana?""Tetua bukankah kami tadi berkata bahwa Dewa Pedang telah melukai kita?!" Ling Chao mengingatkan kembali. "Ah iya, kenapa aku lupa! Oh tidak saudaraku! Kalian semua tetap ada disini!"Swuuuuuuuuush! Sosok tetua itu lenyap, namun Ling Chao menghampiri Luo Xiang dan berkata, "tuan muda, apa an
"Te-tetua Langit kamu!"Swuuuuuung! Aura yang begitu dingin merembes mencoba merambat lalu membekukan area sekitarnya. Namun tetua Langit yang telah gusar segera melepaskan energi Kultivasinya. Bukan tak bearti, jika dikatakan diruangan itu hanya tetua Langit yang telah mencapai tahap Dewa Nyata bintang empat. "Jika masih berniat membunuh orang di depanku, maka langkahi nyawaku terlebih dahulu... Dewa Es, katakan padaku, kenapa kamu bereaksi terlalu berlebihan?" suara tetua Langit kembali berubah menjadi dingin. "Semua teknik rahasia para Dewa ada di lantai lima... Bukankah lantai lima juga kosong? Bukan bearti, teknik andalan kami juga dicuri kan?""Itu memang benar, tapi bukankah Luo Xiang hanya diperalat?"Dewa Es kebingungan dalam menjawab, namun beberapa saat tetua Langit mulai memenangkan suasana hati para Dewa. Tujuh tetua langit kembali mengingatkan bahwa dalang dibaliknya pencurian ini adalah Dewa Pedang, atau Dewa Racun. Meski para Dewa meminta untuk pembuktian bahwa Dew
"Chang Guan Li?""Yaaa, dia adalah Kultivator tua yang satu satunya masih hidup. Meski hidup, bukan bearti dia memiliki tubuh. Dia telah lama dikutuk menjadi roh abadi...""Aku tidak mengenal nama ini, bahkan klan Chang?" Hahahaha! Tentu kamu tidak akan mengingatnya, namun aku mengingat nama itu walaupun jika aku mati, pasti akan selalu mengingatnya! Dia adalah Saudaraku, dulu Chang Guan memiliki kelebihan sepertiku, terlahir dari kekuatan Langit. Tanpa berkultivasi, tapi telah memiliki kultivasi tahap Pencerahan!""Lalu?""Sebelum terkutuk, dia membuat kesalahan besar... Merasa Kultivasi adalah segalanya, lagi pula dia adalah tingkat Pencerahan. Dia ingin sekali menguasai layaknya Baimo di masa itu, sayangnya sebelum dia bertindak, langit telah memutuskan garis takdirnya. Lalu menghilang, tapi waktu kemarin, aku melihat roh abadinya ada didalam tubuh Dewa Api!""Jadi maksudmu, dengan keberadaan Chang Guan Li di tubuh Dewa Api maka aku tidak boleh membunuhnya? Bukankah begitu maksudm
Luo Xiang mendesah kembali melihat kenaifan mereka yang ingin mundur. Dari area pertempuran, bagaimanapun dia merasakan masih banyak Iblis lain di sekitar mereka yang masih menyembunyikan diri. Hingga disela sela memilih untuk menghindar dengan cara bergerak zig zag dari serangan pasukan Iblis. Secara tidak langsung dia membentuk segel formasi pelindung yang cukup banyak. Lima menit hanya bisa menghindari serangan, akhirnya dia menggunakan kekuatan ruangnya. Hingga formasi perisai yang terbentuk muncul menyelimuti satu persatu para pasukan Langit yang kini bisa bernafas lega. "Penguasa Barat! Timur! Selatan! Utara! Berkumpul!" memanggil empat bawahan kuatnya. Seketika dari kehampaan, empat pria dengan membawa senjata kebanggaan masing masing muncul dari kehampaan. Tanpa menunggu perintah mereka menghabisi banyak pasukan Iblis yang ada disisi mereka. Hingga tak lama, Luo Xiang kembali bertindak! Dia memperlihatkan kecepatan, serta cara membunuhnya yang begitu kejam! Namun pada dasa
Saling tekan menekan menggunakan pedang mereka masing masing. Luo Xiang tersenyum tipis, " jika kamu bisa mencapai tahap yang sama dengan waktu yang sama. Kenapa aku tidak? Kaisar Iblis, ucapanmu begitu konyol ya?"Traaaaaaack! Swooooooosh! Dua elemen, yang merupakan Api Pelahap Langit, dan Petir Ilahi keluar dari tubuh Luo Xiang lalu merambat kearah tangan, merambat kembali kearah kedua pedang. Booooooooom! Esensi hawa panas, dan energi petir yang menyambar ke tubuh Kaisar Iblis membuatnya terpental. Dia tersenyum getir, mungkin api Pelahap Langit juga dia miliki, namun tidak dengan Petir Ilahi. "Kau unggul dalam elemen, tapi bagaimana jika kita harus bertempur secara dekat!"Swuuuuuuush! Terbang dengan kecepatan tak kasat mata, bahkan gerakannya dilihat oleh para pasukan langit terlihat seperti bayangan tak bertubuh. Kaisar Iblis memulai menyerang dengan teknik berpedangnya! Luo Xiang tidak tinggal diam, dia menyambut serangan Kaisar Iblis dengan pedang emasnya, dia memperliha
"Ka-kamu meremehkan ku atau sengaja memprovokasi ku?!"Menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal, Luo Xiang berkata dengan raut wajah tidak peduli, "menurutmu?""Mati!"Swuuuuush! Melesat namun kecepatannya meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Hal ini tidak membuat kondisi pertempuran berubah! Dari pandangan Luo Xiang, kecepatan yang ditunjukan oleh Kaisar Iblis memang sangat mengerikan, namun kecepatan itu tidak sepadan dengan miliknya. "Tccchhh! Lambat!"Booooooooooom! Hanya mengulurkan satu tangannya lalu menangkis tinju milik Kaisar Iblis dengan telapak tangannya. Fluktuasi energi menyebar begitu pesat, namun Luo Xiang sedikit terdorong satu langkah kebelakang.Booooooooooom! Merasa tinju kanannya tertahan, kini tangan kiri Kaisar Iblis kembali bergerak. Namun lagi dan lagi Luo Xiang menahannya dengan tangan kirinya. Booooooooooom! Fluktuasi energi Qi kembali menyebar, kedua tatapan mata mereka bertemu. Keinginan membalas dendam atas kematian adiknya terlihat dari
Berada di alam bawah sadarnya, menggunakan api Phoenix Flames Luo Xiang menetralkan semua gas racun yang menutupi alam bawah sadar. Bukan bearti api Phoenix flame tidak berguna. Namun racun ini bukan sembarang racun, bahkan api Samadhi, yang merupakan api terkuat di seluruh alam pun tidak akan berkutik. Ditengah membakar semua gas racun ini, Luo Xiang teringat akan masalalunya sebelum dia dihukum mati. Semua itu karena racun yang sama mengendalikan pikirannya. Hingga dia melihat para tetua klan pedang (Luo) seakan mereka adalah Iblis yang membunuh ayahnya. Namun sekilas ingatan ini membuat fokusnya terpecah! Hingga akhirnya, bayangan sosok Wen Shi ada diingatannya, dia ingat betul bagaimana dia menusukkan pedang emas miliknya tepat di jantungnya! Jleeeeeeeeb! Ingatan ini terhenti, Luo Xiang telah memuntahkan seteguk darah merahnya. Hingga dia benar benar melihat sosok Wen Shi tengah tersenyum melihat aksinya mencoba menetralkan racun hati surgawi. "Gege, aku tahu kamu pasti bisa
"Bahkan kita sempat berpikiran untuk memburunya lagi, tapi Dewa Pedang telah menyelamatkan nyawa kita? Apa pantas kita menjadi manusia?""Kau benar, hati kita dibutakan oleh kekuasaan. Kemurnian hati telah sirna, saat ini dan di masa depan kelak, jika aku memilih berpihak pada Dewa Pedang atau Kaisar Tertinggi... Pasti aku akan memihak kepada Dewa Pedang!" Salah satu jendral memberikan pengamatannya. Namun salah satu jendral yang satu memincingkan matanya, dia sedikit merasa tidak senang dengan apa yang dipikirkan oleh rekannya. "Kau bermaksud untuk berkhianat?!" "Yang kamu ucapkan ada benarnya, berkhianat... Tapi apakah kamu berpikir, jika kita mati dalam peperangan Kaisar Tertinggi akan mencari jasad kita? Menguburkan tubuh kita? Lihat lah Dewa Pedang, sebenci apapun dia, kulihat setelah dia kembali ke alam Dewa tidak pernah membantai pasukan Langit yang tidak menyerangnya secara langsung. Sikap ksatria seperti ini bukankah sangat langka, Hao Chen?!"*Kembali pada pertempuran di
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru