Saling tekan menekan menggunakan pedang mereka masing masing. Luo Xiang tersenyum tipis, " jika kamu bisa mencapai tahap yang sama dengan waktu yang sama. Kenapa aku tidak? Kaisar Iblis, ucapanmu begitu konyol ya?"Traaaaaaack! Swooooooosh! Dua elemen, yang merupakan Api Pelahap Langit, dan Petir Ilahi keluar dari tubuh Luo Xiang lalu merambat kearah tangan, merambat kembali kearah kedua pedang. Booooooooom! Esensi hawa panas, dan energi petir yang menyambar ke tubuh Kaisar Iblis membuatnya terpental. Dia tersenyum getir, mungkin api Pelahap Langit juga dia miliki, namun tidak dengan Petir Ilahi. "Kau unggul dalam elemen, tapi bagaimana jika kita harus bertempur secara dekat!"Swuuuuuuush! Terbang dengan kecepatan tak kasat mata, bahkan gerakannya dilihat oleh para pasukan langit terlihat seperti bayangan tak bertubuh. Kaisar Iblis memulai menyerang dengan teknik berpedangnya! Luo Xiang tidak tinggal diam, dia menyambut serangan Kaisar Iblis dengan pedang emasnya, dia memperliha
"Ka-kamu meremehkan ku atau sengaja memprovokasi ku?!"Menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal, Luo Xiang berkata dengan raut wajah tidak peduli, "menurutmu?""Mati!"Swuuuuush! Melesat namun kecepatannya meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Hal ini tidak membuat kondisi pertempuran berubah! Dari pandangan Luo Xiang, kecepatan yang ditunjukan oleh Kaisar Iblis memang sangat mengerikan, namun kecepatan itu tidak sepadan dengan miliknya. "Tccchhh! Lambat!"Booooooooooom! Hanya mengulurkan satu tangannya lalu menangkis tinju milik Kaisar Iblis dengan telapak tangannya. Fluktuasi energi menyebar begitu pesat, namun Luo Xiang sedikit terdorong satu langkah kebelakang.Booooooooooom! Merasa tinju kanannya tertahan, kini tangan kiri Kaisar Iblis kembali bergerak. Namun lagi dan lagi Luo Xiang menahannya dengan tangan kirinya. Booooooooooom! Fluktuasi energi Qi kembali menyebar, kedua tatapan mata mereka bertemu. Keinginan membalas dendam atas kematian adiknya terlihat dari
Berada di alam bawah sadarnya, menggunakan api Phoenix Flames Luo Xiang menetralkan semua gas racun yang menutupi alam bawah sadar. Bukan bearti api Phoenix flame tidak berguna. Namun racun ini bukan sembarang racun, bahkan api Samadhi, yang merupakan api terkuat di seluruh alam pun tidak akan berkutik. Ditengah membakar semua gas racun ini, Luo Xiang teringat akan masalalunya sebelum dia dihukum mati. Semua itu karena racun yang sama mengendalikan pikirannya. Hingga dia melihat para tetua klan pedang (Luo) seakan mereka adalah Iblis yang membunuh ayahnya. Namun sekilas ingatan ini membuat fokusnya terpecah! Hingga akhirnya, bayangan sosok Wen Shi ada diingatannya, dia ingat betul bagaimana dia menusukkan pedang emas miliknya tepat di jantungnya! Jleeeeeeeeb! Ingatan ini terhenti, Luo Xiang telah memuntahkan seteguk darah merahnya. Hingga dia benar benar melihat sosok Wen Shi tengah tersenyum melihat aksinya mencoba menetralkan racun hati surgawi. "Gege, aku tahu kamu pasti bisa
"Bahkan kita sempat berpikiran untuk memburunya lagi, tapi Dewa Pedang telah menyelamatkan nyawa kita? Apa pantas kita menjadi manusia?""Kau benar, hati kita dibutakan oleh kekuasaan. Kemurnian hati telah sirna, saat ini dan di masa depan kelak, jika aku memilih berpihak pada Dewa Pedang atau Kaisar Tertinggi... Pasti aku akan memihak kepada Dewa Pedang!" Salah satu jendral memberikan pengamatannya. Namun salah satu jendral yang satu memincingkan matanya, dia sedikit merasa tidak senang dengan apa yang dipikirkan oleh rekannya. "Kau bermaksud untuk berkhianat?!" "Yang kamu ucapkan ada benarnya, berkhianat... Tapi apakah kamu berpikir, jika kita mati dalam peperangan Kaisar Tertinggi akan mencari jasad kita? Menguburkan tubuh kita? Lihat lah Dewa Pedang, sebenci apapun dia, kulihat setelah dia kembali ke alam Dewa tidak pernah membantai pasukan Langit yang tidak menyerangnya secara langsung. Sikap ksatria seperti ini bukankah sangat langka, Hao Chen?!"*Kembali pada pertempuran di
Di area berbeda, tepat di pavilion Langit Abadi, tujuh tetua Langit yang tengah bersama Kaisar Pencerahan saling pandang. Meski mereka tidak tahu siapa pemenang pertempuran mengerikan itu. Yang pasti mereka merasakan firasat buruk tengah menimpa Dewa Pedang. "Kalian tetapkan rencana sebelumnya. Selesaikan urusan awal bersama para Dewa Utama, setelah itu temui aku di danau Taiyi...""Baik Kaisar..."Di sisi lain, tepat di danau Taiyi yang telah mengering. "Semuanya berjaga! Ingat jangan ada yang keluar dari dalam perisai, jika ada hal yang mencurigakan atau membahayakan nyawa Yang Mulia bunuh!" Salah satu diantara mereka memberikan perintah. *Apa yang dialami oleh semua orang yang terkena cahaya hitam adalah ilusi hati. Meski terdengar begitu sederhana, namun ilusi ini dapat membunuh siapapun yang termakan permainan Kaisar Iblis.Termasuk Luo Xiang, dia seakan terbangun dari tidurnya. Matanya buram, namun pandangannya kembali seperti sedia kala. Anehnya dia telah berada di tengah p
Luo Xiang tidak menjawab untuk sesaat, namun dia mencoba memahami ungkapan yang ada di pikirannya tadi. Hingga dia tersenyum, "aku memang akan memberikan hidup pada Shi Shi, tapi bukan untukmu yang hanya sesosok bayangan kerisauan didalam hatiku?!"Swuuuuuuuush! Melesat lalu menghunuskan pedangnya kearah jantung yang menyerupai sosok Wen Shi. Namun matanya seketika terkejut, karena sosok itu malah tersenyum. Meski terlambat menyadari akan kejanggalan ini, pedangnya telah menancap tepat di jantung Wen Shi. "Hahahahahaha!"Pandangan mata Luo Xiang berubah menjadi buram kembali. Sesaat pandangannya kembali, namun anehnya dia masih tetap di area pertempuran yang sama. *Di alam Dewa berada. Semua orang panik, terutama Yuan Yin yang melihat seluruh tubuh suaminya telah memucat. Bahkan dia sempat merasakan suhu tubuhnya seakan menjadi es . "Ka-kaisar pencerahan! Ke-kenapa tubuh gege!"Kaisar Pencerahan yang tengah membantu banyak orang dengan menggunakan energi Langitnya membuka mata.
Luo Xiang mengangguk, "ternyata kalian sudah tahu... Jadi mari ku jelaskan dulu masalah disini...""Para Dewa Utama, terimakasih telah datang ke danau Taiyi sesuai keinginanku... Aku Dewa Pedang, tidak akan banyak perhitungan pada kalian tentang masa lalu... Aku mati, akibat ulah Dewa Api yang ingin menjadi Kaisar Tertinggi. Dia bersekutu dengan Dewa Racun yang membuatku hilang kendali, lalu dihukum mati!" Menghentikan ucapannya, Luo Xiang mengulurkan tangannya. Swooooooosh! Energi daya hisap yang sangat kuat tertuju pada sebuah bangunan megah yang telah menjadi puing puing bangunan. Seketika tubuh Dewa Racun yang telah mati tertarik, dan Luo Xiang melanjutkan akan ucapannya. "Dewa Racun telah mati oleh Kaisar Iblis... Dia layak mendapatkannya, yang juga diartikan dendamku kini tersisa pada Kaisar Tertinggi....""Karena peperangan di masa depan akan menyangkut pautkan dengan kedamaian alam semesta, kalian semua ingin berpihak kemana? Aku tidak memaksa, meski kalian berpihak kepada
Hanya hitungan detik, api Pelahap Langit keluar dari telapak tangan Luo Xiang lalu membakar tubuh keempat mata mata itu menjadi butiran debu. Melihat ini, semua orang merasa sedikit khawatir. Pasalnya, secara tidak langsung Dewa Pedang ini telah memberikan peringatan kepada mereka. Seandainya mereka melakukan tindakan yang dilarang, mereka akan mengalami hal yang sama. Dewa Guntur yang sejak tadi diam, kini menghampiri Luo Xiang dan berkata, "Dewa Pedang, Kaisar Tertinggi sedang melakukan pelatihan tertutup... Seandainya kita menyerang, peluang lebih besar akan dimiliki olehmu, apa rencana ini baik?""Baik matamu! Kamu sungguh bodoh, apa kamu ingin mengorbankan Dewa Pedang?" suara kesal dari Kaisar Pencerahan menimpal. "Ka-kaisar...""Dewa Guntur, mungkin yang kamu ucapkan ada benarnya... Namun, dua ratus praktisi Dewa Nyata tahap lima, dan ribuan tahap Dewa Nyata bintang empat bersembunyi melindunginya... Kekuatan sebesar ini, kamu kira aku dapat membunuhnya dalam satu tindakan?"
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru