Luo Xiang mengangguk, "ternyata kalian sudah tahu... Jadi mari ku jelaskan dulu masalah disini...""Para Dewa Utama, terimakasih telah datang ke danau Taiyi sesuai keinginanku... Aku Dewa Pedang, tidak akan banyak perhitungan pada kalian tentang masa lalu... Aku mati, akibat ulah Dewa Api yang ingin menjadi Kaisar Tertinggi. Dia bersekutu dengan Dewa Racun yang membuatku hilang kendali, lalu dihukum mati!" Menghentikan ucapannya, Luo Xiang mengulurkan tangannya. Swooooooosh! Energi daya hisap yang sangat kuat tertuju pada sebuah bangunan megah yang telah menjadi puing puing bangunan. Seketika tubuh Dewa Racun yang telah mati tertarik, dan Luo Xiang melanjutkan akan ucapannya. "Dewa Racun telah mati oleh Kaisar Iblis... Dia layak mendapatkannya, yang juga diartikan dendamku kini tersisa pada Kaisar Tertinggi....""Karena peperangan di masa depan akan menyangkut pautkan dengan kedamaian alam semesta, kalian semua ingin berpihak kemana? Aku tidak memaksa, meski kalian berpihak kepada
Hanya hitungan detik, api Pelahap Langit keluar dari telapak tangan Luo Xiang lalu membakar tubuh keempat mata mata itu menjadi butiran debu. Melihat ini, semua orang merasa sedikit khawatir. Pasalnya, secara tidak langsung Dewa Pedang ini telah memberikan peringatan kepada mereka. Seandainya mereka melakukan tindakan yang dilarang, mereka akan mengalami hal yang sama. Dewa Guntur yang sejak tadi diam, kini menghampiri Luo Xiang dan berkata, "Dewa Pedang, Kaisar Tertinggi sedang melakukan pelatihan tertutup... Seandainya kita menyerang, peluang lebih besar akan dimiliki olehmu, apa rencana ini baik?""Baik matamu! Kamu sungguh bodoh, apa kamu ingin mengorbankan Dewa Pedang?" suara kesal dari Kaisar Pencerahan menimpal. "Ka-kaisar...""Dewa Guntur, mungkin yang kamu ucapkan ada benarnya... Namun, dua ratus praktisi Dewa Nyata tahap lima, dan ribuan tahap Dewa Nyata bintang empat bersembunyi melindunginya... Kekuatan sebesar ini, kamu kira aku dapat membunuhnya dalam satu tindakan?"
"Sudah beberapa tahun kita bertemu, dan di pertemuan kita. Aku hanya bisa melihat sosokmu pada jiwa bintang ini... Dewa Bintang, aku akan membalaskan kematianmu. Tunggu hari itu tiba, aku pasti tidak akan mengecewakanmu!" Beberapa saat berkata pada jiwa bintang yang kini energinya terus diserap oleh semua orang didalam pagoda Kultivasi dunia jiwa. Luo Xiang mulai duduk, dan menyerap esensi energi jiwa bintang itu untuk meningkatkan kultivasinya. Energi besar, terus memasuki kedalam meridiannya secara mengerikan. Hingga untuk beberapa waktu, akhirnya Luo Xiang mampu menaikan ranah Kultivasinya ke tahap Dewa Nyata bintang satu. Namun semenjak bertemu Kaisar Pencerahan, dia menyadari akan sesuatu hal. Meski dia mampu mengalahkan tujuh tingkat dari tingkatan kultivasinya. Berbeda pada tahap Pencerahan, tahap ini adalah tahap tertinggi dari tingkatan Kultivasi. Di seluruh alam, hanya ada Kaisar Pencerahan yang berada di tahap ini. Jadi, dia tahu seberapa besar kuatnya ranah ini,
"Yang Mulia, lalu apa yang ingin anda lakukan? Ratu tidak ingin Yang Mulia melibatkan diri, mohon untuk berpikir sebelum bertindak!" Qin Yan memberikan nasehat, sembari melihat pertempuran sengit diatas langit yangg begitu tinggi. "Qin Yan, kalian tenang saja... Kecuali ada situasi mendesak, mau tak mau aku harus ikut campur... Cincin dunia jiwa, aku serahkan pada kalian. Sebelum aku menemui kalian, jangan pernah biarkan siapapun penghuni dunia jiwa keluar!" "Ya-yang Mulia?!" "Qin Yan, mereka bertempur hanya menggunakan kekuatan fisik saja sudah mengundang fenomena alam... Bagaimana jika menggunakan energi Qi? Apa aku senaif itu untuk ikut campur kedalam pertempuran ini?" "Baiklah Yang Mulia, berhati hatilah..." Luo Xiang mengangguk, lalu membiarkan ketujuh tetua pedang emas melakukan tugasnya. Sedangkan dia mengamati pertempuran diatas langit menggunakan mata ajaibnya. * Diatas langit, Kaisar Pencerahan yang ingin terus menyadarkan kebodohan saudara lamanya itu meras
Mati rasa? Bahkan setelah menahan tinju itu selain dia harus terlempar hingga ke permukaan tanah. Tangan kanannya telah hancur, cukup mengejutkan, tapi Chang Guan menaikan alisnya. Dia tidak menyangka, bahwa tubuh dari Dewa Pedang tidak hancur setelah menahan tiga puluh persen kekuatan tinjunya. Di sisi lain, setelah menyeimbangkan tubuhnya, Luo Xiang meregenerasi tangan kanannya menggunakan energi Qi dan kesadaran Jiwa Dewa miliknya. Dia sungguh tidak menyangka bahwa pukulan kecil itu telah menghancurkan lengannya. Swuuuuuuuuuush! Kaisar Pencerahan yang tidak ingin melihat saudaranya kembali terluka segera berada di hadapan Luo Xiang. Dia menggelengkan kepalanya mengisyaratkan Luo Xiang agar pergi meninggalkannya. Namun Chang Guan menyadari hal ini, dia dengan cepat membentuk kubah pelindung tipis. "Jika sudah datang kenapa harus pergi? Tamu besar sepertimu, sudah seharusnya ikut mati bersama saudaraku!" Setelah berkata, sosok Chang Guan menghilang dari pandangan. Sosoknya
Yang sebenarnya terjadi, Luo Xiang menggunakan kekuatan ruangnya sembari membawa teratai pembunuh Dewa di tangannya. Sesaat dia tiba dibelakang tubuh Chang Guan, namun sosoknya menghilang hingga Luo Xiang gagal memberikan serangan telaknya. Namun bukan bearti dia telah gagal. Menggunakan mata ajaibnya, dia mencari dimana letak keberadaan Chang Guan berada. Sayangnya, yang dia lihat hanyalah bayangan tak bertubuh, bergerak cepat seolah mempermainkan Luo Xiang. Melihat kondisi saat ini, Kaisar Pencerahan menghela napas. Tidak ada pilihan, lagi pula teratai tiga warna ditangan Luo Xiang kapan saja bisa meledak kini mulai mengerahkan seluruh energinya. Dia melihat dimana Chang Guan berada lalu menangkap tangannya. Hingga sosok Chang Guan kini ada pada dekapannya. "Tidak ada pilihan, saudaraku sekarang!" Swoooooooooosh! Luo Xiang mengangguk, kemudian dia menggunakan kekuatan ruang. Lalu tiba di hadapan Chang Guan sembari mengulurkan tangan ketubuh Chang Guan. Hanya sekedipan m
* Di tempat yang sama, tepat dimana Luo Xiang berada. Terlihat bahwa seluruh kulit Kaisar Pencerahan telah memucat. Dia yang telah mengorbankan segalanya, mulai terjatuh berlutut, lalu memandangi kearah tubuh Luo Xiang tergeletak. "Akhirnya aku tahu kebebasan apa yang dimaksud oleh Chang Guan... Kebebasan ini, akan menjadi akhir dari kebahagiaanku... Menjadi abadi, bukan sesuatu yang indah untuk di milikki." Menyeimbangkan tubuhnya, dia mengeluarkan kuas, dan sebuah kertas dari dalam cincin ruangnya. Dia menulis banyak nasehat, cara menggabungkan token Kaisar kedalam tubuh, bahkan rahasia langit yang dimiliki oleh Luo Xiang. Sesaat dirasa tugasnya telah cukup, dia menatap kearah langit yang di hiasi oleh ribuan bintang. Saat ini, bukan bintang yang bertebaran, akan tetapi awan emas yang mengandung unsur lima elemen berada diatas langit menunggunya datang. "Langit, inilah kebebasan yang aku inginkan... Meski egois, tapi untuk apa memiliki kultivasi tak tertandingi jika aku
"Nona, sebenarnya siapa yang membangkitkan orang orang yang telah mati?" Luo Xiang yang telah membunuh kelima pasukan itu berkata lembut. 'Nona? Apa dia bukan suamiku?' "Tuan, siapa kamu? Kenapa memiliki api Pelahap Langit?" Luo Xiang mengangguk, kemudian dia mengeluarkan api Hitam Keemasan kearah telapak tangannya. Swooooosh! "Nona, namaku tidak penting... Tapi soal api ini, aku juga tidak mengerti. Kenapa api ini menjadi milikku?" "Tapi kenapa nona merubah tampilan yang menyerupai Dewa Pedang? Bukankah hal ini tidak pantas dilakukan olehmu?" Cukup tercengang, Yuan Yin yang tersadar bahwa perubahan teknik bintang tidak berfungsi bagi sosok bertopeng emas segera menghentikan waktu. Lalu dia pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun lagi. Tapi yang sebenarnya terjadi, Luo Xiang tidak terkena aturan waktu yang dilakukan oleh Yuan Yin. Hanya bisa menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. "Kenapa dia sangat aneh?" "Sudahlah, lebih baik aku menyelidiki kenapa b
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru