Booooooom! Booooooom! Redaman ledakan terdengar renyah didalam tubuhnya. Meski naik ke bintang dua, akan tetapi luapan amarah hukuman langit masih berlanjut. Hingga membuat tubuhnya perlahan membengkak. Seakan menahan besarnya lonjakan energi hukuman langit. "Argghhhhh!" Dia berteriak, saat ini dia tidak menyangka hukuman langit ini benar benar sangat kuat. Bahkan seratus kali lipat dibanding hukuman langit sebelumnya yang ia Terima. Di sisi lain, Zhao Yun, Wen Shi, Qing Tian, dan Luo Lan merasa cemas melihat ini. Mereka tahu, bahwa Luo Xiang tidak mungkin dapat menyerap semua energi dari hukuman langit. Akan tetapi disudut langit berbeda, wanita bergaun merah menggunakan cadar tersenyum kecut. Dia ingin membantu, namun teringat tubuh itu memiliki token Kaisar Tertinggi jadinya dia hanya diam. Karena sesuatu yang besar sebentar lagi akan terjadi. "Apa gege sudah tahu fungsi lain token Kaisar?" dia bertanya, namun matanya masih mengawasi. Hingga sinar emas melesat, menembus lalu
"Apa maksud tuan muda?""Protector Rou bukanlah anak dari Liu Yan Shen, dia hanya menggertak, dan sebenarnya dia memang ingin menghentikan langkah kita!""Tunggu, jangan jangan Liu Yan Shen juga ingin mengingatkan kita?""Yaa, kamu akan tahu nanti setelah tiba di klan Liu..."Pembicaraan mereka terhenti, karena Luo Xiang tidak ingin menyangkut pautkan masalah ini kepada anggota keluarganya. "Kapan kamu akan berangkat nak?""Besok bu..."Pembicaraan berlanjut, dan kini Luo Xiang menyerahkan semua harta rampasan milik klan Wei kepada ayahnya. Tak hanya itu, Luo Xiang menurunkan banyak teknik berpedang miliknya agar kelak klan Luo tidak dapat ditindas mudah oleh kekuatan lain. Hingga di pagi harinya, setelah semuanya berkumpul menyambut kepergian Luo Xiang. Tiba tiba sesosok pria tua, dengan janggut putih muncul diatas langit mencari orang yang memang dia tunggu. 'Kemana bocah itu? Hihihi, apa dia mengurungkan niat kembali setelah aku mengancamnya?' dia bertanya dalam hati. Swuuuuuuu
"Mengingat sosoknya yang tidak pernah lelah, aku ingin tahu apa gadis itu masih sebodoh dulu?"Dia turun dari atas langit, lalu pandangannya terarah pada sebuah rumah yang di hiasi oleh bunga persik. Sesaat matanya tertuju pada gadis yang tengah melatih teknik berpedangnya. Dari gerakannya, teknik berpedang yang digunakan ini merupakan langkah tebasan jiwa! Berpangku pada kecepatan, akan tetapi gerakan pada serangannya terlihat lemah. Dan hal itu membuat Luo Xiang tertawa kecil. "Hahahaha... Gadis kecil lama tidak bertemu denganmu... Melihatmu masih melatih teknik yang sama pada waktu lalu, aku jadi merasa bersalah. Karena teknik yang ku berikan itu terlalu sulit dipelajari olehmu!""Gadis kecil? Kamu siapa, apa kamu hanya ingin menggodaku saja?" menghentikan pelatihannya. Shao Yu merubah wajahnya menjadi datar. Meski dia bukan siapa siapa, namun memanggilnya dengan nama gadis kecil, hanya ada satu orang yang layak! "Menurutmu?"Swuuuuuuush! Tidak menjawab, Shao Yue melesat, lalu b
Dia adalah Li Jie, wanita racun yang tadi sempat di katakan oleh Shao Yue. Bahwa sosok ini yang akan menemuinya. Namun sesaat menyadari aura racun ini lebih ganas dari miliknya. Tentu dia yang baru tiba terkejut, bahkan harus menampakan tubuhnya sendiri. "Senior ternyata sudah tiba?" Lie Jie mengangguk, namun pandangan matanya tertuju pada Luo Xiang. Dan bertanya, "dia siapa? Apa pemuda bertopeng ini rekan mu Yuer?""Iya senior, dan dia tadi sempat bertanya apa sekte milik Senior masih mau menampung murid baru?"Jawaban ini membuat wajah Li Jie berbinar. Karena dia menemukan seorang pemilik aura racun ganas, yang mungkin berasal dari tubuh racun langka di seluruh alam. "Kenapa tidak ngomong sejak awal? Benarkah nak?"Luo Xiang mengangguk, dan kemudian memasukan tungku pill kedalam cincin ruangnya. Melihat hal ini, dia tidak mencurigai, namun dia merasa lebih senang dari sebelumnya. "Dan apa kamu juga seorang alkemist?"Kembali mengangguk agar tidak dicurigai, tiba tiba Li Jie ber
"Guru a-aku hanya berusaha membantumu..." dibalik topengnya, kerutan wajah terlihat kecewa. Seolah olah apa yang dia lakukan malah membuatnya terkena masalah besar. "Bukan akan hal ini, melainkan bagaimana caranya kamu bisa menyatukan dua elemen yang bertentangan? Dan lagi, kenapa aku merasa ketakutan saat energi dari teratai itu terbentuk...," Li Jie masih menahan pedang miliknya. Saat ini dia berpikir mana pantas sosok yang dapat membunuh seorang Kultivator setingkat dengannya malah akan dia jadikan muridnya sendiri. Bukankah hal ini membuat semua orang mencelanya, karena jelas Luo Xiang ini sudah tidak bisa dianggap sebagai murid lagi. "Sebenarnya aku menguasai jurus ini setelah menemukan sebuah kitab kuno Dewa Baimo..." Luo Xiang berpikir sejenak. Dialam Dewa posisi tertinggi sendiri dimiliki oleh Kaisar Dewa, dan dengan identitas ini sang penguasa memiliki hak mutlak untuk memerintah, memberi hukuman, bahkan seluruh alam semesta harus tunduk kepadanya. Dan di bawah posisi itu
"Menangkap kami? Hahahaha! Bocah, kau kira kami takut padamu hah?!""Hahahaha! Saudara kamu jangan termakan omongan khayalan bocah ini..." dia berkata lagi yang membuat rekannya menganggukan kepala. Tidak terpancing emosi apalagi menyerang lebih dahulu. Apalagi mengingat tempat ini adalah hutan Yaoyan, kini secara diam diam, Kesadaran Jiwa Dewanya menyebar, lalu beberapa saat kedua pria itu telah bergerak. Hingga pedang emas yang sangat elegan muncul menghalau serangan energi lesatan itu. Booooooom! "Pe-pedang itu... Aku seperti pernah melihatnya!" Keduanya menghentikan langkah, saat ini mereka mencoba mengingat ingat dimana mereka pernah melihat pedang yang memiliki aura begitu kental. "Kalian ingin bertarung atau ingin mati?" Luo Xiang bertanya, namun sosoknya telah berpindah tempat dibelakang punggung keduanya. "Sa-sangat cepat!" Mereka tersadar, dan segera mengeluarkan pedang lalu menangkis pedang emas itu menggunakan pedang ditangan mereka. Booooooooom! Dua pedang bertemu
Kedua pria itu hanya bisa menyatukan kedua gigi mereka kembali. Beberapa saat mereka telah dibawa kedalam penjara, dengan lembut karena perjalanan untuk tiba di sekte Dewa Racun memakan cukup waktu. Luo Xiang menggunakan jiwa rohnya bersama Wen Shi memasuki istana utama dunia jiwa. Beberapa saat kemudian, Zhao Yun, dan tujuh tetua pedang emas memasuki istana karena mendapatkan panggilan. Setelah semuanya berkumpul, kini Luo Xiang mulai menceritakan perubahan besar terkait alam Dewa. Semua cerita ini, membuat Zhao Yun kesal. Karena rencana Dewa Api sudah terbaca olehnya. "Sialan bisa bisanya para Dewa menjadi bodoh! Apa mereka tidak sadar, bahwa mereka hanya di jadikan sebuah bidak catur!""Tuan muda lalu apa tujuanmu saat ini?" Qin Yan menimpal. Menganggukan kepala, dia kemudian berkata, "aku hanya akan menambahkan bahan bakarnya saja!"Dewa Naga tercengang! Karena dia sebelumnya tidak tahu tujuan kenapa Luo Xiang bangkit. "A-apa kamu akan membunuh mereka?!" Sedikit tidak terima.
"Ka-kamu..." Luo Xiang tersadar bahwa didepannya adalah wanita kecil yang dulunya sering bersamanya. Bahkan wanita ini, adalah salah satu orang yang begitu dekat dengannya. Wanita itu berdiri, lalu membungkukan tubuh sebagai permintaan maaf. Namun sebelum dia pergi, Luo Xiang menghentikan langkahnya, ketika tangannya seakan tertekan. "Tu-tuan dan nyonya! Aku tahu adik ku salah, tapi tolong lepaskan kami..." dia membalikan tubuhnya, akan tetapi topeng di wajah Luo Xiang terlepas. Dan hal ini membuat matanya tercengang, disaat dia melihat sosok yang paling ia rindukan ada didepan matanya. "Sa-saudara Xiang... Tidak tidak! Saudaraku telah mati, di depanku saat ini, dia mungkin hanya orang yang mirip!" dia berkata, namun tidak dapat menyembunyikan raut wajah keterkejutannya. Luo Xiang tersenyum lalu berlutut dan berkata, "apa dia adikmu? Dan dimana bibi Luo Hua?""Ka-kamu..." mendengar pemuda itu mengenal nama ibunya, Luo Jia hampir jatuh menangis, tubuhnya bergetar hebat seakan dia t
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru