"Ka-kamu..." Luo Xiang tersadar bahwa didepannya adalah wanita kecil yang dulunya sering bersamanya. Bahkan wanita ini, adalah salah satu orang yang begitu dekat dengannya. Wanita itu berdiri, lalu membungkukan tubuh sebagai permintaan maaf. Namun sebelum dia pergi, Luo Xiang menghentikan langkahnya, ketika tangannya seakan tertekan. "Tu-tuan dan nyonya! Aku tahu adik ku salah, tapi tolong lepaskan kami..." dia membalikan tubuhnya, akan tetapi topeng di wajah Luo Xiang terlepas. Dan hal ini membuat matanya tercengang, disaat dia melihat sosok yang paling ia rindukan ada didepan matanya. "Sa-saudara Xiang... Tidak tidak! Saudaraku telah mati, di depanku saat ini, dia mungkin hanya orang yang mirip!" dia berkata, namun tidak dapat menyembunyikan raut wajah keterkejutannya. Luo Xiang tersenyum lalu berlutut dan berkata, "apa dia adikmu? Dan dimana bibi Luo Hua?""Ka-kamu..." mendengar pemuda itu mengenal nama ibunya, Luo Jia hampir jatuh menangis, tubuhnya bergetar hebat seakan dia t
Booooooom! Setelah perkataan pemuda itu selesai, suara ledakan yang mampu mengguncang lembah terjadi. Dan setelah itu formasi diatas langit lenyap, lalu dibarengi dengan munculnya tujuh pria tua, dan satu pemuda yang merupakan pimpinan kelompok Perampok Desa Mati. Dilihat dari raut wajahnya, pemuda itu terlihat seperti telah menikmati sesuatu."Menganggu kesenanganku, kau ini cari mati ya!" Yan Rou memaki, dan menunjuk kearah Luo Xiang. Di sisi lain, Qin Yan masih belum bergerak, saat ini dia dan ke-enam saudaranya menunggu perintah penyerangan. "Lakukan apapun yang kalian inginkan, dan ingat jangan sisakan satupun orang yang hidup... Lalu biarkan pemuda brengsek itu menghadapi ku!""Baik tuan muda!"Di sisi lain, tepat tujuh tetua dibelakang Yan Rou saling pandang. Saat ini mereka tidak mengenal wajah pemuda itu beserta rombongannya. "Kalian siapa? Berani sekali menyerang markas cabang Perampok Desa Mati?!" suara Yan Rou meninggi, saat ini dia merasa terhina atas serangan tiba t
"Tidak juga, hanya saja kenyataannya memang seperti itu!"Grooooooarh! "Diam jangan berdebat dengannya, dia memang gila!" ucap kesal Yun Rou kemudian membuat segel tangan yang begitu rumit. "Medan Es, Es pembeku jiwa!" Yun Rou kembali berkata setelah segel tangan berhasil dibentuk. Swuuuuuuung! Swuuuuuuuush! Seketika muncul hujan es, yang membentuk sebuah medan es berukuran satu kilometer mengurung tempat pertempuran mereka. Merasakan energi Es ini begitu dingin, hingga sedikit membekukan darah didalam daging. Kini Luo Xiang mulai memejamkan matanya, dan dia berkata, "kau bodoh sekali, apa kamu lupa aku memiliki ini?"Swooooooosh! Api hitam keemasan yang sangat panas berkobar membakar seluruh tubuh Luo Xiang. Hingga serpihan es, dan tembok es dibelakang tubuhnya harus mencaair menjadi air hangat! "Benaran api surgawi! Dan Co, tunggu apa lagi serang dia!""Baik!"Swuuuuuush! Kera itu melesat, diikuti oleh Yun Rou menyerang bersama kearah Luo Xiang. Melihat mereka bergerak, Luo
Darah menyebar kemana mana, tujuh tetua pedang emas yang melihat kemarahan mengerikan ini teringat akan pembantaian di masalalu. Swuuuuuush! Slaaaaaash! Slaaaaaash! Slaaaaaash! Namun Luo Xiang kembali bergerak, satu persatu para pelindung itu akhirnya tewas dengan tubuh yang terpotong menjadi dua bagian. Tidak ada kilatan keraguan, sesaat menyebarkan kesadaran Jiwa Dewanya, Luo Xiang sedikit tercengang, dari arah berbeda. Ribuan Kultivator yang dipimpin oleh kakek tua tiba tiba muncul. "Ka-kamu yang membunuh tuan muda?!" kakek tua yang baru tiba itu terkejut, sekaligus tidak dapat mempercayai apa yang ia lihat. Luo Xiang tidak menjawab, akan tetapi sorot mata keinginan membunuhnya kembali bergejolak, mengingat didepannya adalah ribuan pasukan perampok Desa Mati yang telah kembali setelah menyelesaikan misi. Swuuuuuush! "Tuan muda, apa kami harus membunuh kakek tua itu?" tanya Qin Yan terbang mendekatkan diri ke arah Luo Xiang. Menggelengkan kepalanya, dia kemudian meminta Wen
Beberapa saat mengumpulkan banyak cincin ruang, tiba tiba leluhur Dewa Naga muncul karena panggilan yang dilakukan oleh Luo Xiang."Kenapa raut wajahmu terlihat sangat khawatir?""Yaa, apa senior memahami apa yang ada didalam cincin ruang ini?"Memberikan cincin ruang milik kakek tua yang telah mati kepada leluhur Dewa Naga. Seketika raut wajah tuanya berkedut, amarah yang begitu besar muncul disorot matanya yang tajam. "Yuner! Sisakan dua atau tiga pasukan mereka! Saat ini, aku membutuhkan banyak informasi...," suara leluhur Dewa Naga menggema hingga terdengar oleh Zhou Yun. Ditengah aksi pembantaian yang dia lakukan, saat ini dia menghentikan lalu menangkap tiga pasukan yang ada didepannya. Setelah itu dia muncul membawa tiga pasukan yang mulai berkeringat dingin, mengingat bahwa pimpinan mereka semua telah mati. "Ayah ada apa?" tanya heran Zhou Yun. "Klan Naga kuno telah hancur." jawab datar leluhur Dewa Naga. Zhou Yun sangat terkejut, menurutnya apa yang dikatakan ayahnya ini
Swuuuush! Lenyap dari kehampaan, dan muncul didalam istana utama dunia Jiwa. Saat ini kondisi yang begitu senyap membuat Luo Xiang berpikir mengenai masalah yang akan dia hadapi. 'Jika aku menyerahkan pill ini, sudah pasti nyawaku dalam bahaya. Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa semua peristiwa yang dialami oleh para Dewa begitu sulit untuk ku cerna!' dia sedikit kesal, hingga Wen Shi memasuki istana itu lalu menyambutnya dengan senyuman manis. "Gege, apa ada masalah besar?""Yaa Shier, masalah ini terkait dengan tujuanku saat ini..."Dia menjelaskan panjang lebar, hingga Wen Shi melihat pill yang ada ditangan Luo Xiang. Dia yang memiliki mata langit, tentu mengetahui pill didepannya adalah pill Pengendali Hati Dewa. "Apa gege dijebak?""Mungkin iya, mungkin juga tidak. Yang pasti, kita harus mencari Li Jie sebelum tiba di sekte Dewa Racun..." sembari terlihat berpikir. Setelah perbincangan, cincin ruang milik Li Jie bergetar. Saat ini dia segera memeriksa apa yang membuat cinci
"Bisa saja aku membuktikannya, namun bukan saat ini...""Bocah apa kamu berniat mempermainkan kami?"Situasi memanas, tapi Luo Xiang menatap Li Jie dengan santai. "Buktikan saja pada alkemist yang ada di sekte kalian untuk memastikannya... Aku tidak ingin membohongi kalian...""Li Jie tenanglah, apa yang dia katakan memang benar... Kita harus memastikannya."Sesaat pria yang berkata itu segera memberikan pesan melalui telepati kepada seseorang. "Aku sudah menghubungi Yan Jue, jika Kamu berbohong, sudah tahu apa konsekuensinya bukan?""Yaa!" ucap tenang Luo Xiang, akan tetapi saat ini dia memilih untuk diam dan mengamati situasi. Beberapa saat kemudian, muncul kakek tua dari balik pintu. Wajah kakek tua itu berkedut melihat sosok tak dikenal ada di dalam ruangan itu. "Siapa dia?" dari sorot matanya yang sipit dan sudah menua, dia sedikit merasakan ketakutan di saat instingnya merasakan merasakan api yang begitu kuat berada didalam tubuhnya. "Luo Xiang..."Kakek tua itu mengangguk,
Proses penyatuan dimulai dengan cara peleburan tujuh bahan menjadi satu. Hingga di tengah pengendalian api Pelahap Langitnya, aroma yang wangi disertai luapan energi aneh keluar dari dalam tungku secara perlahan. Lima belas menit kemudian. "Sial kenapa aku belum merasakan tanda tandaa bahwa pembentukan pill akan berhasil?" merasa aneh, kini fokusnya mulai teralihkan. Mengingat energi Qi nya terkuras begitu besar yang membuat keringat mulai membasahi tubuh. Namun apa yang dinantikan terjadi, ledakan kecil, yang disertai luapan aroma wangi kembali menyebar. Hingga tutup tungku melayang dibarengi dengan munculnya dua pill putih kecoklatan yang memiliki aroma unik. "Berhasil?" sembari terengap engap, kini Luo Xiang segera memulihkan energi Qinya. Beberapa saat kemudian, kubah emas menghilang yang menyebabkan Yan Jue terkejut setengah mati. "A-apa kamu berhasil membentuk pill Guayine?"Luo Xiang mengangguk, lalu dia memperlihatkan dua pill di telapak tangannya kepada mereka. Hingga m