Keenan, Noel, dan Dalfon sedang ada di sebuah tempat wisata. Ya mereka bertiga kompak meminta hari cuti secara bersamaan kepada Alice. Dan siapa kira, Alice benar-benar memberikan mereka hari cuti di hari yang sama.
Cuti mereka kali ini akan mereka habiskan untuk bermain dan membuat kenangan bersama. Karena besok lusa adalah tahun baru. Yang artinya besok lusa adalah pertemuan mereka untuk terakhir kalinya. Itulah yang dipikirkan oleh Dalfon.
Berbeda dengan Keenan dan Noel. Mereka berdua tau kalau tahun baru bukanlah hari perpisahan mereka bertiga. Karena Alice sudah menyatakan secara jelas bahwa dirinya tidak akan melepaskan Dalfon. Yang artinya kontrak kerja Dalfon akan diperpanjang saat tahun baru.
Keenan dan Noel memilih untuk diam. Mereka sengaja tidak memberitahukan Dalfon tentang hal itu, supaya hal itu bisa menjadi sebuah kejutan untuk Dalfon.
Noel dan Keenan yang berjalan di antara Dalfon. Dan Dalfon yang sedari tadi mengoceh tentang banyak hal.
Dalfon tersenyum lebar mengetahui bahwa dirinya bisa keluar dari pelelangan Nicola lebih cepat dari perkiraannya. Dua hari belakangan ini, ia terlalu sibuk membantu Vedora mengurus pelelangan. Sampai-sampai ia lupa bahwa malam ini adalah malam tahun baru.Dalfon menggunakan jaket tebalnya sambil menatap ke arah bulan purnama yang menghiasi malam. Senyumannya menghilang sejenak saat mengingat bahwa malam ini adalah malam terakhirnya bersama keluarga Gracia. Malam ini akan menjadi penentu nasib Dalfon ke depannya. Apakah Dalfon masih diberikan kesempatan untuk bersama keluarga Gracia atau malah Dalfon harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya sudah tidak diperlukan lagi oleh mereka?Dalfon kaget saat ada sebuah tetesan air hujan yang jatuh dari atas atap pelelangan. Dalfon tidak beranjak pergi. Dalfon masih tetap dalam posisi awal. Yang membedakannya hanyalah sekarang Dalfon mengadahkan kedua tangannya untuk menampung beberapa tetes air yang masih menetes.Dala
Arasha menatap laki-laki paruh baya yang sedang duduk di kursi yang ada di hadapannya. Dengan laporannya yang sudah tersusun rapi di dalam otaknya dan nyalinya yang sudah siap, akhirnya ia bisa menemui laki-laki paruh baya itu lagi untuk melaporkan semua yang ia dapati saat ia tinggal bersama Dalfon.Laki-laki paruh baya yang sekarang duduk di depannya adalah Carles Mafuyu. Ayah sekaligus pemimpin dari keluarga Mafuyu.Lima bulan yang lalu. Arasha mendapatkan tugas mendadak dari Carles. Dan tugas itu adalah hidup bersama dengan laki-laki yang bernama Dalfon Zephyrine dan mencari tau semua tentang laki-laki itu. Informasi tentang asal usul, kebiasaan, kepribadian, dan masih banyak lagi. Dan setelah lima bulan bersama Dalfon, Arasha berhasil mendapatkan banyak informasi. Mulai informasi yang sederhana bahkan sampai informasi yang sangat rahasia.Arasha kali ini terlihat sangat jahat, karena di balik kedekatannya dengan Dalfon, ternyata Arasha mengincar sesua
Dengan hatinya yang merasa sedih, Dalfon menatap ke arah sebuah restoran. Restoran Alice, di sanalah Dalfon akan bertemu dengan Alice. Sesuai perjanjian mereka, mereka akan bertemu sebelum pergantian tahun. Dan sekarang sudah jam 23.00. Yang artinya hanya tersisa satu jam.Sebelum masuk ke dalam restoran, Dalfon berusaha sebisa mungkin untuk melupakan seluruh kejadian tadi. Bayang-bayang Arasha yang masih menghantui pikirannya, sangat menganggu konsentrasinya.Saat ia masih berusaha, matanya tidak sengaja menatap seorang wanita yang berdiri di depan restoran. Ia tau kalau wanita itu bukan Arasha. Tetapi entah kenapa, di matanya wanita itu terlihat seperti Arasha. Saat Dalfon mengedipkan matanya berkali-kali, akhirnya kembali normal. Wajah dari sang perempuan itu pun ikut berubah.Dalfon sejak awal sudah sadar kalau ada sesuatu yang aneh dari Arasha yang tiba-tiba meminta untuk tinggal bersama dengannya. Tetapi ia tidak pernah menyangka bahwa Arasha akan be
Saat Alice baru bangun dari tidurnya, Alice merasakan pusing dan mual. Kedua hal itu ia rasakan karena tadi malam saat pesta, ia terlalu banyak minum minuman alkohol. Jadi efeknya masih ada sampai sekarang. Tetapi untung saja efeknya tidak separah tadi malam sebelum ia tidur.Tatapan Alice menatap ke arah kalender yang ada di kamarnya. Tanggal satu. Tidak ada yang aneh dari tanggal itu. Tetapi entah kenapa, tatapan Alice tidak mau beralih dari sana.Alice sempat bengong sesaat, sebelum Noel mengetuk pintunya dan meminta izin untuk masuk ke dalam kamarnya. Alice yang sudah sadar dari lamunannya pun memberikan Noel izin. Pelayan sekaligus penjaganya itu memang selalu datang ke kamarnya saat pagi hari. Untuk menjalankan tugasnya yaitu membantu Alice membersihkan badan."Noel. Apa jadwal saya hari ini padat?" tanya Alice sambil melirik ke arah Noel yang sudah berdiri di depan pintu kamar."Bisa dibilang hari ini jadwal Anda sedikit padat. Pasalnya
Semua anggota OSIS SMA Angkasa sedang melakukan sebuah rapat. Rapat yang mereka selenggarakan sekarang bertujuan untuk membahas perihal lomba tahunan yang akan diadakan bulan depan.Di lomba tahunan itu akan diadakan berbagai lomba. Mulai dari cerdas cermat untuk para rakyat biasa sampai lomba sihir untuk para penyihir.Dan untuk kali ini SMA Angkasa akan berkolaborasi dengan SMA Bulan. Yang artinya perlombaan tahunan kali ini akan menjadi perlombaan yang sangat penting bagi SMA Angkasa dan SMA Bulan. Karena siapa pun yang memenangkan perlombaan lebih banyak, maka SMA itu akan dianggap lebih baik dibandingkan SMA yang satunya.Karena SMA Bulan terlibat, maka para anggota OSIS SMA Bulan juga ikut dalam rapat ini. Arasha, Alyssa, Vedora. Ketiga orang itu yang menjadi perwakilan OSIS SMA Bulan. SMA Bulan memang sengaja membatasi murid yang pergi ke SMA Angkasa, supaya tidak terjadi kerusuhan di SMA Angkasa, karena mau bagaimana pun juga kedua SMA itu akan ber
Nara melangkah kakinya menuju ke arah wanita paruh baya yang sedang duduk di sebuah bangku taman. Tanpa mengucapkan apa pun, Nara langsung menodongkan pedangnya ke arah leher wanita itu.Kondisi taman saat itu sedang sepi. Hanya ada dirinya dengan wanita paruh baya itu. Maka dari itu, Nara berani mengeluarkan Raphael.Wanita paruh baya yang menyadari bahwa dirinya sedang diancam pun bersikap santai sambil melihat wajah orang yang sekarang berdiri di hadapannya.Senyuman wanita itu muncul saat menyadari orang yang sedang berdiri di hadapannya adalah anak laki-laki yang pernah ia ramal dulu.Tanpa bertanya atau pun memastikan terlebih dahulu, wanita paruh baya itu langsung mengerti tentang apa yang sudah terjadi pada Dalfon. Dari mana ia tau akan hal itu? Karena ia sudah meramalkan segalanya. Mulai dari awal sampai akhir, perempuan paruh baya itu sudah tau segalanya. Maka dari itu, ia tidak terkejut saat Nara mengarahkan pedang ke arahnya.
Setelah sekitar 2 bulan dari hari terakhirnya bertukar dengan jiwa Dalfon, akhirnya Nara mendapatkan berita baik. Berita tentang Dalfon yang telah menyelesaikan pelatihannya di surga dan hari ini akan kembali lagi untuk mengambil badannya.Sekitar 2 bulan ini, Nara sudah cukup bersenang-senang dengan tubuh Dalfon. Membuat Nara tidak mempunyai penyesalan apa pun, jika harus bertukar sekarang.Posisi Nara sekarang sedang ada di atas gedung yang paling tinggi di kota. Nara sengaja berdiri di atas gedung untuk melihat pemandangan kota dengan lebih jelas. Dan sekaligus untuk menghirup udara segar untuk terakhir kalinya, sebelum dirinya harus berdiam diri lagi di dalam tubuh Dalfon.Nara tersenyum kecil saat sudah mulai merasakan hawa keberadaan Dalfon. Nara sedikit kebingungan saat merasakan hawa keberadaan laki-laki itu. Pasalnya hawa keberadaannya sangat berbeda dengan yang dulu. Dulu terasa hangat. Dan sekarang terasa lebih dingin. Hampir mirip seperti hawa kebera
Dalfon mulai membuka matanya secara perlahan. Saat matanya sudah mulai terbuka lebar, ia pun menghela nafas. Sungguh malas rasanya, harus kembali ke dunia tempat asalnya. Kalau boleh memilih, Dalfon pasti akan memilih untuk beristirahat di dalam dirinya dan membiarkan Nara menggerakkan tubuhnya.Tetapi karena kejadian kemarin, Dalfon mau tidak mau harus muncul kembali. Supaya Lima Keluarga Besar tidak mencurigai dirinya. Pasalnya jika Nara yang mengendalikan dirinya, aura yang dipancarkan bukanlah aura Dalfon yang asli. Dan jika para pemimpin tau akan hal itu, pasti ia akan diselidiki lebih lanjut.Dalfon menatap seekor kucing yang ada di lantai. Kucing berwarna putih itu bukanlah kucing biasa. Pasalnya kucing itu telah dirasuki oleh jiwa Nara. Yang artinya Nara sekarang dalam wujud kucing, bukan di dalam dirinya lagi.Nara sengaja pindah dari dalam diri Dalfon, supaya jejak atas dirinya menghilang secara sempurna. Dengan begitu, tidak akan ada yang mencurigai D