Perlombaan berlangsung sangat sengit. Perbedaan poin yang didapatkan oleh pihak SMA Angkasa dan SMA Bulan sangatlah tipis. SMA Angkasa sampai sekarang mengantongi 20 poin. Sedangkan SMA Bulan mengantongi 22 poin.
Hanya berbeda dua poin. Tetapi dua poin itu sangatlah penting bagi para murid SMA Bulan. Karena dengan dua poin itu, bisa membawa mereka ke posisi puncak. Jika seandainya SMA Angkasa tidak kunjung mendapatkan poin tambahan, maka sudah dipastikan bahwa SMA Bulan yang akan memenangkan perlombaan ini.
Satu-satunya lomba yang tersisa adalah "war". Dan lomba itu bukan cuma akan diikuti oleh kedua SMA itu saja. Karena para penonton dan pengunjung juga boleh ikut serta. Hal itu membuat kesempatan SMA Angkasa akan sedikit kerepotan untuk mengumpulkan poin lebih.
Saat semua orang sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan diri mereka. Ada dua orang yang sedang sedang bersantai di bawah pohon. Wanita paruh baya yang sedang duduk santai sambil bersandar di batang p
Semua peserta "war" sudah ada di sebuah lapangan luas. Dan seperti dugaan para pemimpin, orang yang mengikuti perlombaan ini lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Membuat para pemimpin harus mengeluarkan energi ekstra untuk memastikan bahwa semua orang itu bisa keluar dari tempat itu dengan selamat.Sistem perlombaannya mudah. Para peserta hanya perlu melukai peserta lain menggunakan pisau yang diberikan oleh panitia. Setiap berhasil melukai orang lain, maka peserta itu akan mendapatkan sebuah poin. Sedangkan orang yang terluka, akan langsung didiskualifikasi dan dianggap gagal.Pisau yang digunakan oleh para peserta tentu saja pisau yang sudah dirancang khusus untuk kolosium. Sedangkan kolosium adalah tempat khusus untuk perlombaan nanti. Dimensi yang berbeda dengan dimensi yang sekarang. Tidak perduli luka separah apa pun yang para peserta dapat di kolosium, saat para peserta kembali dan permainan selesai maka luka-luka itu akan menghilang secara s
Peserta berguguran satu per satu. Sedikit demi sedikit. Sampai pada akhirnya hanya tinggal dua orang saja yang masih tersisa. Kedua orang itulah yang sekarang memegang poin tertinggi. Kedua orang itu adalah Langit dan laki-laki bertopeng. Tentu saja, pihak SMA Bulan sudah sangat berharap pada Langit. Pasalnya kalau Langit bisa memenangkan perlombaan terakhir ini, maka kemenangan SMA Bulan akan benar-benar memuaskan. Tetapi kalau pun kalah, tidak masalah. Karena atlit dari SMA Angkasa sudah gugur duluan. Yang artinya SMA Angkasa tidak mendapatkan poin sama sekali. Identitas laki-laki bertopeng itu masih menjadi misteri. Karena sampai sekarang hanya ada satu orang yang mengetahui identitas laki-laki bertopeng itu. Dan orang yang mengetahui indentitas laki-laki itu adalah Langit. Makanya saat tadi mereka berpapasan, Langit memilih untuk mengabaikan laki-laki itu dan memilih untuk melawan para peserta yang lain. Dan sekarang adalah puncaknya. Membuat Langit
Ledakan besar terjadi di dimensi kolosium. Ledakan itu berasal dari sihir Dalfon dan Langit yang saling bertabrakan. Saking besarnya ledakan itu sampai terasa di area penonton. Bahkan para penonton bisa merasakan hebatnya hembusan angin yang berasal dari dimensi kolosium. Dan betapa dinginnya hembusan angin tersebut. Layar kaca yang tadinya menampilkan rekaman pertarungan Dalfon dan Langit sempat buram. Tetapi kini sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kalau rekaman akan mulai jernih kembali. Secara logika, kalau secara langsung es tidak akan pernah bisa menang melawan api. Tetapi logika itu telah dipatahkan kali ini. Karena sihir api yang digunakan oleh Langit ternyata bisa dikalahkan oleh sihir es yang digunakan oleh Dalfon. Hal itu bisa dilihat dari tampilan layar kaca yang mulai menampilkan pemandangan di sekitar dimensi kolosium. Memperlihatkan semua benda yang ada di sana sudah membeku. Baik itu rumput, pohon, bahkan tanah. Tidak ada sama sekali tanda-tan
Sebuah kekacauan terjadi saat ada banyak orang memasuki balai kota menggunakan senjata api lalu menodongkannya ke arah para pengunjung. Banyak orang yang telah mati tertembak dan masih ada beberapa orang yang masih bertahan dengan cara diam di tempat tanpa melakukan pergerakan apa pun. Alyssa yang melihat kondisinya sudah tidak memungkinkan, langsung mengajak semua orang yang masih bisa bergerak bebas untuk pergi ke bunker. Tempat teraman untuk saat ini. Dan di bunker ada sebuah komputer yang dilengkapi oleh CCTV yang ada di seluruh kota. Dengan begitu, mereka bisa lebih tau bagian mana-mana saja yang sudah dikuasai oleh penjahat. Alyssa, Arasha, Gio, Vedora, Jingga, Ansel, Adit, Lucia. Cuma delapan orang. Tetapi itu sudah cukup. Karena kalau bergerak dengan orang banyak, maka pasti mereka akan mudah ditangkap oleh para teroris. Mereka berjalan sangat hati-hati. Supaya tidak ada yang menyadari keberadaan mereka. Jarak antara tempat mereka sekarang den
Lima pemimpin keluarga telah merasa capek karena terus menerus harus melawan para teroris yang tidak ada habis-habisnya. Sebenarnya mereka bisa saja menggunakan sihir serangan yang memiliki lingkup yang luas, supaya para teroris mati dalam sekejap. Tetapi mereka tidak bisa melakukan itu, karena masih ada beberapa penduduk yang belum diselamatkan. Kalau ia menggunakan sihir itu, sama saja mereka membunuh kepercayaan penduduk terhadap mereka.Vinka lah yang paling kerepotan dalam pertarungan ini. Karena sihir Virgo yang Vinka tau hanyalah sihir-sihir penyembuh. Vinka sama sekali tidak tau sihir-sihir apa saja yang bisa digunakan untuk menyerang. Vinka sebenarnya ingin mencoba sihir yang digunakan oleh Dalfon saat di kediaman Mafuyu. Tetapi ia rasa tidak akan sanggup, karena mau bagaimana pun, sihir itu adalah sihir terlarang. Yang artinya harus ada yang ia korbankan."Lama tidak bertemu, Adik Kecil," ujar seseorang dari barisan para teroris.Tatapan Vinka langsung
Tristan tertawa keras karena mengira kalau sebentar lagi rencananya yang telah ia rancang selama kurang lebih tujuh belas tahun akan berhasil hari ini. Sedangkan lima pemimpin masih kebingungan dengan apa yang harus mereka lakukan. Karena menyentuh bom nuklir itu dengan sihirnya mereka sama saja dengan bunuh diri.Mata Alice membulat sempurna saat melihat ada seseorang menggunakan jubah melayang di dekat arah laju bom nuklir itu. Alice memang tidak bisa melihat jelas wajah orang itu. Tetapi Alice merasa kalau ia sangat mengenal sosok itu.Mata semua orang terpanah melihat bayangan hitam yang keluar dari telapak tangan orang itu. Bayangan hitam yang mulai menutupi segala permukaan dari bom nuklir itu. Dan tepat saat bom nuklir itu hampir mengenai tangan laki-laki itu, bayangan hitam itu sudah sepenuhnya memenuhi permukaan bom itu."Lubang hitam," ujar orang itu sambil menutup matanya.Ledakan besar terjadi. Terlihat jelas ada sebuah kobaran api dari
Tubuh para lima pemimpin sudah dipenuhi oleh luka. Darah segar bahkan sudah mulai keluar dari luka-luka yang ada di tubuh mereka.Mereka bisa terluka seperti itu, karena melawan Tristan bersama para anggota Black Dragon yang lainnya. Dengan kapasitas energi sihir mereka yang sudah menipis, mereka tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi.Mereka adalah penyihir. Yang artinya kemampuan bertarung mereka bergantung pada kapasitas sihir yang mereka miliki. Kalau energi sihir yang mereka miliki sudah habis, maka itu adalah kekalahan mereka. Yang artinya kalau Black Dragon bisa bertahan sampai energi sihir mereka habis, maka pertarungan ini akan dimenangkan oleh Black Dragon. Tetapi kalau para pemimpin bisa menumbangkan para Black Dragon sebelum energi sihir mereka habis, maka mereka yang akan menang.Saat pertarungan itu terjadi. Alice masih bisa sempat mencuri-curi pandang ke arah laki-laki yang berada di jauh dari tempatnya bertarung. Laki-laki itu benar-benar
Semua orang yang ada di medan pertempuran langsung menatap ke arah sumber cahaya saat cahaya terang yang tadi muncul sudah mulai redup.Pandangan mereka sama-sama tertuju pada seorang laki-laki yang berdiri dengan tampilan yang sedikit berbeda dengan biasanya. Tubuh laki-laki itu terlihat seperti terselimuti oleh api yang berwarna putih dan matanya yang terlihat sayu.Tidak lama, muncul beberapa ekor berwarna putih dari belakang tubuh laki-laki itu. Ekor yang tadinya hanya ada empat, sekarang sudah tumbuh menjadi delapan. Tumbuh dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.Dengan bertambahnya ekor, kekuatan laki-laki itu juga ikut bertambah. Dan faktor bertumbuhnya ekor yang kedelapan adalah perkataan Langit. Langit berhasil membuat Dalfon merasakan sebuah perasaan yang bersangkutan dengan hati. Membuat penghalang yang seharusnya ada menjadi tiada. Dengan hilangnya penghalang itu, Dalfon menerobos ke tingkatan selanjutnya. Sampai pada akhirnya ia berada di ekor
Arasha, Rachel, Gio hari ini akan dilantik sebagai kepala keluarga baru. Arasha sebagai keluarga Mafuyu, Rachel sebagai kepala keluarga Virgo, dan Gio sebagai kepala keluarga Aurora.Seharusnya jabatan kepala keluarga Vinka diberikan kepada Alyssa. Tetapi dengan alasan pribadi Alyssa menolak keras jabatan itu dan memberikan jabatan itu kepada adiknya.Sedangkan Arasha maju sebagai kepala keluarga karena terpaksa. Ia tidak mempunyai kakak ataupun adik. Jadi satu-satunya orang yang bisa memimpin keluarga Mafuyu hanyalah dirinya. Membuatnya tidak mempunyai pilihan lain selain maju sebagai kepala keluarga baru.Sebenarnya ada Langit. Tetapi tidak mungkin bagi Langit untuk maju. Karena berita tentang Noel yang telah dikeluarkan dari keluarga Mafuyu sudah menyebar di masyarakat. Jadi akan menjadi masalah jika Langit yang maju sebagai penerus.Bicara-bicara tentang Langit. Alice sudah mengizinkan Noel, Keenan, dan Langit untuk menunjukkan diri mereka ke de
Semua orang kembali ke rumah darurat yang telah disiapkan oleh pemerintah. Semua orang ingat kalau mereka berada di sana karena rumah mereka hancur lebur disebabkan oleh serangan teroris. Ingatan mereka masih utuh tentang perang itu. Tetapi ada dua keping bagian ingatan mereka yang menghilang. Yaitu tentang pasukan bayangan dan Dalfon.Tidak ada satu pun orang yang bisa mengingat tentang pasukan bayangan. Dengan begitu, semua identitas anggota pasukan bayangan dan semua rahasia yang ada di kamp pelatihan pasukan bayangan akan aman.Dan tentang Dalfon. Diingatan mereka sama sekali tidak ada kenangan dengan laki-laki itu. Seakan mereka tidak pernah bertemu atau bahkan mengenal laki-laki itu.Bahkan Ansel, Adit, Jingga, dan Lucia yang memiliki hubungan erat dengan Dalfon, sekarang sama sekali tidak bisa mengingat siapakah Dalfon yang sebenarnya. Hilangnya Dalfon dari ingatan mereka disebabkan oleh sihir yang Dalfon langsungkan hari itu. Dan sihir itu adalah s
Semua orang dikumpulkan di lapangan latihan. Sudah terhitung seminggu sejak pada pengungsi mengungsi di kamp pelatihan pasukan bayangan. Dan hari ini adalah hari terakhir pada pengungsi di kamp pelatihan. Karena para petinggi sudah memutuskan untuk memindahkan para pengungsi ke rumah darurat sementara yang letaknya tidak begitu jauh dari kota mereka.Para pasukan bayangan sudah lengkap dengan pakaian militer mereka. Dengan upacara perpisahan, mereka akan mengantarkan kepindahan para pengungsi.Tentu saja ada rasa sedih di benak mereka. Karena mereka sudah lama tidak mendapatkan tamu dari luar hutan. Selama ini mereka hanya ada di dalam hutan tanpa tau bagaimana kehidupan dan berita yang ada di luar hutan. Jadi sekalinya mereka mendapatkan tamu dari luar hutan, ada banyak hal yang mereka ingin lakukan bersama. Tetapi sayangnya waktu mereka sekarang telah usai. Semuanya harus kembali ke tempat mereka masing-masing.Kaze mengucapkan sepatah dua patah kalimat di ata
Ansel dan Adit meminum segelas kopi hangat yang tadi sempat mereka bikin di dapur umum. Mereka menikmati kopi itu di sekitar api unggun. Bukan cuma mereka, ada juga Arasha, Alyssa, Lucia, dan Jingga.Mereka berenam sedang menghangatkan tubuh mereka pada malam hari yang dingin ini. Tanpa pembicaraan yang khusus, mereka duduk dan berbicara seadaanya.Rasa canggung memang terasa di benak Adit dan Ansel. Karena kedua perempuan yang sedang bersama mereka adalah para penerus keluarga besar. Yang artinya kedua perempuan itu adalah perempuan terpandang. Bisa bahaya kalau mereka memberikan kesan yang buruk pada mereka.Sedangkan Jingga dengan Arasha masih seperti biasanya. Masih tidak bisa akur dan saling mendebatkan hal-hal yang kecil. Arasha memang selalu bisa mengalah terhadap kemauan dan pola pikir Dalfon. Tetapi ia tidak mau mengalah untuk perempuan itu. Walau pun semua orang mengatakan kalau perempuan itu adalah adiknya Dalfon, ia tidak akan pernah mau
Malam harinya Dalfon tidak bisa tertidur. Tidurnya pada siang hari sangatlah pulas. Sampai-sampai saat malam hari tiba, ia sudah tidak bisa merasakan mengantuk lagi.Dalfon yang tidak tau harus apa hanya bisa duduk di balik pintu sambil memandangi sepatu kerjanya yang masih terlihat sangat bersih. Padahal setahunya, saat ia terakhir kali ia menggunakan sepatu itu, sepatu itu penuh dengan lumpur. Tetapi kemarin saat ia melihat sepatu itu di dalam kamarnya, sepatu itu sudah sangat bersih seperti sepatu baru.Dalfon langsung menurunkan sepatunya yang sedang ia pegang saat ia merasakan seseorang mendekati gudang tempat ia dihukum. Kalau dari firasat, Dalfon yakin kalau orang itu bukanlah Kaze ataupun Arisha. Karena tidak mungkin ia dibebaskan dari hukuman secepat itu.Dalfon bisa merasakan kalau pintu gedung sedikit bergetar. Tanda kalau orang yang ada di luar sana sudah mulai menyentuh pintu itu. Tetapi sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa kunci gudang aka
Apel selesai. Semua pengungsi diperbolehkan untuk kembali ke pengungsian. Dan ada beberapa orang yang masih bertahan di lapangan hanya untuk menghabiskan waktu mereka lebih lama. Mungkin di pengungsian terasa sangat membosankan. Makanya mereka ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi di lapangan bersama dengan para pasukan bayangan yang kali ini dibebaskan dari tugas.Benar, pasukan bayangan bebas dari tugas. Kalau ditanya kenapa bisa bebas tugas, karena para petinggi sedang sibuk-sibuknya mengurus pembangun kembali kota yang sudah hancur. Sampai-sampai lupa memberikan perintah pada pasukan bayangan.Ada sekelompok pengungsi yang terdiri dari tujuh orang mendekati perwira tinggi yang sedang mengarahkan salah satu anak buahnya untuk segera mempersiapkan sarapan untuk para pengungsi.Kelompok itu terdiri dari Ansel, Adit, Jingga, Alyssa, Arasha, dan Vedora. Ansel menepuk pundak perwira tinggi saat posisi mereka sudah dekat. Perwira tinggi yang saat itu sedan
Vinka menatap seorang laki-laki yang sedang tertidur pulas di atas kasur pasien. Ia adalah pemimpin dari keluarga yang terkenal dengan pengobatannya. Tetapi kali ini ia tidak bisa berbuat apa-apa pada anak laki-laki itu.Yang bisa ia lakukan hanyalah memberikan obat untuk mempercepat proses pengeringan luka yang ada pada tubuh laki-laki itu. Cuma itu saja. Sedangkan kondisi bagian dalam tubuh laki-laki itu sangatlah parah. Saking parahnya, dengan tidak ada kemampuan medis yang dapat menyembuhkannya.Vinka mengalihkan pandangannya ke arah seorang perempuan menggunakan baju militer yang berdiri tepat di depannya. Perempuan itu juga sama sepertinya. Sedang menunggu laki-laki yang ada di dalam ruangan itu siuman.Perempuan yang ada di hadapannya itu adalah Arisha. Arisha memang tidak mempunyai hubungan dengan keluarga Virgo. Tetapi kemampuan medis perempuan sangatlah bagus. Sehingga bisa menjadi dokter militer di pasukan bayangan. Pencapaian yang sangat hebat
Arisha menatap ke arah luar jendela dengan saksama. Menatap salju-salju yang jatuh ke tanah dan semakin lama menutupi seluruh permukaan tanah dengan warnanya yang putih.Dulu sekali sebelum bertemu dengan Dalfon. Arisha tidak suka dengan salju. Bukannya tidak suka karena benci. Melainkan hanya sekedar menghindari. Karena salju bisa membuat badannya sakit. Kalau pun ada tugas negara yang membuatnya harus berurusan dengan salju, maka Arisha mau tidak mau harus menggunakan pakaian tebal dan membawa sebotol minuman panas untuk menjaga suhu tubuhnya tetap hangat.Tetapi itu semua berubah semenjak bertemu dengan Dalfon. Saat Dalfon masuk ke dalam hutan larangan sebagai pelatih, semua anggota diminta untuk tidur di atas tumpukan salju dengan pakaian yang sangat tipis. Bahkan para anggota laki-laki sama sekali tidak memakai pakaian sedikit pun.Arisha menolak hal itu keras. Karena ia tidak mau diperintah oleh orang yang baru saja datang dan mengambil posisi pelati
Semua orang kaget saat tiba-tiba para pemimpin keluarga muncul di tengah-tengah lapangan. Ada yang takut dan ada yang kagum. Semua orang ingin bertanya tentang bagaimana hasil dari peperangan tersebut. Tetapi mulut mereka tidak bisa berkata-kata. Terbungkam oleh rasa takut yang mereka rasakan.Pasukan bayangan yang tadinya ada di bangunan langsung berdiri secara rapi di hadapan para pemimpin dengan posisi hormat. Yang tentu saja, semua para anggota pasukan itu dipimpin oleh Kaze.Kaze tertegun sempurna saat melihat ada sebuah air mata di pipi Alice. Perempuan terkuat yang ia kenal sekarang sedang terlibat lemah. Dulu Kaze sangat ingin mengalahkan perempuan itu, saat perempuan itu sedang dalam posisi terlemahnya. Tetapi saat melihat perempuan itu lemah, entah kenapa hati Kaze ikut merasa sedih. Seakan perasaan itu mengalir begitu saja ke dalam hati Kaze.Noel yang melihat kedatangan Alice, langsung mendekat. Ia melepaskan jas berwarna hitamnya, lalu menyelimuti t