Share

Mie

Author: PlutoPen
last update Last Updated: 2021-11-15 17:52:08

Jingga menatap secara saksama perempuan yang sedang mengoceh tidak jelas di sampingnya. Perempuan yang sedang ia tatap adalah Ratu Angelina Cantika. Sahabatnya sejak SMP. Dan teman satu bangkunya.

Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju kantin sekolah, untuk membeli sebuah makanan dan minuman.

Sebenarnya, Jingga sudah menyiapkan sebuah bekal dari rumah. Tetapi karena ia lupa memasukkan bekalnya ke dalam tas, mau tidak mau ia harus makan di kantin bersama sahabatnya.

Jingga duduk di meja yang berada di bagian pinggir kantin. Sambil menunggu Ratu yang sedang memesan makanan, ia bermain permainan yang ada di ponselnya.

Sesekali ia melirik ke arah daerah taman sekolah yang terdapat banyak bunga bermekaran dan para pasangan kekasih yang sedang menghabiskan waktu sekolah bersama di taman tersebut.

Dan tepat setelah permainannya selesai, sahabatnya datang dan duduk di kursi yang ada di seberang meja. Ia masukkan ponselnya ke dalam saku baju. Lalu menatap sahabatnya itu secara saksama.

"Kok senyum-senyum sendiri?" tanya Jingga merasa aneh dengan sikap Ratu.

"Tadi pagi aku ketemu kakakmu. Dan kamu tau apa yang bikin aku senang? Dia senyum ke arahku! Astaga, tidak kuat aku lihat senyumannya," jawab Ratu dengan histeris.

"Dia tau kamu sahabatku. Jadi wajar kalau dia mencoba bersikap ramah ke kamu."

"Tapi dia senyum! Senyum, loh! Laki-laki terdingin di sekolah ini senyum ke aku! Mana mungkin aku tidak bahagia setelah mendapatkan senyuman itu!"

"Dia juga senyum kali saat bersama sahabat-sahabatnya. Jadi tidak usah sombong dulu."

"Sahabat-sahabatnya 'kan laki-laki semua. Sekarang aku tanya, apa pernah dia senyum ke perempuan yang ada di sekolah ini?"

"Sepertinya tidak pernah. Tapi tidak tau juga, deh."

"Nah karena itu. Ini SMA Angkasa, lho. Banyak perempuan cantik di sini. Dan satu-satunya perempuan yang pernah lihat senyuman kakakmu cuma aku doang. Bagaimana aku tidak senang coba?! Nih tanda-tandanya aku sebentar lagi akan menjadi kakak iparmu. Jadi kalau kamu mau apa-apa langsung bilang aja ke aku."

"Jangan mimpi kamu! Dia masih kelas dua. Mana mungkin dia nikah sama kamu!"

"Heh, 'kan bisa nanti setelah lulus. Jadi kamu mana tau."

Jingga terdiam saat itu juga. Mungkin apa yang dikatakan oleh Ratu benar, mungkin bukan sekarang, tetapi nanti ada saatnya ia harus melepaskan Dalfon yang selama ini selalu berada di sisinya. Dan mungkin juga saat itu juga, ia akan mengerti apa itu rasanya kehilangan. Tetapi kalau memang itu harus terjadi, ia rasa ia tidak akan kuat. Karena selama ini, ia bisa bertahan karena ada Dalfon di sisinya.

"Mie kuah dan mie gorengnya nih, Dek," ucap Bu Mirna sambil menaruh dua mangkok pesanan Ratu ke atas meja.

"Terima kasih, Bu," ucap Ratu sambil menatap Bu Mirna.

"Sama-sama, Dek. Selamat menikmati," ucap Bu Mirna lalu melenggang pergi meninggalkan meja Ratu dan Jingga.

"Makan, oi! Jangan cuma diam saja," tegas Ratu sambil mengambil sumpit.

"Iya-iya, berisik banget sih kamu," balas Jingga dengan muka cemberut.

Baru saja Jingga ingin menikmati mie rebus miliknya, tiba-tiba ada seseorang yang menarik mangkoknya menjauh dari hadapannya. Dan dengan perasaan kesal, ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah wajah orang yang menarik mangkoknya. Betapa terkejutnya Ratu dan Jingga, saat melihat Dalfon, Ansel, dan Adit ada di dekat meja mereka.

"Jangan makan mie, usus kamu nanti keriting kayak rambut Adit," ucap Dalfon sambil mengangkat mangkok berisi mie milik Jingga lalu menyerahkannya pada Ansel.

"Lah, kenapa jadi rambut aku yang kamu bawa-bawa," ucap Adit sambil mengusap rambut keritingnya.

"Rambut kamu keriting tidak?" tanya Ansel sambil menatap Adit.

"Keriting, sih," jawab Adit dengan wajah polosnya.

"Ya sudah. Begitu saja repot," sahut Ansel.

"Ini kotak bekal kamu, 'kan? Kamu masih remaja, jadi jangan pikun," ucap Dalfon sambil menyerahkan sebuah kotak makan berwarna merah muda ke Jingga.

"Eh, kamu yang di sana. Tangan kamu sakit tidak?" tanya Ansel sambil menunjuk Ratu.

"Tangan? Tidak sakit, deh. Emang kenapa?" jawab Ratu diakhiri dengan sebuah pertanyaan.

"Kalau begitu bisa jalan, dong," ucap Ansel dengan semangat.

"Bisa. Tapi bukannya jalan pakai kaki?" ucap Ratu dengan wajah polosnya.

"Lah, iya juga, ya," ucap Ansel sambil menatap Dalfon.

"Kamu dari tadi mikirin gombalan cuma dapat itu doang, Nyet? Dan itu pun gombalanmu salah sasaran? Astaga! Mending kamu sekarang cari meja buat kita duduk," ucap Dalfon dengan wajah kesal.

"Santai aja kali, Nyet. Aku 'kan belum nyerah. Eh, omong-omong terima kasih mienya. Yok, Dit," ucap Ansel lalu melenggang pergi bersama Adit mencari meja kosong untuk tempat duduk mereka bertiga.

Dalfon menatap kepergian Ansel dan Adit. Kedua sahabatnya itu memang bisa dibilang bodoh dalam pelajaran. Tetapi sangat pintar dalam mendekati perempuan. Apalagi Ansel yang sudah terkenal sebagai buaya darat. Sahabatnya itu memiliki banyak pacar, saking banyaknya sampai ia tidak tau lagi yang mana pacar Ansel yang sebenarnya. Sedangkan Adit cuma memiliki dua perempuan di dalam hidupnya. Perempuan pertama adalah ibu Adit sendiri. Dan perempuan yang kedua adalah Lucia. Perempuan yang sudah dijodohkan dengan Adit sejak kecil. Dan karena perjodohan itu, Adit sampai sekarang tidak pernah mencoba mendekati perempuan yang ada di sekitarnya. Membuatnya terlihat seperti seorang jomblo.

"Kamu juga makan mie?" tanya Dalfon sambil menatap Ratu.

"Eh, iya, Kak," jawab Ratu dengan perasaan gugup.

"Ini kotak bekalku, kamu makan aja. Biar mie kamu, aku yang makan," ucap Dalfon sambil memberikan kotak bekalnya pada Ratu, lalu mengambil mangkok berisi mie milik Ratu.

"Bu Mirna, makanan dua orang ini masukin ke dalam tagihan saya. Nanti saya bayar sehabis makan," teriak Dalfon sambil menatap Bu Mirna yang sedang melayani para pembeli.

"Siap, Dek," ucap Bu Mirna sambil menatap Dalfon.

Dalfon memakan sedikit mie yang ada di dalam mangkok yang sedang ia pegang. Dan ia tersenyum kecil, saat merasa bahwa mie rebus tersebut lebih enak dibandingkan dengan mie rebus yang sering dimasak oleh Adit untuknya.

"Eh, Kak. Itu sudah aku makan sedikit," ucap Ratu saat melihat Dalfon memakan mie rebusnya.

"Enak. Terima kasih," ucap Dalfon lalu melenggang pergi meninggalkan meja Ratu dan Jingga.

"Kakakmu tidak sadar atau bagaimana? Itu sumpitku dipakai dia buat makan. Yang artinya ciuman tidak langsung," tanya Ratu sambil menatap secara saksama wajah Jingga.

"Kenapa kamu sebegitu histerisnya? Masih ciuman tidak langsung, 'kan?" tanya Jingga dengan santainya.

Jingga merasa sangat kesal. Ia merasa kesal karena Dalfon memakan mie milik Ratu, bukan mie miliknya. Seharusnya kakaknya itu lebih paham tentang ciuman tidak langsung, supaya hal bodoh seperti tadi tidak terjadi. Dan tidak menyebabkan sahabatnya merasa bahagia karena hal bodoh seperti tadi.

Sedangkan di sisi lain. Ansel sudah bersiap-siap menikmati mie goreng yang sekarang ada di hadapannya. Saat ia sudah siap dengan sumpitnya. Tiba-tiba Dalfon muncul dan merebut mangkok mienya.

"Tukar," ucap Dalfon sambil memberikan mangkok miliknya pada Ansel.

"Lah, oi! Aku tidak suka mie rebus," tegas Ansel sambil menatap Dalfon.

"Berarti mie ini buat Adit. Kamu pesan lagi sana. Nanti aku yang bayar," ucap Dalfon sambil duduk di samping Adit.

"Seriusan, nih ya? Kamu yang bayarin, nih? Tunggu-tunggu, aku pesan dulu," ucap Ansel lalu lari ke arah Bu Mirna untuk memesan mie rebus.

Adit tersenyum kecil melihat Ansel yang sedang memesan mie goreng. Sahabatnya itu memang paling semangat saat sedang ditraktir oleh Dalfon. Sedangkan dirinya sangat berbanding terbalik dengan Ansel. Bukan karena ia tidak suka ditraktir atau apa. Tetapi karena ia tau, kondisi ekonomi Dalfon tidak sebagus ekonomi. Jadi ia sangat terharu, saat Dalfon memutuskan untuk membayari makanannya dan Ansel.

"Terima kasih lho, Nyet," ucap Adit sambil mengambil mangkok mie rebus yang ada di hadapannya.

"Untuk apa?" tanya Dalfon sambil memakan mie gorengnya.

"Untuk mie ini."

"Santai aja. Lagian cuma mie, harganya tidak seberapa. Oh, iya, bagaimana kabar Lucia? Aku dengar-dengar, kalian akan tunangan minggu depan? Apa tidak masalah? Kan kalian berdua masih sekolah."

"Kayaknya sih tidak masalah. Lagian 'kan cuma tunangan. Belum sampai ke pernikahan."

"Aku cuma mau memastikan, nih. Aku sama Ansel kamu undang, 'kan?"

"Ya, iyalah. Kalian tuh sahabatku, mana mungkin aku tidak undang kalian di acara sepenting itu."

"Aku sama Ansel akan bawa hadiah yang bagus. Jadi kamu tidak perlu khawatir."

"Menurutku, kamu tidak perlu bawa apa-apa, sih. Selama kamu datang, itu sudah cukup bagiku."

"Aku tau kamu bisa beli semua barang yang kamu mau pakai uangmu dan pasti barang yang nanti aku sama Ansel kasih tidak ada artinya dibandingkan barang-barangmu yang lain. Tapi mau bagaimana pun, acara itu adalah acara yang sangat penting bagimu. Dan acara yang sangat kami nanti-nantikan. Melihat sahabat kita tunangan sama perempuan, mana mungkin kita bakalan diam saja saat lihat itu. Tenang, kado buatmu nanti aku pastiin adalah kado yang tidak bakalan bisa kamu dapatin di mana-mana pun juga."

Related chapters

  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Kemah

    Jingga sedang sibuk-sibuknya mengerjakan tugas sekolahnya di kamar. Ia berusaha sangat fokus, walau ada suara gaduh dari ruangan sebelah.Ruangan sebelah adalah kamar milik Dalfon. Sekarang di ruangan itu ada Dalfon, Adit, dan Ansel. Ketiga orang itu sedang bermain game ponsel. Dan terus-menerus berteriak sesuka mereka, tanpa memperdulikan Jingga yang sedang mencoba fokus mengerjakan tugas sekolahnya.Jingga memang bisa sabar. Tetapi kesabarannya juga bisa habis. Dan karena kesabaran Jingga sudah habis, ia memutuskan untuk keluar dari kamar, lalu mengetuk pintu kamar Dalfon.Anehnya, saat ia mengetuk pintu ruangan tersebut, tiba-tiba suara bising yang tadi ia dengar, langsung hilang seketika.Dan karena ia merasa aneh, ia memutuskan untuk membuka pintu itu secara paksa. Lalu ia mendapati tiga orang laki-laki yang sedang tertidur di atas lantai ditemani dengan kulit kacang yang berserakan di mana-mana.Jingga yakin bahwa ketiga laki-laki itu cuma pu

    Last Updated : 2021-11-15
  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Rencana Rahasia

    Ansel dan Adit sedang melamun di pinggir kolam pemancingan ikan. Memikirkan tentang bagaimana kemeriahan pesta nanti sore yang akan diselenggarakan di rumah Dalfon. Ya walau pestanya bukan pesta besar-besaran. Tetapi pesta itu adalah pesta yang sangat mereka nanti-nanti sejak dulu, karena di pesta itu mereka bisa sesuka hati membakar ikan yang telah mereka bumbui sendiri.Memikirkan tentang ikan, sekarang ikan yang sudah didapatkan oleh Ansel dan Adit masih sangatlah sedikit. Kalau dihitung-hitung, saat mereka berhasil mendapatkan dua ekor ikan yang memiliki ukuran lumayan besar.Tetapi menurut mereka sendiri, dua ekor ikan itu tidak akan cukup jika dibagikan dengan para teman-teman Jingga yang akan datang nanti sore untuk belajar bersama dengan Jingga. Jadi mereka putuskan untuk tetap tinggal di pemancingan ikan tersebut lebih lama dan memancing ikan sebanyak mungkin.Di tengah-tengah lamunannya, Adit teringat tentang kejadian kemarin malam. Kejadian di mana Da

    Last Updated : 2021-11-15
  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Khawatir?

    Dalfon, Adit, dan Ansel sedang membakar ikan di halaman belakang rumah Dalfon. Mereka bertiga saling berbagi tugas, supaya bisa lebih menghemat waktu dan tenaga.Dalfon bertugas untuk melumuri ikan dengan bumbu yang sudah mereka bertiga racik sebelumnya. Adit bertugas untuk membakar ikan. Sedangkan Ansel bertugas untuk menyiapkan nasi dan daun pisang untuk alas mereka nanti makan.Mereka kali ini akan makan di halaman belakang, karena di ruang tamu sedang ada Jingga dan teman-teman sekelasnya yang sedang mengerjakan tugas kelompok.Sebenarnya mereka bisa saja mengambil piring di dapur untuk menjadi alas mereka makan. Tetapi mereka lebih memilih makan beralaskan daun pisang karena biar lebih terasa solidaritasnya.Adit berusaha membuat ikan bakar mereka seenak mungkin. Karena nanti bukan cuma mereka bertiga saja yang makan ikan tersebut. Tetapi teman Jingga juga ikut makan bersama mereka. Jadi mereka sebisa mungkin akan membakar ikan tersebut seenak mungki

    Last Updated : 2021-11-24
  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Kantor Alice

    Alice sedang menyibukkan diri dengan membaca laporan keuangan perusahaannya. Sebenarnya tanpa ia membacanya sekali pun, pasti tidak terjadi hal yang merugikan untuknya. Karena memang semua orang yang bekerja untuknya adalah orang-orang yang jujur. Dan kalau pun ada yang berbuat curang, maka Keenan akan langsung menghabisi orang tersebut untuknya.Tetapi Alice kali ini tetap melakukan hal tersebut. Bukan untuk mengetahui laporan keuangan perusahaannya. Tetapi untuk menyibukkan diri.Alice hari ini sama sekali tidak mempunyai kegiatan yang mengasyikkan, jadi ia memilih untuk menyibukkan diri dengan cara datang ke kantor dan membaca semua laporan.Sebenarnya kalau bisa memilih, Alice bisa memilih pergi ke mall untuk berbelanja barang-barang mewah. Tetapi kegiatan tersebut sudah terlalu membosankan untuknya. Karena beberapa akhir ini, ia sudah berkali-kali berkunjung ke mall besar dan membeli semua barang yang ia sukai. Dan sepertinya tidak ada lagi barang yang inca

    Last Updated : 2021-11-24
  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Turnamen tongkrongan

    Ansel, Adit, dan Dalfon sekarang sedang berada di tongkrongan mereka. Suasana di tempat berkumpul mereka tadinya sangatlah ramai, karena memang di warung itu mereka sedang mengadakan turnamen game online.Turnamen tersebut diadakan oleh mereka sendiri. Jadi tidak ada hadiah atau pun gelar juara di turnamen tersebut, karena memang sejak awal turnamen tersebut dibuat hanya untuk kesenangan semata.Dan tentu saja orang yang pertama kali mencetuskan ide tentang turnamen tersebut adalah Dalfon. Karena memang semua orang yang ada di warung tersebut sedang tidak ada kegiatan, makanya ide Dalfon tersebut bisa berjalan lancar.Satu tim terdiri dari empat orang. Dan karena sekarang di warung tersebut ada dua puluh, maka tim yang bermain dalam turnamen tersebut hanyalah lima tim.Walau cuma sedikit. Tetapi mereka sangat-sangat merasa senang. Mereka semua menganggap bahwa turnamen tersebut adalah turnamen yang besar. Dan kalau menang mereka akan mendapatkan hadiah ya

    Last Updated : 2021-12-07
  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Pertunangan Adit

    Hari pertunangan Adit. Adit sudah siap dengan setelan jas berwarna hitamnya. Tentu saja ia sangat gugup kali ini. Karena mau bagaimana pun juga, ini adalah pertama kalinya ia bertunangan dengan seorang perempuan. Ditambah lagi, sebagian teman mainnya hadir dalam acara ini, membuatnya semakin gugup dan tidak tau harus berbuat apa.Perasaan gugupnya semakin menjadi-jadi saat ia disuruh memasangkan sebuah cincin ke jari manis Lucia. Tetapi sebisa mungkin, ia tutupi perasaan gugup itu dengan sebuah senyuman kecil yang ada di bibirnya.Dan saat cincin yang tadi ia pegang sudah melingkar di jari manis Lucia. Semua orang bersyukur. Karena dengan begitu, acara pertunangan tersebut berakhir dengan mulus, tanpa kendala apa pun.Ansel tersenyum lebar saat Adit menatap ke arahnya. Ia ikut bahagia, karena akhirnya Adit bisa melangsungkan acara pertunangan dengan baik dan tanpa kesalahan apa pun. Ia turut bahagia, karena akhirnya Adit tidak lajang lagi sekarang.Pandan

    Last Updated : 2021-12-07
  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Biaya Rumah Sakit

    Dalfon mondar-mandir di hadapan sebuah ruangan yang di dalamnya sedang ada Jingga yang sedang diperiksa oleh dokter.Dengan perasaan khawatir, ia berkali-kali mencoba untuk menenangkan pikiran dan hatinya. Supaya tidak terlalu khawatir dengan kondisi Jingga.Tetapi apa pun yang telah ia lakukan, tidak bisa membuat dirinya tenang. Semakin lama, ia semakin ingin mendobrak pintu ruangan tersebut lalu melihat keadaan Jingga dengan matanya sendiri. Tetapi ia tidak bisa melakukan hal tersebut. Bukan karena takut ditangkap oleh penjaga keamanan. Tetapi takut mengganggu dokter yang sedang memeriksa keadaan Jingga di dalam.Pandangan Dalfon langsung beralih menatap pintu, saat ia mendengar suara gagang pintu yang bergerak-gerak. Dan firasatnya benar.Saat pintu tersebut sudah terbuka. Terlihatlah dokter menggunakan sebuah masker medis berdiri ambang pintu. Dan tanpa pikir panjang lagi, Dalfon langsung menghampiri dokter tersebut. Menanyakan tentang kea

    Last Updated : 2021-12-21
  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Siuman

    Jingga perlahan mulai membuka matanya. Saat matanya sudah terbuka pelan, ia bingung pasalnya ruangan yang sekarang ia tempati bukanlah kamarnya. Dan ia sangat asing dengan ruangan tersebut.Saat melihat ke arah sekitar, ia melihat Ratu dan Dalfon yang seperti sedang membahas sesuatu di dekat jendela. Jingga ingin memanggil kakak laki-laki tersebut. Tetapi entah kenapa, ia merasa sangat lemas. Jadi ia putuskan untuk mengetuk-ngetuk sebuah besi yang ada di dekat kasurnya, memberikan tanda kepada kedua orang tersebut bahwa ia sudah sadar.Ratu dan Dalfon yang mendengar suara besi diketuk pun langsung melihat ke sumber suara. Mereka berdua tersenyum lebar, saat melihat orang yang selama ini telah mereka nanti-nanti, telah sadar.Tanpa pikir panjang, Ratu langsung berlari mendekat ke arah Jingga. Memastikan bahwa sahabat tersebut sudah sadar sepenuhnya.Sedangkan Dalfon hanya tersenyum di dekat jendela tanpa mengatakan apa pun. Ia tidak mengucapkan apa p

    Last Updated : 2021-12-21

Latest chapter

  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Epilog

    Arasha, Rachel, Gio hari ini akan dilantik sebagai kepala keluarga baru. Arasha sebagai keluarga Mafuyu, Rachel sebagai kepala keluarga Virgo, dan Gio sebagai kepala keluarga Aurora.Seharusnya jabatan kepala keluarga Vinka diberikan kepada Alyssa. Tetapi dengan alasan pribadi Alyssa menolak keras jabatan itu dan memberikan jabatan itu kepada adiknya.Sedangkan Arasha maju sebagai kepala keluarga karena terpaksa. Ia tidak mempunyai kakak ataupun adik. Jadi satu-satunya orang yang bisa memimpin keluarga Mafuyu hanyalah dirinya. Membuatnya tidak mempunyai pilihan lain selain maju sebagai kepala keluarga baru.Sebenarnya ada Langit. Tetapi tidak mungkin bagi Langit untuk maju. Karena berita tentang Noel yang telah dikeluarkan dari keluarga Mafuyu sudah menyebar di masyarakat. Jadi akan menjadi masalah jika Langit yang maju sebagai penerus.Bicara-bicara tentang Langit. Alice sudah mengizinkan Noel, Keenan, dan Langit untuk menunjukkan diri mereka ke de

  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Terlahir kembali

    Semua orang kembali ke rumah darurat yang telah disiapkan oleh pemerintah. Semua orang ingat kalau mereka berada di sana karena rumah mereka hancur lebur disebabkan oleh serangan teroris. Ingatan mereka masih utuh tentang perang itu. Tetapi ada dua keping bagian ingatan mereka yang menghilang. Yaitu tentang pasukan bayangan dan Dalfon.Tidak ada satu pun orang yang bisa mengingat tentang pasukan bayangan. Dengan begitu, semua identitas anggota pasukan bayangan dan semua rahasia yang ada di kamp pelatihan pasukan bayangan akan aman.Dan tentang Dalfon. Diingatan mereka sama sekali tidak ada kenangan dengan laki-laki itu. Seakan mereka tidak pernah bertemu atau bahkan mengenal laki-laki itu.Bahkan Ansel, Adit, Jingga, dan Lucia yang memiliki hubungan erat dengan Dalfon, sekarang sama sekali tidak bisa mengingat siapakah Dalfon yang sebenarnya. Hilangnya Dalfon dari ingatan mereka disebabkan oleh sihir yang Dalfon langsungkan hari itu. Dan sihir itu adalah s

  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Rencana Rahasia Dalfon

    Semua orang dikumpulkan di lapangan latihan. Sudah terhitung seminggu sejak pada pengungsi mengungsi di kamp pelatihan pasukan bayangan. Dan hari ini adalah hari terakhir pada pengungsi di kamp pelatihan. Karena para petinggi sudah memutuskan untuk memindahkan para pengungsi ke rumah darurat sementara yang letaknya tidak begitu jauh dari kota mereka.Para pasukan bayangan sudah lengkap dengan pakaian militer mereka. Dengan upacara perpisahan, mereka akan mengantarkan kepindahan para pengungsi.Tentu saja ada rasa sedih di benak mereka. Karena mereka sudah lama tidak mendapatkan tamu dari luar hutan. Selama ini mereka hanya ada di dalam hutan tanpa tau bagaimana kehidupan dan berita yang ada di luar hutan. Jadi sekalinya mereka mendapatkan tamu dari luar hutan, ada banyak hal yang mereka ingin lakukan bersama. Tetapi sayangnya waktu mereka sekarang telah usai. Semuanya harus kembali ke tempat mereka masing-masing.Kaze mengucapkan sepatah dua patah kalimat di ata

  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Api unggun

    Ansel dan Adit meminum segelas kopi hangat yang tadi sempat mereka bikin di dapur umum. Mereka menikmati kopi itu di sekitar api unggun. Bukan cuma mereka, ada juga Arasha, Alyssa, Lucia, dan Jingga.Mereka berenam sedang menghangatkan tubuh mereka pada malam hari yang dingin ini. Tanpa pembicaraan yang khusus, mereka duduk dan berbicara seadaanya.Rasa canggung memang terasa di benak Adit dan Ansel. Karena kedua perempuan yang sedang bersama mereka adalah para penerus keluarga besar. Yang artinya kedua perempuan itu adalah perempuan terpandang. Bisa bahaya kalau mereka memberikan kesan yang buruk pada mereka.Sedangkan Jingga dengan Arasha masih seperti biasanya. Masih tidak bisa akur dan saling mendebatkan hal-hal yang kecil. Arasha memang selalu bisa mengalah terhadap kemauan dan pola pikir Dalfon. Tetapi ia tidak mau mengalah untuk perempuan itu. Walau pun semua orang mengatakan kalau perempuan itu adalah adiknya Dalfon, ia tidak akan pernah mau

  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Malam

    Malam harinya Dalfon tidak bisa tertidur. Tidurnya pada siang hari sangatlah pulas. Sampai-sampai saat malam hari tiba, ia sudah tidak bisa merasakan mengantuk lagi.Dalfon yang tidak tau harus apa hanya bisa duduk di balik pintu sambil memandangi sepatu kerjanya yang masih terlihat sangat bersih. Padahal setahunya, saat ia terakhir kali ia menggunakan sepatu itu, sepatu itu penuh dengan lumpur. Tetapi kemarin saat ia melihat sepatu itu di dalam kamarnya, sepatu itu sudah sangat bersih seperti sepatu baru.Dalfon langsung menurunkan sepatunya yang sedang ia pegang saat ia merasakan seseorang mendekati gudang tempat ia dihukum. Kalau dari firasat, Dalfon yakin kalau orang itu bukanlah Kaze ataupun Arisha. Karena tidak mungkin ia dibebaskan dari hukuman secepat itu.Dalfon bisa merasakan kalau pintu gedung sedikit bergetar. Tanda kalau orang yang ada di luar sana sudah mulai menyentuh pintu itu. Tetapi sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa kunci gudang aka

  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Hukuman

    Apel selesai. Semua pengungsi diperbolehkan untuk kembali ke pengungsian. Dan ada beberapa orang yang masih bertahan di lapangan hanya untuk menghabiskan waktu mereka lebih lama. Mungkin di pengungsian terasa sangat membosankan. Makanya mereka ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi di lapangan bersama dengan para pasukan bayangan yang kali ini dibebaskan dari tugas.Benar, pasukan bayangan bebas dari tugas. Kalau ditanya kenapa bisa bebas tugas, karena para petinggi sedang sibuk-sibuknya mengurus pembangun kembali kota yang sudah hancur. Sampai-sampai lupa memberikan perintah pada pasukan bayangan.Ada sekelompok pengungsi yang terdiri dari tujuh orang mendekati perwira tinggi yang sedang mengarahkan salah satu anak buahnya untuk segera mempersiapkan sarapan untuk para pengungsi.Kelompok itu terdiri dari Ansel, Adit, Jingga, Alyssa, Arasha, dan Vedora. Ansel menepuk pundak perwira tinggi saat posisi mereka sudah dekat. Perwira tinggi yang saat itu sedan

  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Kembali

    Vinka menatap seorang laki-laki yang sedang tertidur pulas di atas kasur pasien. Ia adalah pemimpin dari keluarga yang terkenal dengan pengobatannya. Tetapi kali ini ia tidak bisa berbuat apa-apa pada anak laki-laki itu.Yang bisa ia lakukan hanyalah memberikan obat untuk mempercepat proses pengeringan luka yang ada pada tubuh laki-laki itu. Cuma itu saja. Sedangkan kondisi bagian dalam tubuh laki-laki itu sangatlah parah. Saking parahnya, dengan tidak ada kemampuan medis yang dapat menyembuhkannya.Vinka mengalihkan pandangannya ke arah seorang perempuan menggunakan baju militer yang berdiri tepat di depannya. Perempuan itu juga sama sepertinya. Sedang menunggu laki-laki yang ada di dalam ruangan itu siuman.Perempuan yang ada di hadapannya itu adalah Arisha. Arisha memang tidak mempunyai hubungan dengan keluarga Virgo. Tetapi kemampuan medis perempuan sangatlah bagus. Sehingga bisa menjadi dokter militer di pasukan bayangan. Pencapaian yang sangat hebat

  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Kembali

    Arisha menatap ke arah luar jendela dengan saksama. Menatap salju-salju yang jatuh ke tanah dan semakin lama menutupi seluruh permukaan tanah dengan warnanya yang putih.Dulu sekali sebelum bertemu dengan Dalfon. Arisha tidak suka dengan salju. Bukannya tidak suka karena benci. Melainkan hanya sekedar menghindari. Karena salju bisa membuat badannya sakit. Kalau pun ada tugas negara yang membuatnya harus berurusan dengan salju, maka Arisha mau tidak mau harus menggunakan pakaian tebal dan membawa sebotol minuman panas untuk menjaga suhu tubuhnya tetap hangat.Tetapi itu semua berubah semenjak bertemu dengan Dalfon. Saat Dalfon masuk ke dalam hutan larangan sebagai pelatih, semua anggota diminta untuk tidur di atas tumpukan salju dengan pakaian yang sangat tipis. Bahkan para anggota laki-laki sama sekali tidak memakai pakaian sedikit pun.Arisha menolak hal itu keras. Karena ia tidak mau diperintah oleh orang yang baru saja datang dan mengambil posisi pelati

  • Kembalinya Pangeran Yang Hilang   Kemunculan

    Semua orang kaget saat tiba-tiba para pemimpin keluarga muncul di tengah-tengah lapangan. Ada yang takut dan ada yang kagum. Semua orang ingin bertanya tentang bagaimana hasil dari peperangan tersebut. Tetapi mulut mereka tidak bisa berkata-kata. Terbungkam oleh rasa takut yang mereka rasakan.Pasukan bayangan yang tadinya ada di bangunan langsung berdiri secara rapi di hadapan para pemimpin dengan posisi hormat. Yang tentu saja, semua para anggota pasukan itu dipimpin oleh Kaze.Kaze tertegun sempurna saat melihat ada sebuah air mata di pipi Alice. Perempuan terkuat yang ia kenal sekarang sedang terlibat lemah. Dulu Kaze sangat ingin mengalahkan perempuan itu, saat perempuan itu sedang dalam posisi terlemahnya. Tetapi saat melihat perempuan itu lemah, entah kenapa hati Kaze ikut merasa sedih. Seakan perasaan itu mengalir begitu saja ke dalam hati Kaze.Noel yang melihat kedatangan Alice, langsung mendekat. Ia melepaskan jas berwarna hitamnya, lalu menyelimuti t

DMCA.com Protection Status