Share

Berhasil lepas!

Author: MeilyyanaM
last update Last Updated: 2024-08-30 15:00:32

“Saya ingin meminta maaf tentang kejadian beberapa bulan lalu, saya sadar kalau –“

“Tidak perlu dibahas. Saya sudah memaafkan jauh-jauh hari, saya justru berterima kasih. Karena anda saya bisa lepas darinya dan tahu watak asli pria itu. tidak usah terlalu dipikirkan. Bagaimana kandungan anda?” tanya Glara memotong ucapan Martha.

Martha pun menatap Glara dalam-dalam, nyatanya Martha tak mendapatkan sorot kebohongan ia justru menemukan tatapan tulus dan teduh Glara. “Dari mana anda tahu saya, Hamil?”

“Perutmu tidak bisa berbohong.”

Martha menghela napas berat. “Saya menyesal tidak mendengarkan ucapanmu dari awal. Seharusnya aku tak tergiur dengan ucapan manisnya. Nyatanya Damian bisa berselingkuh dengan tiga wanita sekaligus. Aku benar-benar menyesal.”

“Nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terjadi. kita tidak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembalinya Janda Terkaya   Tuan Besar?

    Damian kini termenung di dalam balik jeruji besi, sejak penangkapan Damian kehidupan Glara terasa lebih tenang dari sebelumnya. Seperti sekarang ini, ia sedang berkunjung ke makam Louis bersama dengan Bhuvi dan Gama. Glara tampak menaburkan bunga di atas pusaran makam Louis, begitu juga dengan Gama, sedangkan Bhuvi sedang menyapu dan membersihkan rumput yang meninggi.“Kakek, Glara sudah berhasil menangkap pelakunya. Kakek sudah tenang di sana?” ujar Glara pada batu nisan Louis. “Glara tidak sendiri, kakek. Ada Bhuvi dan paman Darel yang begitu baik membantu Glara. Kakek tidak perlu khawatir karena mulai sekarang Glara sudah bertekad akan menjalani hidup lebih baik lagi. Dan Glara juga berjanji akan melanjutkan semua usaha-usaha kakek sebelumnya.” Bhuvi terenyuh mendengar ucapan Glara.Ia mengusap bahu Glara dan menepuknya pelan. “Kakek! Kakek masih tidur ya?” tanya Gama dengan wajah polosnya.

    Last Updated : 2024-08-31
  • Kembalinya Janda Terkaya   Gama kenapa?

    Glara dan Bhuvi bertukar pandang dengan kerutan di keningnya. “Bagaimana bisa kecelakaan?”“Kami hanya mendapatkan info jika mobi yang membawa tersangka tertabrak truk dan kini tersangka sedang dirawat di rumah sakit.”“Bagaimana kondisinya?” tanya Bhuvi setelah menetralkan kagetnya.Polisi itu menatap Bhuvi bingung namun detik selanjutnya ia mengatakan jika, “kondisi tersangka cukup parah. Karena ledakan mobil itu, tersangka mengalami luka bakar di bagian wajah dan sebagian tubuhnya. saat ini dokter sedang melakukan upaya penyembuhan.”“Bhuvi bagaimana ini?”Mendengar kondisi Damian yang cukup parrah, hakim pun memutuskan untuk menunda sidang pertamanya. Peserta sidang pun dibubarkan. Bhuvi dan Glara masih tak percaya dengan informasi yang mereka dapatkan berbeda dengan Martha yang menunjukkan raut sedih dan khawatir.

    Last Updated : 2024-08-31
  • Kembalinya Janda Terkaya   Ruang pribadi Glara?

    Saat Bhuvi keluar dari gerbang, ia melihat segerombolan pria berpakaian serba hitam dan mengenakan penutup mata mereka membunyikan mesin motor begitu keras hingga terasa sakit di telinga. Bhuvi menatap satu persatu dan mencatat nomor polisi kendaraannya. Dengan langkah berani, Bhuvi berjalan mendekati mereka, belum sampai 10 langkah mereka melemparkan sebuah botol dan smoke bomb yang langsung menghalangi jarak pandang Bhuvi.Tak lama mereka memacu motornya menjauhi rumah Glara. Pengawal Bhuvi dengan cepat menutup pintu gerbang dan membantu Bhuvi menjauh dari lokasi. Mereka juga mengambil botol yang dilemparkan. Setelah berada di dalam rumah Glara, pengawal itu menyerahkan botol tadi pada Bhuvi. “Cari tahu siapa mereka.” pengawal pun mengangguk dan mulai membuka cctv jalanan.Sedangkan Bhuvi memilih untuk masuk dan membuka sura itu sembari berjalan. “Tinggalkan atau mati!” ujar Bhuvi membaca isi surat kaleng itu.

    Last Updated : 2024-08-31
  • Kembalinya Janda Terkaya   Glara diikuti orang asing?

    “Saya akan mencari info pastinya, Pak. Untuk club motor ini apakah saya perlu memberikan peringatan?” tanya Tommy pada Bhuvi yang masih mengamati foto Damian.“Tidak perlu, kamu lebih baik selidiki tentang Damian.” Tommy pun mengangguk ia lantas berpamitan untuk menjalankan tugasnya.Bhuvi dan Tommy keluar dari ruang kerja Glara, Tommy kembali menundukkan kepala kala bertemu dengan Glara yang sedang duduk di ruang tengah bersama dengan Gama. Tak lama, Bhuvi menyusulnya dari belakang. “Aku mengantar Tommy terlebih dahulu.” Glara pun mengangguk merespon ucapan Bhuvi.Di teras rumah Glara, Bhuvi menepuk bahu Tommy dan berkata, “hati-hati. Jangan sampai penyelidikan ini memakan korban lainnya.” Tommy mengangguk membungkukkan tubuhnya memberi salam pada Bhuvi.Setelah mobil jeep yang dikendarai Tommy berlalu, barulah Bhuvi berbalik badan dan menyusul Glara di ruang tengah. Glara tak bertanya apapun pada Bhuvi karena ia menjaga privasi pria itu dan Glara juga yakin jika apa yang pria itu la

    Last Updated : 2024-09-10
  • Kembalinya Janda Terkaya   Siapa Uta?

    “Aku yakin!” ujar Boy dengan sorot mata menatap Bhuvi yakin.“Suruh dia menemuiku.” Raut wajah Boy berubah menjadi riang, ia bahkan nyaris melompat dari posisinya.“Sekarang?” tanya Boy penuh antusias.Bhuvi mengendikkan bahunya, “terserah.”“Aku akan menjemputnya! Aku izin sebentar ya.” Bhuvi mengangguk, Boy pun bergegas keluar dari ruang kerja Glara dengan wajah riang. Entah siapa teman yang Boy maksud namun, Bhuvi akan mencoba membantu jika memang orangnya menyakinkan.Tak lama dari kepergian Boy, seseorang mengetuk pintu ruang kerja Glara. Bhuvi pun mempersilakan orang itu untuk masuk. “Permisi Pak,” sapa Tommy masuk ke dalam ruangan.“Pelakunya merupakan komplotan dari club tadi. Saya sudah menangkapnya dan menyerahkan ke kantor polisi beserta dengan bukti cctv-nya.”Bhuvi mengangguk. “bagaimana dengan Damian?”“Saya menemukan beberapa fakta Pak. Yang pertama, tentang jenjang waktu di mana kecelakaan dan proses korban dibawa. Korban pertama yang merupakan sopir mobil tahanan masu

    Last Updated : 2024-09-10
  • Kembalinya Janda Terkaya   Rekam jejak Tasha?

    Bhuvi menatap Glara yang tengah berbaring di atas ranjang di hidungnya terpasang alat bantu pernapasan, di samping tubuh Glara duduk Gama yang menatap dengan tatapan sendu. Sedangkan, Boy sedang berada di kamar rawat Tasha wanita yang keadaannya sama dengan Glara.Jemari lentik Glara mulai bergerak pelan, ia mengerjapkan mata dan bersuara lirih, “Bhuvi.”Bhuvi sontak menoleh dan menundukkan tubuhnya, “aku panggil dokter dulu ya.”Glara mencekal lengan Bhuvi ia menatap pria itu lirih. “Bagaimana Tasha?” tanyanya dengan lemah.Bhuvi pun sontak berbalik dan menatap Glara teduh. “Dia ada di ruang sebelah. Kamu butuh apa?”Glara lagi-lagi menggeleng, sebenarnya ia tak butuh apapun selain kehadiran Bhuvi didekatnya. Bhuvi pun kembali duduk dan mengusap punggung tangan Glara lembut, sedangkan Gama bergerak memijat kaki Glara dengan tenaga kecil yang ia punya.“Bhuvi, keadaan Tasha baik-baik saja? aku khawatir melihat dia pingsan tadi. Aku yakin dia orang baik dan tulus. Aku bisa merasakannya

    Last Updated : 2024-09-10
  • Kembalinya Janda Terkaya   Perawat gadungan?

    Dengan raut wajah panik, Martha segera bangkit dari posisinya dan berjalan menuju ke kamar sang Ayah. Di luar kamar sudah berkerumun beberapa pekerja Martha, mereka tampak meneteskan air mata melihat kondisi ayah Martha.Dengan sisa tenaga dan kondisi perut yang semakin besar, Martha bergerak memecah kerumunan. Ia menutup mulutnya dengan raut wajah yang tak bisa digambarkan lagi. “Ayah,” lirih Martha seraya berjalan gontai menuju ranjang ayahnya.“Panggilkan dokter‼ Cepat panggil dokter‼” bentak Martha pada pelayannya yang berdiri di ambang pintu kamar.Dengan langkah terburu-buru, salah seorang pelayan bergegas menuju ke telepon rumah dan menghubungi dokter pribadi keluarga Martha. Tak sampai 15 menit, seorang pria dengan jas putih dan tas dokternya berjalan masuk ke dalam kamar. “Biar saya periksa terlebih dahulu.”Martha menunggu di belakang dokter itu, ia berus

    Last Updated : 2024-09-11
  • Kembalinya Janda Terkaya   Kagum dengan kebesaran hati Glara?

    Raut wajah Darel pun berubah menjadi lebih panik, ia menatap Glara dan Bhuvi bergantian. “Saya akan segara ke sana.” Darel pun menyudahi sambungan teleponnya dan mendekat ke arah Bhuvi.Darel menyimpan ponselnya dan berkata pada Bhuvi, “Pak Drew, ayahnya Martha meninggal.”Glara sontak membulatkan manik matanya mendengar ucapan Darel, “kapan? Kok bisa? Kita ke sana.”“Glara tenang dulu, kita akan ke sana tetapi antarkan Gama pulang dulu.”Setelah itu mereka bergegas menuju ke halaman parkir dan masuk ke mobilnya masing-masing. Darel lebih dulu ke rumah Martha, sedangkan Glara dan Bhuvi mengantarkan Gama, Boy dan Tasha ke rumah Lana dan menitipkan di sana.Singkat waktu, Bhuvi dan Glara baru saja tiba di kediaman Martha. Glara bergegas menghampiri Martha yang sedang menangis di depan peti Drew. Glara menatap Bhuvi dan mengatakan, &ld

    Last Updated : 2024-09-11

Latest chapter

  • Kembalinya Janda Terkaya   Konfeti awal kehidupan baru

    “Kamu cantik sekali,” puji Lana menatap Glara dengan senyum yang tak bisa ia sembunyikan. “kamu benar-benar ratu hari ini.” Glara semakin tersipu malu mendengar pujian Lana.“Tante bisa aja, Glara jadi malu,” ujar Glara menundukkan kepala.“Sebelum turun, boleh kami ambil gambar untuk portofolio?” tanya salah satu perias meminta izin pada Glara dan Lana.Glara pun mengangguk dan mengikuti arahan dari perias untuk mengambil beberapa pose di dekat jendela kamar villanya. “Terima kasih, Bu,” ujar perias itu seusai mengambil gambar Glara dari beberapa angle.“Saya juga berterima kasih sudah menyulap saya jadi seperti ini,” balas Glara dengan senyum manis di wajahnya.Setelah perias tadi selesai merapikan barangnya dan berpamitan keluar ruangan, Lana duduk di samping Glara. “Glara, terima kasih sudah menerim

  • Kembalinya Janda Terkaya   Pertemuan Gama dan Damian

    “Pihak kepolisian hanya meminta bantuan untuk menyampaikan permintaan janji, Tuan.”Bhuvi menganggukkan kepala. “Oh iya, besuk pagi sebelum ke villa saya akan ke sana. Glara apa kamu mau ikut?” tanya Bhuvi pada Glara yang menatapnya.Glara terdiam sejenak, “iya,” sahut Glara seraya menganggukkan kepala.Bhuvi tersenyum mendengar jawaban Glara. Ia lantas mengusap puncak kepala Glara lembut. “Paman Leo‼ kita main lagi . Paman Leo yang berjaga aku dan Erina yang bersembunyi‼” pekik Gama seraya berdiri di dekat Leo.Leo tampak ragu namun akhirnya ia mengangguk setelah mendapatkan persetujuan dari Bhuvi. kini Gama, Erina, Leo dan Boy sedangkan Tasha ia sedang ditugaskan untuk mengurus persiapan pernikahan Glara di villa tempat proyeknya dulu dibangun, tentu saja dengan Tiffany yang menjadi event organizernya.Glara menarik napas dalam-da

  • Kembalinya Janda Terkaya   Belum terbiasa

    “Aku ingin mengajak Tiffany bekerja di perusahaan. Aku tahu dia memiliki kemampuan yang memadai dan setelah menikah nanti aku ingin membatasi pekerjaan jadi aku rasa aku butuh Tiffany untuk membantu menghandle. Bagaimana menurutmu?”Bhuvi terdiam sejenak ia tampak berpikir sejenak. “kita coba bicarakan padanya nanti.” Glara tersenyum senang mendengar balasan Bhuvi yang ternyata mendukung permintaannya.Mobil pun kembali hening hingga tiba di kantor Glara. Setibanya di sana, Glara dan Bhuvi bergegas menuju ke ruang meeting. Beberapa dewan direksi sudah menunggu kehadiran mereka, Glara pun segera memulai meeting yang membahas perihal penemuan untuk bahan produk yang batal dulu.“Maaf sudah menunggu lama,” ujar Glara seraya membungkukkan tubuhnya. “Pertama-tama, terima kasih atas kehadirannya. Selanjutnya, saya akan menjelaskan tentang hasil riset yang saya temukan dalam penyelidika

  • Kembalinya Janda Terkaya   Ada saksi baru?

    Semua orang yang berada di dalam ruang sidang pun menatap kehadiran wanita dengan sorot mata bertanya-tanya. “Tiffanny?” lirih Glara kala melihat sosok wanita muda yang berdiri di antara puluhan orang yang hadir di dalam sana.“Siapa orang ini? Dan saksi dari pihak mana?” tanya Hakim pada pengacara Damian maupun Robert.“Saya Tiffany Magdalena, anak dari Daniel Woody. Politikus yang meninggal di dalam sel tahanan karena tuduhan tak beralasan.”Hakim pun mempersilakan wanita muda itu untuk maju ke depan dan dilakukan sumpah. Setelah melakukan sumpah, hakim dan jaksa penuntut mulai menginterogasinya.“jadi apa yang anda ketahui atau apa yang ingin anda sampaikan?” tanyanya pada Tiffany yang berdiri di depan mic dan menatap lurus ke arah hakim.Tiffany menarik napas dalam-dalam ia menatap Damian dan Robert bergantian. “Robertinus

  • Kembalinya Janda Terkaya   Sidang terakhir Damian?

    “Erina yang akan melakukannya,” jawaban singkat Bhuvi membuat Glara dan Darel mengerutkan kening bingung. “Erina pernah berkata, dia ingin menjadi pengacara dan membersihkan nama ibunya. Itu salah satu tujuanku mengadopsi Erina.”Darel pun mengangguk. “Semoga masih ada waktu untuk membuka kembali kasus itu.” Bhuvi mengangguk. “Oh iya, kalian kapan akan menikah? Lamaran kan sudah.”Glara tersedak salivanya sendiri sedangkan Bhuvi hanya menatap Darel tenang. “Setelah semua masalah selesai aku akan menyiapkannya. Bagaimana Glara?” tanya Bhuvi menatap Glara yang sedang menyembunyikan raut wajah malunya.“Em, aku ikut saja,” sahut Glara singkat masih dengan posisinya.“Aku akan membantu persiapannya, jangan sungkan beri kabar padaku apa yang bisa aku bantu,” ujar Darel dengan senyum bahagia yang terus terpancar di wajahnya

  • Kembalinya Janda Terkaya   Robert tertangkap?

    “Damian sudah mengatakan siapa orang yang menyuruh dan membiayai perbuatannya.” Manik coklat Glara membulat sempurna kala mendengar ucapan Bhuvi.“Kok bisa?”Bhuvi tersenyum tipis. “Mungkin dia sudah sadar kalau perbuatannya salah.”“Bagaimana dengan hukumannya?” tanya Glara masih menatap serius ke arah Bhuvi.Bhuvi menggeleng. “untuk bebas kemungkinannya kecil. Tetapi untuk meringankan hukuman munngkin bisa. Apapun itu, yang terpenting sekarang ini dia sudah memutuskan hal yang tepat.”Glara pun mengangguk. “Setelah sidang putusan nanti. Entah dia bebas atau tidak, dia meminta untuk bertemu dengan anaknya Martha.”Kening Glara berkerut mendengar ucapan Bhuvi. “Beberapa hari lalu aku dan Leo mendatanginya. Dan menawarkan kerja sama. Bagaimana pun juga, Damian adalah saksi kunc

  • Kembalinya Janda Terkaya   Sebuah pengakuan

    “Mungkin kau bisa bebas atau memperingan hukumanmu,” balas tim penyidik tenang dan sorot mata tajam. “jadi benar ada orang dibalik anda?”Damian terdiam, ia tak bisa menjawab ucapan pria itu. entah apa yang membuat Damian begitu berat untuk berkata yang sebenarnya. “bolehkah aku menghubungi seseorang?”“Aduh, kamu ini membuang waktu.”“Hanya 10 menit. Setelah itu aku akan mengatakan yang sebenarnya,” ujar Damian mencoba membujuk petugas penyidik. Akhirnya pria itu memberikan ponselnya, Damian segera menekan angka-angka di layar ponsel penyidik dan menempelkannya pada telinga.Terdengar nada sambung panggilan namun Damian tak kunjung mendapatkan jawabannya. Damian tak menyerah ia terus mendial nomor tersebut hingga beberapa kali. Hingga petugas penyidik kesal dengan sikap Damian. “sudahlah kamu ini, membuang waktu. Kembalikan!” be

  • Kembalinya Janda Terkaya   Damian dan segala kebingungannya

    Sudah lebih dari seminggu Damian dilanda kegelisahan dan kebingungan. Berulang kali Damian membaca surat perjanjian yang diberikan Bhuvi padanya. Dan sesuai jadwal yang diberikan, hari ini Damian akan mendapatkan kunjungan dari pengacaranya.“Ayo!” ujar polisi seraya membukakan pintu sel tahanan dan menuntun Damian bertemu pengacaranya di ruangan khusus.Damian masuk ke dalam, ia menatap sosok pria paruh baya yang duduk di salah satu kursi. Damian pun mendekatinya dan duduk di depan pria itu. “Bagaimana keadaanmu?” tanya pengacara itu ketika Damian duduk di depannya dan Pak polisi menutup pintu meninggalkan mereka berbincang berdua.“Tidak terlalu baik,” balas Damian menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kayu yang ia duduki.Pengacara itu menganggukkan kepala. “kenapa?”“Kapan aku bisa bebas?” tanya Damian lugas d

  • Kembalinya Janda Terkaya   Perjanjian dari Bhuvi?

    “Kamu akan terkejut kalau tahu perusahaannya dan siapa orang yang memimpin perusahaan itu,” ujar Glara dengan raut wajah serius.Bhuvi menatap Glara dengan menaikkan sebelah alisnya. “memangnya siapa?”Glara menarik napas dalam-dalam lantas menatap Bhuvi dalam-dalam dan berkata, “Robert.”Bhuvi tersenyum. “jadi benar dugaanku selama ini. Pria ini yang memanipulasi keadaan dan menjadikan Damian pelakunya.”“Kamu sudah tahu?” tanya Glara masih dengan tatapan yang sama.Bhuvi mengangguk, “tidak semuanya. aku hanya tahu sosok Robert yang menyuruh Damian dan menghasut pria itu. kalau tujuannya melakukan itu, aku baru tahu sekarang.” Bhuvi menatap Glara dan berkata, “seperti yang aku katakan tadi. Beberapa hari lalu aku menyelidiki semuanya bersama Tommy dan Leo. Dan aku menemukan nama Robert tetapi tid

DMCA.com Protection Status