Share

Bab 972

Suara tangis gadis itu terasa menggema di telinga Rashel. Para penonton di sekitar sana terkejut.

"Kenapa Si Gadis Pianis Berbakat itu manggil dia 'Mama'?"

"Aku pernah nonton konser Michelle. Waktu itu dia memainkan sebuah lagu, judulnya ‘Untuk Ibu’, katanya itu untuk mengenang ibunya."

"Apa dia nggak punya ibu sejak kecil?"

"Tapi bukan berarti dia bisa manggil siapa saja ‘Mama’, ‘kan? Lihat, wanita itu sampai terkejut."

"Aku juga akan kaget kalau tiba-tiba punya anak segede itu ...."

"Seandainya Michelle manggil aku 'Mama', aku langsung panggil dia “Anak Baik'!"

"Mimpi! Mana mungkin, ngaca dong wajahmu kayak apa. Hahaha."

" …. "

Suara tangisan Michelle dan suara orang-orang yang berbicara di sana terdengar gaduh di telinga Rashel.

Dia menarik nafas dalam-dalam, "Dik, aku bukan ibumu. Tapi kalau kamu rindu Mama kamu, Tante bisa temani kamu ngobrol."

Michelle menghela nafas panjang.

Mata jernihnya menatap Rashel, tangan kecilnya menarik lengan Rashel, seolah takut Rashel akan kabur.

"Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status