Share

Bab 974

Michelle menggigit bibirnya.

Walaupun dalam ingatannya Mama adalah orang yang mudah marah, tapi Michelle sangat merindukan Mamanya. Dia selalu berharap sang Mama bisa pulang.

"Ada apa Michelle? Kok nggak makan? Nggak suka sama makanannya?” Rashel bertanya dengan senyum di bibirnya. Tatapannya sangat lembut.

Air mata Michelle nyaris menetes. Mamanya tidak pernah sebaik ini, tidak pernah selembut ini ... Apa mungkin Michelle salah orang?

"Jangan nangis, Sayang." Rashel menghapus air mata Michelle, "Kalau kamu memang yakin Tante adalah Mama-mu, panggil saja aku Mama, Tante nggak keberatan, kok."

Michelle menangis, suaranya tersekat, "Aku boleh peluk Mama, nggak?"

"Tentu saja." Rashel membuka lengannya untuk gadis kecil itu.

Gadis berusia sembilan tahun itu menangis di bahu Rashel.

Robin, dari kejauhan, segera mengambil beberapa foto, lalu menghela napas dalam-dalam.

Sudah tiga tahun Robin membersamai gadis kecil itu. Selama itu, Robin tidak pernah melihatnya seperti ini.

Mungkin m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status