Share

Bab 866

Dulu dia bertemu dengan Hendo, belum pernah bertemu dengan lelaki itu sebagai seorang menantu.

“Halo, Pak Ronald.”

Hendo berdiri dan berjabat tangan dengan Ronald. Dengan tenang Ronald berkata, “Pa, panggil namaku saja.”

Sapaan “Papa” membuat tubuh Hendo yang sebelumnya tegang perlahan menyunggingkan senyum lega. Kalau dia bisa ikut Rachel memanggilnya dengan sebutan “Papa”, berarti hubungan keduanya baik-baik saja.

“Kenapa Papa tiba-tiba datang?” tanya Rachel sambil meletakkan cangkir teh di hadapan Hendo.

“Kata Zico kamu pingsan. Awalnya Papa mau lihat kamu di rumah sakit, tapi nggak ada waktu terus. Setelah istirahat sepanjang malam, sekarang kondisinya sudah membaik?” tanya Hendo dengan raut khawatir.

“Sudah, nggak ada apa-apa. Awalnya aku mau ke lokasi proyek, tapi Ronald memintaku untuk istirahat di rumah saja. Di rumah benar-benar membosankan sekali.”

Dengan galak Hendo berkata, “Kamu harus ikut saran Ronald. Diam saja di rumah karena urusan proyek ada Zico. Kalau nggak beres, m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status