Share

Bab 864

Gedung Adijaya Group yang tinggi menjulang dijadikan sebagai sebuah simbol utama dalam lingkungan bisnis. Adijaya Group sudah mengakar di Kota Suwanda. Pemilihan calon penerus perusahaan raksasa itu membuat keadaan di dalam perusahaan menjadi semakin sibuk.

Zico datang ke kantor divisi keuangan dengan membawa dokumen.

“Pak Zico, ada apa gerangan?” tanya manajer keuangan sambil tersenyum lebar. Dia membuka dokumen pemberian Zico dan membacanya sekilas.

“Ternyata mengenai investasi proyek resor. Bu Sharon pagi-pagi sudah telepon dan membicarakan hal ini. Sekarang saya setujui dulu, Pak Zico tunggu sebentar.”

Zico mengangguk dan menunggu dengan sabar. Akan tetapi ketika surat pengeluaran dana diterima di tangannya, kening Zico berkerut seketika.

“Nilai investasi tahap pertama yang ditulis adalah 30 triliun.”

“Proposal awal sudah ditulis 20 triliun. Saya juga mengikuti peraturan saja. Rekening perusahaan hanya tersisa 40 triliun dan mau digunakan untuk proyek petrokimia. Saya nggak bisa me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status