“Rachel, bukannya kamu di rumah sakit? Kok balik?”Farah menyambut Rachel setelah mengganti sepatunya. Dia dengan refleks menggenggam tangan Rachel, lalu tiba-tiba terkejut dan berkata, “Kok tangan kamu dingin banget? Baju kamu tipis banget ini, hati-hati lho nanti malah sakit lagi. Ayo, ke atas dulu ambil jaket.”Rachel menarik tangannya. Lampu ruang tamu seakan menyoroti wajahnya yang dingin. Mata merah dan senyum sinis di bibirnya terlihat sangat jelas. Farah akhirnya tersadar bahwa ada yang aneh dengan Rachel. Dia meletakkan tasnya, kemudian bertanya, “Ada apa, Rachel?”“Kamu sudah lama tahu, ‘kan?” Satu pertanyaan Rachel itu membuat Farah seketika membeku.Farah meremas tangannya, kemudian mencoba menjawab dengan tenang, “Apa maksud kamu, Rachel? Apanya yang sudah tahu lama?”“Anak laki-laki kembar. Mereka berdua saudara. Aku nggak ngerti kenapa dulu kamu tega melepaskan sang kakak. Aku juga nggak ngerti kenapa dua puluh tahun kemudian kamu juga tega membantu sang kakak membunuh
Rendy membunuh suami Rachel. Rachel harus balas dendam.“Rachel, dengarkan aku. Tolong jangan reaktif.” Farah kembali menarik pergelangan tangan Rachel, kemudian meneruskan, “Ronald sudah meninggal. Dia sudah mati. Kalau berita kematian dia tersebar, berarti anak-anak tidak punya ayah lagi. Tanjaya Group jadi nggak punya ‘kepala’, dan nama baik keluarga Tanjaya juga akan rusak. Jika itu terjadi, nggak ada orang yang akan bisa melindungi kamu dan anak-anak lagi …. Memangnya kamu mau lihat hasil yang begitu?”“Dua puluh tahun lebih Rendy hidup di dunia kegelapan. Dia sangat mensyukuri hari-harinya saat ini. Dia pernah bilang bahwa dia pasti akan bersikap baik sama kamu dan anak-anak. Dia juga akan jadi ayah yang baik,” Farah memohon, “Rachel, kamu anggap saja Rendy sebagai Ronald, ya. Kamu coba cintai dia. Jalani kehidupan kalian dengan sebaik mungkin. Lindungi anak-anak. Begini pasti bagus. Aku mohon, Rachel ….”Rachel melepaskan jari-jari cengkeraman Farah satu-persatu, kemudian berkat
Michael dan Eddy saling berpandangan. Keduanya terlihat sangat tegang. Bahkan Darren, yang biasanya sangat nakal, juga merasakan sesuatu yang aneh. Dia berkata sambil menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal, “Kok aku merasa Mama agak nggak benar, ya?”Eddy memonyongkan bibirnya, berkata, “Michael, kayaknya Mama bohong, deh. Iya, nggak?”Michael mengangguk. Dia teringat dulu saat adiknya sakit dan masuk rumah sakit, wajah ibunya juga begitu kusut. Namun paling tidak, saat itu tatapan mata sang ibu masih terang. Barusan, mata Rachel merah. Siapa pun yang melihatnya pasti akan terkejut. Jadi, sepengertian Michael terhadap sang ibu, sepertinya kali ini sesuatu yang besar telah terjadi. Michael berkata dingin, “Aku mau pulang.”Bagaimanapun juga, dia harus berada di sisi ibunya. Michael harus menemani ibunya menghadapi segala kesulitan. “Aku juga mau pulang,” Darren ikut berkata, “Beberapa hari terakhir aku mimpi buruk terus. Aku mimpi Mama sama Papa lagi ada masalah. Aku baru ak
Karena sudah tahu bahwa Rachel sedang ada masalah, maka keempat anak kecil ini pasti tidak akan tenang berada di luar negeri. Jika Melvin memaksa mereka untuk tetap tinggal di sana, maka bisa jadi empat anak kecil ini akan diam-diam kabur. Daripada begitu, lebih baik ….“Om pulang sama kalian, deh,” ujar Melvin tak berdaya.“Istirahat dengan baik malam ini. Besok pagi, penerbangan paling pagi, kita pulang ke Suwanda.”Baru saja Melvin mengatakan hal itu, ponselnya bergetar. Dia melirik sejenak layar ponselnya. Telepon dari ayahnya. Warna wajah Melvin seketika berubah. Jika saat ini sang ayah menyuruhnya pulang, maka siapa yang akan melindungi anak-anak ini?Melvin mengerutkan keningnya sambil berjalan ke balkon, lalu menerima telepon. “Pa, aku lagi ada urusan. Kalau sudah selesai urusannya, aku pasti pulang. Sudah dulu, ya ….”“Melvin,” sebuah suara berat dan serius membatalkan gerakan Melvin yang hendak memutus sambungan telepon. “Papa dengar kamu kenal dengan orang Kelompok Hita
Malam telah larut. Bulan sabit bersinar laiknya perak bercahaya. Rachel duduk di balkon. Tangannya menggenggam erat sebuah cincin berlian. Itu adalah cincin yang dipasangkan Ronald untuknya pada saat mereka menikah. Untung saja Rachel tidak membuang cincin itu ke tempat sampah karena marah saat itu. Berlian berwarna biru laut itu menjadi satu-satunya benda kenangannya bersama Ronald. Akan tetapi, di mana cincin yang dia berikan pada Ronald sekarang?Wajah Rachel dipenuhi dengan bekas air mata. Dia terlihat sangat menyedihkan di bawah sinar rembulan.Rachel bukanlah orang yang senang menangis. Empat tahun belakangan ini dia jarang sekali menangis. Apa daya, hari ini Rachel justru sudah menangis berkali-kali.Padahal sudah jelas kedua matanya terasa kering. Namun, air mata Rachel seakan tak mau berhenti mengalir. Ini adalah kali pertamanya dia tak tahu harus berbuat apa dalam hidup, tidak tahu langkah apa yang selanjutnya harus dia ambil. Jika saja tidak ada empat orang anaknya, Ra
Rachel memiringkan tubuhnya kemudian berkata datar, “Ada waktu buat ngobrol nggak?”“Memangnya kamu punya apa buat ngobrol sama aku?” Rendy tersenyum sinis, kemudian melanjutkan, “Jangan bawa-bawa identitas. Kuperingatkan sekali lagi, ya. Sekali saja identitasku bocor, maka yang pertama kali akan mati adalah psikolog itu. Yang kedua … lihat saja siapa diantara keempat anak itu yang paling nakal. Maka dia yang akan bertemu dewa kematian lebih dulu.”Tangan Rachel tergenggam erat, hampir saja dia melayangkan pukulan. Rachel tidak bisa menahan diri jika Rendy membawa anak-anaknya sebagai ancaman. Untung saja anak-anak sudah dia kirim ke luar negeri. Sementara ini, Rachel tidak perlu khawatir dengan keamanan mereka. Rachel menghela napas panjang, kemudian berkata, “Justru karena aku nggak punya apa-apa, makanya aku pengin ngobrol sama kamu. Memangnya kamu mau di rumah ini akan selalu ada bom yang bisa meledak sewaktu-waktu?”Rendy memandang Rachel sekilas, kemudian melangkah masuk ke dal
Rendy menatap Rachel dengan dingin.Dia sudah hidup sengsara, hidup dalam kegelapan sejak lahir. Hal yang paling dia dambakan adalah cahaya. Harapan.Yang lebih dia butuhkan saat ini adalah identitas sebagai presiden direktur Tanjaya Group, bukan saham atau aset Tanjaya Group.Jika mentransfer sebagian saham perusahaan bisa membuat wanita ini tidak bertingkah dan mencari masalah, itu akan menjadi kesepakatan yang bagus.“Selama kamu menjalankan peranmu sebagai istriku dengan baik. Aku nggak akan melupakan bagianmu.” Rendy berkata dengan dingin, “Besok aku akan meminta asistenku untuk mentransfer saham perusahaan menjadi atas namamu. Apa kamu puas?”Cengkraman Rachel di telapak tangannya perlahan mengendur. Dia mengerutkan bibirnya dan berkata, “Ini bukan supaya aku puas, tetapi supaya kamu bisa menebus kesalahanmu. Ini utangmu pada Ronald dan harus ditebus untuk anak-anak kami.”Setelah mengatakan itu, Rachel berbalik badan dengan acuh tak acuh dan langsung pergi ke kamar mandi.Tatapa
“Menikah belum satu bulan, tapi sudah mau bercerai. Apa yang terjadi di antara mereka?”“Ada orang yang berspekulasi bahwa ada pihak ketiga yang terlibat. Benarkah demikian? Kami harap Anda mau menunggu kebenarannya setelah reporter kami mewawancarai mereka.”“….”Rachel tersenyum kecil ketika melihat berita itu.Wartawan-wartawan itu benar-benar tidak mengecewakannya.“Rachel, apa yang dikatakan berita ini benar?” Tangan Farah juga gemetaran. “Kalaupun kamu mau bercerai, jangan secepat itu.”Rachel berkata dengan acuh tak acuh, “Dia cepat atau lambat akan memiliki anak sendiri. Aku hanya memperjuangkan hak anakku sebelum hal itu terjadi. Mau cerai atau nggak, nggak ada bedanya bagiku.”Orang yang terdaftar bersamanya di akta nikah adalah Ronald, bukan Rendy.Jadi, memang tidak ada gunanya mereka bercerai.Farah masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi ponsel Rachel bergetar. Rachel mengangkat panggilan itu dan tersenyum dengan tenang. “Oke, aku akan segera ke sana.”Dia menutup telepon,
Layar penuh dengan komentar netizen yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka, "Aku nggak bisa menerima kabar sedih ini." Namun, suasana cepat berubah ketika pembawa acara, dengan senyum lebar, mengingatkan penonton yang terhanyut dalam suasana, "Tunggu dulu, bukankah Dewi Anggun masih punya kabar baik yang ingin dibagikan ke kita?"Peringatan itu berhasil menarik kembali perhatian semua yang hadir. Semua orang tampak menahan napas, menunggu Anggun untuk melanjutkan. Dengan suara yang jernih, Anggun mengumumkan, "Aku dan Kevin akan segera menikah!"Kejutan dan kegembiraan bercampur menjadi satu. "Ini sungguh kabar yang luar biasa! Akhirnya, hari yang dinantikan telah tiba!" Tangis haru dan tawa kebahagiaan bercampur aduk, "Anggun dan Kevin akan bersatu! Masa muda kami, penuh dengan kenangan cinta yang kami saksikan bersama, akan segera membuahkan hasil!" Ucapan selamat dan harapan untuk kebahagiaan yang abadi menggema di ruangan, menciptakan suasana yang tak terlupakan.Anggu
Keluarga Hutomo kembali terhanyut dalam keheningan. Dari tiga menantu perempuan yang ada di sana, Laura sudah terisak tidak bisa berkata-kata karena terharu, sementara Nadira dan Selena yang sedikit lebih kuat, juga terlihat matanya memerah. Hal ini membuat ketiga bersaudara keluarga Hutomo yang awalnya terhanyut dalam perasaan terharu, seketika menjadi masam. Kenapa istri-istri mereka jadi terharu karena pria lain?!Tentu saja, ketiga bersaudara itu tidak memiliki kesempatan untuk meledak karena Ronald sudah berdiri. Dia berjalan mendekati dua pemuda yang berdiri berdampingan itu. Mereka berdua sama-sama luar biasa. Ronald menepuk bahu mereka. Pada saat itu, seolah-olah dia terlihat lebih tua beberapa tahun, tidak lagi seperti sosok yang pernah mendominasi dunia bisnis dulu."Kedua harta karunku ini, kuserahkan kepada kalian berdua," ucap Ronald. Anji dan Kevin mendengar hal ini terkejut sejenak, kemudian kegembiraan muncul di mata mereka. Sebelum mereka sempat bereaksi, Ronald s
"Halo, Om." Anji dan Kevin berseru bersamaan. Anji yang lebih tua, melangkah maju dan berkata, "Om, ini adalah semua yang sudah saya siapkan tiga tahun lalu. Semua aset saya, termasuk tapi tidak terbatas pada saham perusahaan keluarga, properti, perkebunan, saham, dan lain-lain ... Semua ini, tiga tahun lalu sudah saya transfer menjadi atas nama Michelle. Baik di masa lalu maupun di masa depan, semua yang saya miliki, termasuk hidup saya, akan menjadi miliknya." Ucapan ini membuat Michelle terkejut. Semua aset Anji dialihnamakan ke namanya? Anji sama sekali tidak pernah menyebutkan hal ini kepada Michelle. Ternyata diam-diam Anji memberikan segalanya untuknya. "Pah …." Michelle memandang Ronald, matanya yang jernih, untuk pertama kalinya terlihat sedikit bingung. Anji adalah orang pertama di luar keluarganya yang bersedia mengorbankan segalanya untuk Michelle. Perasaan yang sangat hangat namun tersembunyi itu memang tidak tampak di permukaan, namun begitu dalam dan abadi, membuat
Sementara itu, Ronald membalas pesan."Papa Mama sekarang ada di kota sebelah, hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan."Michelle ternganga. Ternyata! Gadis yang tampak dingin dan anggun itu, wajahnya menjadi seram. Bagus! Bagus sekali! Kali ini Michelle ingin melihat kemana lagi ayahnya bisa bersembunyi!Ketika Anggun selesai berdandan dan keluar, masih ada waktu cukup sebelum acara pemberian penghargaan dimulai. Kurang lebih dua jam lagi. Sementara itu, masih ada setengah jam lagi sebelum ayahnya, Ronald, kembali ke rumah.Saat itu, Kevin dan Anji, atas permintaan rahasia Michelle, sudah datang. Mereka siap menunggu kedatangan Ronald. Di sisi lain saudaranya yang lain sudah siap menonton drama.Berkat usaha kakak beradik keluarga Hutomo itu, ketiga istri kakaknya juga sudah berhasil dipengaruhi untuk mendukung mereka menikah sesegera mungkin. Bahkan ketiga kakak yang dikenal ketat dengan istri mereka, juga ikut mendukung.Kini, Michelle dan Anggun bisa dibilang memiliki keuntun
Suara itu terdengar langsung ke dalam siaran langsung, sehingga seketika menimbulkan kegemparan besar."Anggun sudah punya anak!""Apa Dewa Kevin sudah jadi ayah?!""Huhuhu. Kubilang juga apa. Mereka berdua pasti sudah menikah diam-diam!!!""Pernikahan mereka kenapa nggak disiarkan langsung?!!!"Komentar di layar terus bergulir, sementara Anggun sendiri tidak tahu apa-apa tentang itu semua.Anggun berkata, "Iya. Anak kesayangan kami semua, tolong dijaga, ya."Komentar di layar menjadi lebih gila."?????""!!!!!!"Serangkaian simbol memenuhi seluruh layar, dan terus bergulir bahkan setelah Anggun menutup panggilan. Netizen menjadi sangat heboh. Dan ketika staf di lokasi menyadari hal itu, topik panas sudah melonjak ke urutan teratas.#Dewa Kevin dan Dewi Anggun Menikah Diam-diam!##Anak Kesayangan Anggun!##Dewa Kevin Jadi Ayah!#Di bawahnya adalah teriakan histeris dari para penggemar. Dari awal pasangan ini bersama, banyak fans yang tidak senang. Akan tetapi semakin lama, netizen sema
Atau, selama seorang wanita memiliki pekerjaan yang stabil dan dukungan kuat dari keluarganya, bahkan jika pun dia tetap lajang seumur hidup, dia akan tetap merasa bahagia dan nyaman.Dan seterusnya, begitu banyak contoh lainnya.Yang lebih licik dari Ronald adalah, dia tidak pernah menggunakan akunnya sendiri untuk mengirimkan nasihat-nasihat ini, melainkan selalu menggunakan akun istrinya, Rachel, untuk mengirimkan pesan-pesan motivasi dan link tersebut di grup keluarga.Awalnya, hal ini membuat para kakak beradik keluarga Hutomo panik. Mereka pikir ibu merekalah yang menentang pernikahan mereka.Hingga suatu hari Michael secara tidak sengaja masuk ke akun ayahnya dan menemukan bahwa semua tulisan ini sebenarnya dicari oleh ayah mereka, kemudian diteruskan ke ibu mereka, dan dikirimkan menggunakan ponsel ibu mereka. Sejak saat itulah mereka semua merasa lega.Tidak masalah, mertua yang menyulitkan menantu laki-laki adalah hal yang wajar.Sama saja dengan ibu mertua yang berselisih de
Senyum Lilian terlihat begitu tulus dan ikhlas.Awalnya, dia membantu Anggun hanya karena Lilian merasa Anggun memang berbakat; dan kata-kata Anggun sebelum audisi tentang ingin berusaha dengan kemampuannya sendiri, juga memberikan kesan mendalam pada Lilian.Tidak disangka, tindakan spontannya itu malah membuka peluang bagi dirinya sendiri, membuat Lilian merasa beruntung sekaligus terkejut.Setelah mendengar hal itu, Anggun merasa terharu. Banyak yang mengatakan industri hiburan itu kotor, penuh dengan intrik dan persaingan. Namun, sebenarnya di sini juga ada banyak orang yang benar-benar mengejar mimpi, berusaha keras, dan saling membantu dan mendukung.Dan sebenarnya, di mana ada orang, di situ pasti ada persaingan; tapi di mana ada orang, di situ juga ada kehangatan dan keikhlasan.Pengambilan gambar Anggun berjalan lancar dan teratur.Hubungan antara kayak beradik di keluarga Hutomo juga berkembang dengan sangat baik.Eddy sudah mulai gembira mempersiapkan pernikahannya. Nadira b
Namun, ternyata Anggun memberikan kejutan yang tak terpikirkan oleh para Haters. Anggun yang pertama kali berakting tidak hanya tidak menunjukkan performa yang mengecewakan dalam tugas yang selevel dengan aktor papan atas, malah dia berhasil menampilkan pesona dan karisma karakter yang dia perankan dengan sangat baik.Dari kelembutan dan ketegasan di awal, hingga kebesaran hati saat mengorganisir demonstrasi, hingga kegairahan dan semangat ketika ditangkap oleh musuh dan dibawa ke tempat eksekusi ... Pengalamannya, mewakili pengalaman tak terhitung jumlahnya dari para pendahulu revolusi.Anggun memadukan semangat para pendahulu itu ke dalam dirinya. Melihat Anggun saja sudah cukup bagi para penonton untuk mengetahui keberanian dan kegigihan pemuda-pemudi negara yang tak terbendung saat itu.Sebelum eksekusi, Egris yang diperankan oleh Anggun, menatap matahari terbit dengan senyuman lembut dan tegar.Hingga akhirnya, suara tembakan bergema, orang itu pergi untuk selamanya. Dalam adegan
“Kenapa? Ada titik terang apa?” tanya Nelson.“Ada sekumpulan orang yang membuat klarifikasi untuk Mbak Anggun. Bukan orang kita.”“Hah?!” Pak Nelson segera berdiri, terkejut, “Mana? Kasih aku lihat!”Tak lama kemudian, bawahan Nelson menyodorkan handphone-nya yang sedang memuat ulang sebuah laman website.Lilian: “Pernah collab sama putri keluarga Hutomo ini. Wataknya baik sekali, lembut. Sama sekali nggak sombong. Yang paling bikin kaget, kemampuan aktingnya. Orang baru tapi sudah punya kemampuan peran yang begitu fleksibel. Dia bisa memerankan peran apa pun dengan sangat baik. Bakat kayak gini bikin aktor-aktor seperti kami sangat kagum dan iri.”Di bawah tulisan status ini, ada sebuah video yang berisi potongan klip Anggun saat memerankan peran di “The Golden Age”.“Sutradara, aktris ini salah satu pemeran di The Golden Age. Hubungannya dengan Anggun sepertinya cukup baik. Dia membuat satu grup yang membantu Anggun melakukan klarifikasi. Coba di-scroll terus ke bawah. Banyak banget