Share

Bab 515

Rumah Sakit

Ronald terasa bosan memandangi ruang pasien yang kosong. Dia sedang terluka parah, dan perempuan yang baru menjadi tunangannya justru menghilang sepanjang siang hingga sore.

Dia mengambil ponselnya dan tampak berpikir sesaat. Setelah itu dia langsung memutuskan untuk menghubungi Rachel.

Teleponnya diterima setelah berdering sebanyak dua kali. Keduanya tidak berbicara hingga Ronald akhirnya hanya mendengar suara tawa anak kecil dari seberang sana. Dia sebagai ayah dari mereka sedang terbaring tidak berdaya, sedangkan anak-anak itu malah bermain dengan begitu bahagianya.

Ronald menipiskan bibirnya dan berkata, “Aku lapar.”

Tidak ada sahutan dari Rachel. Bukankah di rumah sakit ada perawat? Dia sebagai seorang CEO besar hanya tinggal tekan bel dan makanan akan langsung diantarkan ke hadapannya. Apakah lelaki ini berpikiran untuk memintanya memasakkan makanan dan mengantarkannya ke rumah sakit?

Rachel terdiam dan berkata, “Nanti setelah aku antar anak-anak pulang ke rumah, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status