Share

Bab 519

Suhu di ruang rawat tersebut perlahan meningkat. Rachel bukannya belum pernah mengalami masa remaja. Meski dalam hal ini dia tidak mengerti, dia juga tahu sedikit-sedikit. Rachel tahu kalau dia membiarkan Ronald mengecupnya terus, maka mereka akan kehilangan kendali.

“Ja-jangan cium lagi.”

Rachel mengangkat tangannya dan berusaha keras mendorong dada lelaki itu agar menjauh. Ronald sendiri menahan bagian belakang kepala Rachel dan menempelkan kening mereka berdua. Dengan suara serak dia berkata, “Aku masih mau cium, gimana?”

Wajah Rachel memerah, jantungnya berdegup sangat cepat. Dia menggigit bibir merahnya dan dengan malu serta kesal berkata, “Pintu kamar saja nggak ditutup.”

“Kalau gitu aku tutup pintunya dulu.”

Ronald hendak melompat turun dari ranjang pasien. Dengan cepat Rachel menahan lelaki itu dan berkata, “Luka kamu masih belum sembuh. Jangan jalan-jalan dulu! Baring yang benar!”

Ronald mendongak dan langsung bertemu dengan mata berkilauan milik Rachel serta bibirnya yang mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status