Share

Bab 504

Akan tetapi, sekarang kedua tangannya justru menyatu dan saling meremas. Kepalanya menunduk dan bulu mata lentiknya tak henti bergetar.

“Memang aku yang terlalu nggak sabar,” ujar Ronald mengakhiri kesunyian mereka.

Dengan suara lembut dia kembali berkata, “Nggak apa-apa kalau kita nggak menikah dulu, tapi aku ingin kita bertunangan.”

“Tunangan?” Rachel mendongak dengan raut tercengang.

“Iya, tunangan. Kamu terlalu sempurna dan di luar sana ada banyak lelaki yang mengintaimu. Aku takut suatu hari nanti kamu pilih orang lain.”

Ronald yang seperti ini membuat perasaannya sedikit berantakan. Lelaki yang begitu diagung-agungkan oleh orang lain dan diidamkan oleh seluruh perempuan ini ternyata bisa merasa rendah diri dan tidak percaya diri juga.

Karena mencintai seseorang dengan begitu dalam sehingga dia menunjukkan rasa takutnya pada orang tersebut. Rachel menatapnya dalam dan berkata, “Iya.”

“Kamu sudah setuju?” tanya Ronald dengan mata berbinar. Dia tidak bisa mengendalikan rasa bahagia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status