Rachel tidak mengatakan apa pun dan tanggal pertunangan mereka sudah ditentukan begitu saja. sudah dipastikan akan diadakan pada tanggal 6. Masih ada waktu tidak sampai sembilan hari ke depan.Michelle mendapatkan peran sebagai pendamping pengantin perempuan yang bertugas melempar kelopak bunga, sedangkan tiga putranya yang lain mendapatkan peran untuk mengangkat gaun pengantin.Rachel merasa bingung apakah pertunangan memerlukan pendamping pengantin? Apakah dia perlu mengenakan gaun pengantin? Bukankah acaranya seperti sebuah pernikahan?“Rachel, kebiasaan dari keluarga kami biasanya pertunangan juga dibuat dengan meriah. Setelah kamu menjadi calon istri Brandon, maka kamu bersiap menjadi calon nyonya di keluarga Tanjaya. Semua orang harus mengetahui siapa sosok calon Nyonya Tanjaya kelak,” kata Farah dengan wajah sumringah.“Biar Tante yang siapkan semuanya, kamu hanya perlu melakukan satu hal.”“Apa itu?” tanya Rachel.“Beri tahu keluargamu dan teman-teman kamu untuk hadir di acara
Sekarang mereka tahu Rachel adalah ibu kandung mereka. Kalau ibunya memanggil Irma sebutan Nenek, maka mereka juga bersedia menghargai Irma seperti apa yang ibunya lakukan.“Anak pintar,” ujar Irma.“Rachel, bawa anak-anak dan duduk di dalam saja.”“Nggak perlu, Nek. Kedatanganku hari ini bermaksud buat kasih tahu Nenek kalau aku mau bertunangan. Waktunya jatuh di bulan depan tanggal 6. Beberapa hari lagi aku akan minta orang untuk antar undangan kemari,” ujar Rachel.“Bertunangan? Sama siapa?” tanya Irma dengan terkejut.“Dengan Papa kami! Mama kami mau menikah dengan papa kami!” sahut Darren sambil mengangkat dagunya bangga.Irma tersenyum masam. Dulu Shania berusaha sekuat tenaga untuk bisa menikah dan masuk ke dalam keluarga Tanjaya. Sekarang Rachel kembali dan langsung mendapatkan apa yang diinginkan oleh Shania dulu. Memang barang yang diambil dengan paksaan tidak akan bertahan lama.“Rachel, kamu sudah mengalami banyak penderitaan. Akhirnya penderitaan itu akan berakhir. Selanju
Roy bergegas datang ketika mendengar suara dari arah pintu masuk. Dia pernah bertemu dengan kedua tuan muda keluarga Tanjaya, tetapi dia baru pertama kali bertemu dengan mereka sebagai status keponakan kandungnya.Roy meraba tubuhnya yang ternyata tidak ada hadiah apa pun yang bisa dia berikan.“Om,” sapa Michael lebih dulu dengan santun.Ketiga keponakannya yang lain ikut bersuara ketika mendengar Michael memanggilnya. Darren dan Eddy berdiri di depan pintu dengan patuh. Keduanya terlihat sangat tampan dan juga penurut sekali.“Halo!” sapa Roy membalasnya. Kemudian dengan suara pelan dia berkata, “Rachel, kenapa kamu nggak telepon aku dulu kalau mau bawa mereka pertama kalinya ke sini. Aku nggak ada persiapan apa pun sama sekali.”Rachel tertawa dan berkata, “Nggak perlu siapin apa-apa, aku datang untuk berbagi kabar baik.”Roy melirik anak-anak di sampingnya dan berkata, “Memang sebuah kabar baik.”Beberapa waktu yang lalu Rachel meneleponnya dan berpesan padanya untuk tidak memberi
Rima dan juga Hengky langsung terdiam. Ada apa dengan kedua anak kecil yang ikut memanggilnya?Roy berdeham dan berkata, “Dulu Rachel yang meminta aku nggak membicarakannya, jadi aku hanya bisa merahasiakannya. Sekarang akhirnya aku sudah bisa mengatakannya pada kalian. Kedua anak ini adalah tuan muda dari keluarga Tanjaya. Mereka anak kandung Rachel.”“Kamu bilang apa?!” seru Rima terkejut. Dia langsung berkata lagi, “Di berita pernah mengatakan kalau Rachel ada ada anak dan sudah meninggal, tapi sebenarnya nggak meninggal?”Dia menatap Eddy dan Darren dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Rachel duduk di samping Rima dan berkata dengan lembut, “Kejadian empat tahun yang lalu membuat aku melahirkan anak kembar empat. Eddy dan Darren langsung kehilangan napas mereka ketika lahir, jadi Shania membohongiku kalau mereka berdua sudah nggak ada di dunia ini lagi,”“Setelah itu dia membawa mereka pergi dari aku. Sedangkan aku langsung kabur dari keluarga Hutomo setelah melahirkan Michael dan
“Keterlaluan!”Siska menghentakkan kakinya dan menendang meja sofa. Lili yang juga tampak sama-sama emosi berkata dengan menusuk, “Ibu dan anak sama saja, dulu waktu Intan dekat dengan putra dari keluarga Adijaya juga akhirnya didepak. Rachel pikir dia sudah memberikan empat anak untuk keluarga Tanjaya maka dia nggak akan bisa tersingkirkan oleh orang lain lagi?”Siska menoleh dan bertanya, “Ma, apa maksud ucapan Mama? Kenapa aku nggak mengerti?”“Intan itu mama kandungnya Rachel. Dulu dia meninggal setelah nggak lama melahirkan Rachel,” kata Lili sambil mendengus sebal.“Dulu keluarga kita termasuk keluarga yang ternama. Sedangkan Hutomo Group masih belum ada. Menurutmu Intan yang merupakan putri dari keluarga Winata kenapa mau menikah dengan pemuda miskin yang nggak ada apa pun?”“Kenapa?”“Karena dia sudah ditiduri oleh putra keluarga Adijaya. Dia sudah menjadi barang bekas, makanya hanya bisa menikah dengan Sandi,” ujar Lili.“Sandi itu nggak berguna dan dia mengandalkan keluarga W
Keluarga Adijaya sudah cukup lama terkenal di Kota Suwanda. Saat puluhan tahun yang lalu memulai bisnis, mereka langsung berkembang pesat dan masuk dalam daftar empat keluarga besar di Kota Suwanda.Pemimpin keluarga Adijaya terdahulu terkenal dengan sikapnya yang tegas dan kejam. Dia memiliki sepasang anak yang bernama Hendo dan Sharon yang pernah berinteraksi dengan Rachel ketika membahas perihal chip Yelitos Group. Sharon memiliki seorang anak perempuan yang bernama Hanna yang merupakan sosok perempuan yang mengejar Melvin.Seulas senyum menghiasi bibir Rachel. Kebetulan sekali karena dia pernah berinteraksi dengan Sharon dan Hanna. Rachel melewatkan informasi mengenai Sharon dan Hanna, dia langsung fokus pada informasi tentang Hendo. Lelaki itu baru menginjak usia 50 tahun dan hanya memiliki seorang anak laki-laki. Istrinya telah meninggal 20 tahun yang lalu dan sekarang menjadi seorang duda.Komentar mengenai lelaki itu di media internet lumayan baik, hanya saja kemampuannya tidak
Rumah SakitRonald terasa bosan memandangi ruang pasien yang kosong. Dia sedang terluka parah, dan perempuan yang baru menjadi tunangannya justru menghilang sepanjang siang hingga sore.Dia mengambil ponselnya dan tampak berpikir sesaat. Setelah itu dia langsung memutuskan untuk menghubungi Rachel.Teleponnya diterima setelah berdering sebanyak dua kali. Keduanya tidak berbicara hingga Ronald akhirnya hanya mendengar suara tawa anak kecil dari seberang sana. Dia sebagai ayah dari mereka sedang terbaring tidak berdaya, sedangkan anak-anak itu malah bermain dengan begitu bahagianya.Ronald menipiskan bibirnya dan berkata, “Aku lapar.”Tidak ada sahutan dari Rachel. Bukankah di rumah sakit ada perawat? Dia sebagai seorang CEO besar hanya tinggal tekan bel dan makanan akan langsung diantarkan ke hadapannya. Apakah lelaki ini berpikiran untuk memintanya memasakkan makanan dan mengantarkannya ke rumah sakit?Rachel terdiam dan berkata, “Nanti setelah aku antar anak-anak pulang ke rumah, aku
Setelah itu keempat anak tersebut pergi ke kamar mandi secara bersama. Begitu masuk Eddy langsung menutup pintu kamar mandi. Lima menit kemudian mereka kembali ke meja makan. Rima sibuk menyendokkan makanan untuk anak-anak yang pintar dan cantik serta tampan itu.Langit sudah gelap dan mereka sudah selesai makan. Rachel baru saja hendak membawa anak-anak ke mobil, tetapi Eddy berkata, “Mama, Mama antar kami pulang dulu dan setelah itu baru ke rumah sakit lihat Papa.”Michelle mengangguk dan berkata, “Iya, Mama. Aku bisa jaga diri aku sendiri.”Darren memajukan mulutnya sambil berkata, “Mama, Mama ke rumah sakit saja.”Michael diam sesaat dan ikut menambahkan, “Mama kalau nanti kemalaman jangan pulang dulu. Aku yang akan jaga Michelle.”Rachel terdiam menatap anak-anaknya. Apakah mereka sudah berdiskusi di belakangnya? Rachel penasaran bagaimana cara Eddy membujuk Michael?“Mama, kalau Papa sembuh, kalian baru bisa ada pertunangan yang sempurna. Aku nggak mau Mama merasa menyesal,” ujar