Share

Bab 418

Ternyata itu reaksi stres akut yang ditinggalkan dari kejadian lima tahun yang lalu.

Ronald spontan berkata dengan suara beratnya, “Kalau aku bisa memilih, aku harap malam pertama kita nggak begitu ....”

Rachel menundukkan kepalanya. Kedua sudut bibirnya terangkat, membentuk seulas senyum seringai di sana.

Rachel sungguh berharap tidak ada malam itu. Dia sungguh berharap bisa menikah dan memiliki anak dengan normal, seperti perempuan lainnya. Dia sungguh berharap keempat anaknya lahir ke dunia ini secara normal, sungguh berharap anak-anaknya bisa lahir di keluarga yang sehat dan bahagia.

“Papa, Mama, apa yang kalian lakukan?”

Tiba-tiba, terdengar suara Darren di samping mereka. Rachel segera menarik kembali pikirannya. Kemudian, dia menoleh dan melihat kepala empat anaknya nongol dari pintu dapur. Raut wajah masing-masing anak tampak kebingungan.

Rachel segera mundur selangkah, lalu melengkungkan bibirnya menjadi senyuman lembut, “Makanannya sudah siap. Kalian ke sini bantu Mama bawaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status