Share

Bab 395

Suhu di kamar itu langsung turun dalam sekejap.

Pria bertopeng perak itu menarik kursi dan duduk. Tatapannya sangat dingin saat berkata, “Kenapa? Aku nggak boleh kembali ke Suwanda?”

“Sebaiknya kamu menghilang dalam waktu tiga hari,” kata Ronald, tatapannya setajam pisau.

“Aku belum mengunjungi mamaku. Bagaimana aku bisa pergi dengan begitu cepat?” Pria itu terkekeh, “Ronald, aku ini kakak kandungmu sendiri, saudara kembar dari ibu yang sama. Jangan memusuhiku seperti itu. Menyedihkan sekali rasanya.”

Ronald menggertakkan giginya dan berkata, “Kamu nggak pantas menjadi kakakku.”

Pria bertopeng perak itu memainkan jarinya, dan tatapannya perlahan-lahan menjadi dingin. “Ronald, aku nggak berutang apa pun padamu, jadi jangan bicara padaku dengan nada seperti itu! Jika harus dicari siapa yang salah dan siapa yang benar, pasti kalian yang salah. Kalau bukan karena kalian, bagaimana mungkin aku bisa menjadi orang seperti sekarang ini? Kamu berutang padaku. Kamu berutang semua ini padaku!”

P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status