“Bu, bagaimanapun juga, aku nggak akan pernah membiarkan putra dan putriku pergi ke rumah keluarga Chendrasa. Aku nggak akan pernah melepaskan hak asuh anak-anakku!” kata Rachel dengan dingin, lalu menutup teleponnya.Dia meletakkan ponselnya dan menoleh ke belakang. Matanya langsung bertemu dengan sepasang mata yang dingin. “Michael...” Jantung Rachel berdegup kencang.Apa Michael mendengar pembicaraannya dengan wanita itu tadi?Michael berkata perlahan, “Ma, siapa yang mau merebut hak asuh atas aku dan Michelle?”“Michael, kamu salah dengar ....” Mulut Rachel terasa kering. “Mama baru saja membicarakan tentang satu kasus dengan karyawan ....”“Ma, aku sudah berada di dapur sejak detik pertama Mama menjawab telepon itu.” Michael berkata perlahan, “Ma, aku sudah besar. Aku bisa membantumu dalam banyak hal. Jadi, jangan sembunyikan hal ini dariku.”Rachel menghela napas berat.Dia benar-benar ingin merahasiakan tentang ayah kandung anak-anaknya selama sisa hidupnya.Namun!Pria itu ada
Jari-jari Michael terus menge-scroll halaman itu. Semakin melihatnya, raut mukanya semakin dingin.Ternyata, ada peristiwa sebesar ini terjadi beberapa hari yang lalu. Dia benar-benar melewatkan peristiwa yang begitu penting.Untungnya, ibunya menemukan Andre dan meminta pria itu menjadi pengacara pembelanya. Kalau tidak, Tony mungkin benar-benar akan mengambil hak asuh atas dirinya dan Michelle.Apa Tony tidak melakukan tes DNA sebelum menggugat ke pengadilan?Dia dan Michelle sama sekali bukan darah dagingnya Keluarga Chendrasadrasa.Namun, Keluarga Chendrasadrasa tidak mengetahui hal ini. Begitu pula ibunya.Michael menoleh untuk melihat Rachel yang sedang memasak. Kerutan di kening ibunya sangat dalam.Ibunya pasti tidak bisa tidur karena hal ini.Keluarga Chendrasa datang dan mengancam, Ibunya juga tidak tahu kebenarannya. Jadi, ibunya pasti membayar mahal untuk melindungi dirinya dan adiknya.Jari-jari Michael menegang, dan dia merapatkan bibirnya.Tak lama kemudian, makanan suda
“Ayahku dan Michelle bukan Tony. Mama nggak perlu melawan keluarga Chendrasa di pengadilan.” Michael menunduk, “Maaf Ma, seharusnya aku memberitahu Mama lebih awal.”Tenggorokan Rachel kering dan serak. Dia akhirnya berhasil mengeluarkan beberapa kata, “Kamu sudah tahu sejak lama?”Michael mengangguk, “Aku sudah lama mencurigainya. Hanya saja, lama sekali nggak melakukan tes DNA.”Rachel mengingat bagaimana Michelle memanggil Ronald dengan sebutan “Papa”. Hatinya bergetar. “Apa Michelle juga tahu Ronald adalah ayah kalian?”“Michelle nggak tahu.” Michael mengerutkan bibirnya dan berkata, “Tapi, Michelle sangat menyukai Om Ronald, dan dia sangat ingin Om Ronald menjadi ayahnya. Tapi, kurasa Om Ronald juga nggak tahu kalau aku dan Michelle adalah anaknya.”Rachel menutup matanya.Pikirannya kacau. Segala macam pikiran muncul di benaknya.Tony Chendrasa bukan ayah dari anak-anaknya, yang artinya dia tidak perlu melawan pria itu di pengadilan lagi... Namun, jika Ronald mengetahui identit
Jam delapan pagi.Setelah mengantar anak-anaknya ke sekolah, Rachel langsung menyetir mobilnya ke rumah keluarga Tanjaya.Dia masih di dalam mobil. Setelah melihat tidak ada mobil Ronald di halaman vila, dia membuka pintu dan turun.Halaman itu kosong di pagi hari. Bahkan tidak ada seorang pelayan pun yang terlihat.Rachel berdiri di luar pagar dan membunyikan bel pintu.Hilmi datang untuk membukakan pintu dan terkejut melihatnya berdiri di luar, “Bu Rachel, kenapa Ibu datang di sini? Silakan masuk.”Tadi malam, Darren dan Eddy bertengkar hebat, sehingga suasana dalam keluarga sangat suram.Bu Rachel datang di sini hari ini. Darren pasti akan sangat senang.Hilmi memerintahkan pelayan untuk membawakan teh untuk Rachel, lalu berkata sambil tersenyum, “Darren masih malas-malasan di tempat tidur. Aku akan pergi dan membangunkannya.”Rachel tidak mengatakan apa-apa, hanya duduk di ruang tamu sambil meminum tehnya dengan tenang.“Apa? Tante Rachel ada di sini? Kakek Hilmi, Kakek nggak berbo
Dia bersyukur kedua putranya masih hidup.Ternyata mereka masih hidup. Untunglah mereka masih hidup.Ini adalah anugerah dari Tuhan untuknya.“Tante Rachel, ada apa?”Darren sedikit terengah-engah karena pelukan Rachel yang begitu erat, tetapi dia tidak berani mengatakan apa-apa, karena dia takut pelukan seperti itu akan cepat berakhir.Namun, di detik berikutnya, dia merasakan air mata jatuh di pipinya.Dia mengangkat kepalanya dan melihat mata Rachel berair, dan air matanya jatuh dengan deras.Dia ketakutan dan bingung. “Tante Rachel, ada apa? Apa aku melakukan kesalahan lagi? Maaf, Tante Rachel, aku nggak akan bersikap lancang lagi.”Dia buru-buru menarik diri dari pelukan Rachel.Hati Rachel terasa pedih lagi.Beberapa hari ini, dia sengaja tidak datang ke rumah keluarga Tanjaya. Dia sengaja mengabaikan Darren. Dia tidak bisa membayangkan betapa sedihnya anak ini.Ini anaknya, bukan anaknya Shania!Bisa-bisanya dia menghukum putranya yang berharga ini. Dia sudah terlalu banyak bers
Hati Rachel yang dingin perlahan melunak.Dia memegang tangan Darren yang gemuk dan berisi, Lalu berkata dengan lembut, “Tante juga menyukaimu ....”Mata Darren berbinar terang, seolah ada galaksi yang bersinar di matanya.Rachel tidak tahan lagi. Dia tidak bisa menyangkal bahwa dia tidak akan bisa menahan tangisnya lagi.Dia membalik halaman album foto itu lagi, tersenyum lembut dan berkata, “Darren, coba ceritakan sesuatu yang menarik tentang kamu dan Eddy ketika kalian masih kecil.”Darren berbaring di pangkuan Rachel, memegang dagunya dan berkata. “Kak Eddy orangnya agak old fashion. Seperti orang dewasa. Nggak ada hal yang menarik sama sekali waktu kita masih kecil. Tante Rachel, meskipun kakakku itu orangnya membosankan, dia nggak memiliki niat buruk terhadap siapa pun. Dia sangat menyukai Michelle, jadi dia tidak mungkin menyerang ibunya Michelle. Kalaupun dia menyerang Tante, pasti ada kesalahpahaman di dalamnya.”Rachel membelai rambut anak itu, “Tante tahu Eddy nggak bermaksu
Ronald berkata dengan acuh tak acuh, “Hari ini adalah rapat peninjauan ketiga untuk proyek A-F. Sebagai penanggung jawab utama, kamu absen dari rapat penting ini. Bukankah kamu seharusnya memberikan penjelasan?”“Pak Ronald, aku telah memberikan semua materi rapat peninjauan ketiga ini kepada asistenku, Jenny. Dia selalu hadir dalam setiap event dan rapat sebelumnya. Dia nggak akan mengecewakan Bapak.”Suara di ujung telepon itu terdengar sangat tenang, sehingga Ronald bahkan bisa membayangkan seperti apa raut muka wanita itu saat mengatakannya.Dia terdiam sejenak, lalu berkata dengan santai, “Aku sudah membaca semua materi ulasannya. Sangat bagus, dan telah mencapai kondisi ideal yang aku mau. Aku akan mentraktirmu makan malam ini. Kamu ada waktu jam berapa?”Begitu Ronald mengatakan itu, semua orang di ruang rapat itu terkejut.Banyak mata langsung tertuju pada tumpukan dokumen yang ada di depan Jenny.Rapat belum dimulai dan materi terkait rapat peninjauan ini bahkan belum dibuka.
Eddy tahu bahwa Tanjaya Group akan mengadakan rapat peninjauan ketiga untuk proyek A-F hari ini. Dia sangat tertarik dengan teknologi inti yang digunakan proyek ini, jadi dia datang ke sini untuk mendengar isi rapat tersebut.“Rapatnya berakhir lebih awal,” kata Ronald datar, “Kalau ada pertanyaan, kamu tanya langsung saja pada Rachel.”Eddy mengerutkan bibirnya dan berkata, “Bukannya Tante Rachel nggak mau datang ke rumah kita kita lagi?”Wanita itu tidak mau memasak untuk Darren lagi, apalagi masuk ke rumah keluarga Tanjaya, karena dia sudah menyerang perusahaan Aurora Technology.Dia tidak bisa bertemu dengan Rachel di waktu lain, jadi dia hanya bisa ke sini dengan alasan kerjaan.Tak disangka, dia juga tidak bisa bertemu dengan wanita itu di sini.Ronald berkata dengan lembut, “Rachel ada di rumah kita sekarang, mau masak makan malam untuk Darren.”Eddy berkata dengan sedikit kaget, “Benarkah?”Ronald mengangguk. Lalu, dia tersenyum agak dingin dan berkata, “Kalau kamu nggak menyuk