Share

Bab 266

Dia ingin menjadi Nyonya Tanjaya! Shania mengusap air matanya dan kedua bola matanya menatap mobil di jalan raya dengan kosong. Tidak mudah menjadi Nyonya Tanjaya karena dia tidak ada pegangan apa pun lagi. Apa yang harus dia lakukan?

Detik selanjutnya ponselnya berdering. Tertera nama Alice di layar ponselnya. Setiap hari Sabtu sore Alice pasti akan mengajarinya secara langsung. Akan tetapi sekarang Ronald sudah mengusirnya dan piano sudah hancur. Apakah Alice menghubunginya untuk membatalkan pelajaran?

Shania menarik napas dalam dan menerima panggilan telepon tersebut.

“Shania, kabari baik!” ujar Alice dengan antusias.

“Sebuah konser piano mengundangku untuk menjadi guru pelatih di sana, aku bisa menggunakan hak istimewa dengan membiarkan muridku sendiri tampil di sana. Bakat piano kamu bagus, aku ingin memintamu untuk ikut konser dengan aku.”

“Aku?” tanya Shania dengan terkejut.

“Iya, kamu. Aku janji dengan Den Eddy untuk melatih kamu. Kesempatan sebagus ini tentu saja harus membiar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status