Jantungnya berdegup dengan sangat cepat sampai terasa menyakitkan. Itu Michael! Dia benar-benar muncul di depan pintu apartemen Selena! Selena hendak bergegas membuka pintu. Namun, tiba-tiba dia langsung mengurungkan niatnya setelah melihat penampilannya yang acak-acakan dengan hanya mengenakan jubah mandi dan rambut yang basah. Dirinya benar-benar tidak layak untuk bertemu siapa pun dengan penampilan seperti ini. Wajahnya langsung memerah dan panas dalam sekejap mata. “Sebentar … tunggu sebentar, ya!” seru Selena lalu bergegas masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian dan mengeringkan rambutnya. Kamarnya berada di sebelah kanan, sedangkan pengering rambut ada di kamar sebelah kiri. Dia benar-benar panik dan pusing selama beberapa saat. Tidak lama kemudian, pintu apartemennya kembali diketuk dengan ritme yang lebih cepat dan tergesa-gesa seakan menggambarkan perasaan orang yang sedang mengetuknya saat ini. Selena berdiri panik dan hampir saja ingin menangis. Sudahlah! Dia akan mene
Michael dengan cepat sudah meletakkan Selena di atas sofa lalu memeriksa keadaan kaki Selena yang terluka. Michael langsung mengerutkan keningnya ketika melihat ada darah yang mengalir dari kaki Selena. “Kamu punya kotak P3K?” tanya Michael dengan suara dalamnya. “Ada di bawah lemari TV,” jawab Selena cepat sambil menganggukkan kepalanya. Michael langsung melihat ke sekelilingnya lalu bergegas menuju lemari TV dan mengambil kotak P3K yang diperlukannya untuk mengobati luka Selena. Dia mengeluarkan kapas, obat luka, plester dan kain kasa dari dalam kotak P3K lalu meletakkannya di atas meja. Kemudian dia membungkuk untuk membuka sandal rumah yang masih dikenakan Selena. “Eh … jangan! Nggak perlu!” seru Selena terkejut lalu bergegas menarik kakinya. “Jangan bergerak,” ujar Michael lalu memegang kembali pergelangan kaki Selena. Michael pun bergegas melepas sandal rumah Selena lalu melihat kaki Selena yang tampak indah dengan kulitnya yang putih mulus dan kukunya yang berwarna hijau.
Selena tidak sengaja memblokir nomor ponsel Michael. Bahkan sepertinya Selena tidak akan mungkin memblokir nomor ponsel Michael jika dia tahu nomor ponsel itu adalah milik Michael. Hal ini membuat Michael bisa bernapas dengan lebih lega. Kemudian dia membereskan alat-alat pengobatan yang dia gunakan tadi lalu mencuci tangannya dan memperhatikan keadaan di dalam apartemen Selena. Apartemen ini tidak terlalu besar, tapi bersih dan rapi. Semua barang-barang yang ada di sini tertata dengan rapi, termasuk peralatan rumah tangga. Hal ini membuat Michael merasa seperti berada di rumahnya sendiri. Tatapan mata Michael tiba-tiba saja jatuh di beberapa lukisan yang menggantung di atas tembok. Beberapa lukisan itu adalah lukisan buatan tangan yang dibingkai dengan sangat cantik. Isi lukisan itu adalah sketsa wajah seseorang yang terlihat bukanlah sebuah lukisan seorang profesional. Namun, tetap saja garis-garis yang diguratkan di lukisan itu terlihat tegas dan memiliki makna yang dalam. “Itu …
Selena menatap Michael dengan tatapan penuh pesona dan bingung di saat yang bersamaan setelah mendengar jawaban dari laki-laki itu. Mereka berdua tidak terhitung berkencan? Kalau begitu hubungan apa yang ada di antara mereka berdua ini?Apa mungkin Michael menganggap hubungan mereka berdua seperti seorang pemuda kaya raya yang memelihara seorang bintang muda? Apa mungkin mereka berdua hanya saling menggoda dan tidak berkencan? Michael anggap apa Selena ini? Suasana hati Selena berubah rumit. Ada kemarahan yang bergejolak terpendam di dalam hatinya. Namun, tiba-tiba saja Michael melontarkan kalimat yang membuatnya luluh sebelum Selena sempat melontarkan kemarahannya. “Sekarang jangan pikirkan soal kencan dulu. Karena kita akan bertemu dengan orang tua kita masing-masing,” ujar Michael mantap. Selena hanya bisa terdiam. Suasana hatinya saat ini bagaikan sebuah roller coaster yang naik dan turun. Bertemu orang tua? Kenapa mereka berdua langsung melompat ke tahap itu? Jadi, Selena aka
Michael mengangkat tangannya lalu melangkah mundur. Namun, ada senyuman yang tersirat dari matanya. Kesalahpahaman di antara mereka berdua akhirnya bisa terselesaikan dengan baik. Walaupun cara yang dilakukannya lebih lugas dan tegas, yang terpenting masalah ini benar-benar sudah selesai. Dia juga tidak perlu membawa terlalu banyak barang ataupun terlalu banyak berpikir seperti apa yang dilakukan oleh Eddy. Padahal yang dibutuhkan perempuan sebenarnya adalah sikap lugas dan tegas dari pasangan mereka. Dia bisa melangkah maju selama pihak lain tidak menolaknya. Dia juga bisa langsung membawa pasangannya itu pulang selama pasangannya memberikan respons yang baik terhadapnya. Seperti apa yang dilakukan Michael sekarang. Dia bisa bergegas membawa Selena pulang ke rumahnya ketika mereka baru 3 kali bertemu. Malam sudah semakin larut ketika Selena selesai mengeringkan rambutnya. Bagaimanapun juga, Michael dibesarkan di dalam keluarga yang mengerti sopan santun dan budi pekerti, jadi dia t
Nana sudah mempersiapkan beberapa uang receh sebelum dia pergi keluar. Dia mengendarai sebuah mobil untuk pergi meninggalkan area pemukiman elite. Kemudian dia masuk ke area kereta bawah tanah untuk memulai perjalanan bahagianya. Dia yakin, ayahnya pasti tidak akan pernah berpikir kalau Nana akan menggunakan kereta bawah tanah betapa pun pintar ayahnya. Nana langsung menelepon Kevin setelah dia sampai tempat yang ditujunya. Namun, dia mendengar suara Kevin yang mengangkat panggilan teleponnya dari arah belakang. “Halo!” seru Nana kegirangan ketika dia berbalik dan langsung menemukan sosok Kevin di belakangnya. “Ssstt!” Kevin langsung memberikan isyarat agar Nana segera diam lalu mengambil ponsel Nana untuk memutus jaringan ponselnya. Kemudian Kevin menarik Nana dan memeluknya lalu mereka masuk ke dalam kerumunan orang untuk pergi menuju tempat yang lebih rahasia. Nana tidak pernah merasa seantusias ini di dalam hidupnya. Dia benar-benar gembira dan penuh semangat. “Kevin, kita lag
“Nana, aku dengar kamu mau mengembangkan kariermu, jadi aku dan Pak Yoko sudah membuat ringkasan dari beberapa film yang menurut kami bagus. Apa kamu mau melihatnya?” tanya Fanny. Nana langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi lebih serius seraya berkata, “Oke, makasih sudah membantuku.”Fanny dan Yoko saling berpandangan lalu mulai menceritakan ringkasan film yang sudah mereka siapkan.“Saat ini, ada 5 naskah yang sudah kami pegang yang menurut kami cukup bagus. Ada 3 naskah drama dan 2 naskah film. Kelima naskah ini menurut kami cukup bagus jika dilihat dari tim produksi, karakter, jalan cerita dan hubungan antar pemerannya.”“Naskah film yang kami pilih ini adalah film sastra yang disutradarai oleh sutradara terkenal dan dipersiapkan untuk menerima penghargaan. Salah satu filmnya adalah film tribute yang dimainkan oleh banyak aktor veteran. Film yang satunya lagi adalah sebuah film mata-mata yang membutuhkan kemampuan akting luar biasa agar bisa mendalami peran dengan sangat baik
Nana langsung membaca naskah film mata-mata itu dengan penuh kegembiraan setelah mendapat dukungan dari Kevin. Namun, Fanny menatap Nana dengan wajah sedih. Laki-laki ini bukan hanya akan menyakiti Nana, tapi juga Fanny. Sekarang, Fanny harus memikirkan cara agar tidak ada perundungan secara diam-diam ke depannya. Selain itu, Fanny juga tidak tahu apa mungkin sang sutradara bisa menghadapi petir di siang bolong seperti ini. “Kamu nggak usah khawatir dengan sutradaranya,” ujar Kevin berusaha untuk menenangkan keadaan.“Aku akan menawarkan kerja sama sebagai kesepakatan tentang masalah ini,” lanjut Kevin. Mata Fanny langsung berbinar setelah mendengar perkataan Kevin. Status Kevin di dunia hiburan memang luar biasa. Dia adalah seseorang yang memiliki status tinggi dan seorang aktor top yang selalu berhasil membuat semua film yang dimainkannya sukses. Dia sudah lama menjadi seorang dewa di industri hiburan dan sekarang dia semakin mengukir tinggi namanya di industri ini. Fanny yakin ka