Samantha menggigit bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa.Dia mana mungkin mengatakan bahwa dia awalnya bersikap seperti itu pada Nana bukan karena alasan yang serius.Dia awalnya mengincar peran “Egris”, berencana untuk merebut peran itu dan memberikannya untuk juniornya. Namun, Nana merusak rencananya dan mendapatkan peran tersebut, yang merupakan alasan mengapa dia tidak menyukai Nana.Yang membuat Samantha mengambil tindakan adalah, dia mendengar diskusi para staf ketika Nana selesai syuting bersama Kevin untuk pertama kalinya.Mereka bilang Mateo yang orangnya santai dan bebas sangat cocok dengan Egris yang lembut dan tegas, bahwa mereka adalaha pasangan sempurna.Mereka bilang tokoh utama wanita, Cassie, yang diperankan oleh Samantha sudah terlalu tua dan terlihat lebih seperti kakak untuk Mateo.Mereka bilang, selain parasnya yang tidak sebanding dengan Nana, kenapa kemampuan akting seorang aktris pemenang penghargaan juga tidak ada bedanya dengan Nana? Penghargaan itu jadi tida
Nana kembali ke lokasi syuting dan melihat Laura sedang mencari ke sekeliling dengan wajah cemas. Ketika melihat Nana, wanita itu akhirnya menghela napas lega.“Nana! Kamu akhirnya kembali!” Laura berkata, “Seseorang baru saja memberitahuku kalau kamu ada konflik dengan Samantha. Apa itu benar?”Nana mengangkat alisnya karena terkejut.Sudah ada orang yang tahu? Secepat itu?Ketika melihat ekspresi Nana, Laura langsung tahu itu benar. Ekspresinya seketika berubah. Dia menyingsingkan lengan bajunya dengan marah dan berkata, “Dia menindasmu lagi? Ini keterlaluan! Dia nggak hanya menggunakan statusnya sebagai artis terkenal untuk bersikap seenaknya, tapi juga sengaja mempersulit kamu berkali-kali! Aku akan memberi pelajaran padanya!”“Nggak apa-apa! Nggak perlu! “ Nana dengan cepat menghentikan Laura dan berkata dengan sedikit tidak berdaya, “Dia yang memusuhiku secara sepihak. Aku baik-baik saja, dan aku nggak ingin berdebat dengan orang yang memiliki ganguan mental.”Mendengar perkataan
Di lokasi syuting, Nana menyelesaikan syuting adegan terakhirnya dan pulang bersama Laura.Ketika berada di dalam mobil, dia tanpa sadar memegangi dadanya, merasakan sakit yang tak bisa dijelaskan.Di kursi penumpang depan, Laura terus mengatakan sesuatu, tapi dia tidak mendengarkan sepatah kata pun. Dia hanya duduk bersandar di kursi belakang dan melamun.“Artinya orang jahat punya takdir mereka masing-masing, Nana, benar kan?” ujar Laura dengan nada bergosip.Nana perlahan mengangkat kepalanya, menatap wanita itu dan berkata, “Laura, apa kamu bisa mencari tahu nomor Yoko?”“Tentu .... Hah? Siapa?” Yoko? Manajernya Kevin?Laura memandangnya dengan heran, “Nana, kamu ....”Ekspresi Laura tidak bisa ditebak. Nana menundukkan kepalanya dengan malu, wajahnya sedikit merah.Dia sebenarnya tidak bermaksud mengganggu Kevin.Hanya saja, Kevin sudah dua hari tidak datang ke sini, dan dia selalu merasa tidak tenang. Apalagi setelah sikap Samantha sore ini, dia jadi semakin gelisah. Dia tidak
Namun, Kevin seperti seekor binatang buas yang kehilangan akal sehatnya. Dia berjuang keras untuk melawan, menjatuhkan beberapa dokter ke lantai, sampai mereka tidak bisa bangun.Melihat situasi yang semakin tidak terkendali, Yoko mengertakkan gigi dan hendak bangun, tapi ponselnya tiba-tiba berdering. Dia tidak sengaja melirik dan melihat nomor yang sangat familier di layar.“Pak Kevin!” Yoko berkata buru-buru, terkejut sekaligus gembira, “Ada telepon! Ini nomornya Bu Nana!”Nama “Nana” terngiang di telinga Kevin seperti mantra.Dia tiba-tiba menghentikan gerakan tinjunya di udara.Ada sedikit kewarasan dan perjuangan di dalam matanya.Melihat hal itu, Yoko buru-buru mengangkat teleponnya, melangkah maju ke hadapannya, “Pak Kevin, lihat, ini benar-benar nomor telepon Bu Nana. Apa Bapak ingin dia mengetahui kondisi Bapak saat ini?”Kata-kata itu membuat wajah Kevin tiba-tiba menjadi pucat.Kekacauan di matanya memudar, hanya menyisakan ketakutan, dan dia jadi sangat tersadar.Dia menga
Sebagai penggemar berat Kevin, Nana mengetahui bahwa Kevin juga berasal dari keluarga yang memiliki pengaruh besar dan misterius.Namun, dia tidak pernah menggunakan koneksi keluarganya untuk menyelidiki latar belakang Kevin, karena rasa terima kasih dan kekagumannya terhadap pria itu tulus, bukan karena harta pria itu.Jika pria itu tidak ingin orang lain tahu, maka dia tidak perlu mengetahuinya.Nana pun tidak khawatir lagi. Setelah mengucapkan terima kasih, dia hendak menutup telepon.Yoko menghentikannya.“Tunggu sebentar, Bu Nana,” kata Yoko, “Mari bertukar nomor telepon. Apa ini nomor telepon Ibu?”Nana sedikit bingung, “.... Hah?”Kevin juga menatap Yoko. Matanya dingin dan menyeramkan.Yoko menyentuh hidungnya, merasa tidak berdaya. Untuk siapa lagi dia melakukan ini?Menghadapi tatapan membunuh dari majikannya itu, Yoko cepat-cepat berkata, “Bu Nana dan Pak Kevin adalah rekan kerja dalam lokasi syuting, dan jarang-jarang Pak Kevin bisa menoleransi seorang aktris, yaitu Ibu. Ja
Yoko tidak menghentikan langkahnya. Punggungnya tetap tegap. Namun, ada sedikit keraguan di matanya.Apa itu benar-benar akan terjadi?Memikirkan senyuman di wajah Nana, serta binar yang tidak bisa disembunyikan di mata wanita itu saat bertatapan dengan Pak Kevin ....Hati Yoko jadi sedikit tenang.Barangkali, Nana akan menjadi satu-satunya harapan dalam tragedi ini.***Sesampainya di rumah, Nana menerima pesan WA baru.Hanya satu kata sederhana yang tertulis. Cloudy.Cloudy Entertainment adalah agensinya Kevin, dan merupakan salah satu agensi terbesar di industri hiburan saat ini. Kalau mendengar nama Cloudy, orang-orang refleks akan teringat pada Kevin.Orang yang menyimpan nomornya ini mungkin adalah Yoko, manajernya Kevin, yang baru saja berbicara dengannya tadi.Setelah berpikir sejenak, Nana mengirim pesan, “Halo, Pak Yoko!”Bagaimanapun juga, Yoko adalah manajer Kevin, dan pria itu berinisiatif untuk menyimpan nomornya. Jadi, dia tentu tidak boleh sombong.Selain itu, mana tahu
Nana yang selalu bersikap lembut terlihat sangat serius saat ini, yang sangat jarang sekali.“Aku barusan pergi untuk mencari tahu apa yang terjadi.” Nana memandang semua orang dan berkata, “Orang yang menyebabkan kecelakaan itu bukan nggak sengaja melukai Kak Samantha, bukan hanya karena mabuk. Dia sudah lama punya dendam dengan Kak Samantha. Mereka memiliki ibu yang sama dari dua ayah yang berbeda, saudara tiri. Sebelum kecelakaan ini, keduanya sering berselisih. Orang yang menyebabkan kecelakaan itu pernah berkata bahwa dia akan membunuh Kak Samantha seminggu yang lalu.”“Terkait hal ini, juga ada kasusnya di kantor polisi. Ini adalah masalah pribadi Samantha yang menyangkut keluarga dan nggak ada hubungannya dengan Kevin.” Nana mengangkat dagunya sedikit, tatapannya jernih. Dia berkata lagi dengan nada rendah, “ Jadi, aku harap semuanya akan berhenti membicarakan masalah ini, supaya nggak menimbulkan masalah dan menyakiti orang yang nggak bersalah.”Begitu dia mengatakan itu, semua
Egris balas tersenyum lembut padanya, tatapannya tegas dan berani.“Aku nggak takut,” Dia tersenyum diam-diam.Aku rela mengorbankan darahku untuk negara. Dia tidak menyesal mati.Terdengar kebisingan di kegelapan malam. Orang-orang melarikan diri ke segala arah, dan polisi melakukan penangkapan secara gila-gilaan.Sebuah pistol diarahkan ke kepala mereka berdua, menjatuhkan mereka ke tanah. Mereka berdua tidak takut sama sekali. Mereka saling memandang, seolah-olah mereka bisa mendapatkan keberanian dari satu sama lain.Kamera perlahan-lahan mengarah ke atas, dan sebuah retakan perlahan-lahan muncul di langit yang suram dan gelap.Ketika matahari terbit dan harapan kembali menyala, masyarakat yang acuh tak acuh itu akan ditelan oleh cahaya.***Proses syuting di lokasi syuting berjalan sangat lancar.Setelah meneriakkan “Cut!”, sutradara dan asisten sutradara berkumpul di depan kamera dan mulai mengamati serta mendiskusikan detailnya.Nana menolak bantuan dari figuran di sebelahnya de