Share

Bab 1050

Akan tetapi, Anggun kehilangan darah dalam jumlah yang sangat banyak, dan 400 ml masih tidak seberapa. Walau begitu, si perawat tidak berani mengambil darah lebih lanjut dan bertanya kepada Rashel, “Ibu nggak apa-apa?”

Rashel mulai merasa sedikit pusing, dan berdirinya juga mulai tidak seimbang. Walau begitu, dia mengepalkan tangannya dengan erat dan berkata dengan mantap, “Aku nggak apa-apa, lanjut saja. Nyawa Anggun lebih penting.”

Si perawat pun menguatkan dirinya dan kembali mengambil darahnya sebanyak 200 ml lagi.

“Saya minta kontak Ibu, ya. Kalau ke depannya ada masalah dengan proses perawatannya, mungkin kami butuh donor darah dari Ibu lagi,” kata si perawat.

Dengan segera Rashel memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi. Lalu dia mengambil kapas untuk menekan titik tempat dimasukkan jarum tadi. Tiba-tiba tubuhnya terasa lemas dan langsung terjatuh ke tempat duduk.

Si perawat datang membawakan segelas air hangat manis dan berkata, “Langsung diminum habis, ya. Sehabis itu bole
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status