Share

Bab 1012

Rashel berjalan dengan sangat pelan sambil memegang gelas, lalu berbalik berjalan ke arah balkon. Setelah perhatian orang-orang mulai terpecah, barulah dia menuju ruang istirahat melalui pintu samping.

Itu adalah ruang tunggu dengan fasilitas terbaik. Tak ada seorang pun yang berjaga di depan pintu.

Ronald duduk di sofa sembari memandanginya, “Saya kira kamu nggak bakal datang.”

“Pak Ronald sangat menarik perhatian di sini. Saya nggak pengin jadi musuh bersama seluruh wanita di kota Suwanda.” Rashel masuk ke dalam, kemudian duduk di sofa yang berjarak paling jauh dari pria itu.

“Pak Ronald, silakan bicara kalau memang ada sesuatu yang perlu dibicarakan. Saya akan dengarkan baik-baik.”

Ronald menggoyang-goyangkan gelasnya, pandangannya tertuju pada Rachel, “Kamu kelihatannya sama sekali nggak takut sama saya.”

“Pak Ronald sama seperti semua orang. Punya sepasang mata dan satu mulut. Kenapa saya harus takut sama Bapak?” Wajah Rashel datar, dia melanjutkan, “Kalau memang nggak ada yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rolan Noma
kok aku juga ikutan nangis yaaaa.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status