Share

Bab 256

Penulis: Meminger
Laura

Jason benar-benar keterlaluan. Seberapa keras aku berusaha memahaminya pun, dia tetap mampu menghancurkan ekspektasiku dalam dua cara. Dia baru saja pergi dengan Anna, meninggalkan aku yang merasa malu di hadapan Tama.

Aku bangkit berdiri sambil menghela napas dan beranjak ke toilet terdekat. Aku pun membuang sisa makananku di tempat sampah di sana. Aku berjalan kembali ke tempat Tama yang sedang duduk dalam diam. “Apakah kamu akan terus di sini, Tama? Aku harus pergi sekarang,” kataku padanya.

“Iya, pergilah. Aku akan tinggal di sini. Omong-omong, aku memiliki putri baru hari ini dan hanya itulah yang bisa kupikirkan,” katanya sambil tersenyum tipis. Aku mengangguk puas. Setidaknya, pria ini memiliki akal sehat, tidak seperti istrinya. Aku merasa tenang mengetahui bahwa ada seseorang yang pasti di sana untuk mengawasi Suzy dan bayinya.

“Dengar, Tama. Maaf mengenai komentar bodoh Jason mengenai pernikahanmu,” ujarku, tapi dia menggelengkan kepalanya dan terkekeh.

“Tenanglah,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 257

    Itu terjadi sudah lama sekali sehingga rasanya seolah-olah bukan aku yang mengalami hal itu meskipun ingatan mengenai hal itu masih melekat di dalam diriku. Begitu banyak hal yang terjadi di antara kejadian itu hingga kini dan aku telah banyak berubah. Sekarang, aku menyadari hal-hal yang benar dan salah yang telah kulakukan di dalam hidupku dan semua jalan yang kulalui untuk membawaku ke titik ini.“Kamu sedang mengingat masa lalu, ya? Salah satu momen paling diingat di hidupmu terjadi di tempat itu,” komentar Jason.Aku mengembuskan napas sambil menghampirinya. “Lakukan saja tujuan kita datang kemari,” kataku, menghindari mengungkit masalah lampau.Seperti miliarder tradisional, Jason memiliki sejumlah kecil harta yang disimpan di brankas dinding di rumahnya. Dia menurunkan sebuah lukisan yang selalu tergantung di dinding itu dan menunjukkan sebuah brankas. Dia dengan cepat memasukkan sandinya dan brankas itu mendesis sebelum terbuka. Ada setumpuk uang tunai di sana.“Berapa har

  • Kembalilah Padaku   Bab 258

    LauraJalanan itu gelap. Hanya ada sedikit pergerakan orang yang datang dan pergi—hanya orang-orang biasa yang menjalani kehidupan mereka seperti biasa tanpa menimbulkan bahaya serius. Aku masih berada di dalam mobil yang terparkir persis di luar restoran yang terlihat seperti ratusan restoran lainnya yang tersebar di Jakarta. Jantungku berdebar lebih cepat dari biasanya. Di bangku di sebelahku, aku sedang memeriksa dua tas berisi uang tunai.Aku gugup. Aku tidak mengenal orang-orang ini dan aku bahkan tidak tahu bagaimana aku harus berbicara dengan mereka atau bagaimana cara memperlakukan mereka. Bahasa apa yang harus kugunakan? Bahasa orang-orang jalanan atau haruskah aku berbicara dengan formal? Bagaimana aku harus bersikap di depan mereka supaya aku tidak akan langsung ditembak tepat di tengah dahiku? Aku ingin Clara, wanita yang memulai semua masalah ini, ada di sini, tapi aku mendapatkan telepon ancaman melalui ponsel Suzy yang berkata bahwa mereka telah menangkap Clara dan aka

  • Kembalilah Padaku   Bab 259

    LauraMarkas Lukman benar-benar terlihat seperti tempat kriminal yang bahkan terlibat dengan mafia. Aku berani bertaruh obat-obatan ilegal sedang dikemas dan banyak uang tunai sedang dihitung dan disimpan di koper, yang jelas akan digunakan untuk pertukaran rahasia. Para pria berwajah suram yang bekerja di sana menatapku curiga ketika aku berjalan melewati mereka, mengikuti wanita itu dan orang-orang bersenjata, mengantarku ke bos mereka.Aku langsung mengenali Lukman ketika aku melihatnya. Dia memiliki karisma yang kuat dan penampilan seperti pria nakal. Dia sedang berdiri dengan beberapa pria bersenjata lainnya di belakang konter. Musik agresif bisa terdengar dari stereo di ruangan yang lebih terlihat seperti bunker yang pernah digunakan di masa-masa perang dan setelahnya ditinggalkan dan sekarang dipakai oleh geng kriminal ini. Tempat ini cerah, tapi penerangannya terasa kasar.Mereka semua memandangku sekarang dan aku sejujurnya merasa seperti seekor binatang yang akan segera di

  • Kembalilah Padaku   Bab 260

    LauraPada saat itu, ketika salah satu dindingnya meledak, semua orang di dalam ruangan itu terpental dari posisi mereka. Aku terdiam sesaat. Apakah aku sudah mati? Ataukah aku kehilangan salah satu anggota tubuhku? Apa yang telah terjadi? Apakah para polisi yang meledakkan temboknya? Mereka tidak memiliki jalan lain untuk masuk ke sini?Ada dengungan di dalam telingaku setelah suara ledakan yang keras sekali. Mungkin saja aku menjadi tuli setelahnya, tapi aku mendengar suara orang-orang di sana. Awalnya, rasanya seperti aku berada di bawah air, tapi suaranya makin keras dan jelas ketika indra-indraku mulai pulih kembali.Orang-orang berteriak keheranan, beberapa orang kesakitan, dan yang lainnya terkejut. Ada orang-orang yang terkubur sementara yang lainnya mencoba menarik mereka keluar dari runtuhan itu. Namun, suara tembakan mulai terdengar.Merasa tertekan, aku mencari-cari Clara dengan mataku dan melihatnya terbaring di lantai, terbatuk-batuk karena debu dari reruntuhan dindin

  • Kembalilah Padaku   Bab 261

    Laura“Sekarang giliranmu. Berikan tanganmu,” kata Jason sambil mengulurkan tangannya padaku untuk mengeluarkan aku dari bunker berbahaya, tempat baku tembak sedang terjadi antara para polisi dan penjahat yang telah mengancam akan membunuh adikku dan temannya.Ada garis ketegangan di antara mata Jason dan rahangnya terkatup. Dia tidak suka aku bersikeras menyuruhnya mengeluarkan Clara terlebih dulu, tapi aku tidak memberinya kesempatan selain menyelamatkan gadis itu terlebih dulu.Jadi, sekarang aku mengangkat tanganku ke arahnya supaya dia bisa membawaku pergi dari sana, tapi sebelum dia bisa menggenggam tanganku, tubuhku terpukul dengan keras dan terbanting ke lantai. Aku terengah-engah dengan berat ketika aku merasa paru-paruku kehabisan udara. Rasa sakit di bagian tubuhku yang terbentur mengenai lantai menyebar ke seluruh tubuhku. Sebelum aku mengetahuinya, seorang pria mencengkeram leherku dengan erat dengan tatapan membunuh di matanya.“Kamu yang menelepon polisi, ‘kan, dasar

  • Kembalilah Padaku   Bab 262

    TamaAku memperhatikan Laura meninggalkan rumah sakit bersama Jason dan putrinya. Pundak wanita itu tegang karena dia sangat mengkhawatirkan adiknya, tapi itu adalah hal yang wajar. Hari ini bukanlah hari yang baik baginya karena segala hal yang sedang dia lalui. Hari ini benar-benar tidak berjalan dengan baik bagi kami semua, setidaknya bagiku. Perdebatan dengan Fia membuatku hancur. Aku tidak egois. Aku tahu Fia juga sedang kesulitan, tapi momen itu sangat sensitif bagi kami semua. Seorang bayi baru saja lahir, ditambah, Suzy terancam akan mati. Fia harus menerimanya, menenangkan diri, dan membiarkan segala halnya begitu saja.Aku menghela napas dan bangkit untuk mengambil minum. Aku berencana tinggal di rumah sakit setiap malam jika diperlukan hingga mereka memulangkan putriku dan Suzy sudah terbebas dari bahaya. Aku melakukannya bukan karena aku menyukai Suzy, tapi karena dia pantas mendapatkannya. Aku berterima kasih padanya karena telah melahirkan putriku ke dunia ini.Aku tid

  • Kembalilah Padaku   Bab 263

    SuzyKetika aku terbangun, rasanya seperti aku baru saja bangun dari mimpi buruk. Hal pertama yang kulakukan adalah mengusap perutku dan aku terkejut ketika aku menyadari bahwa perutku kosong. Apa? Apa artinya itu? Apakah aku telah kehilangan bayiku? Aku ingat Graham menendangku dan mendorongku di tangga, tidak peduli jika aku sedang hamil atau tidak.“Tidak …. Putriku,” tangisku, meraba-raba perutku dengan ketakutan. “Kumohon, putriku ….”Alarm pun berbunyi. Aku bahkan tidak bisa bangun karena aku merasa sangat lemah. Kemudian, tim medis memasuki ruangan itu.“Tenanglah, Nona Allen. Putri Anda aman dan sehat. Anda telah melahirkannya,” kata mereka padaku, membuatku terkesiap terkejut.“Apa? Putriku sudah lahir?” tanyaku terkejut.“Iya. Dia sudah menunggu Anda. Jadi, Anda harus menenangkan diri dan bekerja sama supaya Anda bisa segera pulih. Putri Anda sedang menunggu Anda,” kata mereka padaku.Aku menangis, tapi sekarang karena merasa lega. “Putriku sudah lahir …. Dia baik-baik

  • Kembalilah Padaku   Bab 264

    SuzyAnehnya, Tama terus menemaniku lebih lama dari yang kukira. Dia terus memberitahuku berita-berita baru, hal-hal yang telah terjadi ketika aku tidak sadarkan diri. Baru beberapa jam berlalu sejak aku kehilangan kesadaranku, tapi tampaknya seluruh dunia telah hancur. Aku diberi tahu bahwa berkat bantuan Jason, Laura berhasil menyelamatkan putrinya karena Jason dengan pintar memasang GPS pada kalung Anna dan terus melacak langkahnya untuk memastikan keamanan gadis itu karena mereka menghadapi banyak ketegangan dengan ancaman dari Kinan.Aku juga diberi tahu bahwa Jason bahkan menemaninya dalam misi berbahaya Laura, yang mana Laura harus pergi ke markas Lukman untuk menyelamatkan nyawaku dan temanku. Entah dari mana, apakah Jason telah menjadi orang yang baik ataukah dia hanya melakukannya untuk meyakinkan Laura untuk kembali padanya? Jelas sekali bahwa dia belum menyerah terhadap Laura, jika dia memang akan menyerah terhadapnya.Yang lebih membuatku terkejut adalah pasangan yang t

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 403

    LauraSore itu, aku meninggalkan anak-anakku dengan ayah mereka dan pergi ke penjara tempat Suzy ditahan. Aku sudah ingin mengunjunginya dari beberapa waktu lalu. Itu adalah sore yang indah, dedaunan di pohon-pohon mulai berubah menjadi cokelat.Sejujurnya, aku merasa senang dengan kehidupan yang kujalani dalam beberapa bulan belakangan. Jason dan aku lebih memahami satu sama lain dan berusaha membuat cinta kami berhasil setiap harinya. Anak-anak kami pun makin bersinar. Si kembar sudah berusia tiga bulan, tumbuh menjadi makin kuat dan sehat. Bisnis berjalan dengan lancar. Ibuku kian pulih dari traumanya setiap hari tanpa banyak hambatan. Ada malam-malam ketika dia terbangun di pagi buta ketakutan, berteriak, dan memanggil-manggil Ernest karena mimpi buruk yang dia miliki membuatnya menerima masa lalu dengan mengerikan dan menakutkan.Di malam-malam seperti itu, aku berlari ke kamarnya untuk memeluknya dan menenangkannya, memberitahunya bahwa semuanya baik-baik saja dan bahwa monste

  • Kembalilah Padaku   Bab 402

    LauraAku menggenggam tangannya dan dengan lembut mendekat ke tempat tidur bayi. “Tidak apa-apa, Ma. Kamu tidak perlu takut,” ujarku menyemangatinya.Dia tersenyum padaku dan menatap para bayi dengan senyuman manis di wajahnya, tapi kemudian senyumannya hancur dan ekspresi terkejut terpampang di wajahnya. “Ernest?”Dia menatapku. “Kenapa bayi-bayimu terlihat seperti suamiku?” Dia terlihat tertekan dan bingung.Aku mengedipkan mata, terkejut oleh perkataannya. “Apa maksudmu?”“Aku membicarakan bayi-bayimu. Mereka mirip sekali dengan Ernest. Kamu terus mengatakan kalau kamu adalah putriku. Jadi, itu benar?” tanyanya dengan alis yang berkerut.Aku mengusap tangannya berantisipasi. Apakah dia akan mendapatkan kembali ingatannya sekarang? “Vivian?”“Dia sudah mati, ya? Brian berhasil menjauhkan aku darinya, ya?” tanyanya dengan sedih, mengingat bagaimana Brian Tanusaputera telah berdosa padanya.“Ini semua sudah tidak penting lagi, Ma. Yang penting adalah kamu ada di sini bersamaku

  • Kembalilah Padaku   Bab 401

    Laura“Bayi-bayinya lahir dengan sehat seperti yang diduga. Perjalanan kita yang panjang berakhir hari ini,” kata Dokter Joanna, memberi selamat pada Jason dan aku yang menghadiri kelahiran mereka.“Kami juga berterima kasih padamu, Joanna, karena telah banyak membantu,” ujar Jason. Dia memelukku dari belakang selagi dia dan aku memandang bayi-bayi kami, sekarang sudah bersih dan diselimuti dengan baik, tertidur di tempat tidur mereka seperti dua malaikat kecil.“Sama-sama, saya hanya melakukan pekerjaan saya,” jawab wanita itu sambil tersenyum.“Mereka mirip sekali,” komentarku, masih terkagum oleh penampilan mereka. Mereka adalah bayi yang baru lahir, tapi aku sudah dapat melihat betapa miripnya mereka dengan satu sama lain.“Yah, kemungkinan besar mereka membawa genom yang sama karena mereka kembar identik,” jelas sang dokter, membuat Jason dan aku mengangguk setuju. “Sekarang, kita hanya perlu mengetahui siapa yang akan menjadi Daniel dan siapa yang akan menjadi Stefan,” katan

  • Kembalilah Padaku   Bab 400

    Laura“Pembukaannya sudah memungkinkan untuk proses persalinan,” kata Dr. Joanna, “dan dalam beberapa menit kita bisa memulainya. Apakah Anda sudah siap, Mama?” Dia tersenyum padaku dengan penuh harapan.Aku balas tersenyum. “Iya, aku sudah siap. Aku menantikannya, malah. Aku hanya berharap Jason bisa tetap waras untuk menyaksikan momen ini,” kataku sambil memandang Jason yang berada di sampingku dengan sebuah kamera, merekam momen itu. Aku telah memberikannya ide untuk merekamnya karena dengan begitu, dia bisa fokus pada hal lain selain kehilangan akalnya.Dr. Joanna dan aku tertawa ketika kami melihat ekspresi yang Jason buat. “Aku akan ada di sini, sangat waras, dengan mata yang terbuka lebar untuk melihat bagaimana keseluruhan prosesnya berjalan. Percayalah aku, sayang,” katanya sambil menggenggam tanganku.Aku tidak perlu melahirkan di rumah sakit atau sebuah klinik karena itu hanya akan membuatku lebih tidak nyaman, jadi aku lebih memilih untuk melakukannya di rumah, di ruang

  • Kembalilah Padaku   Bab 399

    LauraHari-hari berlalu dan hal-hal terjadi secara bertahap. Ibuku mulai menunjukkan kemajuan dan perlahan mendapatkan kewarasannya kembali. Ada hari-hari ketika dia akan terbangun dan mengingat hal-hal dari masa lalunya, tapi di hari selanjutnya dia akan merasa kebingungan lagi. Jadi, dia terus-menerus berjuang untuk pulih dari kegilaannya dan tidak memahami dunia saat ini yang sedang dia jalankan, sebab apa yang dia ketahui sebagai kebenarannya sudah berlalu beberapa tahun yang lalu.Hari ini, dia sudah merupakan wanita paruh baya dan putrinya sudah merupakan wanita dewasa. Jadi, setelah hambatan mental yang dia miliki selama ini, kami harus memiliki kesabaran dan kegigihan yang besar dalam pemulihannya karena itu terjadi hari demi hari.Jason telah kembali berkomunikasi dengan ayahnya dengan lebih natural. Dia telah memutuskan untuk meninggalkan semua rasa sakit yang dia terima dari ayahnya dan sekarang menjalankan kehidupan yang baru, pengalaman baru tanpa dendam, hanya menjadi

  • Kembalilah Padaku   Bab 398

    JasonLaura mendatangi tempat ayahku dan aku sedang duduk dengan nampan berisi es kopi. Ada senyuman yang cantik di wajahnya saat dia berjalan ke arah kami, seakan-akan kami mendapatkan kedamaian di tengah-tengah segala hal.“Kurasa kalian mungkin butuh minuman dingin,” ujarnya sambil tersenyum, menghampiri kami dengan nampan di tangannya.Aku mengusap wajahku untuk mengelap air mata dan aku tertawa padanya. “Kamu memang pengertian, cintaku,” kataku padanya, bangkit berdiri untuk membantunya membawa nampan. Perutnya terlihat besar dan dia mulai lebih lelah dibandingkan biasanya. Dalam beberapa bulan lagi, bayi-bayi kami akan lahir di dunia.“Dia adalah wanita terbaik yang bisa kamu temukan, putraku,” komentar ayahku juga sambil terkekeh.“Wah, jadi aku mendapatkan pujian? Terima kasih banyak, Satria.” Dia tersenyum dan kemudian duduk di sampingku, membiarkan aku mengambil tangannya dengan penuh kasih dan mencium pipinya.“Astaga, kalian adalah pasangan yang indah. Tolong jangan p

  • Kembalilah Padaku   Bab 397

    Jason“Itukah mengapa kamu ingin bercerai dengan ibuku? Apakah kamu juga akan melakukan hal yang sama dengan Joshua dan menikah lagi? Kamu tidak akan mengatakan padaku bahwa kamu sudah bersiap-siap untuk menikah, ‘kan?” Aku berkata seperti itu pada ayahku hanya sebagai candaan, tapi dia tahu aku menganggapnya dengan serius.“Sejujurnya, aku bukan pria yang ideal untuk dinikahi. Para wanita seharusnya mengetahui hal itu,” komentarnya sambil terkekeh, hanya untuk menyembunyikan konflik apa pun. “Kalau ibumu, meskipun aku mencintai dia, aku tidak dapat membuatnya bahagia.”“Apakah kamu mengatakan bahwa setelah hampir 40 tahun, kamu memutuskan untuk memberikan ibuku perceraian karena kamu akhirnya menyadari bahwa kamu tidak dapat membuatnya bahagia? Aku benar-benar berpikir kamu hanya menikah dengannya karena kamu ingin memanfaatkan nama baik keluarganya untuk membuat kariermu di pasar saham,” jelasku. Lagi pula, posisiku bukanlah sebuah misteri. Aku selalu mengatakan dengan jelas pada

  • Kembalilah Padaku   Bab 396

    JasonLaura sedang bersama ibuku dan Vivian seraya mereka dengan lembut menunjukkan pada Vivian foto-foto lamanya di dalam album yang telah ibuku bawa dari Bekasi untuk membantu pemulihannya. Vivian masih tidak dapat menghubungkan foto-foto yang sedang dia lihat sekarang dengan masa lalunya. Kondisinya masih kacau. Itu akan membutuhkan waktu lebih lama, tapi dengan sedikit kesabaran, kita akan sampai di sana.Aku meninggalkan mereka melihat-lihat foto itu dan berbincang bersama. Ibuku menceritakan Laura tentang masa lalu, tentang saat-saat ketika dia dan orang tuaku yang tersayang berteman dan tinggal bersama, membuat Laura mendapatkan pengalaman yang menarik.Sementara itu, aku pergi ke taman di luar, tempat ayahku sedang duduk dalam diam dan merokok cerutu. Beberapa saat yang lalu, ibuku telah membawaku memojok dan memberitahuku bahwa ayahku telah setuju untuk menceraikannya, sesuatu yang tidak pernah dia mau lakukan dalam waktu yang lama—bertahun-tahun, malah.Kenyataan bahwa di

  • Kembalilah Padaku   Bab 395

    LauraKetika ibu mertuaku kembali dari Bekasi ke rumah besar kami di Jakarta Selatan, dia membawakan album foto yang sangat dia ingin tunjukkan padaku, membuktikan bahwa apa yang dia katakan tentang kami yang sudah bertemu itu benar.“Lihat aku di sini?” tanyanya seraya dia menunjuk foto yang diambil lebih dari dua puluh tahun yang lalu. Dia dan aku sedang duduk di sofa dan album foto yang tebal itu diletakkan di pahaku seraya aku membukanya dan menikmati foto-foto lama itu. “Itu adalah hari ketika Satria dan aku sedang merayakan 10 tahun pernikahan kami. Itu adalah pesta yang menyenangkan yang kami habiskan bersama teman-teman dekat. Orang tuamu juga ada di sana.”Dia menunjuk pasangan muda yang sedang berdiri di sampingnya dan ayahnya Jason. Pasangan itu sedang berpegangan tangan dan tersenyum pada kamera.“Aww … mereka terlihat sangat menggemaskan,” kataku dengan gembira seraya aku memandang orang tuaku. Mereka benar-benar terlihat seperti dua orang yang sangat mencintai satu sa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status