Share

Bab 222

Author: Meminger
Sekarang dia mendengus, menyalakan rokoknya. “Masa-masa indah, katamu? Satu-satunya hal yang kuingat adalah kamu meninggalkan aku, s*alan,” balasnya, ternyata masih dendam terhadap apa yang terjadi di antara kami di masa lalu.

“Kamu tidak bisa menyalahkan aku karena memutuskan untuk tidak mengikuti rencana-rencana kotormu,” kataku, membela diriku sendiri.

“Jadi, menurutmu lebih baik menjual dirimu di Jakarta? Beri tahu aku, Suzy. Apa perbedaannya antara apa yang kami lakukan di sini dan apa yang kamu lakukan untuk bertahan hidup?” tanyanya dengan tajam.

“Setidaknya aku sudah tobat, Lukman. Kehidupan itu lebih dari sekedar hal-hal tersebut,” ujarku.

Hal itu membuatnya tertawa terbahak-bahak. “Apakah kalian dengar itu? Suzy ingin kita bertobat. Dia pasti termakan omongan orang-orang sok suci itu dan datang kemari untuk membuat kita kembali ke jalan yang benar juga,” ejeknya, membuat semua orang tertawa. Dia berbicara dengan suara kecil padaku sekarang. “Kami dilahirkan ke dunia untuk
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembalilah Padaku   Bab 223

    SuzyKakiku gemetar ketika aku meninggalkan tempat makan itu dan berjalan dengan sempoyongan ke mobilku. Setelah memasukinya, aku dengan cepat mengambil kantung plastik dan mengeluarkan semua makanan yang telah kumakan malam itu. Aku menyandarkan kepalaku di kursi dan bernapas melalui mulutku, mencoba mengembalikan keseimbanganku dan mengendalikan emosiku. Aku meletakkan tanganku di atas perutku dan menggertakkan gigiku dengan marah. Segala hal telah menjadi makin rumit. Aku keliru, berpikir bahwa jika aku memohon pada Lukman, dia akan berkenan merendahkan dirinya padaku, tapi hal itu malah mengacaukan segalanya dan sekarang Clara dan aku hanya memiliki tiga hari untuk mencari bukan 7,5 miliar rupiah, tapi 15 miliar rupiah!Astaga! Bagaimana kalau aku mengambil cangkul, menggali lubang di tanah, dan mengubur diriku sendiri di dalamnya saja? “Dasar keterlaluan! Memalukan sekali!” teriakku dengan marah, menghantam setir mobilku. Segala hal berjalan dengan buruk sekarang. Bagaimana cara

  • Kembalilah Padaku   Bab 224

    “Gama ….” Aku terbata-bata, memeluknya, dan berakhir menangis. Aku tidak tahu apakah itu karena aku merindukan dia atau karena semua tekanan yang kurasakan selama beberapa jam belakang. Demikian pula, aku hanya merasa seperti aku perlu jatuh ke dalam pelukan seseorang yang memedulikan aku dan menangis seperti anak yang kesakitan.Gama membawaku ke toko kudapan yang berada di dekat tempat tinggal Laura. Dia memesan kopi dan kue bolu untukku yang mengingatkanku akan kudapan dan makanan manis yang selalu dia bawa untukku di panti asuhan. Aku juga mengingat betapa aku menantikan kunjungannya setiap hari Minggu sejak aku masih kecil. Dia bilang dia adalah kakakku meskipun kami tidak memiliki darah yang sama dan dia menyesal tidak bisa membawaku untuk tinggal bersama dengannya.“Dunia ini lebih kejam di luar sana, Suzy. Ini adalah tempat terbaik untuk kamu tinggali untuk sekarang,” katanya setiap kali aku meminta dia untuk membawaku. Aku masih berpikir tidak ada tempat yang lebih buruk dar

  • Kembalilah Padaku   Bab 225

    SuzyAku memandangnya tanpa memahami kenapa dia begitu terdesak. Dia memintaku untuk meyakinkan Laura untuk memaafkan dia, tapi untuk apa aku melakukan itu? Maksudku, bukannya aku tidak mau Gamma berdamai dengan adiknya, tapi mengenal Laura, aku bisa membayangkan bahwa Gama telah melakukan hal yang sangat buruk sampai dia tidak ingin memaafkannya. Agak keterlaluan bagiku untuk meminta Laura melakukan ini hanya karena aku menyukai Gama karena sebagai temannya, aku harus menghargai keputusannya.“Apakah kamu akan melakukannya, Suzy? Apakah kamu akan meyakinkan Laura untuk membawaku kembali ke rumahnya? Desaknya, tubuhnya condong ke arahku, tidak sabar mendengar jawaban positif.Aku terkekeh. “Jangan jadi orang aneh. Untuk apa aku melakukan itu? Itu adalah masalahmu. Aku tidak bisa ikut terlibat,” kataku.“Namun, kamu tahu kalau aku adalah orang baik-baik. Tidakkah kamu mengingat ketika aku terus mengunjungimu di panti asuhan itu dan membawakan jajanan untukmu?” bujuknya.“Tentu saja

  • Kembalilah Padaku   Bab 226

    Laura“Laura? Bolehkah aku masuk?” tanya Suzy, mengintip dari pintu masuk ruang kerja di rumahku.“Tentu saja, masuklah,” kataku padanya, mengisyaratkan padanya untuk masuk dan kemudian mengembalikan perhatianku ke layar di depanku. Belum lama sejak Gideon pergi, terutama karena dia juga memiliki komitmen dan tidak bisa menjadi pengawal menawanku setiap saat. “Hmm. Kamu sudah pulang? Bagaimana malam bersama temanmu?” tanyaku pada Suzy sambil masih memandang layar.Dia duduk di salah satu kursi di depan mejaku dan menghela napas dengan lantang. “Menyenangkan seperti biasa … Apakah pekerjaanmu banyak?” tanyanya dan aku mengangkat bahu.“Cukup banyak, seperti biasa,” jawabku, lalu mengernyit ketika aku menatapnya. “Apakah kamu sehabis menangis? Mata pandamu mencolok sekali,” kataku.Dia mengangkat tangannya ke wajahnya. “Oh, aku dan Clara menonton komedi romantis semalam. Aku biasanya tidak menangis ketika menonton film, tapi ternyata hormonku tidak terkendali,” katanya sambil tertaw

  • Kembalilah Padaku   Bab 227

    Laura“Kumohon, Laura. Bisakah kamu mempertimbangkannya kembali?” desak Suzy. “Gama bukanlah monster seperti yang kamu pikirkan. Apakah dia pernah melakukan kesalahan padamu di masa lalu? Iya, tapi semua orang melakukan kesalahan, ‘kan? Hal yang terpenting adalah dia ingin menebus kesalahannya sekarang. Jangan bersikap sekeras itu padanya.”Aku menghela napas lantang seraya mempersiapkan makan malam hari itu. Suzy terlihat bertekad untuk meyakinkan aku untuk menerima Graham dan rasanya agak canggung melihatnya sangat fokus pada seseorang seperti itu. Ternyata, ikatan yang dia miliki dengan Graham sangat dalam, sesuatu yang masih tidak bisa kupahami. Bagaimana Graham bisa menjadi pria yang baik untuknya? Aku yakin dia menyembunyikan sesuatu dariku.“Kurasa aku tidak sekasar itu, Suzy. Maksudku, tentu, aku mengusirnya dari rumahku, tapi aku memiliki alasanku sendiri,” jawabku, memotong sayuran yang akan kugunakan untuk membuat saus pasta.“Aku hanya mengatakan kalau tidak benar jika

  • Kembalilah Padaku   Bab 228

    SuzySetelah aku terus mendesaknya, Laura akhirnya membiarkan Gama memasuki rumahnya. Senyuman bahagia terpampang di wajahku. Rasanya hampir tidak mungkin memercayai bahwa aku berhasil meyakinkan dia. Gama telah mendapatkan apa yang dia inginkan, jadi sekarang aku bisa mendapatkan uang dari keluarga miliarderku. Aku tidak bisa menunggu hal ini supaya aku bisa menyingkirkan penipu itu segera. Aku mulai merasa makin gugup mengenai keseluruhan situasi ini, jadi aku tidak bisa menunggu mendapatkan uang ini dan lepas dari para rentenir.“Jadi, monster itu adalah kakak Mama?” tanya Anna pada ibunya ketika kami semua duduk di ruang tengah setelah makan malam piza bersama.Graham, yang duduk dengan tenang di kursi di dekat sana, tertawa mendengar cara Anna menyebutnya. “Menurutmu aku monster?” tanyanya pada gadis itu.“Kamu membuatku takut,” ungkap Anna, masih duduk di pangkuan Laura sambil melingkari tangannya di leher ibunya. Laura juga memeluknya dengan protektif. Dari kekakuannya dan c

  • Kembalilah Padaku   Bab 229

    SuzyKetika aku mengucapkan selamat malam pada Gama dan beranjak ke kamarku, aku mau tidak mau menangis seperti wanita yang terkutuk. Aku merasa bersalah karena telah menekan Laura untuk menerima kakaknya kembali. Meskipun dia memiliki alasannya sendiri, aku bersikap seperti orang yang sangat egois, jadi meskipun aku pun memiliki alasanku sendiri, itu tidak menghentikan aku dari merasa seperti sampah.Namun, di tengah malam, ketika aku melihat tingkah laku Graham yang mencurigakan, aku mulai benar-benar mencurigainya. Pria itu berjongkok di depan pintu kamar Laura, mengoprek kunci pintunya seolah-olah dia ingin membukanya, dan raut wajah terkejutnya ketika dia melihatku telah membeberkan dirinya.“Apa yang kamu rencanakan? Kenapa kamu mencoba membuka pintu ini?” tanyaku dan sebelah alisku menaik, memasang ekspresi wajah curiga.“Apa? Aku mencoba membuka pintu kamar Laura? Tentu saja tidak, Suzy. Aku hanya memeriksanya,” katanya sambil terkekeh pelan. “Bukankah kamu bilang seseorang

  • Kembalilah Padaku   Bab 230

    SuzyMataku membelalak lebar dan mulutku menganga ketika aku baru saja mendengar kebenaran mengerikan yang keluar dari mulut Gama. Dia masih memunggungiku, tapi segera ketika dia menyadari kehadiranku, dia dengan cepat menoleh ke arahku.Raut wajahnya tegang dan berbahaya. Aku pun menyadari betapa besar bahaya yang sedang kuhadapi. “Tenang saja, manis. Aku telah mengatur semuanya agar bisa menyelesaikan misi ini,” katanya dengan tenang pada orang yang sedang berbicara dengannya di ujung telepon lainnya, yang merupakan Kinan, si j*lang itu, lalu dengan tenang memutuskan sambungan teleponnya.“Kamu mendengar semuanya, ‘kan, Suzy?” tanyanya padaku.Raut wajahku benar-benar kecewa. Sepanjang umurku, aku tidak akan pernah berpikir bahwa dia adalah orang semacam itu. Aku langsung berlari dari sana dan dia mengejarku, tapi aku tiba di pintu kamar Anna lebih dulu dan menguncinya dari luar. Dia mendorongku dengan sangat keras sampai tubuhku membentur lantai kayu parket yang dipoles, membuat

Latest chapter

  • Kembalilah Padaku   Bab 425

    Laura“Makanannya enak sekali, Laura. Kemampuan memasakmu benar-benar hebat,” puji Gideon saat kami semua sedang duduk di meja makan. Fia berdeham dan langsung meminum anggurnya, jelas-jelas merasa pujian Gideon itu tidak diperlukan. Memuji seseorang memang tidak salah, tapi aku tahu Gideon Nalendra sedang mencoba memprovokasiku saat dia mengatakan beberapa hal yang tidak diperlukan kepadaku.“Terima kasih, Gideon. Aku senang memasak,” jawabku terhadap komentarnya sambil tersenyum tipis dan kembali memotong daging di piringku.“Sayang sekali aku tidak bisa lebih sering memakan makananmu ketika kita masih bersama,” komentarnya sambil terkekeh lucu.Jason, yang berada di sampingku, mengepalkan tangannya dengan erat. “Laura hanya memasak untuk orang-orang yang benar-benar dia sukai. Benar, ‘kan, cintaku?” Dia memandang ke arahku untuk konfirmasi.Aku mengangguk setelah menelan ludah. “Tentu saja, sayang. Aku senang memasak untuk keluarga dan teman-temanku,” jawabku sambil mengangkat

  • Kembalilah Padaku   Bab 424

    Laura“Semuanya luar biasa, istriku,” katanya, lalu dia mencium bibirku. Aku menjalin lenganku di belakang lehernya dan mengembalikan ciuman itu dengan tidak sabar, tapi kami malah diganggu.“Mama! Papa!” Anna berlari menghampiri kami. “Gideon ada di sini! Kenapa dia ada di sini?”“Apa?” tanyaku, tertegun.“Apa katamu, sayang?” tanya Jason pada putri kami.“Kalian tidak tahu? Dia baru saja tiba bersama Paman Albert. Mama, kamu bilang dia bukan pacarmu lagi,” kata Anna padaku, terlihat marah padaku. Anna tidak pernah benar-benar menyukai Gideon—bukannya itu membuatku khawatir sekarang.“Namun, dia bukan pacarku lagi, Anna. Aku bersama ayahmu, barangkali kamu lupa,” kataku padanya.Jason memandangku, masih terkejut. “Bukankah kamu bilang hanya akan ada Max, Laura?” tanyanya, terlihat gundah.Aku mengangkat bahuku, merasa kebingungan. “Aku tidak tahu, aku … Melanie bilang dia datang sendirian dan ….” Aku mencoba menjelaskan diriku sendiri, tapi aku juga sama bingungnya. Suamiku da

  • Kembalilah Padaku   Bab 423

    Laura“Apakah ada masalah, sayang?” tanya Jason ketika dia dan aku berada cukup jauh dari yang lain. “Apakah kamu hanya merindukan suamimu?” godanya sambil memegangi pinggulku dan menarikku lebih dekat dengan jahil.Aku terkekeh sambil memutar bola mataku. “Itu bukan ide yang buruk,” jawabku sambil menatapnya dengan nafsu. Dia memiringkan wajahnya untuk menciumku, tapi sebelum dia melakukannya, aku lanjut berbicara setelah menarik napas singkat. “Namun, ada hal yang harus kuberi tahu.”Dia mengernyit. “Apakah itu ada kaitannya dengan anak-anak? Kamu tidak akan bilang kalau Daniel terjebak di atas pohon lagi, ‘kan?” tanyanya dengan curiga. Aku tertawa.Ada pohon di taman mansion kami. Daniel, salah satu dari si kembar, senang memanjat pohon itu karena dia lumayan hiperaktif. Namun, pohon itu terlalu besar untuk seukurannya. Suatu hari, kakinya tersangkut di salah satu ranting dan hampir melukai dirinya sendiri. Kami harus bergegas secepat mungkin ke rumah sakit dan para dokter pun h

  • Kembalilah Padaku   Bab 422

    Laura“Astaga, nona-nona, apakah kalian bersulang tanpaku? Aku ingin ikut juga,” kata Melanie, istri Albert, yang memasuki dapur. Dia juga ada di sana bersama kami, hanya saja dia sempat pergi sebentar.“Kita bisa bersulang bersamamu lagi, sayang,” jawabku padanya seraya Fia menuangkan anggur ke gelas kosong lainnya dan menyerahkannya kepadanya.“Nih, untukmu, sayang,” kata Fia sambil menyerahkan segelas anggur itu kepada Melanie.“Terima kasih, Fia. Kalian berdua baik sekali padaku,” katanya. Kami bertiga pun bersulang. “Bersulang untuk cinta, yuk?” usulnya.Melanie adalah wanita yang cantik. Albert dan aku telah menghabiskan waktu bersama selama beberapa waktu, dan karena kami telah menjadi lebih dekat karena hubungan keluarga kami, Melanie juga mulai menjadi dekat dengan kami. Dia adalah gadis yang baik dan rendah hati. Selain itu, dia sangat mudah akrab, jadi mudah untuk merasa nyaman di sekitarnya.“Itu adalah hal terbaik yang kita miliki, benar? Cinta?” jawabku sambil terse

  • Kembalilah Padaku   Bab 421

    Beberapa minggu kemudianLauraSaat itu adalah hari Minggu siang. Anak-anak sedang bermain di kolam renang. Jason dan teman-temannya sedang berbincang dan meminum bir sambil mempersiapkan barbeku. Ibuku dan Rosa sedang berjemur di samping kolam sambil bersenang-senang melihat anak-anak bermain. Fia dan aku sedang berbagi pengalaman di dapur selagi kami mempersiapkan makan siang.Sebenarnya, akulah yang mempersiapkan makan siang karena Fia tidak bisa masak dan sangat ceroboh di dapur. Namun, aku tidak peduli. Aku malah merasa itu lucu. Belum lagi, aku suka memasak untuk semua orang, termasuk Fia. Dia telah melakukan banyak hal untukku sehingga aku berterima kasih padanya meskipun dia hanya melakukan hal yang minimum.“Wah! Saladnya terlihat luar biasa, Lau. Kamu hebat sekali,” puji Fia dengan gembira saat dia melihat makanannya.“Terima kasih banyak, sayang. Ini namanya salad khas Milan dan ini cocok sekali dimakan dengan daging merah,” kataku sambil tersenyum.“Oh, benar. Itu kel

  • Kembalilah Padaku   Bab 420

    Laura“Astaga, kamu terlihat cantik sekali!” seru Fia, senang sekali, memandangku dengan mata yang penuh perasaan.“Apakah menurutmu aku benar-benar terlihat cantik?” tanyaku sambil tersenyum kecil seraya aku memandang cermin dan meluruskan gaunku.Aku sudah selesai berdandan dan siap untuk pernikahannya. Tidak seperti gaun yang pertama, gaun ini lebih sederhana dan lebih nyaman. Ada karangan bunga di kepalaku dan rambutku digerai di sekitar pundakku. Riasan wajahku ringan dan percaya diri. Senyumanku cantik di wajahku.“Kamu terlihat memesona, Laura. Aku yakin Jason akan jatuh cinta lagi ketika dia melihatmu,” jawabnya dengan semangat.“Bibi Fia benar, Mama,” kata Anna sambil memandangku dengan mata penuh cinta. “Mama terlihat cantik bagaimanapun itu.”“Astaga, sayangku.” Aku tersenyum dan memeluknya. “Terima kasih, tuan putriku. Sekarang, sebaiknya kita pergi, Papa telah menunggu lama sekali.”Tidak seperti pagi itu ketika Jason dan aku akan menikah di kapel, sekarang kami mem

  • Kembalilah Padaku   Bab 419

    LauraAku sedang mengenakan jubah berbulu setelah mandi dengan air panas, jadi aku bisa pulang dengan aman bersama keluargaku dan orang-orang yang kusayangi.Fia ada di sana bersamaku, merawatku dan menghiburku melalui peristiwa menegangkan yang baru saja kualami beberapa saat yang lalu.“Bagaimana reaksi para tamu ketika kamu harus mengumumkan bahwa pernikahannya dibatalkan?” tanyaku padanya saat dia dengan pelan menyisir rambutku.Dia terkekeh dengan lemah sekarang. “Seperti biasa, terkejut dan berspekulasi, tapi kamu tidak perlu memikirkan hal itu. Yang penting adalah kamu ada di sini dengan aman,” katanya padaku.“Hmm, tidak apa-apa.”“Kuharap Suzy tidak pernah keluar dari penjara lagi dan dia akan dikirimkan ke penjara dengan keamanan tingkat tertinggi di sisi lain dunia supaya dia tidak pernah bisa melarikan diri dari sana,” katanya, membuatku sedikit tertawa.“Itu benar, Fia. Kinan juga mendapatkan akhir yang dia cari, semua karena keserakahannya,” komentarku, lalu aku me

  • Kembalilah Padaku   Bab 418

    LauraAir di dalam danau itu dingin meskipun saat itu masih musim kemarau. Tubuh Kinan dan perabotan masih terikat denganku, mencengkeramku dan menarikku ke dasar danau. Aku mencoba membebaskan diriku dari mayatnya, mendorongnya menjauh dariku, dan mencoba berenang ke permukaan. Akan tetapi, dengan tangan yang terikat, itu bukanlah hal yang mudah.Ada air yang memasuki lubang hidung dan mulutku, membuatku panik. Aku mencoba melepaskan diriku dari ikatan di pergelangan tanganku dan mencoba memperjuangkan hidupku. Namun, dengan tangan yang terikat, aku pasti mati. Ketika aku mempertimbangkan untuk menyerah, aku merasa tangan Jason yang kuat mencengkeram pinggulku dan menarikku ke permukaan.Jason berenang bersamaku ke dek yang ada di dekat sana. Petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran menarik kami keluar dari air. Aku terbatuk-batuk dan memuntahkan air yang telah kutelan. Gaun pengantin dan rambutku basah oleh air. Tubuhku gemetar karena kedinginan dan Jason pun memelukku. Mereka

  • Kembalilah Padaku   Bab 417

    Laura“Sudah kubilang lepaskan dia!” Matanya menyala dengan amarah.Kinan terlepas dariku dan berdiri di samping Suzy, menertawaiku dengan lantang. Suzy tetap mengarahkan pistolnya kepadaku, menatapku dengan tajam, seakan-akan dia sudah mendapatkan aku di tempat yang dia inginkan.“Apakah kamu tahu sudah berapa kali aku memimpikan momen ini, Laura? Aku akhirnya akan membunuhmu,” katanya, hatinya dipenuhi oleh kebencian dan dendam.Aku menghela napas di saat itu. Bayangan anak-anakku dan suamiku terbesit di benakku. Aku memikirkan tentang hal-hal yang masih bisa kulalui bersama mereka dan ditemani mereka. Meskipun aku sangat menyesali hal itu di hatiku pada saat itu, aku tidak takut mati. Aku memiliki jiwa yang bersih dan tidak memiliki penyesalan sedikit pun.“Aku hanya bisa berduka tentangmu, Suzy,” kataku pada akhirnya, berpikir hidupku akan berakhir pada saat itu.Namun, mengejutkan bagiku, ketika dia menarik pelatuknya, seseorang mendorongnya dengan sangat keras sehingga dia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status